Sinopsis Kiss - The Series Episode 16 - 1

Sinopsis Kiss - The Series Episode 16 - 1


Rekaman candid saat Sanrak ganti baju beredar luas di internet. Tentu saja banyak orang yang mengenali Sanrak karena dia pernah jadi cover majalah Charisma dan banyak orang yang mengira kalau video itu disebarkan oleh pihak Charisma. Na marah besar, dia yakin betul siapa pelakunya.


Setelah diberitahu Prof. Pang tentang pengunduran diri Thada dari universitas, Sandee dan yang lain langsung pergi mencari Thada di rumahnya.

Tapi sesampainya di sana, Thada tak ada di rumah. Sandee jadi cemas dan sedih, June malah mengomporinya dengan berkata kalau Thada mungkin menghilang lagi seperti dulu.


Mereka hendak pergi. Tapi saat Sandee berbalik ke arah lain, dia malah mendapati Thada sedang berbaring santai di pinggir kasur, sengaja bersembunyi dari mereka.

Mereka semua langsung mengkonfrontasinya tentang keputusannya untuk berhenti kuliah dan kenapa dia menyembunyikan masalah ini dari mereka.


Thada berkata bahwa walaupun alasan utamanya adalah karena kehamilan Sandee, tapi sebenarnya dia memang berniat untuk berhenti kuliah dengan alasan ingin fokus kerja di toko tatonya.

Sandee tak percaya, dia menduga alasan Thada pasti karena sudah terlambat untuk menarik kembali formulir pengunduran dirinya. Thada menyangkalnya dan bersikeras kalau dia memang berniat untuk berhenti.


"Ini perkara besar, bagaimana bisa kau memutuskan segalaya seorang diri?!" tuntut Sandee marah.

"Kenapa? Apa aku tidak boleh memutuskan segalanya seorang diri? Ini hidupku bukan hidupmu. Aku selalu membuat keputusan seorang diri sepanjang hidupku. Aku tidak butuh bantuan siapapun"

"Kau selalu saja seperti ini, makanya kau tidak punya siapa-siapa"

"Kau tidak perlu khawatir kalau aku berhenti karenamu. Aku berhenti demi diriku sendiri"


Kesal, Sandee langsung pergi. Kao mengejarnya sementara yang lain mengkritik Thada karena bersikap terlalu kasar pada Sandee. Kao menghentikan Sandee dan bertanya-tanya, apakah Sandee marah pada Thada karena dia menyukai Thada.

Awalnya ragu tapi Sandee akhirnya mengaku jujur, iya dia memang menyukai Thada. Tapi dia merasa perasaannya sia-sia karena Thada tak punya perasaan yang sama terhadapnya.

"Bagaimana kau tahu kalau dia tidak menyukaimu?"


Masak Sandee tidak bisa melihat kalau kata-kata sekasar Thada tadi, sebenarnya tidak sungguh-sungguh. Jika Sandee menyukai Thada maka sebaiknya dia jujur mengakui perasaannya pada Thada.

Sandee tidak mau, dia cewek jadi bagaimana bisa dia menyatakan cinta duluan. Bagaimana kalau Thada tidak membalas perasaannya. Jika sampai begitu, maka tak mungkin bagi mereka untuk saling berpura-pura seolah tak pernah terjadi apapun.

"Kau terlalu banyak mikir. Kalau suka yah katakan padanya. Kalaupun dia tidak membalas perasaanmu yah tidak apa-apa"

Tapi Sandee tidak merasa seperti itu. Dia sudah pernah beberapa kali memberi isyarat pada Thada akan perasaannya pada Thada.

Tapi nyatanya, Thada malah terus menerus menjauhinya. Tapi menurut Kao, jika mereka terus menerus saling membiarkan masalah ini berlarut-larut maka mereka berdua juga yang akan terluka pada akhirnya. Tapi Sandee mengklaim bukan cuma dia dan Thada yang akan terluka, Thew juga bisa terluka.


Pada June dan Pete, Thada masih bersikeras mengklaim kalau dia berhenti bukan karena Sandee tapi demi dirinya sendiri. June dan Pete tak percaya apalagi setelah mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri, betapa cemasnya Thada saat dia mengira Sandee keguguran.

Saat Thada masih saja beralasan kalau dia mencemaskan Sandee hanya karena alasan Sandee menggugurkan bayi mereka, June langsung mengeluarkan gambar kartun Dee-Da couple yang Thada sembunyikan di buku jurnalnya.

June mengetahuinya karena pernah melihat Thada mengeluarkan gambar kartun itu dari dalam bukunya. Kalau Thada tak suka pada Sandee lalu kenapa dia masih menyimpan gambar itu. Lagipula Thada juga bukan jenis orang yang akan menyimpan gambar seperti itu tanpa alasan.

"Akui saja kalau kau menyukainya"

"Baiklah. Aku memang menyukai Sandee" aku Thada pada akhirnya

"Lalu kenapa kau tidak bilang ke dia kalau kau menyukainya"


Thada beralasan kalau dia memutuskan tidak memberitahu Sandee karena toh dia akan berhenti kuliah. Lagipula dia merasa kalau dia bukan pria yang tepat untuk Sandee, lebih baik Sandee bersama Thew saja.

June tak percaya mendengarnya. Dia jadi bertanya-tanya, pernahkah Thada bertanya apakah Sandee bahagia dengan segala hal dalam hidupnya saat ini.

Tapi Thada bersikeras bahwa situasi tidak akan berubah karena sekarang Sandee sudah balikan dengan Thew, jadi tidak mungkin dia menjadi orang ketiga di antara mereka. Lagipula Thada merasa kalau Thew itu tidak buruk, Thew pasti bisa menjaga Sandee dengan baik.

"Kau egois jika berpikir seperti itu. Semua itu kau pikirkan dari sudut pandangmu sendiri. Apa pernah kau memikirkannya dari sudut pandang Sandee?" tanya Pete "Jika kau merasa tidak cukup baik bagi Sandee, lalu pernahkah kau berpikir untuk merubah dirimu demi Sandee?"


Baru pulang, Sandee langsung mendapat kabar buruk. Chacha memperlihatkan video b~~~l Sanrak yang sedang viral di internet.

Sanrak juga pulang tak lama kemudian. Tampak jelas dari raut wajahnya kalau dia belum tahu menahu tentang video itu. Dia malah heran sendiri melihat sikap canggung Sandee dan Chacha.


Walaupun mereka berusaha menutupinya dari Sanrak. Tapi pada akhirnya, Sanrak mengetahuinya sendiri saat dia mulai membuka internet dan dia langsung jatuh terduduk saking shock-nya.

Sandee jelas tak percaya dengan klaim di internet yang menyatakan kalau video itu disebarkan pihak Charisma karena jelas-jelas itu video di lokasi pemotretan majalah Angel.


"Pasti P'First pelakunya" duga Sandee "Bagaimana bisa dia seamoral ini?"

Sandee menyarankan agar sebaiknya Sanrak melakukan sesuatu. Chacha yakin kalau Na pasti sudah melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah ini.

Tapi Sanrak tak yakin. Dulu saja waktu ada rumor yang mengatakan bahwa ada hubungan spesial diantara mereka, Na tidak melakukan apapun.

"Tapi masalah kali ini berbeda. Mungkin sekarang dia tidak bersikap seperti dulu" ujar Chacha.

Sandee setuju dengan Chacha. Thew datang tak lama kemudian tapi malah bingung melihat ekspresi aneh semua orang.


Beberapa saat kemudian, Sanrak bersama Sandee dan Thew pergi melabrak First ke kantornya. Menuduh First memasang kamera tersembunyi di ruang ganti lalu menyebarkannya ke internet.

Tapi First menyangkal semua tuduhan Sanrak bahkan minta bukti untuk membuktikan tuduhan Sanrak benar atau tidak.

Saat Sanrak mengklaim kalau gaun yang dipakainya waktu itu adalah pemberian pihak Majalah Angel, First dengan santainya mengklaim kalau mereka tak memiliki baju itu dan waktu itu mereka juga tak mengambil foto satu pun karena modelnya tak bertanggung jawab dan melarikan diri.

"Lain kali bawalah bukti kalau kau ingin menuduh orang agar orang-orang tidak mengira kalau kau cuma sekedar pel~~~r murahan yang bisanya cuma mengerang"


Kurang ajar! Sandee langsung marah besar dan menonjok First. Kesal, First hendak membalas tapi Thew mencegahnya. Saat First hendak menghajar Thew, Sanrak langsung maju dan menendang itunya First.

"Aku tidak menyangka kau ternyata sebrengs*k ini. Dan jangan pernah berpikir kalau kau bisa melukai kami. Semua orang pasti akan segera mengetahui kebenarannya"


Mereka lalu pergi. Sandee dan Thew kagum pada Sanrak. Tapi Sandee bertanya-tanya apa yang akan Sanrak lakukan sekarang. Sanrak mengaku kalau dia belum ingin pulang, dia masih sedih dan belum siap menghadapi siapapun. Sandee menyarankan agar dia menginap dengan Noina saja.

Tapi Sanrak tidak mau dan memutuskan ke Hua-Hin saja. Walaupun jauh, tapi dia pasti akan merasa lebih baik di sana. Karena Hua-Hin menyimpan kenangan indah yang bisa membantunya melupakan masalah buruknya di sini.

Sandee mau ikut kalau begitu. Tapi Sanrak menolak, lagipula Sandee kan harus kuliah. Tapi Sandee bersikeras tidak mau meninggalkan Sanrak sendirian.

"Bagaimana kalau begini saja. Aku antar kalian berdua ke Hua-Hin. Tidak aman bagi dua wanita pergi ke pantai sendirian" usul Thew.


Prof. Pang tak sengaja menemukan sebuah dokumen terselip di ujung mejanya. Dokumen itu ternyata formulir pengunduran diri Thada dari universitas yang ternyata lupa belum dia serahkan pada dekan. Hmm... sepertinya jawabannya pada Thada waktu itu karena dia lupa, memang sih jawabannya waktu itu terkesan tidak meyakinkan.

Si mahasiswa yang saat itu kebetulan sedang membantu Prof. Pang menata dokumen, mendengar Prof. Pang bergumam kalau dia lupa menyerahkan formulirnya Thada ke dekan. Dia pun langsung menelepon seseorang.


June, Kao dan Pete berkumpul bersama dan membicarakan tentang Sandee dan Thada yang sebenarnya saling menyukai tapi keduanya terlalu takut menyatakan cinta pada satu sama lain karena kedua orang itu sama-sama berpikir kalau perasaan mereka takkan terbalas.

Dan situasi jadi makin rumit karena sekarang Sandee balikan dengan Thew dan Thada memutuskan untuk mundur.


"Kurasa kita harus melakukan sesuatu" usul June "Aku merasa tak enak melihat teman-teman kita jadi seperti ini. Kalau dibiarkan terus maka persahabatan kita pasti akan hancur"

Pete setuju "Kalau mereka sama-sama tidak mau saling menyatakan perasaan mereka maka kita yang harus memberitahu mereka agar hubungan mereka membaik kembali"

"Lalu bagaimana dengan Thew"

"Kurasa... dia harus mundur"

Kao pun langsung menelepon Sandee. Tapi sayangnya, Sandee saat ini sedang berada di Hua-Hin. Gagal sudah rencana mereka. Apa yang harus mereka lakukan sekarang? Pete akhirnya berinisiatif agar mereka bagi-bagi tugas. Kao bicara pada Sandee sementara dia dan June pergi bicara dengan Thada.


June tak setuju, mending dia pergi sendiri dan menyuruh Pete pergi bersama Kao saja. Tiba-tiba June ditelepon temannya yang memberitahunya bahwa Prof. Pang ternyata lupa menyerahkan surat pengunduran diri Thada pada dekan.

Semua orang senang. Sekarang mereka bisa mulai rencana baru. Mereka pun langsung berceloteh riang menyusun rencana baru mereka.


Sandee dan Sanrak sampai di Hua-Hin dan mereka pun saling berteriak melampiaskan rasa frustasi mereka pada samudera. Sandee menghibur dan menyemangati Sanrak untuk melupakan masalah video itu, dia yakin orang-orang pun akan melupakan video itu dengan cepat.

Sanrak tahu kalau Sandee juga punya masalahnya sendiri. Dia berusaha menyemangati Sandee untuk berteriak melampiaskan stresnya pada laut tapi Sandee menolak. Karena Thew sedang bersama mereka dan dia tidak mau Thew mendengar keluhannya.


"Memangnya ada apa?" tanya Sanrak

Sande berusaha menyangkalnya. Tapi tentu saja Sanrak tak percaya dan menyarankan agar Sandee bicara dengan Thew.

"Sepertinya dia sangat mencemaskanmu. Bukankah rasanya lebih baik memiliki seseorang di sisimu? Saat kau sedang punya masalah, kau memiliki seseorang untuk membantumu berpikir"


Memikirkan ucapan Sanrak, Sandee pun akhirnya bicara berdua dengan Thew. Mereka saling berbasa-basi terlebih dulu, membicarakan hubungan Sanrak dan First. Kesal pada First, Sandee berharap First akan kena karma.

Thew langsung mengingatkan Sandee bahwa apa yang dilakukannya pada First, bisa dibilang cukup keras. Tapi Sandee tak puas, First seharusnya mendapat hukuman lebih.

"Kau benar. Kalau aku tak ada di sana, kau pasti akan terluka"

"Yang benar saja. Aku bisa melawan balik, tahu?"


Mereka saling bercanda dan tertawa riang sebelum akhirnya, suasana diantara mereka mulai berubah lebih serius.

Thew meyakinkan Sandee bahwa segalanya akan menjadi lebih baik. Sambil menggenggam tangan Sandee, Thew berkata "Kita putus saja."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments