Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 26 - 2

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 26 - 2

Lie sendiri baru datang saat itu, sedih melihat Xiao Qi begitu mencemaskan Leng. Tapi dia tetap berusaha menghibur Xiao Qi dan meyakinkan Xiao Qi untuk tidak cemas, Leng cuma lagi marah sama mereka.


"Terima kasih karena kau masih membantuku. Identitasku pasti membuatmu ketakutan?"

Tentu saja. Lie ketakutan banget. Bahkan setelah mengetahui hal itu, Lie langsung menyiapkan sejuta pertanyaan tentang jagat raya untuk Xiao Qi. Dia berpikir bahwa mungkin sekarang beberapa masalah jagat raya yang misterius, bisa terpecahkan.

"Katakan saja. Akan kujawab kalau aku tahu."

"Tapi dibanding semua pertanyaan itu, aku lebih tertarik untuk mengetahui apakah kau sedang dalam masalah?"

Xiao Qi menyangkal dengan canggung, memangnya masalah apa yang mungkin dia alami. Lie penasaran saja tentang kenapa Xiao Qi tiba-tiba mengekspos kebenaran tentang dirinya setelah selama ini menyembunyikannya.

Xiao Qi mengklaim kalau dia datang ke bumi hanya untuk menunaikan sebuah tugas. Setelah tugasnya selesai nanti, dia harus pergi. Hubungannya dengan Leng hanyalah sebuah kesalahan selama pelaksanaan tugasnya.


"Begitukah?" Lie jadi semakin curiga. Mengingat kisah Putri Duyung yang harus mengorbankan sesuatu miliknya demi mendapatkan sepasang kaki, apa mungkin Xiao Qi juga harus mengorbankan sesuatu? Apa dia terancam akan berubah jadi buih? Xiao Qi menyangkalnya dengan canggung, bagaimana mungkin dia berubah jadi buih, dia kan alien.

"Baguslah. Kau membuatku khawatir saja. Aku melihatmu berdarah."

"Bukankah aku hebat. Kau lihat sendiri darahku seperti batu safir yang harganya mahal."

"Huss! Jangan keras-keras. Kalau ada makhluk bumi yang dengar, kau akan dijadikan sapi perah darah."

"Cuma kau yang percaya."

"Mungkin kakakku juga mempercayainya. Saat terjalin hubungan antara dua orang, hal-hal yang tidak masuk akal menjadi masuk akal."

"Sekarang ini, dia pasti sudah melupakanku."

"Sudahlah, ganti topik saja. Kapan kau akan pergi?"

 

Canggung, Xiao Qi mengklaim sesegera mungkin. Lie mengingatkannya untuk pamitan dulu padanya sebelum pergi. Xiao Qi tidak boleh pergi tanpa bilang-bilang seperti bagaimana Xiao Qi tiba-tiba muncul di hadapannya. Jangan khawatir, Xiao Qi meyakinkan kalau dia pasti akan pamitan.

"Baiklah, ayo kita jenguk kakakku bersama-sama."

"Aku tidak ikut. Dia akhirnya melupakanku, bagaimana kalau dia ingat aku lagi?"

"Tapi kau tidak bisa menghindarinya terus. Kau masih bisa pamitan padaku, tapi kau dan dia benar-benar orang asing sekarang." Ujar Lie. Xiao Qi akhirnya setuju.


Dokter memberitahu Jiang Xue bahwa Leng hanya koma untuk sementara waktu. Organ vitalnya masih stabil. Kalau masalah ingatannya, mereka harus menunggu dia sadar untuk bisa mengetahuinya.

Tapi dibandingkan dengan masalah ingatan, bayangan dalam hati Leng lah yang lebih membahayakan, dan mereka sama sekali tak punya solusi terkait masalah itu. Sebaiknya dia menyerah saja, terlalu beresiko.

"Menyerah? Aku sudah menyerah akan perasaanku padanya. Apakah dia bahagia atau dia bersama siapa, aku sudah tidak peduli lagi. Tapi aku tidak bisa berhenti memedulikan hidupnya. Setidaknya aku harus yakin kalau dia masih hidup di dunia ini seperti aku. Anda tidak punya solusi, aku seseorang yang pasti memilikinya." Ujar Jiang Xue lalu pergi.


Dalam mimpinya, Leng mengingat kembali saat dia koma sebelumnya. Dia ingat Xiao Qi datang, menyatakan perasaannya, sebelum kemudian memohon-mohon agar dia punya kekuatan untuk menyelamatkannya.

Dia ingat saat Xiao Qi tampak begitu sedih saat membicarakan tentang planet-planet dan bahwa dia mungkin akan menghilang dari jagat raya jika dia menghilang dari bumi ini. Hmm, sepertinya dia mulai bisa menghubungkan dan memahami semua keanehan Xiao Qi selama ini.

Leng tersentak bangun dan langsung panik ingin pergi mencari Xiao Qi, ada yang tidak beres dengan Xiao Qi. Tapi Tuan Fang dengan cepat menghentikannya... sebelum kemudian dia sadar kalau Leng masih ingat dengan Xiao Qi. Bagaimana bisa dia masih mengingat Xiao Qi?

"Tentu saja aku mengingatnya, aku sudah ingat segalanya sekarang. Kenapa Ayah tidak memberitahu kebenarannya? Aku tak pernah ingat bagaimana ibuku meninggal dunia. Selama ini aku selalu menyalahkan Ayah, ternyata jika bukan karena aku, maka ibuku pasti tidak akan mati. Kenapa Ayah tidak menyalahkanku?"

(Aku rada bingung dengan bagian ini, bukannya di awal cerita Ibu Tiri bilang kalau Tuan Fang yang justru menyalahkan Lie atas kematian ibunya? Au ah gelap!)


Tuan Fang mengaku bahwa dia jauh lebih suka Leng membencinya daripada Leng membenci dirinya sendiri. Amnesianya Leng adalah hukuman yang dia berikan pada dirinya sendiri, baguslah sekarang Leng sudah mengingat segalanya kembali.

"Karena Xiao Qi."

"Ada apa sebenarnya dengan wanita itu?"

"Dia memiliki kutukannya sendiri."

Tuan Fang sungguh tidak mengerti kenapa Leng masih saja membela wanita itu, dan demi apa pula dia menyakiti Leng sampai jadi begini. Leng juga tidak tahu, tapi bisakah Ayah memberitahukan semua kebenarannya padanya?

"Kenapa Ayah tidak pernah memberitahuku? Kenapa Ayah membiarkanku membenci Ayah sebesar ini? Kenapa Ayah membiarkan media menganggap Ayah sebagai orang jahat yang membiarkan istrinya terbunuh?"

"Waktu itu kau masih 5 tahun dan baru saja kehilangan ibumu, bagaimana bisa aku memberitahumu sesuatu yang begitu kejam? Terkadang, kita harus menutupi kebenaran dengan kebohongan karena manusia sebenarnya tidak sekuat yang mereka pikirkan."

"Kurasa ada kebenaran yang kejam tentang Xiao Qi juga."


Xiao Qi masih ragu, tapi Leng tak peduli dan terus menyeretnya... tepat saat Tuan Fang baru saja keluar. Tentu saja dia masih tak suka dengan Xiao Qi, tapi akhirnya dia mengalah dan mengizinkan Xiao Qi menjenguk Leng. Tapi begitu mereka masuk, Leng pura-pura tak ingat siapa Xiao Qi. Maka Lie pun memperkenalkan Xiao Qi sebagai temannya.

"Pacar?"

"Bukan, teman bisnis."

"Kudengar sekarang kau yang mengepalai perusahaan. Dia dari departemen apa?"

"Dia tidak kerja di perusahaan. Dia modelku untuk dilukis."

"Teman model? Pantas dia terlihat familier."

"Hah? Familier dari mana?"

"Mungkin cuma perasaan."

Lie penasaran, "apakah kau mengingat sesuatu?"

"Memangnya ada yang perlu diingat?"

"Ti-tidak ada. Syukurlah kau baik-baik saja."

Berpaling ke Xiao Qi, Leng tiba-tiba mengucap terima kasih... terima kasih karena Xiao Qi sudah menjenguknya. Sudah berapa lama Xiao Qi jadi model? Canggung dan bingung, Xiao Qi asal saja menjawab belum lama. Mendengar itu, Leng tiba-tiba saja menyuruhnya mendekat.


Tapi begitu mendekat, Leng tiba-tiba menciumnya mesra. Kaget, Xiao Qi sontak mendorongnya dan Lie buru-buru pasang badan melindungi Xiao Qi. Tapi tetap tak ada seorang pun dari mereka yang kepikiran kalau Leng tidak hilang ingatan.

Maka Leng dengan gaya playboy-nya mengklaim kalau dia sepertinya jatuh cinta pada pandangan pertama pada temannya Leng... tapi dengan cepat dia mengklaim kalau dia cuma bercanda, temannya Lie ini kan model, tubuhnya cuma sebuah alat.

Jelas saja Xiao Qi tersinggung dan langsung pergi dengan kesal. Lie ingin mengejarnya, tapi Leng tiba-tiba memanggilnya, ada yang mau dia tanyakan.

 

Xiao Qi pergi sambil menggerutui dan merutuki Leng... sebelum kemudian menangis dan meratap pada planet asalnya untuk segera datang menjemputnya. Dia sudah tidak tahan lagi.


Di rumah sakit, Leng tiba-tiba mengikat tangan Lie dan melakban mulutnya, sebelum kemudian mulai menginterogasinya. Dia tidak ada waktu untuk main-main dengan Lie, jadi jawab saja pertanyaannya. Pertama, kenapa Lie dan Xiao Qi menghapus bank memorinya?

Lie kaget tapi dia tidak bisa ngomong gara-gara lakban di mulutnya. Maka Leng langsung mencabut lakbannya dengan kasar sampai Lie kesakitan. Tapi... Lie tidak hilang ingatan?

"Hentikan basa-basimu. Kenapa dia melakukan itu?"

Lie menolak menjawab, maka Leng langsung mengancam akan melakban mulutnya lagi... sampai akhirnya Lie menyerah dan mau juga bicara. Tapi sebaiknya Leng menyerah saja deh. Leng dan Xiao Qi bukan berasal dari dunia yang sama, dia juga tidak sama dengan Xiao Qi.


"Maksudmu dia alien, kan?"

Lie kaget, "kau sudah tahu? Tapi kenapa kau tenang banget?"

"Semua ingatanku sudah kembali, aku dia yang menyelamatkanku dalam kecelakaan mobil waktu itu."

"Kalau kau sudah mengingatnya, maka seharusnya kau menghormati keputusannya. Dia benar-benar merasa terluka saat menghapus bank memorimu."

Leng sontak gregetan menjitak kepala Lie. Lie pikir masalah ini se-simple itu? Ada yang tidak beres dengan Xiao Qi. Kalau dugaannya benar, Xiao Qi kehilangan alat isyaratnya dan tidak bisa kembali ke planetnya. Lie tak percaya. Xiao Qi bilang padanya kalau dia akan kembali ke planetnya kok.

"Dia pasti sudah lama pergi kalau dia bisa. Kalau kau jadi dia dan terdampar di tempat asing, kau akan tetap tinggal atau pulang?"

"Tentu saja aku mau pulang. Tapi... bagaimana seandainya aku tidak bisa melakukannya untuk sementara waktu. Mungkin saja Xiao Qi tinggal lama di sini karenamu."
"Kuharap juga begitu. Katakan padaku, seandainya kau akan pulang hari ini, apakah kau akan menghapus ingatan orang yang kau cintai sebelum kau pergi?"

"Tentu saja tidak. Aku seorang seniman. Tanpa cinta, lebih baik aku mati."

"Lalu bagaimana dengan Xiao Qi?"


Menurut Lie, Xiao Qi bukan orang yang kejam kok. Apa mungkin... dia sedang dalam masalah besar? Cepat lepaskan dia, biar dia cari Xiao Qi dan menanyainya.

Tapi Leng langsung menariknya kembali, kalau Xiao Qi mau mengatakan kebenarannya pada mereka, ngapain juga dia repot-repot membohongi mereka?

"Terus musti gimana? Kita tidak mungkin bisa memaksanya, dia alien, dia punya kekuatan super."

"Terus kenapa? Ini daerah kekuasaan manusia. Entah apakah kaum mereka benar-benar lebih maju. Lagipula, aku punya parfum yang dia ciptakan."

"Memangnya apa yang bisa dilakukan benda itu?" Sinis Lie. Maka Leng langsung menariknya mendekat dan membisikinya tentang kehebatan parfum itu dan rencana rahasianya.



Tak lama kemudian, Lie membawa Xiao Qi masuk ke sebuah bar yang dia klaim akan ada acara 'Pesta Cinta Tiga Menit'. Acara itu dimulai tak lama kemudian, beberapa pria tampan bermunculan dari belakang panggung yang kontan membuat Xiao Qi antusias. Lalu muncullah Leng yang menutupi wajahnya dengan topeng, berjalan mendekati Xiao Qi lalu mengulurkan tangannya pada Xiao Qi.

Tapi Xiao Qi diam saja, maka Leng langsung menyemprotkan parfum itu ke belakang telnganya dan di pergelangan tangannya sebelum kemudian kembali mengulurkan tangannya pada Xiao Qi Hmm, apakah Xiao Qi akan menerimanya?

Bersambung ke episode 27

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam