Mendengar Kot sudah bertemu ibunya yang ternyata kaya raya, Maew malah menggodainya habis-habisan.
Karena sekarang dia sudah punya ibu kaya raya, lalu kapan Kot akan mengembalikan Moji pada keluarganya biar Kot tidak perlu hidup susah lagi dan tinggal bersama ibunya.
"Entahlah. Aku masih bingung. Aku tidak tahuapa yang harus kulakukan."
"Setidaknya kau tidak sendirian di dunia ini. Bagaimana dengan kehidupan cintamu? Sebentar lagi valentine. Kau mau kencan sama Ki atau Ji?"
"Belum ada seorang pun yang mengajakku."
"Percayalah padaku. Ji pasti sedang menyiapkan kejutan besar untukmu."
Bingo! Tebakannya betul sekali. Ji sudah menyiapkan sebuket bunga uang untuk pernyataan cintanya pada Kot nanti. Dia yakin kali ini Kot tidak akan menolaknya dan menerima cintanya.
"Jangan sombong dulu."
"Kenapa tidak? Aku tahu jauh di dalam lubuk hatinya, dia masih menyimpan rasa untukku. Dia hanya belum menyadarinya seperti aku dulu."
"Kudoakan semoga kau berhasil deh. Tapi jika kali ini kau gagal lagi, maka kau harus berhenti membodohi dirimu sendiri.
"Baiklah. Tapi itu tidak akan terjadi."
Pada saat yang bersamaan, Sekretarisnya Ki membantu bosnya membooking sebuah restoran untuk acara nyatain cintanya Ki. Dia bahkan sudah mendekorasi tempat itu seromantis mungkin.
"Semoga berhasil, Bos!"
"Terima kasih, tapi bagaimana caranya untuk memancingnya masuk ke sana?"
"Biarkan saya yang menangani bagian itu."
Ladda mendapati Kot malah sedang bermain bersama Moji dan bukannya kencan sama Ki. Kot mengaku kalau Ki sedang sibuk, Ki bahkan tidak menghubunginya.
Tapi tepat saat itu juga, tiba-tiba dia mendapat telepon dari Sekretarisnya Ki yang mengiriminya foto Ki bawa buket bunga dan sebuah alamat. Kalau Kot ingin mengetahui kebenaran tentang Ki, maka pergilah ke alamat itu. Kot sontak antusias mau pergi dan menitipkan Moji pada Ladda.
Ki masih ragu, apa Kot benar-benar akan datang. Sekretaris yakin begitu. Kalau Kot benar-benar menyukai Ki, maka dia pasti akan datang.
Tapi saat Ki hendak pergi, dia tidak sadar ada Aff yang datang ke kantornya, dengan niat untuk merayunya. Melihat Ki berjalan pergi melewatinya begitu saja tanpa menyadari kehadirannya, jelas membuat Aff penasaran dan langsung memutuskan pergi mengikutinya.
Ki benar-benar tegang menanti kedatangan Kot. Mumpung Kot belum datang, Ki memanfaatkan waktu untuk mempraktekkan pernyataan cintanya.
Kot sebenarnya sudah tiba di depan. Tiba-tiba dia ditelepon Ji yang menanyakan keberadaannya. Kapan Kot akan balik, dia punya sesuatu untuk Kot, dia akan menunggu Kot di lobi apartemennya.
Ki mulai cemas karena Kot masih belum datang juga. Tapi tiba-tiba terdengar suara ketukan sepatu dari belakang. Mengira Kot yang datang, Ki sontak berbalik dengan antusias... dan langsung kecewa saat melihat yang datang ternyata Aff. Ngapain Aff datang kemari?
Tentu saja dia mengikuti Ki. Dia sudah tahu kebenaran tentang Moji yang ternyata putrinya Ji. Jadi seharusnya Ki putus saja dengan Kot dan balikan dengannya. Dia janji tidak akan memberitahu ayahnya tentang masalah ini.
"Tapi aku tidak mencintaimu. Hubungan kita sudah lama berakhir."
Aff ngotot tak percaya. "Kau masih mencintaiku."
Dia bahkan langsung mencium paksa Ki... tepat saat Kot masuk, dan Aff jelas senang melihat Kot menyaksikan adegan mesra barusan.
Ki panik berusaha menjelaskan bahwa ini tidak seperti yang Kot pikirkan. Tapi tentu saja Kot terlalu sulit mempercayainya.
"Aku menyiapkan semua ini untukmu tapi Aff tiba-tiba datang."
"Kau pikir aku akan mempercayaimu?!"
"Aku mengatakan yang sebenarnya."
Kot mendadak menyerang Aff dengan ganas dan melempar makanan di piring ke kepala Aff. Ki sampai heran melihatnya, Kot kenapa? Cemburu?
"IYA!" Reflek Kot. Pfft! Baru menyadari dirinya keceplosan, Kot buru-buru melarikan diri.
Ki senang dan langsung pergi mengejarnya hingga dia berhasil menangkap Kot di lobi apartemen.
"Lepasin! Apaan sih?!"
"Kalau aku melepaskanmu, kau tidak akan mendengarkanku. Aff dan aku sama sekali tidak punya hubungan romantis apapun. Aku menyiapkan semua itu untukmu."
Kalau Kot tak percaya, telepon saja sekretarisnya. Dia bahkan langsung menghubungkan mereka saat itu juga. Sekretaris meyakinkan Kot bahwa Ki sungguh-sungguh menyiapkan event romantis itu untuk Kot karena Ki ingin tahu bagaimana perasaan Kot terhadapnya.
"Kot, aku sungguh mencintaimu. Aku melakukan semua itu untuk mencari tahu apa yang kau pikirkan tentangku."
"Lalu bagaimana dengan ciuman itu?"
"Itu bukan bagian dari rencanaku. Aku tidak menciumnya, itu cuma tempel bibir."
"Tempel bibir?!" Jelas saja Kot emosi dan langsung berbalik mau pergi menghindarinya.
Tapi Ki sontak menariknya dan menciumnya. Panik mendadak dicium di tempat umum, Kot sontak mendorongnya dan berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Ki.
Tapi Ki menolak melepaskannya... dan langsung mencium Kot sekali lagi. Kot sontak panik mendorongnya, takut dilihat orang. Ki ngapain sih?
"Kau kan penasaran tentang ciumanku dengan Aff. Aku sedang menunjukkan padamu bahwa ciuman dengan mantan itu tidak berarti, tanpa perasaan. Tapi menciummu penuh dengan perasaan."
Kot tercengang. "Kau punya perasaan padaku?"
"Iya. Kau tidak percaya padaku?"
Maka untuk membuktikan perasaannya, Ki pun menciumnya lagi dengan penuh perasaan. Tapi tepat saat itu juga, kot baru menyadari Ji ada di belakang mereka. Patah hati, Ji langsung menjatuhkan buket bunga uangnya dan pergi.
Kot jadi tidak tenang gara-gara itu, dia terus berusaha menghubungi Ji, tapi tidak diangkat. Ki menghubungi Bibi karena siapa tahu Ji sudah pulang, tapi Bibi berkata kalau Ji belum pulang.
Kot jadi semakin cemas, bagaimana dengan Aff? Mungkin Ji sedang bersama dia.
"Nanti kutelepon dan tanya dia. Kau pergilah ke rumah Khun Ladda untuk menjemput Moji."
Oh iya, Kot hampir saja lupa. Kot pun pergi menjemput Moji tapi ternyata Moji sudah tidur. Ladda menyaranlan sebaiknya Kot membiarkan Moji menginap di sini malam ini, dia janji akan mengembalikan Moji besok pagi-pagi.
"Baiklah. Terima kasih banyak."
"Tidak masalah. Kita kan bukan orang asing. Kau boleh menitipkan anakmu padaku kapan saja kau mau."
Tapi Kot masih canggung padanya, "terima kasih."
Saat Ji meneleponnya, Aff pura-pura meminta maaf atas kelakuannya tadi. Tapi dia melakukannya karena dia masih cinta sama Ki.
"Lupakan saja. Apa kau sedang bersama Ji?"
"Tidak. Memangnya kenapa?"
"Cuma sedikit kesalahpahaman. Apa kau tahu di mana dia biasanya nongkrong?"
"Tentu saja. Akan kucarikan dia untukmu."
Aff langsung pergi ke bar dan mendapati Ji minum-minum sendirian. Tapi saat dia berusaha menyadarkan Ji, Ji yang sudah mabuk, mengira dia adalah Kot.
"Pulanglah. Semua orang mencemaskanmu."
"Nggak mau pulang! Kot... aku menyukaimu."
Mendengar itu, Aff langsung menghasutnya untuk mengungkap segala kebenarannya pada semua orang. Dengan begitu, ayahnya pasti akan memutuskan pertunangan mereka dan Ji bisa mwngejar Kot semaunya.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam