Prikkang masuk ke teater tapi di sana gelap dan Key tidak terlihat. Tapi saat dia baru duduk, lampu tiba-tiba menyala dan Key ada di panggung. Key sudah menyiapkan sebuah pertunjukkan domba khusus untuk Prikkang. Si domba memberinya sebuket bunga yang kemudian dia berikan pada Prikkang.
Key mengaku bahwa sebenarnya dia ingin melakukan pertunjukkan tunggal tapi dia tidak bisa melakukan apapun dandomba itu lebih pintar darinya. Prikkang tak setuju, ada satu hal yang bisa Key lakukan dengan sangat baik yaitu dia bisa membuat orang lain nyaman bersamanya.
"Kau merasa nyaman bersamaku?"
"Sangat"
Tapi Key mengaku bahwa setiap kali bersama Prikkang dia justru merasa gugup dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Prikkang bingung kenapa dia merasa seperti itu, mereka kan teman jadi seharusnya Key relax bersamanya.
"Tapi aku ingin menjadi lebih dari sekedar teman"
Prikkang tercengang mendengarnya. Key cepat-cepat menjelaskan bahwa awalnya dia memang hanya ingin menjadi temannya Prikkang. Tapi semakin dia mengenal Prikkang, dia merasa semakin ingin menjaga Prikkang "Jika kau tidak pacaran dengan siapapun, bisakah kau membuka hatimu untukku?"
Tapi Prikkang ragu karena selama ini dia hanya menganggap Key hanya sebagai teman biasa saja. Key tidak menyerah begitu saja, dia ingin melakukan sesuatu yang mungkin bisa mengubah pikiran Prikkang tentangnya. Dia pun langsung mendekat untuk mencium Prikkang. Tapi belum sempat menyentuh bibir Prikkang, Sibtis tiba-tiba datang dan langsung menyeret Prikkang pulang.
Di rumah, Sibtis minum wine bersama Key. Setelah saling terdiam cukup lama, akhirnya Key bertanya apa sebenarnya hubungan antara Sibtis dan Prikkang. Sibtis berkata kalau mereka adalah kakak-adik. Kalau hubungan mereka cuma sekedar kakak-adik, lalu kenapa Sibtis marah padanya? tanya Key.
"Atau sebenarnya, kau menganggapnya lebih dari itu?"
"Tidak. Aku cuma marah. Aku marah melihatmu mempermainkan adikku. Terakhir kali kau pergi bersamanya sendirian, malah menyebabkan rumor dan semua orang di pertanian ini menggosipkan kalian berdua. Apa kau tidak menyadarinya? Kau tidak berpikir baik-baik sebelum melakukan sesuatu. Aku tidak mau adikku jadi bahan gosip karena perbuatanmu"
Jadi Sibtis marah hanya karena dia sangat posesif terhadap adiknya, berarti dia tidak benar-benar punya perasaan pada Prikkang, bukan? tanya Key. Dan Sibtis mengiyakannya.
"Baguslah, karena aku menyukai Prikkang. Aku merasa tenang sekarang setelah mengetahui kalau kau tidak keberatan aku pacaran dengannya"
"Apa Prikkang setuju untuk pacaran denganmu?"
"Aku belum mendapat jawabannya karena kau menganggu kami. Tapi tidak apa-apa, aku bisa menunggu. Dan kau tidak khawatir, aku akan lebih berhati-hati. Dan kau bisa menyerahkan Prikkang padaku"
Emosi, Sibtis langsung mendatangi Prikkang di kamarnya dan memaksa masuk kedalam. Dia langsung to the point melabrak Prikkang dan menyindirnya, Prikkang pasti senang kan sekarang karena ada seorang pria yang menyatakan cinta kepadanya.
Prikkang berusaha mengusirnya tapi Sibtis malah memeluk paksa Prikkang dan menuduhnya berciuman dengan Key di teater. Prikkang berusaha menjelaskan kalau mereka tidak berciuman, tapi Sibtis tak percaya malah menuduhnya berbohong.
"Katakan apa perasaanmu pada Key?"
"Dia pria yang baik"
Sibtis semakin marah mendengarnya dan langsung menghukum Prikkang dengan mencium paksa Prikkang lalu melemparnya ke kasur dan berniat memperkosanya. Dia benar-benar sudah kesetanan. Tapi begitu mendengar tangisan Prikkang, akhirnya dia mulai sadar dan menjauh.
"Tega sekali kau melakukan ini padaku? Bukankah kau berjanji kalau kau akan melindungiku? Kau jahat"
Saat itulah Sibtis mulai merasa bersalah. Dia berusaha meminta maaf, tapi Prikkang terlalu marah padanya dan langsung menjauh. Bahkan sekalipun Sibtis sangat marah padanya, seharusnya dia mengatakannya saja dan bukannya dengan melakukan cara tak senonoh semacam ini.
Prikkang langsung mengemasi barang-barangnya untuk kembali ke Bangkok sekarang juga. Tapi Sibtis langsung mencegahnya dengan memeluk Prikkang erat-erat dan bersikeras tidak mau melepaskan Prikkang sambil terus berusaha meminta maaf berkali-kali sampai akhirnya Prikkang berhenti memberontak dan mulai tenang.
"Aku sudah menunggumu selama 10 tahun. Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku semudah. itu. Maaf karena aku telah menyakitimu. Aku marah karena aku sangat cemburu dan aku tidak suka melihatmu mencium pria lain. Prikkang, aku menyukaimu"
"Tapi, kau kan sudah punya pacar?"
"Aku kan sudah bilang kalau aku dan Pitta tidak pacaran"
Sibtis dengan lembut mendudukkan di sofa dan meyakinkan Prikkang bahwa dia sungguh-sungguh dengan segala hal yang dia katakan. Walaupun ada banyak wanita yang mengejarnya tapi hanya Prikkang satu-satunya yang dia inginkan. Prikkang adalah cinta pertamanya dan satu-satunya selama 10 tahun ini.
Sekarang setelah mengutarakan perasaannya yang sebenarnya, Sibtis ingin tahu perasaan Prikkang terhadapnya. Prikkang ragu dan mengaku kalau dia belum yakin dengan perasaannya sendiri. Mendengar itu, Sibtis langsung menciumnya.
Tapi dia tidak memaksa Prikkang. Dia hanya meminta Prikkang untuk memikirkannya baik-baik sebelum memberinya jawaban. Dia akan meminta jawaban Prikkang besok, mencium kening Prikkang lalu pergi.
Keesokan harinya, Prikkang dan Key tak sengaja berpapasan. Key senang tapi Prikkang hanya tersenyum canggung padanya lalu pergi. Setelah berpapasan dengan Key, dia berpapasan dengan Sibtis. Mereka berdua sama-sama canggung gara-gara kejadian semalam.
Prikkang berbalik ingin pergi tapi Sibtis mencegahnya dan meminta maaf atas perbuatannya semalam dan menjelaskan bahwa dia sebrutal itu pada Prikkang semalam karena dia mabuk dan cemburu berat. Tapi walaupun dia mabuk tapi dia ingat dengan semua yang dia katakan pada Prikkang semalam dan dia menegaskan bahwa dia sungguh-sungguh.
Frustasi, Sibtis akhirnya berniat untuk nembak Prikkang saja. Tapi Prikkang langsung melarangnya dan mengingatkan Sibtis bahwa dia sudah punya pacar. Sibtis langsung mendesah mendengarnya dan sekali lagi menegaskan bahwa dia dan Pitta tidak ada hubungan spesial. Jika memang begitu, maka seharusnya Sibtis mengatakan itu pada Pitta dan bukannya padanya.
Beberapa saat kemudian, semua orang berkumpul untuk sarapan bersama. Tapi Sibtis tiba-tiba menyela semua orang untuk mengumumkan sesuatu "Sebelumnya kalian mungkin melihatku dan Prikkang sebagai atasan dan bawahan atau sebagai kakak dan adik. Tapi apa yang ingin kukatakan adalah bahwa perasaanku sudah berubah"
Prikkang langsung tegang dan diam-diam berusaha menyuruh Sibtis diam. Tapi Sibtis tak peduli dan berkata "Aku menyukai Prikkang. Aku menyukainya sebagai pria yang menyukai wanita"
Hed/Ped dan Bibi Moo langsung bersorak heboh. Key menuntut penjelasan Sibtis dan Sibtis mengaku bahwa dia tidak menyadari apa hatinya inginkan sampai semalam. Berkat Key lah, dia menyadari perasaannya yang sebenarnya. Sedih dan kecewa, Key langsung beranjak pergi.
Pitta langsung minta bicara berdua dengan Sibtis di luar. Dia benar-benar bingung dengan sikap Sibtis tadi. Kenapa dia menyukai Prikkang padahal Sibtis sudah punya dia. Sibtis dengan entengnya berkata bahwa diantara mereka berdua tidak ada hubungan apapun.
Jelas saja Pitta langsung marah dan menuntut penjelasan Sibtis, jika mereka bukan apa-apa lalu bagaimana dengan masa lalu mereka. Lalu kenapa Sibtis selalu meneleponnya dan mengajaknya kesana kemari. Dan kenapa Sibtis tidur dengannya.
Sibtis mengingatkan Pitta tentang kesepakatan mereka bahwa apa yang terjadi diantara mereka hanya untuk bersenang-senang tapi mereka sama sekali tidak punya hubungan apapun. Tapi Pitta menolak menganggapnya hanya sebagai 'bersenang-senang' lalu pergi.
Key memutuskan untuk keluar dari penginapan. Prikkang mengejarnya, tak enak pada Key atas pengumuman Sibtis tadi. Key mengaku kesal dengan hal itu, tapi yang paling ingin dia ketahui adalah jawaban Prikkang akan pernyataan cintanya semalam.
Saat Prikkang masih juga ragu, Key menggenggam tangannya dan memberitahu Prikkang untuk memikirkannya baik-baik. Prikkang ingin membuka hatinya pada siapa diantara dia dan Sibtis. Prikkang tak bisa menjawab dan hanya bisa menundukkan kepala. Key kecewa menyadari Prikkang memilih Sibtis. Prikkang meminta maaf dan berterima kasih atas semua kebaikan Key padanya selama ini. Key pamit dan pergi.
Tepat setelah Key pergi, Sibtis keluar mengagetkan Prikkang. Prikkang mengaku stres karena merasa telah menyakiti banyak orang. Sibtis dengan entengnya berkata bahwa hal itu wajar, cinta memang tentang dua orang saja jadi kalau ada orang ketiga dan keempat terlibat maka sudah pasti mereka lah yang akan terluka. Prikkang jadi penasaran dan langsung memperhatikan wajah Sibtis untuk mencari bekas tamparan, dia kira Pitta menampar Sibtis.
"Aku tidak ditampar, aku juga memperjelas semuanya dengan Pitta. Kau bisa tenang sekarang. Mulai sekarang, kau akan jadi satu-satunya wanita yang akan kuajak ngobrol"
"Bukan berarti aku akan menyukaimu"
"Tapi setidaknya kau akan memandangku sebagai pria. Begitupun tak masalah. Aku tahu pertemuan pertama kita tidak baik. Tapi sekarang setelah segalanya sudah jelas, aku akan berusaha untuk menjadi pria yang lebih baik untukmu, oke?" janji Sibtis.
Saat Prikkang masih saja tak mau menjawabnya, akhirnya dia berinisiatif untuk memberikan sebuah pertanyaan pada Prikkang "Maukah kau membuka hatimu untukku sebagai pria? Akan kutunggu jawabanmu. Jawablah kalau kau sudah siap"
Tapi Prikkang masih saja malah menoleh kesana kemari menghindari kontak mata dengan Sibtis. Dia langsung memaksa Prikkang untuk menatapnya seorang. Prikkang akhirnya mengiyakannya dan Sibtis lagi-lagi berusaha nyosor tapi gagal.
Malam harinya, Sibtis meninggalkan sekeranjang anggur di kamar Prikkang plus sebuah pesan. Dalam pesannya, Sibtis berkata bahwa ceweknya Sibtis wajib melakukan tugas yang dia sebut berikut. Pertama, Prikkang hanya boleh melihatnya hanya seorang. Kedua, Prikkang hanya boleh mencintainya seorang. Ketiga, Tidak boleh membangkang dan harus patuh padanya.
Dia lalu memberitahu Prikkang untuk bersiap-siap besok karena besok libur jadi dia ingin mengajak Prikkang piknik. Dia tidak terima penolakan dan jika Prikkang menolak maka dia akan menganggap kalau Prikkang melanggar aturan ketiga.
Keesokan harinya, Sibtis menyuruh Prikkang memberi makan kuda. Tapi Prikkang takut... takut tangannya dimakan kuda. hahaha. Saking takutnya dia langsung mundur dan jatuh kedalam pelukan Sibtis. Kesempatan tuh Sibtis tapi Prikkang buru-buru melepaskan diri.
Sibtis lalu mengajak Prikkang main di sungai. Prikkang bertanya-tanya, seandainya dia setuju untuk pacaran dengan Sibtis, apakah nantinya Sibtis akan mencampakkannya. Tidak akan, jawab Sibtis.
"Aku ingat 10 tahun yang lalu saat kau mau pergi untuk studi ke luar negeri, aku menangis"
"Aku juga ingat kalau kau terisak-isak seperti bayi"
Flashback,
Prikkang menangis setelah mengetahui kalau Sibtis akan pergi meninggalkannya. Sibtis berkata bahwa dia bukan pergi meninggalkan Prikkang, dia hanya belajar ke luar negeri dan akan kembali beberapa tahun lagi.
"Tapi siapa yang akan bermain bersamaku sekarang? Siapa yang akan mengepangkan rambutku? Siapa yang akan menolongku jika aku terjatuh kedalam air?"
"Prikkang, selama aku pergi, kau harus bisa menjaga dirimu sendiri dengan baik"
"Baiklah, tapi kau tidak akan melupakanku, kan?"
Sibtis meyakinkannya kalau dia tidak mungkin melupakan Prikkang lalu mengusulkan agar mereka masing-masing menulis sebuah surat yang akan mereka baca bersama setelah bertemu kembali di masa depan nanti. Mereka lalu menaruh surat mereka kedalam kotak dan mereka kubur di dekat pohon.
"Kau tidak akan melupakanku, kan?"
"Aku tidak akan pernah melupakanmu Prikkang. Aku akan kembali menjadi kakak yang baik untukmu" Sibtis berjanji jari kelingking.
Kembali ke masa kini,
Teringat kenangan masa lalu mereka itu, Prikkang langsung mengajak Sibtis untuk menggali kotak surat itu. Tapi Sibtis tidak mau sekarang, dia maunya mengeluarkan surat-surat itu pada hari ultahnya.
Akhirnya tibalah hari terakhir Prikkang di Wimarndin dan semua orang mengadakan pesta perpisahan untuknya. Hed/Ped yang bertindak sebagai MC acara meminta Prikkang untuk maju dan mengatakan sesuatu.
Dalam pidatonya, Prikkang mengaku alasannya datang kemari sebenarnya hanya karena dihukum ayahnya atas kenakalannya. Awalnya dia keberatan tapi sekarang dia justru ingin memeluk ayahnya dan berterima kasih karena mengirimnya kemari.
"Selama sebulan penuh, aku sangat menikmati hidupku di sini. Aku sekarang bisa bangun lebih pagi, bekerja outdoor dan bekerja di pertanian dan dikelilingi oleh alam dan bertemu teman-teman yang baik dan juga belajar banyak pengalaman yang baik. Aku ingin berterima kasih pada semua orang yang telah menjagaku dan mengajariku. Walaupun terkadang aku dicerca, tapi aku menganggap semuanya sebagai momen yang berharga. Aku tidak akan pernah melupakan waktuku di sini. Tempat ini penuh dengan kebahagiaan sama seperti namanya Wimarndin (Surga Dunia). Terima kasih semuanya"
Bibi pun senang atas keberhasilan Prikkang dengan semua kesulitannya dan memenangkan hati para pekerja di sini. Bibi Moo berkata bahwa Prikkang bukan cuma memenangkan hati para pekerja, tapi juga hati bos mereka. Prikkang langsung malu. Hed/Ped lalu meminta Sibtis untuk mengatakan sesuatu pada Prikkang.
Awalnya tidak mau. Tapi atas paksaan Hed/Ped, akhirnya dia berkata gombal "Namaku Sibtis yang berasal dari 'Penakluk 10 arah'. Aku akan menaklukkan semua orang, tapi aku akan mengalah hanya padamu seorang"
Setelah pesta usai, Sibtis mengajak Prikkang ke sebuah tempat romantis khusus untuk mereka berdua. Setelah menikmati marshmallow, Prikkang memandang ke segala arah sementara Sibtis memandang Prikkang seorang. Sibtis mengaku senang karena mereka akhirnya saling bertemu kembali. Prikkang langsung mengingatkannya kalau Sibtis tidak mengenali saat mereka pertama kali bertemu di klub.
"10 tahun kemudian kita bertemu lagi dan aku jatuh cinta lagi padamu" ujar Sibtis. Jawaban Prikkang?... Huweek, gombal banget deh. Hehe.
Tapi setelah curi-curi pandang sejenak, Prikkang menyuruh Sibtis "Berikan tanganmu"
"Aku bukan anjing" (hahaha!)
Prikkang akhirnya mengubah nada bicara dengan lebih manis dan dengan sopan meminta Sibtis untuk memberikan tangannya. Baru saat itulah, Sibtis akhirnya mengulurkan tangannya. Prikkang menyuruh Sibtis untuk tutup mata lalu menulis sesuatu di tangannya.
Saat Sibtis membuka tangannya, ternyata Prikkang menulis jawaban atas pernyataan cintanya "Mari kita coba"
Sibtis senang. Tapi Prikkang punya syarat, Sibtis harus bertingkah baik, harus bicara baik-baik, harus menjaganya dengan baik. Dan yang paling penting, Sibtis hanya boleh melihatnya seorang. Bisakah Sibtis melakukan itu?
"Pasti" janji Sibtis. Dan mereka pun berjanji jari kelingking.
Sibtis juga punya hadiah untuk Prikkang, sebuah kalung anggur. Prikkang lalu mengeluarkan potongan puzzle yang selama ini dia simpan didalam kalung liontinnya dan mengembalikannya pada Sibtis sebagai hadiah pertemuan kembali mereka. Mereka saling menatap sebelum akhirnya Sibtis mendekat dan mencium Prikkang.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam