Sinopsis Rookie Historian Goo Hae Ryung Episode 5 - 1

Sinopsis Rookie Historian Goo Hae Ryung Episode 5 - 1

Satu per satu, para wanita mendaftar dan duduk panas-panasann di luar menunggu ujiannya dimulai. Beberapa ada yang serius belajar dan mempersiapkan alat tulis, beberapa lainnya tidak tampak serius malah sibuk mengecek penampilan mereka.


Wanita yang duduk di sebelahnya Hae Ryung, heran melihat He Ryung yang masih memakai hiasan pengantin di rambutnya. Hae Ryung pun langsung melepasnya sembari mengingat kejaian malam sebelumnya yang kemudian membuatnya berakhir di tempat ini alih-alih menikah.

Flashback.


Saat dia berjalan linglung melewati keramaian pasar malam, saat itulah Hae Rung melihat pengumuman ujian negara untuk sejarawan wanita itu.


Gara-gara itu, Hae Ryung langsung pergi menemui calon suaminya... lalu berlutut di hadapannya dan memohon padanya untuk membatalkan pernikahan mereka ini. Hae Ryung sendiri tidak bisa membatalkannya karena karena dialah yang bersalah. Karena itulah, harus pria itu yang menolak Hae Ryung.

Pria itu tidak mengerti kenapa, apakah keluarganya menyakiti perasaan Hae Ryung? Apa karena dia tidak cukup baik bagi Hae Ryung?

"Hatiku yang patut dipersalahkan. Hatiku berusaha menerimamu. Aku mencoba berpikir bahwa ini adalah takdirku. Tapi... aku tidak bisa mengendalikan hatiku. Kurasa aku tidak bisa menghabiskan hidupku sebagai wanita bangsawan naif ataupun menginginkannya. Aku sungguh tidak..."

Pria itu sampai tak enak sendiri melihatnya seperti ini. Tapi, pernikahan mereka ini ditetapkan oleh keluar mereka, dia tidak bisa membatalkannya begitu saja hanya karena tak menginginkannya.

Lagipula, jika dia menolak Hae Ryung, maka orang-orang pasti akan menggunjingkan Hae Ryung seumur hidupnya. He Ryung mungkin tidak akan bisa menikah. Apa Hae Ryung rela menanggung semua itu daripada menikah dengannya? Hae Ryung tak menjawabnya, tapi tatapan matanya jelas menunjukkan ketetapan hatinya akan pilihan hidupnya.


Dia benar-benar jadi gelisah saat pernikahannya digelar keesokan harinya. Tapi kemudian dia mendengar si pengantin pria tiba-tiba mundur dan menyatakan tidak bisa melanjutkan pernikahan ini... dan begitulah bagaimana akhirnya dia bisa kabur dari pernikahannya itu.

Flashback end.


Rim sudah bersiap mau pergi melihat ujian negara sejarawan wanita itu. Tapi begitu dia membuka pintu, Kasim Heo mendadak muncul menghadangnya dan langsung menyudutkannya dengan penuh intimidasi.

Kasim Heo sama sekali tak terpedaya dengan bualan Rim yang mengklaim kalau dia cuma mau jalan-jalan cari udara segar. Rim pikir dia bodoh apa? Dia tahu kalau Rim mau melihat ujian itu.

Rim kesal. Yah, dia memang ingin melihat ujian itu. Wajar dong, dialah yang memikirkan pertanyaan untuk ujian itu, masa dia tidak boleh ke sana?

"Tunggu dulu. Apa yang terjadi saat anda memeriksa toko penyewaan buku waktu itu? APA YANG TERJADI?!"

"Aku hampir diculik preman."

"Dan apa yang terjadi saat anda menyelinap dan pergi ke acara pembacaan buku tanpa memberitahu?"

"Itu karena wanita aneh itu..."

"APA YANG TERJADI HARI ITU?!"

"Aku ditangkap dan ditahan di kantor penyidikan."


Bagus. Kalau begitu, coba pikirkan. Haruskah sekarang dia keluar dan membahayakan dirinya lagi dari segala macam bahaya dan rakyat jelata, ataukah dia tetap tinggal di Nokseodang yang terjamin aman dan damai?

Tidak mau mengalah, Rim berusaha meyakinkan Kasim Heo bahwa dia akan menjauhi amasalah an mengamati ujian itu secara diam-diam. Tapi Kasim Heo tiba-tiba memanggil para pelayan yang membawa tali tambang untuk mengikat Rim. Wkwkwk! Kesal, terpaksalah Rim akhirnya menyerah dan batal pergi.


Ujian akhirnya dimulai. Tapi topik soalnya kontan membuat Hae Ryung merasa lemas karena topiknya tentang gerhana matahari dan hubungannya dengana kepercayaan leluhur mereka.

Para leluhur percaya bahwa gerhana matahari merupakan cara surga menegur raja karena kekurangan dan kesalahan mereka. Mereka berusaha menebus dengan ritual gerhana matahari. Tapi amarah surga berlanjut sampai saat ini. Apa yang harus Raja lakukan untuk mencegah gerhana matahari?

Para wanita itu langsung menulis jawaban masing-masing. Tapi ada juga yang main curang dengan dibantu oleh beberapa petugas yang memberikan contekan untuk mereka. Hae Ryung satu-satunya yang cuma duduk diam tak tahu harus menjawab apa.


Di rumah, Jae Kyung murka begitu mengetahui Hae Ryung malah pergi mengikuti ujian negara. Seol Geum sontak berlutut ketakutan memohon ampunan. Tapi, dia hanya berpikir bahwa itulah yang terbaik bagi Hae Ryung.


Waktu tinggal 15 menit, tapi lembar jawaban Hae Ryung masih kosong. Sa Hui orang pertama yang mengumpulkan lembar jawabannya, kemudian disusul oleh wanita yang duduk di sebelahnya Hae Ryung. Beberapa wanita lainnya mulai mengumpulkan lembar jawaban masing-masing. setelah beberapa lama menggalau, Hae Ryung akhirnya memutuskan sesuatu lalu mulai menulis jawabannya.


Seol Geum datang setelah ujian selesai. Biarpun Jae Kyung marah besar, tapi dia tetap sayang dan menyuruh Seol Geum untuk membawakan makan siang untuk Hae Ryung hingga membuat Hae Ryung jadi merasa bersalah.


Para sejarawan mulai mengevaluasi semua lembar jawaban. Tapi ada satu lembar jawaban yang sontak membuat mereka semua kaget bukan kepalang. Jawaban yang sangat kurang ajar dan arogan! Wanita yang menulis ini pasti membaca buku barbar dari negeri barat. (Pfft! Pasti jawabannya Hae Ryung deh)

"Pangeran menginginkan jawaban tentang pemerintahan dan keteraturan. Beraninya dia mengajari..."

"Siapa yang ingin mengajariku?" Pangeran Jin mendadak muncul, pastinya untuk mengevaluasi sendiri semua lembar jawaban itu.


Dia mendapati beberapa jawaban ada yang salah dalam analoginya. Beberapa lainnya malah tulisannya sama persis, jelas itu bukan hasil pekerjaan mereka sendiri. Para petugas yang berbuat curang, sontak berubah sikap seolah mereka juga mencurigai jawaban-jawaban yang sangat mirip itu. Jin menekankan bahwa berbuat curang dalam ujian adalah pelanggaran berat. U Won diam-diam tersenyum geli mendengarnya.


Pangeran Jin tiba-tiba berpaling ke U Won "Petugas Min, aku ingin kau merekomendasikan jawaban untuk kubaca. Karena kau sejarawan, maka kau bisa mencari bakat yang kita butuhkan."

Dan yang tidak disangka semua orang, jawaban yang U Won rekomendasikan malah jawaban yang paling kurang ajar dan paling tidak sopan itu.


Karena jawaban Hae Ryung itu ternyata menjabarkan tentang terjadinya gerhana menurut ilmu astronomi yang pernah dipelajarinya secara otodidak yang intinya adalah gerhana sejatinya hanyalah fenomena pergerakan benda-benda langit dan bukannya teguran dari surga.

Tapi, apa yang kita dapatkan dari fenomena ini bergantung pada kita sendiri. Kita takut karena tak tahu kenapa itu bisa terjadi. Dan karena takut, kita menganggap itu pertanda buruk. Begitu mempelajari pergerakan benda-benda langit, kau akan sadar bahwa gerhana hanyalah pemandangan dan bukan pertanda buruk.

Jiyusuya Bulryujeukbu, ilmu pengetahuan itu layaknya air. Jika tidak mengalir maka akan stagnan. Buku sejarah yang ditulis dalam aksara Han sulit dipahami, buku sejarah yang ditulis dalam aksara Korea akan membuka bendungan agar pengetahuan mencapai seluruh warga.


"Mengetahui dan melihat dengan benar ialah satu-satunya cara mencegah kerusakan yang disebabkan oleh gerhana." Pangeran Jin tercengang, sungguh jawaban yang sangat kurang ajar.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

  1. Terima kasih atas sinopsisnya
    Ditunggu sinopsis selanjutnya... sehat selalu

    ReplyDelete
  2. Suka banget ... Semangat ya kak menulis sinopsisnya....

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam