Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 4 - 1
Kaisar mulai cemas melihat Li Qian belum menembakkan anak panahnya sedari tadi. Memperhatikan Li Qian yang bahkan tidak bisa memegang anak panahnya dengan benar, Ming Yue langsung turun ke sisinya lalu mengambil dua anak panah lagi sambil beralasan pada Kaisar bahwa menembakkan tiga anak panah ini akan jauh lebih berarti jika dilakukan oleh mereka berdua.
"Letakkan tangan kananmu di atas tangan kananku, biarkan aku yang menembak." Bisik Ming Yue.
Mempercayainya, Li Qian setuju. Tapi Ming Yue punya syarat, Li Qian harus mengembalikan gelangnya setelah tiga anak panah ini. Li Qian setuju.
Maka bersama-sama mereka menembakkan ketiga panah itu jauh ke angkasa hingga tak bisa terlihat lagi. Kang Le yang paling heboh menyoraki mereka sampai membuat Li Xun kesal menegur sikap tidak sopannya.
Kaisar senang, "biarpun anak itu kurang tahu aturan, tapi dia cukup setia."
"Dan kau tidak boleh menyebutkan efeknya terhadap ingatan. Dan juga, jika benda ini sampai diserahkan pada Ayahanda maka aku tidak akan bisa melindungimu." Ujar Li Qian sebelum akhirnya dia mengembalikan gelangnya.
Ming Yue senang. "Karena kau bisa dipercaya, maka semua masalah kita sebelumnya, selesai."
Mereka lalu pergi tanpa menyadari semua percakapan mereka barusan sudah didengar oleh Li Xun. Dan tampak jelas dia penasaran dengan gelang yang mereka bicarakan barusan dan efeknya yang bisa mempengaruhi ingatan.
Sekarang saatnya malam pengantin, kedua pengantin duduk dengan kaku di tepi ranjang. Li Qian dengan cepat mengusir Tan Li, tapi dia tidak mau menyentuh pengantinnya dan berniat pergi.
"Karena ini pernikahan kontrak, berarti kita selesai setelah upacara pernikahan. Jangan memikirkan hal lain."
Ming Yue tidak terima ditinggal begitu saja, upacaranya masih belum selesai. Jika mereka tidak menyatukan rambut mereka, bagaimana dia harus menjelaskan pada kakaknya nanti.
Dia pernah membantu Li Qian sekali, jadi bantulah dia sekarang biar mereka impas. Li Qian setuju, tapi dia juga punya syarat.
"Syarat apa?" Cemas Ming Yue.
"Gunakan hipnotismu lagi dan bantu aku mengembalikan ingatanku."
Ming Yue heran mendengarnya, niat awalnya dia menggunakan hipnotis kan untuk menyiksa Li Qian. Kenapa Li Qian malah menginginkannya lagi?
"Tidak mau? Yah sudah kalau begitu," Li Qian mau pergi.
"Eh, tunggu!"
"Kalau kau mau dihipnotis, maka kau harus mendengarkan perintahku."
Sekarang, Li Qian harus menatap matanya. "tatap aku sampai satu dupa habis. Kau harus konsentrasi. Jangan berkedip."
Tap Li Qian kayaknya gugup bangeta, apalagi Min Yue malah sengaja semakin mendekatinya. Li Qian berusaha menghindari kontak mata, tapi Ming Yue dengan cepat memaksanya kontak mata dengannya lagi. Li Qian jadi makin gugup.
"HAH!" Bentak Ming Yue mengagetkan Li Qian. Ming Yue ngakak melihat reaksinya, "lihatlah reaksi terkejutmu."
Li Qian kesal. "Kau berani mempermainkanku?!"
"Hatimu sendiri yang tidak tulus, makanya kau tidak bisa terhipnotis. Jika tidak, bagaimana mungkin kau terkejut olehku. Pangeran, kenapa wajah anda memerah? Kenapa wajah anda sangat panas?"
Dan Li Qian sontak terpedaya lagi, Ming Yue geli melihatnya. Kesal, Li Qian mengancam akan menghukum Ming Yue kalau dia berani membodohinya lagi.
"Hipnotis, bermimpi, dan mengembalikan ingatan bukanlah tugas yang mudah. Kita harus lihat apakah Pangeran mampu bertahan."
"Kau berani meremehkanku?"
Dan Ming Yue langsung usil menggelitiki tubuh Li Qian. Gregetan, Li Qian sontak mengejarnya. Ketakutan, Ming Yue berusaha melarikan diri, tapi Li Qian dengan cepat menangkap tangannya dan mengancam tidak akan mau menyatukan rambut mereka jika Ming Yue tidak menepati janjinya.
Maka Ming Yue pun langsung mengayunkan batu permata itu di depan mata Li Qian sambil menyentuh daun telinganya, dan Li Qian terhipnotis seketika.
Dalam hipnotisnya, dia kembali melihat sosok masa kecilnya saat berada di dalam kepungan api. Li Qian kecil menangis melihat rumah itu terbakar.
Kali ini dia samar-samar melihat ada anak lain yang berusaha menyelamatkannya dengan menariknya pergi dari sana, tapi Li Qian kecil malah menolak dan terus berusaha memberontak, sepertinya karena dia mencemaskan sesusatu atau seseorang yang berada di dalam rumah terbakar itu.
"Hipnotis bukan sihir!"
"Jadi maksudmu, anak kecil lemah yang kulihat tadi adalah aku waktu kecil?"
"Benar. Hipnotis adalah cara terbaik untuk menemukan jati dirimu yang sebenarnya. Dirimu yang lemah, tersembunyi di dalam ingatanmu yang hilang. Tapi kau tidak akan bisa menyembunyikan fakta kalau kau pengecut."
Li Qian sontak mendorongnya saking kesalnya. Apa Ming Yue tahu apa hukuman menghina Pangeran? Ming Yue sinis, dia pangeran tapi kenapa dia sangat picik? Memangnya berkata jujur itu kejahatan?
Ming Yue beranjak bangkit, Li Qian refleks menariknya hingga Ming Yue terjatuh ke dalam pangkuannya. Canggung, mereka berdua cepat-cepat melepaskan diri.
"Ayahanda mengirim seseorang untuk mengawasi kita. Kita harus bertahan seperti ini malam ini. Setelah itu, kita bisa tidur di kamar yang berbeda tanpa perlu saling mengganggu satu sama lain." Bisik Li Qian.
Ming Yue jelas tidak terima dan langsung naik ke sebelahnya dan dengan sengaja menggeser Li Qian secara paksa sampai dia turun ranjang. Tapi Li Qian juga pantang menyerah dan langsung membopong paksa Ming Yue ke kursi panjang.
Mendengar suara Ming Yue yang terdengar mendayu-dayu itu membuat Kasim jadi yakin kalau kedua pengantin itu sudah melaksanakan malam pertama mereka, sekarang dia jadi bisa melapor pada Kaisar.
Tapi tiba-tiba pelayannya Li Qian, Que Yan, memergokinya. Tapi Que Yan yang polos sama sekali tak mencurigainya, malah bingung sendiri melihat Kasim ada di sini dan bukannya kembali ke istana.
Kasim pun langsung pura-pura lagi encok, seharian ini dia sangat sibuk sampai seluruh tubuhnya pegal-pegal. Makanya dia istirahat dulu di sini sambil melakukan perenggangan di tiang. Sekarang dia sudah merasa lebih baik.
Mempercayai bualannya, Que Yan langsung ikut-ikutan melakukan perenggangan di tiang. Kesempatan, Kasim buru-buru kabur. Dan tepat saat Que Yan lagi asyik-asyiknya melakukan perenggangan, Tan Li datang dan langsung curiga kalau Que Yan lagi menguping kedua pengantin.
Que Yan menyangkal, dan baru saat itulah dia sadar kalau Kasim sudah menghilang entah sejak kapan. Tan Li tidak percaya padanya, kalau mau bohong, seharusnya dia lebih pintar dikit dan bukannya membuat mencari-cari alasan bodoh.
Dia lalu mengambil kuas dan duduk di samping Ming Yue sambil berkata. "Ming Yue, karena kita sudah menyatukan rambut kita, jadi sekarang kau adalah istriku tercinta. Sini, akan kulukis alis untukmu. Kau akan menjadi sangat cantik besok"
Li Qian lalu usil menggambari seluruh wajah Ming Yue jadi coreng moreng. (Wkwkwk! Dia kok jadi kayak anak kecil?) Dan begitu puas menggambar, tiba-tiba dia tertidur lagi di pinggir kursi.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam