Sinopsis About is Love Episode 25 - 1

Sinopsis About is Love Episode 25 - 1

Keesokan paginya, Zhou Shi memberitahu Wei Qing kalau dia tidak bisa ikut ke kantor karena hari ini hasil ujiannya keluar. Tapi dia punya tugas untuk Wei Qing, yaitu dia harus menggunakan lift umum hari ini.


Wei Qing anggak mau. Tanpa Zhou Shi, dia tidak akan bisa. Jangan khawatir, Zhou Shi mengaku kalau dia sudah meminta Sekretaris An untuk menemani Wei Qing. Wei Qing pasti bisa kok, sama seperti kemarin. Semangat!
 

Saat mereka keluar, teman-teman Zhou Shi ternyata sudah menunggu sedari tadi. Mereka datang karena curiga kalau Wei Qing melakukan sesuatu pada Zhou Shi. Qiu Jing bahkan langsung bersikap bak detektif yang mengamati dan menyelidiki mereka. Wei Qing kesal banget. Zhou Shi kan sudah pernah tinggal di rumahnya sebelumnya.

"Bedalah. Yang terakhir kali itu karena kau harus merevisi jadi kau tidak punya waktu memikirkan hal lain. Tapi kali ini kalian berduaan tinggal di rumah yang jauh dari kami. Bagaimana aku tahu apa yang kau rencanakan." Ketus Fei Fei. "Genius. Selidiki!"

Qiu Jing langsung berputar-putar mengelilingi mereka, memperhatikan setiap detil bahkan mengendus-endus, lalu melapor ke Fei fei bahwa bau parfum mereka sama... parfum cowok. Fei Fei jadi makin curiga. Jelaskan, apa sebenarnya yang terjadi?

"Dia kan tinggal di rumahku. Wajar dong kalau bauku nempel sama dia." Ujar Wei Qing dengan gaya playboy-nya.


Zhou Shi membenarkan. Waktu Wei Qing pakai parfum tadi, dia kebetulan lewat. Jadi wajar saja kalau bau parfumnya Wei Qing nempel padanya juga.

"Dasar, kalian tuh beracun. Xiao Fei, kenapa kau juga ikut-ikutan?"

"Mereka memaksaku ikut."

"Kalian mengajari hal yang tidak baik pada anak kecil. Sudahlah, aku tidak mau bicara pada kalian. Aku mau ke kampus. Nilaiku keluar hari ini."


Para pegawai baru saja masuk ke lift saat Wei Qing datang. Sontak saja semua orang langsung berhamburan keluar dengan panik. Tapi yang tak mereka sangka, begitu Wei Qing masuk lift, dia menunjuk dua orang untuk masuk ke lift bersamanya. Dia bahkan mengucap selamat pagi pada mereka.

Sontak saja kejadian itu langsung jadi buah bibir satu kantor. Chat grup mereka bahkan langsung gempar luar biasa menggosipkan masalah itu. Sekretaris An geli melihat chat grup hari ini. Sepertinya pengobatannya Zhou Shi benar-benar ampuh.

"Benar. Sepertinya aku benar-benar bisa sembuh."

"Anda pasti sembuh."

He Wei mengirim pesan saat itu, menyuruh Wei Qing datang ke tempat yang dia sebut besok untuk bertemu dengan Nyonya Wei. Wei Qing sinis membacanya, rupanya ibunya sudah tidak bisa tinggal diam sekarang.


Keesokan harinya, Zhou Shi terburu-buru keluar kampus gara-gara ditelepon Wei Qing sampai Zhang Shuai harus bersusah payah mengejarnya. Dia memberitahu Zhou Shi bahwa departemen mereka akan mengadakan study tour ke sebuah kota tua akhir bulan ini, apa Zhou Shi mau ikut?

"Akhir bulan? Aku tidak yakin. Belakangan ini aku sangat sibuk di kantor, aku mungkin tidak akan bisa ambil cuti."

Dia tidak bisa bicara lagi karena Wei Qing sudah memanggilnya lagi. Tapi dia janji akan memberikan jawabannya beberapa hari lagi.


Setibanya di depan, Zhou Shi malah kaget mendapati Wei Qing menunggunya pakai sepeda matic alih-alih mobil mewah seperti biasanya.

"Bukankah kau selalu komplain kalau aku terlalu high profile. Bagaimana, yang ini lebih low profile, bukan?"

"Menurutku ini jauh lebih high profile jika seorang pria sepertimu mengendarai ini."

"Sudahlah." Wei Qing langsung memakaikan helm ke kepalanya Zhou Shi sambil menanyakan hasil ujiannya. Tentu saja Zhou Shi lulus, semua ini berkat pengajarannya Wei Qing.

Wei Qing bangga. "Baguslah. Kau tidak mempermalukanku kali ini."

Mereka pun berangkat tanpa menyadari Zhang Shuai yang memperhatikan mereka dari kejauhan dengan kesal.

 

Wei Qing ternyata membawa Zhou Shi menemui Nyonya He. Seperti biasanya, kedua ibu dan anak itu saling menyapa dengan formal dan langsung masuk ke inti pembicaraan. Zhou Shi mewakilinya bicara duluan, memberitahu Nyonya He bahwa Wei Qing ingin Nyonya He mentransfer saham-sahamnya ke Wei Qing. Tapi tentu saja Nyonya He menolak.

"Direktur He, kau mentransfer semua sahammu pada He Wei. Tapi fakta menunjukkan bahwa ilmu ataupun kemampuan manajemennya sama sekali tidak sesuai standar. Terutama saat sekarang ini, saat dia meremehkan Xue Zi dan membuat Yun Ma Arts dalam situasi finansial yang berbahaya."

Kalau Wei Qing mentransfer saham-sahamnya pada He Wei, itu sama saja dia membiarkan He Wei mengacaukan Yun Ma Arts. Karena itulah, Nyonya He-lah yang harus mentransfer sahamnya pada Wei Qing. Dia jamin hak manajemen atas Yun Ma Arts akan tetap menjadi milik Nyonya He sepenuhnya, dia tidak akan ikut campur.


Tapi Nyonya He benar-benar sudah terpedaya oleh He Wei dan menuduh Wei Qing bekerja sama dengan Xue Zi untuk menipunya agar dia menyerahkan sahamnya pada Wei Qing agar Wei Qing bisa menguasai Yun Ma Arts sepenuhnya. Wei Qing bisa menduga pasti He Wei yang bilang begitu.

"Tidak penting siapa yang bilang. Jawab saja, ya atau tidak?"

"Tidak!"

Zhou Shi berusaha mengingatkan Nyonya He bahwa Wei Qing melawan kehendak semua orang yang tidak menyetujui pamerannya Xun Ran. Wei Qing benar-enar meihak Yun Ma Arts dan bukan cuma menginginkan uang.

"Dan lagi... kalian berdua memiliki hubungan yang spesial. Berilah dia kesempatan. Saya yakin Tuan Wei Heng di surga pasti juga menginginkan anda melakukan itu juga."


Tapi Nyonya He terlalu keras kepala dengan kebenciannya terhadap Wei Qing. Kalau dia ingin mentransfernya, dia pasti sudah melakukannya sejak 10 tahun yang lalu.

"Saat Yun Ma Arts masih berada di tanganku, aku berpikir kalau suamiku masih ada di sini. Jika aku menyerahkannya padanya, berarti suamiku benar-benar telah meninggalkanku."

"Bu, jika Ibu menyerahkan saham Ibu padaku, Yun Ma Arts akan tetap menjadi milikmua dan Ayah."

"Akan kupertimbangkan, Presdir."

"Baiklah, pertimbangkanlah. Dan kuharap secepatnya."

Nyonya He tiba-tiba usul. "Jika aku meminta He Wei untuk menyerahkan kembali saham-sahamnya kepadaku, apakah Pak Presdir bersedia menyerahkan sahamnya padaku?"

"Aku bersedia," ujar Wei Qing lalu pergi.


Zhou Shi ragu, apa Nyonya He akan mau mentransfer saham-sahamnya pada Wei Qing? Wei Qing yakin tidak. Makanya dia memberitahu Sekretaris An bahwa jika He Wei mentransfer saham-sahamnya kembali ke Nyonya He, maka Wei Qing juga akan mentransferkan saham-sahamnya pada Nyonya He. (Ah! Jadi dia memang sudah memikirkan ide itu jauh sebelum Nyonya He)

"Kau sudah memikirkannya sejak lama? Kenapa kau tidak memberitahunya?"

"Jika aku yang berinisiatif memberitahunya, aku takut dia akan berpikir bahwa aku punya rencana lain."

"Posisimu memang sulit. Jadi kau bersedia merelakan saham-sahammu?"

Bukan masalah rela atau tidak rela. Dia mempertahankan saham-saham perusahaan Yun Ma hanya karena dia takut Yun Ma Arts akan dilempar ke dalam masalah finansial yang berbahaya dan para pemeganag saham akan melepaskan saham-saham mereka. Lagian kan dia memberikannya pada ibunya dan bukan pada He Wei.

"Siapa sangka kalau kau sangat tampan saat sedang serius," kagum Zhou Shi.

"Kenapa? Akhirnya kau jatuh cinta padaku, yah?"

"Narsis! Anggap saja aku tidak mengatakan apapun."


Tapi Wei Qing rasa, Xue Zi pasti sudah menduga kalau dia akan mengambil langkah ini. Tapi kalau begitu, kenapa dia mengambil alih begitu banyak saham? Zhou Shi menduga, mungkin Xue Zi ingin Wei Qing dan He Wei saling membunuh satu sama lain lalu dia sendiri yang akan mendapatkan keuntungan dari situasi mereka.

"Kurasa tidak se-simple itu. Sepertinya aku sudah menemukan lawan yang sepadan."

Sudahlah, jangan membicarakan masalah ini lagi. Lebih baik pikirkan apa rencana Zhou Shi selanjutnya untuk mengobatinya. Zhou Shi punya ide... nonton bioskop.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments