Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 7 - 2

 Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 7 - 2

Keesokan harinya, Li Xun datang melaporkan tusuk rambut emas itu ke Kaisar seolah mereka tak sengaja menemukannya di markas pemberontak dan pura-pura tak tahu punya siapa tusuk rambut emas itu.


Kaisar tentu saja mengenalinya sebagai hadiah pernikahan dari Selir untuk Ming Yue. Li Xun langsung to the point menuduh Ming Yue pasti bertemu dengan para pemberontak itu kemarin.


Tepat saat itu juga, Li Qian datang dan Li Xun langsung mengonfrontasinya perihal tusuk rambutnya Ming Yue itu. Tapi Li Qian bahkan tak gentar sedikitpun dan santai mengklaim bahwa Ming Yue pernah kehilangan tusuk rambut itu. Karena sekarang sudah ditemukan kembali, dia harus mengucap terima kasih mewakili Ming Yue.

Li Xun nyinyir menuduhnya berkilah untuk menghindari tanggung jawab. Apa dia pikir dengan melakukan ini akan melunturkan kecurigaan terhadap Ming Yue?

Li Qian mengklaim bahwa Ming Yue kemarin pergi ke istana bersama Kang Le, tapi tusuk rambut ini malah ahaiaalang ratusan mil di Gunung Baiyun. Karena itulah, Li Qian memohon agar Kaisar menyelidiki kebenarannya, karena mungkin pencurinya punya motif tersembunyi.

"Kau tidak punya bukti tentang di mana keberadaan Li Ming Yue kemarin."

"Ayahanda, untuk mengetahui benar tidaknya Ming Yue berada di istana kemarin, mohon selidiki."

"Ayahanda, mohon tegakkan keadilan."

Maka Kaisar pun segera memerintahkan Kasim untuk menyelidiki masalah ini. Tak lama kemudian, Kasim kembali dengan membawa seorang penjaga gerbang istana dan seorang pelayannya Kang Le.


Yang tak Li Xun sangka, kedua orang itu sama-sama bersaksi bahwa kemarin mereka benar-benar melihat Ming Yue masuk istana bersama Kang Le, mereka bahkan datang dengan dikawal oleh Diwu Cheng... yang tidak mereka ketahui, sosok Ming Yue yang mereka lihat itu sebenarnya adalah Tan Li yang menyamar.


Gagal sudah rencana Li Xun, Kaisar pun mengembalikan tusuk rambut itu ke Li Qian dan mengingatkan Li Qian untuk menjaganya dengan baik. Ia bahkan memerintahkan untuk memberikan pengawalan yang baik untuk Ming Yue.

"Jangan beri kesempatan pada orang-orang jahat," ujar Kaisar sambil melirik Li Xun.

Li Qian berkata bahwa dia punya berita baik hari ini. Para penduduk di daerah bencana sudah bersedia untuk dipindahkan, jadi proyek pengalihan sungai mereka bisa segera dimulai.

Kaisar senang mendengarnya, Li Qian memang pintar dalam menangani orang-orang, Kaisar janji akan memberinya hadiah nanti.


Ming Yue sedang asyik manggang daging saat Tan Li datang membawakan surat dari Kaierbi yang memberitahu bahwa Kaisar mengundang Kaierbi kembali ke Beixuan untuk mendiskusikan perdagangan antar kedua kerajaan.

Itu berarti Ming Yue akan bertemu Kaierbi lagi. Seharusnya dia senang dong, tapi Tan Li bingung, kenapa dia malah tampak tidak senang?

Masalahnya, Kaierbi memuji-mujinya sebagai pahlawannya Xiyue. Itu sama saja membebaninya dan secara tak langsung menyatakan bahwa jika dia tidak bisa membuat Li Qian senang, berarti dia pendosa dari Xiyue.

"Kalau begitu, anda tidak boleh bertengkar dengan Pangeran. Bagaimana kalau anda dicerai?"

"Memangnya aku tidak bisa membuatnya jatuh cinta padaku? Tapi... bagaimana caranya untuk membuatnya jatuh cinta padaku?"

"Saya dengar bahwa untuk mendapatkan cinta pria, harus dari perutnya dulu. Jika Putri bisa membuat makanan yang sangat disukai Pangeran, maka Pangeran pasti takkan mau berpisah dari Ming Yue."

"Tapi Li Qian sering kali tidak menunjukkan selera terhadap apapun. Bagaimana mungkin dia menyukai makanan tertentu."

Pangeran memang bersikap paling hebat dan paling berkuasa di hadapan dunia, tapi kan tetap saja Putri berhasil menemukan kelemahannya yang takut api. Di permukaan, Pangeran memang tampak tidak suka pilih-pilih makanan. Tapi dalam hatinya, mungkin dia menyukai selera tertentu.

Benar juga. "Tan Li, kau makin lama makin pintar. Tidak sia-sia menyayangimu."


Tak lama kemudian, Ming Yue datang membawakan teh dan menanyakan bagaimana lukanya Li Qian, apa sudah sembuh? Tapi Li Qian ketus memberitahu Ming Yue bahwa dia tidak suka diganggu saat sedang membaca.

Ming Yue kesal. Tapi dia pantang menyerah. Diam-diam dia melepaskan gelang hipnotisnya, lalu pura-pura tak sengaja menumpahkan tehnya ke bajunya Li Qian... lalu dengan cepat mengusap telinganya dan menghipnotisnya seketika.

"Sekarang, kau hanya bisa mendengar suaraku. Kau tidak bisa mendengar yang lain. Kau tidak makan beberapa hari, kau sangata lapar."

Dan lagi-lagi, hipnotis itu membawa Li Qian kembali ke kenangan masa lalunya yang hilang. Li Qian kecil sedang asyik bermain bola saat ibunya datang menyuapinya kue osmanthus. Walaupun dia merasa kue itu agak asin dan keras, tapi dia tetap suka dengan kue buatan ibunya itu.

"Kue osmanthus putih. Rasanya asin, tidak seperti biasanya yang manis dan lembut." Gumam Li Qian sambil tersenyum senang... sebelum kemudian kepalanya terkulai di bahunya Ming Yue.


Hipnotis itu membuat Li Qian jadi tidak fokus dengan apapun, dia bahkan melamun saat bermain baduk dengan Zhen, tapi sepertinya dia tidak ingat apa-apa. Tak lama kemudian, Ming Yue kembali dengan membawakan sepiring kue osmanthus, ini dia buat sendiri loh.

Li Qian seperti biasanya, menolak dengan sok jaim dengan alasan tidak suka makanan manis. Zhen berbaik hati mencicipi duluan... dan langsung terdiam canggung. Pfft! Kue buatan Ming Yue rasanya... unik... beda.

Ming Yue senang, mengira komentar Zhen itu pujian. Li Qian dengan cepat mengusirnya, dia tetap menolak memakannya, tapi dia menyuruh Ming Yue meninggalkan kuenya di sini.


Baru setelah Ming Yue pergi, Zhen jujur memberitahu Li Qian bahwa kue buatan Ming Yue rasanya asin dan keras, agak terlalu kering saat gigitan pertama. Tapi setelah beberapa lama, rasanya jadi lumayan.

Li Qian kontan tercengang mendengarnya, mungkin dia merasa kalau dia pernah merasakan kue yang rasanya semacam itu. Bahkan saking tidak fokusnya, dia sampai salah mengambil batu baduknya.

Zhen geli melihatnya. "Pangeran tidak fokus, apa karena aku memakan kue osmanthus buatan istrimu?"


Ming Yue kembali ke kamarnya dengan kesal gara-gara Li Qian menolak kue buatannya tadi. Berusaha menenangkannya, Tan Li usul agar mereka mencoba mencari cara lain saja untuk mendapatkan hati Pangeran jika cara ini gagal.

"Siapa bilang mendapatkan hati pria harus melalui perutnya dulu? Omong kosong!" Celetuk Kang Le yang baru datang.

Cara Ming Yue ini salah. Pria baik itu biasanya terlatih. Membuat makanan enak untuk mereka itu sama saja seperti merendahkan diri sendiri. Lalu pria itu pasti taidak akan menghargai Ming Yue.

Pria semacam ini, biasanya bersikap tangguh di luar. Tapi begitu berhadapan dengan wanita, mereka seperti anak kucing yang bahkan tidak bisa marah. Asalkan dilatih dengan baik, maka pria itu akan jadi baik.

"Aku kan tidak memelihara kucing. Kenapa juga aku harus membuatnya jadia baik? Antara suami dan istri, jika kau tidak bebas menjadi dirimu sendiri, lalu apa bedanya antara itu dan penjara?"


"Kakak Ipar ke-9, kau dan Kakak ke-9 bukan kekasih sejak kecil. Kalau kau tidak memenjarakannya, bagaimana kau bisa mengontrol hatinya?"

Tan Li setuju dengan Kang Le. Bagaimanapun, mereka menikah karena paksaan, jadi hubungan mereka tidak punya pondasi yang kuat.

"Tapi kan aku bisa mengembangkan perasaan mulai sekarang. Aku tak percaya kalau aku tidak bisa menangkap hatinya dengan pesona yang kukembangkan selama bertahun-tahun!"

Kang Le kagum mendengar semangatnya yang menggebu-gebu. Tapi masalahnya, Ming Yue tidak tahu bagaimana caranya untuk mengembangkan perasaan mereka. Kang Le punya ide, mereka harus kencan. Misalnya, pergi ke pasar, makan di restoran, mendengarkan musik, dll.

"Tinggal di rumah sepanjang hari dengan dikelilingi para pelayan yang hilir mudik, bagaimana kalian akan bisa gandengan tangan atau berpelukan atau ciuman?"


Ming Yue antusias mendengarnya. Kalau cuma bersenang-senang seperti itu sih, jauh lebih mudah daripada berusaha menyenangkan Li Qian atau melatihnya. Tapi Tan Li ragu, apa Pangeran mau keluar bersama Ming Yue.

"Tidak ada hal yang sulit di dunia ini... asalkan aku punya Zhu Xin Ling."

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

1 Comments

  1. Selalu di tunggu ka semangat yaaa,, tolong dong ka buat jg sinopsisnya to get her 😘😘

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam