Sinopsis The Sand Princess Episode 13 - 2

Sinopsis The Sand Princess Episode 13 - 2

Aff susah payah membopong Ji pulang. Bibi heran, ada apa sampai Ji minum sebanyak ini?

"Saya juga tidak tahu, saya menemukan dalam keadaan seperti ini... mungkin ada hubungannya dengan P'Ki."


"Kenapa? Apa mereka bertengkar? Kenapa kau tidak membicarakannya dengan Ki?"

"Aku ayahnya Moji dan aku cinta Kot!" Teriak Ji dalam mabuknya. 

Bibi jelas shock mendengarnya. Aff pura-pura kaget padahal diam-diam dia senang.

Ki langsung ditelepon sama Bibi gara-gara masalah ini. Kot penasaran dengan percakapan telepon mereka, ada apa? Apa Ji sudah ditemukan? Kenapa wajah Ki serius banget?

"Bibi sudah mengetahui semua kebohongan kita."

Kot kaget. "Bagaimana dia bisa tahu?"

"Ji mabuk dan membeberkan segalanya."

 

Keesokan harinya, mereka bertiga disidang sama Bibi. Bibi tidak terima dengan semua ini, mereka anggap dia apa? Apa mereka pikir dia orang bodoh yang bisa mereka bohongi sesuka hati mereka?

Mereka meminta maaf. Tapi Ji meminta Bibi untuk tidak marah pada Kot. Kot terlibat dalam masalah ini karena dulu Rin mengancam akan menggugurkan kandungannya.

"Aku bersyukur dia menghentikan aborsi itu. Tapi menjadi ibu demi uang dan menipu Ki untuk menikahinya, apa menurutmu itu tidak kelewatan? Aku menyayangimu seperti keluarga sendiri tapi ternyata selama ini kau membohongiku. Kurasa aku tidak bisa menerimamu lagi." Kesal Bibi lalu pergi.


Ji ngotot meminta Kot untuk bicara berdua dengannya, penting. Ki kesal, berani sekali Ji mau bicara dengan Kot setelah membuat mereka semua dalam masalah. Ji tak peduli dan terus ngotot meminta Kot ikut dengannya untuk bicara berdua.

Kot menurutinya, tapi bicaranya di sini saja. Terpaksalah Ki keluar duluan dan meninggalkan mereka.

Yang tak disangkanya, Ji tiba-tiba saja mengajaknya untuk pergi ke Amerika bersamanya. Kot pernah mencintainya, jadi Kot pasti bisa jatuh cinta padanya lagi.

"Dengarkan aku baik-baik, Ji. Aku tidak mencintaimu."

Ji ngotot menolak mempercayainya. Kot pasti mencintainya, mereka sudah melewati banyak hal bersama.

"Lihatlah dirimu. Apa kau masih mabuk?"

"Aku serius. Tapi kau mencintai P'Ki, makanya kau menolakku."

"Benar. Aku mencintainya. Dia mungkin tidak punya perasaan padaku, tapi aku tetap mencintainya. Aku mencintai Khun Ki dan aku tidak akan meninggalkannya."


Ji patah hati. Ki masih menunggu di depan saat Kot keluar, dia cemas, apa segalanya baik-baik saja? Kot mengaku kalau Ji mengajaknya ke Amerika.

"Tapi aku menolaknya karena... aku mencintaimu."

Ki hampir saja senang, tapi Kot sepertinya salah paham dengan reaksi Ki dan dia buru-buru mengklaim kalau dia terpaksa bohong sama Ji karena tidak tahu bagaimana harus menolak Ji. Maaf. Tapi jangan khawatir, dia bilang ke Ji kalau cintanya bertepuk sebelah tangan.

Ki kecewa. Ji pasti marah padanya dan berpikir kalau dia merebut Kot darinya.

"Kau tidak merebut, akulah yang menyukaimu duluan." Ujar Kot keceplosan.

Baru sadar, Kot buru-buru menjelaskan bahwa dia bilang begitu ke Ji. Jangan khawatir, Ki tidak keberatan kok dijadikan tameng sama Kot.

"Tapi jangan jatuh cinta beneran sama aku loh."


Tapi tiba-tiba sekretarisnya Ki menelepon untuk mengabarkan kabar buruk, Ayahnya Aff menarik semua investasinya dari perusahaan mereka.

Berusaha tetap tenang, Ki menginstruksikan Sekretaris untuk mencari investor lain. Pokoknya mega proyek mereka tidak boleh terpengaruh. Sekretaris menyarankannya untuk mencoba bicara dulu dengan ayahnya Affz siapa tahu dia mau berubah pikiran.

Bibi langsung ngomel-ngomel memarahi Ji begitu mengetahui masalah ini. Berniat membantu Ki keluar dari masalah ini, Ji langsung keluar untuk menemui ayahnya Aff.

Ki juga menyuruh Kot pulang duluan, sementara dia akan mencoba mengatasi masalah ini bersama Ji.


Kot menjemput Moji dari rumah Ladda dengan tak enak hati karena hari ini dia menitipkan Moji lebih lama daripada biasanya.

"Tidak masalah. Aku kan ib... maksudku, aku kan neneknya." Ujar Ladda canggung.

Tapi yang tak disangkanya, Kot tiba-tiba berkata Ladda bahwa Ladda boleh kok menyebut dirinya sebagai ibu. Ladda terharu. Tapi dia memperhatikan wajah tampa kurang baik, apa ada masalah?

"Khun Ki kehilangan pendukung terbesar perusahaannya."

"Aku tidak tahu banyak tentang bisnis. Tapi kalau ada yang bisa kubantu, katakan saja padaku."

"Terima kasih."


Aff sontak protes tak terima dengan keputusan ayahnya. Perusahaannya Ki bisa bermasalah kalau begitu caranya. Ini kan bukan salahnya Ki.

Ayah tak peduli, Ji dan Ki kan satu keluarga, biar saja mereka hancur. Kalau masalah ini bukan karena Ji, berarti Aff lah biang masalahnya. Dia salah saat dia mabuk dan menghancurkan hidupnya sendiri malam itu.

Aff akui kalau semua ini memang karena dirinya. Tapi dia sama sekali tidak mengacaukan hidupnya sendiri karena sebenarnya malam itu dia tidak mabuk. Dia cuma pura-pura mabuk biar bisa tidur dengan Ji. Waktu itu dia ingin menikah dengan Ji, makanya dia membuat semua rencana itu.


"Jadi selama ini aku ditipu?" Kesal Ji yang mendadak muncul dari belakang bersama Ki.

Aff sontak panik mengejarnya dan berusaha meminta maaf. Dia melakukan itu karena dia mencintai Ji.

Tapi tentu saja Ji terlalu emosi untuk menerima maaf dan penjelasannya. Sekarang mereka sudah tidak punya alasan untuk menikah. Jadi, kalau Aff tidak menyuruh ayahnya untuk membatalkan penarikan saham-sahamnya, maka Aff akan segera masuk berita karena dia sudah merekam pengakuan Aff barusan.


Sekarang karena semua orang sudah mengetahui kebenarannya, Maew penasaran apa rencana Kot selanjutnya.

"Kurasa aku harus pindah. Segalanya jadi kacau. Kalau aku tidak pindah, Ji tidak akan berhenti."

"Lalu bagaimana dengan Ki?"

"Semakin aku dekat dengannya, perasaanku semakin tumbuh. Sekarang saatnya menjauh."

"Kapan kau akan pindah?"

"Minggu ini."


Ji sedang curhat sama Bom. Dia benar-benar menyesal sudah meninggalkan putrinya hanya demi bertunangan dengan seorang wanita tukang tipu.

Andai saja dia memilih Moji sejak awal, keadaan pasti takkan jadi kacau begini. Dia sudah menyusahkan Kot dan Moji.

"Kalau sekarang kau sadar kau salah, maka seharusnya kau mulai berubah. Semua orang peduli padamu. Kau bisa mulai dengan berhenti minum-minum. Semua kekacauan ini terjadi setelah kau minum-minum."

"Baiklah, malam ini adalah malam terakhir minum-minum."


Keesokan harinya, Ki mendapati Kot sedang giat menulis. Sedang menulis apa? Kot mengaku kalau dia sedang menulis segala informasi tentang cara-cara mengurus Moji, termasuk berbagai jadwal kegiatan mengurus Moji.

"Aku harus melakukan semua ini? Lalu bagaimana denganmu?"

"Aku akan jadi asistenmu. Kita juga akan membawa Moji untuk melakukan beberapa aktivitas akhir pekan nanti."

Ki heran, kenapa Kot tiba-tiba menyuruhnya untuk melakukan kursus intensif mengurus anak. Apa ini cuma alasan Kot biar bisa menghabiskan waktu bersamanya?

"Jika aku tidak ada di sini, maka kau bisa mengurus Moji dengan baik. Aku akan segera pergi."

Ki tercengang mendengarnya. Tapi Moji selalu memanggil Kot, masa Kot mau meninggalkannya begitu saja?

"Jika aku tinggal lebih lama, dia akan semakin ketergantungan padaku. Lebih baik pergi sekarang."

Ki tidak mau ditinggal secepat ini dan berusaha meminta Kot untuk memberinya waktu satu bulan dengan alasan agar Moji terbiasa dengannya dulu.


Tapi Kot tidak mau. Keadaan jadi semakun memburuk dan semua orang sudah tahu kalau dia bukan ibunya Moji. Jadi buat apa dia tetap tinggal di sini?

"Kalau begitu, menikahlah denganku, kali ini menikah betulan. Jadi kita bisa tetap tinggal bersama."

Tapi Kot menolak. Ki pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya. Dia tidak pantas menjadi istrinya Ki ataupun ibunya Moji.

Ki jadi tidak bisa konsen kerja gara-gara itu. Kot menangis menatap Moji yang tampak tidur nyenyak.


"Tumbuhlah menjadi cantik dan jadi anak yang baik, anakku." Tangis Kot.

Tapi saat dia menyentuh Moji, dia malah mendapati Moji demam. Kot sontak panik menghubungi Ji, tapi tidak diangkat. Akhirnya dia menelepon Ki.


Tak lama kemudian, mereka membawa Moji ke rumah sakit, tapi Kot terus menangis. Kot benar-benar ketakutan, dua tahun bersama Moji, baru kali ini Moji sakit parah seperti ini.

Berusaha menghiburnya, Ki mengingatkan Kot bahwa anak-anak pasti akan sakit dati waktu ke waktu.

"Aku tidak ingin dia sakit. Andai saja aku bisa menggantikan sakitnya, pasti akan kulakukan. Apa kau sudah menghubungi Ji?"

"Sudah. Dia akan segera datang."


Yang dibicarakan akhirnya datang saat itu juga. Kot sontak ngomel-ngomel memarahinya karena Ji tidak menjawab teleponnya tadi. Ji mengaku kalau tadi dia tidur dan tidak mendengar bunyi telepon.

"Apa kau mabuk lagi? Berapa kali hidupmu berantakan gara-gara alkohol? Kalau saja Ki tidak mengangkat teleponku, keadaan Moji mungkin akan semakin memburuk."


Tak lama kemudian, mereka akhirnya membawa Ji pulang. Tapi setibanya di lobi, tiba-tiba saja mereka dihadang Rin, ibu kandungnya Moji kembali. Kot hampir saja senang, tapi tiba-tiba saja Rin berkata.

"Aku datang untuk mengambil anakku kembali untuk tinggal bersamaku."

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam