Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 18 - 1

Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 18 - 1

Xiao Qi berusaha menghindari Leng saat tiba-tiba saja Leng meneriakkan kata maaf. Tapi kemudian dia mengoreksi ucapannya. Seseorang bilang bahwa semakin sering kita mengucap pada orang lain, maka mereka akan semakin jauh. Karena itulah, Leng pun meralat dan mengucap terima kasih setulus hati pada Xiao Qi.


Sontak itu mempengaruhi kekuatan supernya Xiao Qi hingga tangannya mengeluarkan getaran listrik lagi. Leng cemas melihatnya, ada apa? Panik, Xiao Qi buru-buru melarikan diri darinya. Leng hendak mengejarnya, tapi seorang pegawai mendadak memanggilnya untuk meeting.


Xiao Qi berteleportasi ke ruang kantornya Lie, tapi getaran listrik tubuhnya masih belum mereda juga. Parahnya lagi, tiba-tiba dia mendengar Lie hendak masuk bersama beberapa pegawai.

Xiao Qi sontak panik bersembunyi di balik mejanya Lie.., dan hampir saja ketahuan saat para pegawai hendak meletakkan sample parfum di meja kerjanya. Untung saja, Lie mendadak berubah pikiran dan menyuruh mereka meletakkan benda itu di meja sebelah gara-gara di meja kerjanya ada banyak lukisannya yang berserakan.

Gara-gara parfumnya banyak banget, Lie tiba-tiba saja mau keluar sambil memanggil Xiao Qi. Gawat! Terpaksalah Xiao Qi harus menampakkan diri yang jelas saja membuat Lie bingung, sejak kapan Xiao Qi masuk?

Xiao Qi beralasan kalau dia cuma sedang mencari dokumennya yang hilang, sekarang sudah ketemu. Dia mau langsung keluar setelah itu, tapi Lie dengan mudahnya menyeretnya kembali. Bantu dia mencobai semua sample parfum ini.

"Tidak bisa, aku sedang tidak stabil sekarang. Mungkin aku bisa salah nanti." Tolak Xiao Qi.


"Ooooh, aku mengerti. Kau cuma pura-pura kuat dari luar. Kukira kau baik-baik saja. Begini saja, akan kuminta mereka untuk tidak mengganggumu selama beberapa hari nanti biar kau bisa istirahat. Akan kukerjakan semuanya sendiri."

Xiao Qi penasaran, apakah ada cara untuk men-delete seseorang dari otak? termasuk men-delete wajahnya, gambarannya, suaranya, pokoknya semuanya.

"Apa kau pernah mendengar tentang gajah pink?" Tanya Lie.

"Tidak."

"Mari kita lakukan eksperimen. Sekarang jika aku menyuruhmu untuk tidak memikirkan tentang gajah pink, apa yang kau pikirkan."

Xiao Qi mencoba melupakannya... tapi gajah pink malah semakin memenuhi pikirannya. Lie dengan bijak berkata bahwa begitulah emosi manusia bekerja, semakin dia ingin melupakan sesuatu, sesuatu itu justru akan semakin jelas dalam pikirannya. Melupakan sesuatu yang sebenar-benarnya sama sekali tidak butuh usaha.


Oh, Xiao Qi mengerti. Dia tahu siapa yang harus dia datangi. Dia langsung pergi menemui Dokter Zhang dan to the point tanya apakah ada obat yang bisa membuatnya menghapus semua ingatannya seperti Leng?

"Kalian berdua sungguh pasangan aneh. Yang satu berusaha keras untuk mengembalikan ingatannya, yang satu lagi justru ingin melupakan. Baiklah. Katakan kenapa kau tiba-tiba ingin menghapus ingatanmu?"

"Sepertinya aku... diracuni (Pfft!). Setiap kali aku menyebut nama Fang Leng, aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri. Dia seperti kutukan bagiku. Kadang aku mendadak dekat dengannya, kadang aku jauh darinya. Dia seolah menginvasi sistem pusatku. Lalu aku tidak bisa mengontrol kesadaranku sendiri."


Dokter Zhang geli mendengarnya. Semua gejala itu sangat umum baginya. Solusinya mudah saja. Orang-orang yang mengalami semua gejala itu biasanya akan menjalin hubungan cinta, maka masalah mereka pun akan selesai.

"Dokter Zhang, jangan candai aku dong."

"Tidak. Semua gejalamu sangat jelas bagiku. 4 kata saja. Kau suka sama dia."

"Mustahil. Mustahil. Mustahil! Tidak mungkin aku menyukainya. Sangat mustahil. Aku tidak mungkin menyukai siapapun di sini. Tidak mungkin."

Dokter Zhang jelas tak percaya. Xiao Qi melakukan banyak hal untuk Leng dan dia bilang dia tidak menyukai Leng. Mereka berdua benar-benar lucu, sama-sama tidak memahami diri mereka sendiri.

Xiao Qi ngotot kalau dia membantu Leng cuma karena punya tujuannya sendiri. Dokter Zhang tidak akan mengerti. Xiao Qi yakin tubuhnya pasti kemasukan virus, makanya dia jadi seperti ini.


"Apa kau tahu bahwa tak ada virus yang jauh lebih kuat daripada cinta? Saat kau terjangkit virus itu, siapapun yang kau lihat, kau akan membayangkan dia. Bahkan sekalipun dia sedang tidak berada di dekatmu, kau akan berkhayal dia ada di dekatmu. Apa kau punya gejalan semacam ini belakangan ini?"

"Tentu saja... tidak." Sangkal Xiao Qi. Tapi seketika itu pula tiba-tiba ucapan terima kasih Leng terngiang dalam benaknya. Canggung, Xiao Qi buru-buru pamit pergi.

Tapi Dokter Zhang belum selesai. Menurutnya, alasan kenapa Xiao Qi tidak bisa mengontrol dirinya adalah karena dia kurang merasa aman. Xiao Qi tidak akan merasa seperti itu lagi jika orang yang ada di dalam hati Xiao Qi, menyukai Xiao Qi.

"Kau akan tahu bahwa kau pantas mendapatkannya. Dia akan bersedia menerima segala hal tentang dirimu. Mengerti?"


Allen menemui Jiang Xue untuk memberitahunya tentang Xiao Qi yang menemui Tuan Fang. Tapi selain itu, ada informasi lain yang agak aneh tentang Xiao Qi.

Sebelum Xiao Qi muncul di restorannya Nona Chai, dia sama sekali tidak punya jejak. Dia seolah muncul begitu saja dari udara. Mungkin dia punya rahasia di masa lalunya.

Allen berniat untuk meneruskan investigasinya ini. Tapi, apa Jiang Xue tidak akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengancam Xiao Qi mumpung Leng masih marah? Tapi Jiang Xue langsung pergi tanpa memberinya jawaban.

Allen menatap batu safir itu dengan sinis. "Chai Xiao Qi, kita lihat saja berapa lama kau bisa bersembunyi tanpa perlindungan Fang Leng?"


Leng tidak bisa konsen mempelajari dokumennya, dan akhirnya dia mulai penasaran akan masa lalunya dengan Xiao Qi dan meminta Asisten Han untuk menceritakan segalanya.

Tidak masalah sih, tapi ceritanya panjang. Tapi bukankah Leng pernah menyuruhnya untuk tidak menyebut Xiao Qi lagi, kenapa sekarang Leng jadi penasaran dengan masa lalunya.

"Tidak kenapa-kenapa. Aku cuma penasaran," alasan Leng sok jaim.

"Saya mengerti. Anda ingin mengingatnya kembali, bukan? Jangan khawatir, saya pasti akan menemukan masa lalu anda kembali. Tak ada satupun yang akan terlewat. Bagaimana kalau saya menulis laporan untuk anda?"

"Cukup berikan aku keterangan saja."


Berniat mencari tahu lebih dalam tentang Xiao Qi, Allen pun menyamar jadi pelanggan di restorannya Nona Chai pakai setelan jas ala orang kantoran. Dia mengaku kenal Xiao Qi karena Xiao Qi pernah mengirim delivery order untuknya.

Nona Chai heran mendengarnya membicarakan Xiao Qi, jangan bilang kalau dia suka sama Xiao Qi. Hmm, penampilan pria ini memang rada mirip Leng sih. Xiao Qi kan jablay, mungkin saja Xiao Qi memang suka sama pria semacam ini.

Dengan pikiran itu, Nona Chai mendadak antusias menginterogasi Allen bak calon mertua menginterogasi calon menantu. Dia kerja di mana? Berapa penghasilannya? Apa dia punya rumah sendiri? Dia belum punya pacar kan?

"Tidak. Xiao Qi bilang kalau dia diurus oleh seorang majikan yang cantik. Kurasa andalah majikan cantik itu."

Aduh, ucapannya manis banget, Nona Chai tersipu malu. Saking senangnya, dia bahkan menggratiskan pesanannya Allen (yang cuma pesan cola sama air putih).


Kesempatan! Allen langsung saja melancarkan sesi interogasinya dan Nona Chai bahkan tak mencurigainya sedikitpun. Allen penasaran dengan marga mereka yang sama, apa Nona Chai dan Xiao Qi bersaudara?

"Bisa dibilang begitu. Xiao Qi lupa nama marganya, makanya dia memakai namaku."

"Lupa? Dia juga kehilangan ingatannya?"

"Bukan begitu. Anak malang itu, otaknya agak-agak... Err, kau bilang 'juga', memangnya siapa lagi yang kehilangan ingatan?"


Allen menyangkal dan beralasan bahwa menurutnya Xiao Qi itu sangat kuat, dia pasti sangat menderita sebelum Xiao Qi bertemu Nona Chai.

Nona Chai memberitahu Allen bahwa Xiao Qi tuh sebenarnya terlahir dari keluarga kaya dan hidup dengan nyaman. Tapi kemudian terjadi sebuah kecelakaan pada keluarganya yang membuat Xiao Qi jadi seperti ini.

Asal Allen tahu saja. Waktu Xiao Qi pertama kali datang kemari, dia mengenakan baju bermerek terkenal. Sayang sekali, dia melupakan kisah masa lalunya. Entah kapan orang tuanya akan datang menjemputnya.

Informasi itu benar-benar membingungkan Allen. Sepertinya Xiao Qi tinggal di sini yah sekarang. Nona Chai santai saja membenarkan, di kamar lantai atas.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam