Rin tiba-tiba kembali dan menyatakan kalau dia ingin mengambil Moji kembali untuk tinggal bersamanya. Dia mengaku kalau dia baru menikah dan dia sudah mendiskusikan segalanya dengan suaminya, dan suaminya mengizinkan Moji tinggal bersama mereka.
"Biarkan Moji tinggal bersamaku, ini demi masa depannya. Jika kau khawatir dia menolak, maka kau dan Ji ikutlah tinggal bersama untuk sementara waktu sampai Moji terbiasa denganku."
Kot sontak berkaca-kaca mendengarnya. Tapi tidak mungkin juga dia menolaknya.
Gara-gara itu, Kot jadi terus melamun sedih bahkan sampai keesokan harinya. Tapi setelah cukup lama berpikir Kot akhirnya membuat keputusan.
"Demi masa depan Moji, aku akan mengembalikannya ke Rin. Setidaknya, dia akan bisa bersama ibu kandungnya.
Ki kurang setuju, "Moji pasti lebih memilih tinggal bersamamu."
Tapi Kot bukan ibu kandungnya, dan suatu hari nanti Moji akan mengetahuinya. Kot tidak mau Moji merasa dirinya dicampakkan seperti apa yang pernah terjadi pada Kot dulu. Setidaknya Moji bisa tinggal bersama ibu kandungnya sebentar.
"Lalu bagaimana dengan Ji? Apa dia akan setuju dengan semua ini?"
"Entahlah, aku akan bicara dengan Ji."
Ji jelas tidak setuju dan tidak akan menyerahkan Moji pada siapapun kecuali Kot. Kot ngotot meyakinkan Moji untuk menyetujuinya demi Moji.
Suaminya Rin akan mengadopsinya secara sah, jadi Moji akan punya ayah dan ibu. Justru itu alasannya, dia tidak akan membiarkan sembarang orang untuk menjadi ayahnya Moji.
"Aku menyayanginya tak kurang daripada rasa sayangmu padanya, tapi aku tetap harus melepaskannya. Aku tidak mau dia tumbuh dengan pikiran bahwa... ibunya tidak menyayanginya. Aku sudah pernah mengalaminya, aku tahu betapa sakit dan kesepiannya perasaan itu. Kumohon, Ji. Demi masa depan Moji, pergilah ke Amerika bersama Moji. Jadilah ayah yang baik bagi Moji setidaknya sekali saja."
Bibi yang tadi menguping percakapan mereka, memberitahu Ji bahwa biarpun Ji bukan ayah legalnya Moji, tapi darahnya mengalir dalam diri Moji dan cinta Ji akan selalu ada di sana. Ji akan selamanya menjadi ayahnya Moji.
Tapi Ji tetap sulit menerimanya, Amerika sangat jauh. Dia juga tidak tahu apakah keluarga itu akan memperlakukannya dengan baik.
"Kalau begitu, pergilah dan lihat sendiri. Ini adalah kesempatanmu untuk mengurus Moji. Kalau mereka tidak baik padanya, maka bawalah dia kembali. Seperti yang dikatakan Kot, biarkan Rin membesarkan anaknya sendiri dan boarkan putrimu tinggal bersama ibu kandungnya setidaknya sekali dalam hidupnya."
Berkat dorongan Bibi itu, Ji akhirnya memberitahu Kot bahwa dia akan membawa Moji ke Amerika dan menjadi ayah yang baik bagi Moji. Kot sontak antusias, dia juga mau ikut. Ji tidak setuju, Kot tinggal saja di sini bersama Ki.
"Kenapa juga aku harus tinggal bersamanya?"
"Karena mencintaimu dan kau mencintainya. Sekarang saatnya kau melakukan sesuatu untuk dirimu sendiri."
"Aku tidak cukup baik untuknya. Dia seharusnya bersama seseorang yang sederajat dengannya. Hubungan kami penuh dengan kebohongan."
"Apa kau takut melukai perasaanku kalau kau menerima cintanya?" Goda Ji.
"Kau masih narsis ternyata. Sebenarnya aku peduli padamu... sedikit. Rasanya agak aneh dari awalnya temanmu menjadi kakak iparmu. Aku sudah memutuskan untuk menjauh darimu dan kakakmu."
Kalau Ji ingin membantunya, bilang sama kakaknya Ji kalau dia akan ikut ke Amerika. Dia hanya ingin hidup dengan damai.
Baiklah, Ji akan menghormati keputusannya. Tapi ingat, baik sebagai teman, atau sebagai kakak ipar, atau sebagai ibunya Moji, Ji akan selalu mencintainya dan mengharapkan yang terbaik untuknya.
"Aku juga mencintaimu, sini peluk aku."
Ji dengan senang hati memeluknya, bahkan curi-curi kecup pipinya. Mereka asyik saja bercanda tawa dan tampak mesra tanpa menyadari Ki sebenarnya ada di belakang, dan pastinya salah paham dengan pemandangan itu.
Ki kembali ke rumah dengan berlinang air mata, apalagi saat dia melihat kertas catatan Kot dan cincin pernikahan mereka yang menyimpan banyak kenangan indah mereka berdua.
Kot pamit pada ibunya. Berusaha menahan isak tangisnya, Ladda mengingatkan Kot bahwa ia akan selalu ada untuk Kot. Jika ada yang bisa ia bantu, ia pasti akan membantu Kot. Moji dengan polosnya melompat ke Ki, Kot lalu pamit padanya.
"Apa ini pilihanmu?"
"Aku sudah memutuskan."
Ki patah hati. "Baiklah, kalau begitu. Semoga kau beruntung."
Mereka pun pergi bersama. Padahal setibanya di bandara, Kot berpisah jalan dengan mereka. Kot dengan berlinang air mata meminta Ji untuk menjaga Moji untuknya.
"Iya, jangan khawatir. Jangan cengeng sama aku tidak ada. Apa kau yakin tidak mau memberitahu P'Ki yang sebenarnya?"
"Jauh lebih baik jika dia berpikir kalau aku pergi bersamamu."
Terserah Kot deh. Ji lalu menyerahkan titipan Bibi pada Kot, itu resep-resep masakan Bibi. Bibi bilang kalau Kot bisa menggunakan itu jika dia membuka restoran.
Kot juga punya sesuatu untuk Ji, sebuah buku catatan keuangan. Ternyata selama 2 tahun ini, dia selalu mencatat semua pengeluaran yang dia habiskan untuk Moji. Di situ dia menyimpan semua sisanya, termasuk uang yang diberikan Ki untuk Moji.
Ji tercengang, kenapa Kot tidak menggunakannya untuk keperluannya sendiri saja. Dia kan mempekerjakan Kot.
"Milikku adalah milik putriku. Aku ingin Moji memiliki semuanya."
"Akulah yang seharusnya berterima kasih padamu karena sudah banyak membantuku. Kalau bukan karenamu, aku pasti tidak akan lulus dan memiliki hidup yang baik."
Prihatin, Ji langsung memeluknya erat dan Moji dengan polosnya ikut memeluk kaki mereka. Kot sontak memeluknya erat... sebelum akhirnya mereka berpisah.
Kot tiba di Chiang Mai dan langsung menangis dalam pelukan Maew. "Aku tidak akan bisa bertemu Moji lagi. Aku bukan ibunya lagi."
Berusaha menghiburnya, Maew meyakinkan Kot bahwa inilah yang terbaik dan Kot bisa mulai hidup baru. Sekarang kesempatan bagi Kot untuk hidup sesuai kehendaknya.
Setelah Kot cukup tenang, Maew membawa Kot ke kamar yang disediakan Beauty untuknya, kamar yang dia pakai waktu pertama kalinya dia bertemu Ki dalam keadaan mabuk dan muntah.
Maew benar-benar prihatin melihatnya. Katakan saja kalau ada yang perlu dia bantu.
"Ada. Pinjemin aku uang."
Maew kaget, "bukannya kau mendapat jutaan dari Ki dan Ji? Apa kau menghabiskan semuanya?"
"Aku kembalikan semuanya."
"Semuanya? Terus dari mana kau akan mendapat uang untuk membayar sewa kamar?"
Kot langsung menjawabnya dengan menunjukkan buket bunga uang yang dia dapat dari Ji. Apa ini cukup buat DP?
Pada saat yang bersamaan, Ki menatap rumahnya yang kosong dengan sedih. Pembantunya tanya apakah Ki mau dia membuang semua mainan dan foto-foto ini?
1 Comments
Lanjut..
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam