Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 11 - 2

Sinopsis Le Coup de Foudre Episode 11 - 2

Di luar, Qiao Yi bertemu Guan Chao dan langsung menitipkan novelnya Wu Yi itu ke Guan Chao. Tapi tiba-tiba Da Chuan datang setelah mendengar kalau Wu Yi dan Guan Chao sekarang jadian.


Guan Chao sontak panik menyeret Da Chuan menjauh ke tempat sepi dan menuntut Da Chuan untuk bayar taruhannya. Da Chuan menyesl, dia tidak mau lagi taruan sama Guan Chao.

"Jangan beritahu siapapun tentang masalah ini."


Da Chuan mendadak tersenyum licik, jadi Wu Yi belum tahu? Kalau Guan Chao tak ingin Wu Yi tahu, maka dia harus bayar uang tutup mulut. Terpaksa Guan Chao mengembalikan duitnya Da Chuan.

Tapi tak disangka, Wu Yi kebetulan lewat saat itu dan mendengar Guan Chao berkata bahwa dia harus memikirkan cara untuk terlepas dari jeratan Wu Yi. Jelas Wu Yi sakit hati dan kesal. Guan Chao ketakutan sekarang.


Pulang sekolah, Yan Mo diam-diam membuntuti Qiao Yi sampai ke sebuah mall. Dia melihat Qiao Yi sedang memilih-milih termos saat tiba-tiba saja Qiao Yi menelepon dan tanya dia suka warna apa, hitam atau putih?

"Memangnya kenapa?"

"Tidak ada, cuma ingin tahu saja."

"Apa kau mau membelikanku hadiah?"

"Nggak."


Tapi gara-gara keasyikan dengan teleponnya, Qiao Yi tidak sadar ada orang yang mengambil rantang tahan panas yang hendak dibelinya untuk ibunya. Saat akhirnya dia mengakhiri teleponnya, rantang itu sudah menghilang. Dan parahnya lagi, dia stok terakhir.

Kebetulan Yan Mo melihat orang yang mengambil rantang itu. Dia langsung membuntuti orang itu... hingga tiba di sebuah acara promosi rantang yang para penontonnya semuanya emak-emak, dan rantang tahan panas itu ternyata dijadikan sebagai salah satu hadiah.

Hanya Yan Mo seorang yang cowok dan jelas saja keberadaannya langsung menarik perhatian si MC. Dia bahkan langsung diundang naik ke atas panggung dan para emak-emak itu langsung mendorongnya.


Yan Mo to the point mengaku kalau dia menginginkan rantang tahan panas itu. Tapi tentu saja tidak semudah itu untuk mendapatkannya. Si MC menuntut Yan Mo untuk joget baru dia bisa memenangkan hadiah rantang itu.

Si MC bahkan langsung mengangkat dan menggoyang tangan Yan Mo mengikuti irama lagu. Walaupun sebenarnya malu banget, tapi Yan Mo terpaksa melakukannya dan mulai menggoyang kedua tangannya... tepat saat dia melihat Qiao Yi lewat dan melihatnya. Wkwkwk!

Qiao Yi jelas kaget dan geli dengan pemandangan itu. Yan Mo malu, tapi si MC terus memaksanya untuk goyang.


Yan Mo akhirnya berhasil mendapatkan rantang itu dan memberikannya untuk Qiao Yi. Qiao Yi mengaku kalau dia tadi dipanggil ke ruang guru dan ditanyai tentang impiannya.

Qiao Yi sebenarnya ingin jadi produser di stasiun TV, tapi dia tidak berani mengatakannya pada Guru Gao. Bagaimana dengan Yan Mo? Apa impian Yan Mo?

"Aku ingin melakukan penelitian pada bidang kesehatan. Tapi itu hanya sebuah pemikiran. Aku tidak punya impian tertentu."

"Yan Mo, apa ada sesuatu yang kau yakin bisa kau lakukan dan kau tak pernah meragukannya?"

"Tentu saja. Ada banyak hal."


"Aku kebalikanmu. Pada dasarnya, aku tak yakin akan apapun. Makanya Zhao Guan Chao sering bilang kalau aku ini siput yang berjalan maju dengan lambat."

"Rubah tahu banyak hal, tapi landak hanya mengetahui satu hal besar."

"Maksudnya?"

Itu peribahasa kuno Yunani. Landak dan siput adalah binatang yang bodoh tapi polos. Mereka punya pijakan dan bersahaja. Banyak orang yang tidak bisa mempelajarinya sepanjang hidup mereka, tapi Qiao Yi terlahir dengan sifat itu. Itu sangat bagus.

Qiao Yi senang mendengarnya. Tentang masalah kuliah ke Inggris, Qiao Yi mengaku kalau dia belum memberitahu kedua orang tuanya. Tapi Yan Mo tidak perlu membantu apapun, dia bisa menyelesaikannya sendiri kok. Bis datang saat itu, Qiao Yi pun pamit.

"Qiao Yi, beritahu aku kalau kau membutuhkan sesuatu." Ujar Yan Mo sebelum mereka berpisah. Qiao Yi benar-benar bahagia sepanjang perjalanan pulang.


Guan Chao galau. Dia mencoba menelepon Wu Yi, tapi begitu teleponnya diangat, Wu Yi langsung mengutukinya lalu tidak bisa dihubungi lagi setelah itu. Guan Chao jadi makin gelisah gara-gara itu.


Yang tidak diketahuinya, Wu Yi teryata menjadikan namanya jadi karakter antagonis di novel online-nya. Para pembacanya jadi benci banget sama karakter Guan Chao itu dan mengutuknya untuk mati saja.

"Jangan khawatir. Aku akan membuatnya mati tanpa nisan!" Geram Wu Yi.


Senang karena akhirnya mendapatkan rantang tahan panas itu, Ibu sengja menyajikan makan malam pakai rantang itu alih-alih pakai piring. Qiao Yi akhirnya memberanikan diri untuk mengutarakan keinginannya kuliah ke Inggris.

Dia meyakinkan mereka bahwa dia sudah melakukan penelitian tentang biaya kuliah paling murah di sana. Selain biaya kuliah, mereka tidak perlu memberinya uang tambahan apapun. Dia akan berusaha untuk mendapatkan beasiswa. Dan masalah biaya hidup, akan dia usahakan sendiri.

"Aku sungguh-sungguh ingin pergi. Kuharap kalian setuju."


Dia benar-benar takut menanti reaksi mereka. Tapi yang tak disangkanya, kedua orang tuanya setuju dengan mudah. Ibu sudah takut saja, dia kira Qiao Yi mau buat pengumuman apa tadi.

"Iya, kukira kau mau bilang kalau kau hamil." Seloroh Guan Chao yang sontak dapat tabokan dari ayah dan ibu.

Ayah bahkan meyakinkan Qiao Yi untuk tidak mengkhawatirkan masalah uang. Ayah kan sudah pernah bilang, Ayah akan mendukung Qiao Yi ke manapun dia pergi. Ibu juga setuju, sekolah di luar negeri itu bagus.

Guan Chao juga berkata kalau dia tidak perlu biaya selama dia sekolah di sekolah militer nantinya, jadi uangnya buat Qiao Yi aja. Qiao Yi sungguh tersentuh dengan dukungan semua orang.

"Pada umur 17 tahun, pertama kalinya aku meminta sesuatu. Baru saat itulah aku menyadari bahwa keluargaku menyayangiku lebih daripada yang kutahu. Akulah yang selalu jadi orang bodoh dan munafik."

"Kita tidak tahu seperti apa masa depan nanti. Tapi setiap langkah menuju masa depan yang membentang di depan kita benar-benar tidak pasti dan sulit. Tapi kita tetap harus melakukan yang terbaik. Masa depan akan bersinar dan kau yang berjuang keras untuk itu juga akan bersinar."

"Kita hanyalah salah satu dari orang biasa. Segala hal yang akan kita alami di masa depan akan membuat kita tetap terhubung dengan kenyataan. Usaha kadang disertai dengan penderitaan. Proses ini mengharuskanmu untuk menghadapinya sendirian."

"Kau akan menghabiskan banyak malam yang sepi. Hanya mereka yang tak terkalahkan yang bisa mencapai hari esok. Hanya dengan berjalan maju dengan penuh perjuangan, seseorang bisa mencapai masa depan."

"Jika kau ingin makan apel di atas pohon, kau harus mengambil tangga dulu. Ingatlah nasehat ini, berhati-hatilah dengan ucapanmu dan bertindaklah dengan cepat. Milikilah impian dan berjuanglah untuk mencapainya."

Epilog:


Guru Gao memanggil Da Chuan ke ruang guru untuk ditanyai apa impiannya. Da Chuan langsung semangat empat lima menceritakan impiannya adalah jadi sutradara. Dia mau buat film yang ceritanya tentang dunia masa depan tahun 2089, bumi hancur, terus manusia pindah ke Rockmill, dan menemukan cara untuk hidup abadi. (Pfft! Ceritanya gaje sekali)

Guru Gao sampai males banget mendengarnya, tapi Da Chuan terus saja nyerocos ngalor-ngidul sampai membuat ceritanya jadi tambah aneh dan nggak jelas banget, dan Guru Gao bahkan tak berani menghentikan ocehannya.

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments