Sinopsis The Sand Princess Episode 12 - 2

 Sinopsis The Sand Princess Episode 12 - 2


Kot menemui Bibi tetangga dengan membawakan bubur buatannya dan menawarkan bantuannya kapan saja Bibi butuh. Bibi terharu, terima kasih banyak. Kot dengan lembut menggenggam tangan Bibi dan mengundangnya ke acara makan malam mereka nanti.

"Anda harus datang, saya ingin anda bertemu suami saya."

Tapi Bibi tampak agak canggung, "aku akan memikirkannya."

"Saya akan menunggu." Ujar Kot lalu pamit.


Chot dan ibunya akhirnya datang. Kot, Ki, dan Ji menyambut mereka dengan ramah. Tapi... Ibu perhatikan kulitnya Moji bagus banget, tidak seperti Kot. Pasti nurun dari ayahnya. Kot dan Ji sontak canggung mendengarnya.

Kot mengiyakannya lalu cepat-cepat mengalihkan perhatian dengan menyilahkan mereka duduk. Tepat saat itu juga, bel pintu berbunyi lagi. Kot sontak antusias menyambut kedatangan Bibi tetangga.

Tapi yang tak disangka-sangka, Bibi tetangga ternyata kenal dengan ibunya Wanchot. Tapi Bibi tampak panik melihat Ibunya Chot. Ibunya Chot sungguh tak menyangka, kapan Bibi menemukan Kot? (Hah? Maksudnya?) Bibi tetangga benar-benar panik sekarang.

Tak menyadari kepanikan Bibi tetangga, Ibunya Chot santai saja mengomeli putranya. "Kenapa kau tidak memberitahuku kalau Kot sudah menemukan ibunya?" (OMG. Bibi tetangga ternyata ibunya Kot?)

Kot tercengang mendengarnya, "ibuku?"

Ibunya Chot heran, "apa Kot belum tahu?"


"Aku belum memberitahunya." Aku Bibi tetangga. Perlahan dia berbalik dan akirnya mengaku pada Kot. "Aku... adalah ibumu. Maaf karena tidak memberitahu yang sebenarnya. Maaf."


Shock, Kot pun pingsan. Saat dia tersadar tak lama kemudian, hanya Ki dan Ji yang menjaganya dengan cemas. Ki sampai cemas kalau-kalau Kot mendadak hilang ingatan gara-gara terlalu shock. Apa Kot masih ingat sama dia? Apa Kot ingat namanya?

"Kirakorn," jawab Kot. "Di mana yang lain?"

Ji memberitahu kalau Chot sekarang sedang bersama Bibi tetangga. Mereka semua kaget, siapa sangka kalau Kot dan Bibi tetangga ternyata saling terkait.

"Aku juga sulit mempercayainya. Aku sangat bingung sekarang. Entah apakah aku harus bahagia atau sedih."

"Kau harusnya bahagia."

"Entahlah. Dia hidup dengan baik di luar negeri, tapi meninggalkanku seorang diri bersama nenekku. Ibu macam apa yang melakukan itu? kenapa dia tidak kembali untukku?"

Prihatin, Ji meyakinkannya untuk tidak memikirkan masalah itu sekarang. Lebih baik dia istirahat saja.


Di luar, Bibi tetangga juga tengah menangis sedih. Ibunya Chot jadi merasa bersalah, sungguh dia tidak tahu kalau Kot belum mengetahui identitas Bibi yang sebenarnya.

"Aku yang salah. Seharusnya aku memberitahaunya yang sebenarnya sejak awal." Tangis Bibi.

Chot penasaran, apakah itu artinya Bibi pindah kemari dengan sengaja karena mengetahui putrinya tinggal di sini. Bibi membenarkan. Kalau begitu, Chot meminta Bibi untuk menceritakan detilnya padanya, dia akan membantu Bibi bicara pada Kot.


Saat Ki dan Ji keluar tak lama kemudian, hanya ada Chot di sana dan memberitahu mereka kalau Bibi ingin bicara dengan Kot. Ji tak terima, berani sekali dia, apa dia tahu apa yang selama ini dialami Kot? Sepanjang hidupnya Kot harus selalu menghidupi dirinya sendiri. Seorang ibu yang meninggalkan anaknya, bagaimana abisa dia menyebut dirinya seorang ibu.

Chot meyakinkan mereka kalau Bibi punya alasannya sendiri, dia bahkan pindah kemari karena dia ingin menjaga Kot.

"Apa maksudnya?" Tanya Kot yang baru keluar kamar.

Flashback.


Bibi ternyata menyewa seorang detektif untuk mencari putrinya hingga kemudian detektif itu membawa Bibi ke apartemen ini untuk menunjukkan Kot yang sedang bermain-main dengan Moji.

Dia bahkan sudah menyewakan apartemen untuk Bibi tepat bersebelahan dengan apartemennya Ki. Tapi dia penasaran, apa Bibi tidak akan mengatakan yang sebenarnya padanya.

"Tidak sekarang. Tolong rahasiakan masalah ini."

Flahback end.


"Bibi Ladda ingin pindah kemari karena dia ingin dekat denganmu, tapi dia takut mengatakan yang sebenarnya padamu. Jadi dia hanya engawasimu dari kejauhan," ujar Chot.

Waktu Kot bertengkar dengan Ki dan pergi dari rumah, Bibi Ladda-lah langsung menghubungi detektif sewaannya untuk mengawasi Kot dan begitulah bagaimana kemudian Ji mendapat kiriman foto Kot dari nomor tak dikenal.

"Lalu kenapa dia tidak memberitahuku?"

"Dia punya alasannya sendiri."

"Apapun alasannya, biarkan Kot bertanya sendiri pada Khun Ladda."


Tapi Kot menolak dan mengklaim kalau dia tidak ingin tahu apapun. Dia bahkan melarang Chot untuk membela Ladda lagi dan mengusirnya. Ki setuju dan meminta Chot untuk pergi saja, biar dia sendiri yang bicara pada Kot.

"Betul!" Timbrung Ji dengan gaya soknya.

"Kau juga, pulang sana!" Usir Ki.

"Kenapa aku harus pergi?"

"Tolong pergi. Aku ingin sendiri."


Kedua pria itu akhirnya pergi. Ki benar-benar prihatin melihatnya, apalagi saat dia teringat percakapan mereka di pantai dulu. Berusaha menghiburnya, Ki meminta Kot untuk tidak terlalu memikirkannya, malah seharusnya Kot senang bertemu dengan ibunya lagi.

"Aku sendirian sepanjang hidupku, tiba-tiba ibuku muncul dan sepertinya dia memiliki kehidupan yang baik."

"Siapa yang bilang begitu? Kau sendiri yang bilang kalau kau bisa merasakan kesedihan dalam dirinya."

"Maksudku, sepertinya dia menjalani kehidupan yang nyaman. Dia kaya dan memiliki segalanya, tapi dia tak pernah kembali untukku. Dia meninggalkanku dan nenek. Mengingat itu, aku sama sekali tidak bisa menerimanya."

"Apa kau percaya pada takdir?"

"Iya."

"Mungkin hidupmu memang ditulis seperti itu. Mungkin itu adalah takdirmu sehingga ibumu melahirkanmu dan pergi."

"Aku adaah anak yang tidak diinginkan."

Tapi dia ibunya Kot, bukankah itu sebuah pertanda saat Kot sangat mengkhawatirkannya saat dia pingsan. Berilah Ladda kesempatan untuk menjelaskan segalanya pada Kot.


Berkat dorongan Ki itu, Kot akhirnya mau juga pergi menemui Ladda keesokan harinya dan menuntut penjelasan Ladda. Kenapa dulu Ladda meninggalkannya dengan neneknya.

Sepanjang hidupnya Kot selalu menanyakan pertanyaan ini pada dirinya sendiri, tapi dia tak pernah mengerti mengapa. Apa benar Ladda seperti yang dikatakan para tetangga.

Ladda menyangkal, dia pergi meninggalkan mereka karena dia punya hutang besar. Dia tidak ingin membuat Kot dan Nenek mengalami kesulitan. Karena itulah dia melarikan diri ke Amerika dengan niatan untuk kembali jika dia sudah punya cukup uang.

"Tapi kaua tak pernah kembali dan nenek meninggal dunia."

"Kot, aku ditipu. Aku tidak mendapatkan uang dan akhirnya aku berhutang banyak. Aku berjuang dan lari demi hidupmu. Untungnya ada seseorang yang membantuku. Dia menikahiku sehingga aku bisa tinggal di sana secara legal. Dan saat aku menabung cukup uang, aku segera kembali untuk mencarimu. Tapi kau sudah pindah. Jadi aku menyewa seorang detektif swasta untuk mencari tahu di mana kau tinggal."


Dan begitulah bagaimana kemudian Ladda tahu kalau Kot menikah dengan Ki. Tapi Ladda terlalu takut untuk memberitahu Kot. Karena itulah dia hanya bisa melihat Kot dari kejauhan.

"Kot, kau pasti membenciku. Kau pasti sangat marah hingga kau takkan memaafkanku. Tolong jangan begitu, tolong maafkan aku."


Kot pulang tak lama kemudian. Ki sudah cemas saja sedari tadi, bagaimana hasilnya? Apa rencana Kot selanjutnya? Tentu saja Kot akan melanjutkan hidupnya seperti biasanya. Seumur hidupnya dia hidup tanpa seorang ibu, dia tidak bisa membayangkan jika harus hidup secara berbeda.

Ki kurang setuju dengan sikapnya ini, apa dia tidak merasa dia terlalu keras pada ibunya. Tapi itulah yang Kot pikirkan, dia tidak marah ataupun membencinya. Tapi jika Ki memintanya untuk dekat dengan Ladda selayaknya keluarga normal, dia tidak bisa melakukannya. Dia sudah terbiasa hidup seperti ini.

Ki dengan lembut menghapus air matanya, dia mengerti kok. "Aku mengerti kalau ini butuh waktu."

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments