Sinopsis Love is Deep Episode 5 - 2
Wei Jin tak percaya mendengarnya. Jadi maksudnya, Ding Ding membawa semua barang-barang itu sendirian? Canggung, Ding Ding berkata kalau waktu itu Chen Xun sendiri sedang sibuk bicara di telepon tentang kerjaan.
"Dia tidak pantas mendapatkanmu!" Gerutu Wei Jin.
"Kalian semua bilang begitu. Lalu siapa yang pantas untukku?Begitu Zi Xin kembali, hatinya langsung pergi bersamanya. Biarpun Zi Xin pernah menyakitinya, tak peduli seberapa banyak yang kulakukan untuknya, di hatinya hanya ada Zi Xin seorang. Bukankah semua itu artinya aku yang tidak pantas untuknya?!"
Ding Ding mengira kalau dia sudah bisa merelakannya. Tapi saat Zi Xin berkata kalau dia mau balikan sama Chen Xun, dia benar-benar marah karena dia tidak ingin melihat Chen Xun terluka lagi.
"Katakan padaku, bukankah aku ini bodoh?"
"Iya. Kau memang bodoh. Kau selalu saja mementingkan orang lain dibanding dirimu sendiri. Andai saja kau belajar untuk sedikit egois, kau mungkin akan jauh lebih bahagia sekarang. Tapi yah, kalau begitu caranya, maka kau tidak akan menjadi dirimu lagi."
"Aku tidak suka diriku yang seperti ini. Aku tidak suka."
Berusaha menghiburnya, Wei Jin menyuruhnya untuk menangis saja, jangan ditahan-tahan. Dia akan merasa lebih baik setelah menangis. Maka Ding Ding pun menyandarkan kepalanya di bahu Wei Jin dan menangis.
Setelah Ding Ding sudah agak tenang, Wei Jin memberinya sapu tangan dan menasehatinya untuk bicara dengan Chen Xun kalau dia masih mengkhawatirkan Chen Xun.
Gao Ren mengantarkan Yi Ran pulang, tapi dia memperhatikan Yi Ran terus menatap jalanan seolah mengharapkan Wei Jin juga lewat sana.
"Berhentilah mencari, mereka mungkin mengambil jalan lain."
Yi Ran cemas, masa iya Wei Jin serius sama Ding Ding. Gao Ren menasehatinya untuk menyatakan cintanya pada Wei Jin saja. Tapi harga diri Yi Ran terlalu tinggi untuk itu, bersikeras menginginkan Wei Jin untuk menyatakan cinta padanya dan bukan sebaliknya.
Tapi Gao Ren tak yakin, jika Yi Ran terus menunggu, entah kapan Wei Jin akan melakukannya. Lagipula, dia merasa Wie Jin kali ini serius terhadap Ding Ding. Yi Ran ngotot tak mempercayainya. Dia tidak percaya kalau Wei Jin akan lebih memilih Ding Ding dibanding dirinya.
Begitu Wei Jin tiba di rumah, Wei Xuan langsung antusias menginterogasi Wei Jin. Tadi kan Wei Jin mengantarkan Ding Ding pulang, apa dia juga masuk rumahnya?
"Nggak."
Kecewa dan kesal, Wei Xuan langsung menunjukkan setumpuk buku rom-com yang dia klaim bisa membantu Wei Jin mendapatkan Ding Ding. Wei Jin males banget melihatnya dan langsung naik ke kamarnya.
"Eh, kau mau ke mana?! Semua ini usaha kerasku loh, kak! Demi adikmu!"
Dan sedetik kemudian, Wei Jin mendadak balik dan mengambil satu buku dengan alasan demi adiknya. Pfft! Wei Xuan senang.
Chen Xun dan Cat mengawasi sesi pemotretannya Zi Xin dan Chen Xun tampak begitu bangga. Bahkan Cat pun kagum, pilihan Chen Xun menjadikan Zi Xin sebagai model iklan mereka memang tidak salah.
Tiba-tiba dia ditelepon Ding Ding yang minta bertemu, ada sesuatu yang ingin Ding Ding katakan. Mereka akhirnya sepakat untuk ketemuan nanti siang. Tapi bahkan sebelum Ding Ding selesai bicara, Zi Xin tiba-tiba memanggil Chen Xun.
Ada masalah, ibunya Zi Xin kena serangan jantung dan sekarang tengah dirawat di rumah sakit. Dia bingung harus bagaimana sekarang? Bagaimana dengan pemotretannya?
Tapi Chen Xun sama sekali tak mempermasalahkannya dan langsung mengantarkan Zi Xin ke bandara. Zi Xin benar-benar menyesal, tidak seharusnya dia meninggalkan ibunya sendirian.
Ibunya bahkan harus menanggung malu sendirian gara-gara pertunangannya yang dibatalkan, sedangkan Zi Xin hanya memikirkan dirinya sendiri. Chen Xun meyakinkannya untuk tidak khawatir, segalanya pasti akan baik-baik saja.
Zi Xin tiba-tiba menggenggam erat tangannya. "Chen Xun, sekarang ini aku tak punya siapapun lagi selain ibuku."
"Kau punya aku." Ujar Chen Xun. Tapi kemudian dia menambahkan. "Temanmu ini."
Zi Xin kecewa. Tapi Chen Xun tetap setia menemaninya saat mereka tiba di rumah sakit. Bahkan saat Zi Xin meminta Chen Xun untuk menemaninya selama beberapa hari, Chen Xun setuju.
Ding Ding sedang menemani Wei Xun untuk membuat dekorasi cafenya saat dia mendapat pesan dari Chen Xun yang berkata kalau dia sedang ada urusan mendesak dan harus keluar kota, jadi dia meminta pertemuan mereka ditunda sampai dia kembali nanti.
Kecewa, Ding Ding cepat-cepat mengalihkan perhatiannya kembali ke Wei Xuan dan mereka pun mulai membuat berbagai dekorasi dengan penuh canda tawa. Dan berkat bantuan Ding Ding itulah, Wei Xuan bisa menghemat banyak uang. Dia jadi tambah cinta deh sama Ding Ding.
"Berhentilah jadi drama queen."
"Apa kau tidak mencintaiku?"
"Yang bisa kulakukan hanyalah tidak mendiskriminasikanmu."
"Kau jadi nakal kayak kakakku."
Ngomong-ngomong tentang kakaknya, Wei Xuan punya ide untuk mengajak Wei Jin makan malam bersama mereka di sini. Dia lalu beranjak pergi untuk membeli bahan-bahan masakan. Tapi saat hendak membuka pintu, tiba-tiba saja pintunya macet.
Dia sampai harus pakai kekuatan ekstra hanya untuk membuka pintu itu dan memutuskan untuk membiarkannya terbuka lebar lalu pergi.
Sementara itu, Wei Jin sedang makan siang di kantin sambil mepelajari bukunya saat Gao ren datang dan heran melihat Wei Jin pakai stiker kucing di bukunya. Ini pasti dikasih orang, soalnya ini bukan gayanya Wei Jin banget... dari Ding Ding kah?
Wei Jin tak menjawab, tapi jelas itu menunjukkan dugaan Gao Ren benar, Heran dia, Ding Ding tuh gadis macam apa sih sampai bisa menyentuh hati Dr. Ning?
"Kenapa kau jadi suka nggosip kayak Wei Xuan?"
"Wei Xuan nggosip, aku khawatir. Bagaimanapun, jika kau benar-benar menyukainya, maka sebagai teman baikmu, aku harus memberimu nasehat."
Mendengar itu, Wei Jin akhirnya mengaku. "20 tahun yang lalu adalah pertama kalinya bagiku bertemu Zheng Ding Ding."
Gao Ren kaget banget sampai mulutnya menganga lebar. Sekarang di mengerti kenapa Ding Ding bisa menyentuh hati Wei Jin. Ternyata mereka punya takdir bersama.
"Aku juga tak menyangka kalau kami akan bertemu lagi."
Lalu apa rencana Wei Jin selanjutnya? Dia mau mengejar Ding Ding atau melepaskannya? Tapi Wei Jin menegaskan kalau dia hanya membalas kebaikan Ding Ding.
"Cara membalas kebaikan itu tergantung. Misalnya, membalasnya dengan dirimu sendiri? Masa kau tidak punya perasaan apapun padanya? Rasa suka misalnya? Melihatnya berbeda dari yang lain? Perasaan spesial semacam itu."
"Aku merasa lebih relax saat bersamanya, lebih bahagia. Itu berbeda daripada saat bersama orang lain."
Jadi artinya Wei Jin suka bersama Ding Ding? Gao Ren mengerti. Sungguh tak disangka JinJin kecilnya sudah besar sekarang. Tapi Wei Jin menegaskan agar Gao Ren merahasiakan masalah hubungan masa lalunya dengan Ding Ding daari orang lain.
"Yang kau maksud orang lain itu Yi Ran?"
"Shu Yi Ran sepertinya tidak menyukai Zheng Ding Ding."
"Apa kau tidak mau menanyakan apa alasannya?"
Tidak perlu. Wei Jin merasa itu wajar saja, soalnya Yi Ran dan Ding Ding memiliki sifat yang sangat bertolak belakang. Baiklah, Gao Ren janji akan tutup mulut.
Dan dia benar-benar melaksanakan janjinya. Saat dia menemui Yi Ran tak lama kemudian, dia memberitahu Yi Ran kalau Wei Jin dan Ding Ding hanya teman biasa. Mereka saling mengenal karena Wei Xuan membeli barang dagangannya Ding Ding.
Wei Jin mendatangi cafenya Wei Xuan dan santai saja menutup pintunya. Tapi di mana adiknya? Ding Ding juga bingung, Wei Xuan tadi bilang kalau dia mau beli bahan masakan, tapi sudah satu jam belum kembali.
Baru dibicarakan, Wei Xuan akhirnya kembali tapi pintunya malah macet lagi, tidak bisa dibuka dri dalam maupun dari luar. Lucunya, Wei Jin malah mau menghancurkan kacanya pakai kursi. Untung saja Ding Ding sigap mencegahnya dan menyuruh Wei Xun pergi mencari tukang kunci.
Wei Xuan pun berbalik pergi... saat tiba-tiba saja terlintas pikiran nakal dalam otaknya. Wei Jin dan Ding Ding terkurung berdua, kesempatan banget nih. Maka sebelum pergi meninggalkan mereka berduaan, dengan sengaja dia memberitahu mereka bahwa ada kue di kulkas, mereka makan aja kalau lapar.
Chen Xun sedang menelepon Cat dan memberitahunya tentang perkembangan ibunya Zi Xin saat dia melihat Zi Xin kembali dengan memakai pakaian casual yang sangat berbeda dari penampilan Zi Xin yang biasanya selalu tampak modis. Tapi menurutnya, penampilan Zi Xin sekaang lebih bagus daripada biasanya.
"Aku selalu mengejar kekayaan dan ketenaran. Ingin memberikan sesuatu yang bagus untuk diriku sendiri, tapi pada akhirnya aku terluka. Kalau dipikir-pikir lagi, aku sekarang tahu apa yang terbaik untuk diriku, baik tentang baju maupun orang."
Chen Xun jadi canggung mendengarnya. Menyadari ekspresinya, Zi Xin buru-buru mengajaknya masuk dan makan.
Bahkan sampai malam tiba, Ding Ding masih nggak nyambung kenapa Wei Xuan nggak balik-balik. Bahkan saat dia meneleponnya, Wei Xuan beralasan bahwa semua tukang kunci lagi tutup lalu cepat-cepat memutus sambungannya.
Ding Ding tiba-tiba lapar. Wei Jin baru ingat ucapan We Xuan tadi dan langsung beranjak pergi mengambil kue di freezer. Tapi tepat saat itu juga, tiba-tiba lampu mati.
Ding Ding sontak ketakutan. Saat itulah Wei Jin teringat dengan tulisan di buku romannya Wei Xuan dan memutuskan untuk mencoba menirunya. Dan tak lama kemudian, dia kembali dengan membawa kue, wine, dan lilin-lilin yang membuat suasana jadi kelihatan romantis.
Ding Ding senang. "Dr. Ning, aku tidak tahu kalau kau ternyata seromantis ini."
Tapi saat Ding Ding mencicipi wine itu, kok rasanya aneh yah? Dan baru saat itulah Wei Jin mengaku kalau itu bukan wine melainkan jus anggur, soalnya besok dia ada operasi jadi tidak boleh minum alkohol.
Tapi saat mereka mulai memakan kuenya, Wei Jin melihat Ding Ding makan dengan belepotan. Melihat itu, Wei Jin jadi kepikiran mau menitukan apa yang tertulis di buku roman yang dibacanya kemarin lalu mengulurkan tangannya untuk menyeka bibir Ding Ding.
Dan jelas saja perbuatannya itu membuat Ding Ding kaget. Wei Jin sendiri mendadak jadi canggung dan buru-buru menghindar dengan alasan mau ke kamar kecil. Tapi saking terburu-burunya, dia jadi terantuk meja. Ding Ding sampai geli melihatnya.
Selesai makan, Ding Ding mulai ngantuk. Wei Jin dengan manisnya memberikannya bantal dan memberikan jaketnya untuk menyelimuti Ding Ding.
Bersambung ke episode 6
2 Comments
Lanjut....
ReplyDeleteSemangat..
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam