Sinopsis Kiss - The Series Episode 15 - 1

Sinopsis Kiss - The Series Episode 15 - 1


Thew datang dengan membawa sebuket bunga untuk Sandee dan meminta untuk balikan. Sekarang karena Sandee ternyata tidak hamil, tentu saja Thada tak bisa lagi ikut campur dalam hidup Sandee dan memutuskan pergi meninggalkan mereka berdua.


Tapi melihat ekspresi Sandee yang tampak ragu, Thew jadi terlalu takut untuk mendengar jawabannya sekarang dan bersikeras meminta Sandee untuk memikirkannya terlebih dulu dan memberinya jawaban setelah dia keluar dari rumah sakit saja lalu cepat-cepat mengalihkan topik.


Jane penasaran apakah Sanrak akan kembali bekerja di Charisma. Saat Na menyangkalnya, Jane jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

Na tetap menyangkalnya, tapi dia lalu bertanya penasaran pada Jane "Apakah wanita biasanya tidak mengatakan apa yang mereka pikirkan?"

Jane langsung tersenyum mendengar pertanyaan itu "Tergantung. Biasanya wanita memang menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya pada pria yang mereka sukai"

Jane yakin kalau Na bertanya seperti itu karena Na pasti menyukai Sanrak. Dia bertanya seperti itu pasti karena Na terlalu terpengaruh oleh sikap Sanrak padanya. Na langsung terdiam sedih. Hmm... apa yang sebenarnya terjadi?

Flashback,


Ternyata saat Na nembak Sanrak tadi pagi, Sanrak langsung menolaknya tanpa pikir panjang. Kecewa dan trauma dengan hubungan cintanya dengan First, Sanrak memutuskan untuk tidak menjalin hubungan cinta dengan siapapun untuk sementara waktu.

Semua kejadian yang terjadi dalam hidupnya belakangan ini, benar-benar membuatnya sangat lelah. Karena itulah, dia membutuhkan waktu sejenak untuk berpikir agar dia tahu apa yang benar-benar penting baginya.

Kembali ke masa kini,


Setelah mendengar cerita Na, Jane menasehati Na untuk memberi Sanrak sedikit waktu. Selain itu, Na sendiri pun perlu memikirkan dan mempertimbangkan kembali perasaaannya sendiri pada Sanrak. Apakah cintanya pada Sanrak cukup besar untuk terus berusaha mendapatkan Sanrak.

"Khun Jane, jika kita mencintai seseorang, apakah kita perlu berusaha sekeras itu?"

"Bukan masalah seberapa banyak usahamu, tapi apakah kau mau berusaha atau tidak"

1 minggu kemudian,


Sandee akhirnya keluar dari rumah sakit tapi tangannya masih harus di-gips. Dia curhat pada Sanrak, heran dengan hidupnya sendiri. Kenapa dia harus menderita dan stres tentang kehamilan padahal nyatanya dia tidak hamil?

Tentu saja Sanrak sendiri pun tak tahu kenapa, tapi dia yakin dibalik setiap masalah pasti ada kebaikan yang bisa kita dapat.

"Kau bisa melihat jati diri orang lain, kau jadi tahu apa yang mereka pikirkan. Dan yang lebih penting lagi, kau jadi mengetahui tentang dirimu sendiri. Kau bisa tahu perasaanmu sendiri akan semua kejadian yang terjadi padamu"

Kata-kata Sanrak membuat Sandee mulai memikirkan perasaannya pada Thada dan Thew. Tapi ngomong-ngomong, Sanrak sendiri sekarang jadi semakin dewasa yah. Sandee langsung menggodanya, memangnya masalah apa yang menimpa Sanrak sampai dia jadi sedewasa ini sekarang.

Sanrak mengklaim kalau dia sudah dewasa sejak dahulu kala lalu cepat-cepat mengalihkan topik, menanyakan hubungan Sandee dengan Thada dan Thew.

"Siapa yang akan kau pilih? Kulihat Thada sangat mencemaskanmu selama kau dirawat di rumah sakit"

"Dia cuma khawatir sebagai teman" sangkal Sandee.

"Benarkah?"


Thew datang tak lama kemudian untuk menjemput Sandee. Tapi sebelum Sandee sempat pergi, Sanrak membisikinya sebuah peringatan "Jangan sampai aku mendapatimu jadi playgirl."


Sementara itu, Thada sedang gelisah sendiri di tokonya. Saking gelisahnya, sampai-sampai Thanwa memperhatikan selama sejam Thada terus menerus menatap jam tangannya. Thanwa bisa menduga kalau Thada gelisah karena Sandee.

Dia menyarankan Thada untuk menjemput Sandee saja kalau dia memang ingin. Tapi Thada bersikeras menyangkalnya, lagipula pasti sudah ada orang lain yang menjemput Sandee.

Thanwa heran mendengarnya "Apa kau pernah berpikir untuk berjuang melawan pria lain untuk mendapatkan seorang wanita?"

Saat Thanwa mempertanyakan kehamilan Sandee, Thada memberitahunya bahwa semua itu cuma kesalahpahaman saja dan Sandee tidak hamil.

Kalau Sandee tidak hamil, lalu kenapa Thada terlihat masih sedih, apa yang sebenarnya Thada pikirkan. Tiba-tiba Thada beranjak bangkit begitu saja tanpa memberinya jawaban. Thanwa langsung mencegahnya dan menuntut jawaban Thada.

"Aku akan berjuang untuk mendapatkannya" ujar Thada.


Chacha sedang keluar belanja kain, jadilah Sanrak menjaga toko seorang diri. Bosan, dia menelepon Noina tapi Noina masih sibuk dengan magangnya. Akhirnya dia menghabiskan waktu nganggurnya dengan main internet dan mempercantik dirinya.

Dia sama sekali tidak menyadari kalau Na sedang memperhatikannya dari luar toko. Chacha kembali tak lama kemudian dan melihat Na.

Kemarin Na mengiriminya pesan dan memintanya untuk bicara berdua. Chacha penasaran apa yang sebenarnya ingin Na katakan padanya.


Na bertanya-tanya kenapa sebenarnya Chacha melarangnya pacaran dengan Sanrak. Chacha langsung mengoreksi. Dia sama sekali tidak bermaksud melarang Na pacaran dengan Sanrak. Dia hanya ingin melindungi Sanrak.

Seperti yang Na ketahui sendiri, Sanrak belakangan ini telah melewati berbagai masalah. Dia bermasalah dengan playboy dan Na sendiri cukup dikenal sebagai seorang playboy.

"Aku tidak mau apa yang terjadi pada Sansuay, terjadi kembali pada Sanrak" ujar Chacha.

Na kaget mendengarnya "Apa kau pikir aku berselingkuh dari Sansuay?"

"Iya, Khun Na. Sansuay bilang padaku kalau kau itu seperti kucing yang menyembunyikan cakarnya. Kau selalu punya banyak wanita yang tertarik padamu."


Na langsung tertawa geli mendengarnya. Dia mengakui memang banyak wanita yang tertarik padanya. Dia memang akrab dengan wanita-wanita itu tapi dia sama sekali tidak punya hubungan dengan siapapun.

Na yakin saat Sansuay mengatakan hal seperti itu tentangnya pada Chacha, mereka masih belum pacaran.

Alasannya putus dengan Sansuay sama sekali bukan karena ada wanita lain tapi karena mereka berdua tidak cocok dan ditambah lagi, Sansuay masih belum bisa melupakan mantan pacarnya.

"Benarkah?"

"Sungguh. Sampai sekarang aku belum menjalani hubungan serius dengan siapapun karena aku belum menemukan seseorang yang bisa membuatku menghentikan segalanya demi wanita itu. Tapi sekarang, kurasa aku sudah menemukannya. Aku serius tentang Sanrak"

"Apa kau benar-benar serius?"

"Iya. Sejak malam itu, aku memikirkan kata-katamu berulang kali dan sekarang aku yakin kalau aku siap untuk membuktikan segalanya"


Kalau begitu, apa yang akan Na lakukan untuk membuktikan kesungguhan perasaannya pada Sanrak. Na meminta bantuan Chacha untuk itu. Chacha berpikir sejenak lalu menulis sesuatu.

Dan saat Na membacanya, dia tampak shock. Hmm... entah apa yang Chacha tulis tapi dia mengklaim kalau Na mengikuti apa yang ditulisnya itu maka Sanrak pasti akan jatuh cinta padanya.


Sesampainya di kampus, Sandee lagi-lagi langsung jadi bahan gunjingan semua orang. Tak terima temannya diperlakukan seperti itu, June langsung mengumumkan pada semua orang kalau Sandee tidak hamil dan memperingatkan semua orang untuk tidak lagi menatap Sandee dengan pandangan menghakimi seperti itu.


Melihat mereka datang berdua, Pete penasaran apakah sekarang Sandee dan Thew balikan. Thew tidak menjawab dan Sandee cepat-cepat mengalihkan topik, membahas kembali ulah Pete yang sudah membuatnya kesusahan. Mumpung lagi membahas topik ini, Pete penasaran siapa orang yang memposting tentang kehamilan Sandee di website kampus.

Sandee memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Lagipula dia yakin tak akan ada faedahnya bahkan sekalipun mereka mengetahui siapa orangnya. Tapi teman-temannya tak sependapat. Apa yang dilakukan orang itu sudah keterlaluan, dia sudah mencoreng nama dan image baik seseorang.


Thew diam saja tapi jelas dia sedang memikirkan sesuatu. Dia lalu pamit pergi... untuk mengejar Fahsai. Ternyata Thew sudah bertindak cepat menyelidiki pelaku yang memposting berita kehamilan Sandee itu. Dan dari keterangan si pemilik ID yang asli, Thew mengetahui Fahsai lah pelakunya.

Fahsai mengakui perbuatannya dan alasannya melakukan semua itu karena dia kesal pada Sandee. Dia tidak terima karena Thada memutuskannya demi Sandee. Dia bahkan tidak peduli walaupun Thew sudah menjelaskan kalau Sandee tidak hamil dan kehamilan itu cuma kesalahpahaman saja. Dia heran kenapa Thew masih saja membela Sandee, apa dia yakin kalau Sandee menyukainya dan bukannya Thada.

"Jangan mengalihkan topik, Fahsai. Minta maaf lah pada Sandee sekarang"

Tapi Fahsai tidak mau, dia terus bersikeras mengklaim dirinya tidak bersalah dan yang bersalah adalah Sandee. Kesal, Thew langsung memperingatkan Fahsai untuk tidak lagi mengganggu Sandee. Fahsai tidak peduli dan balik memperingatkan Thew untuk berhati-hati dengan Sandee karena kalau tidak maka dia sendiri lah yang akan terluka pada akhirnya.


Na mondar-mandir bingung dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, akankah Sanrak akan jatuh cinta padanya jika dia mengucapkan kalimat yang ditulis Chacha.

Sebelum masuk tokonya Chacha, Na langsung berlatih mengucapkan kalimat itu "Sanrak, dengarkan aku baik-baik. Jangan biarkan masa lalu yang buruk, menyakiti perasaanmu lagi. Bisakah kau memberiku kesempatan kedua, Sanrak?"

Lagi sibuk-sibuknya berlatih mengungkapkan cinta, Sanrak tiba-tiba keluar mau buang sampah dan langsung heran sedang apa Na di sini.

Na langsung tegang. Saking tegangnya, dia jadi megap-megap bingung harus jawab apa. Dan ujung-ujungnya bukannya mengucapkan kalimat cinta yang barusan dilatihnya, dia malah berkata kalau dia datang mau ketemu Chacha.


Chacha memberitahu Na kalau Sanrak menyukai pria yang perhatian. Maka saat Sanrak batuk-batuk, Na langsung mengambil air untuknya. Tapi dia malah kesandung dan menumpahkan airnya.

Lalu saat Sanrak membawa kardus-kardus, Na langsung lari dan mengambil alih kardus-kardus itu dari tangannya. Sanrak sampai heran sendiri melihat kelakuan aneh Na.


Lalu saat Sanrak sedang menyapu, Na langsung mengambil sapunya dan membantunya menyapu. Tapi dia menyangkal sedang membantu Sanrak dan beralasan kalau dia menyapu karena tadi menjatuhkan sesuatu dan siapa tahu bisa dia temukan dengan menyapu.


First terburu-buru datang menemui Tuan Thawee. Dia berusaha mengklaim kalau dokumen yang diberikan Na pada Tuan Thawee itu palsu, tapi Tuan Thawee langsung marah besar padanya.

Dia sudah tidak percaya lagi pada First karena dia sudah membuktikan kebenaran dokumen itu dan dia akan segera menuntut First.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam