Sinopsis Kiss - The Series Episode 15 - 2

Sinopsis Kiss - The Series Episode 15 - 2


Dalam perjalanan pulang, Sandee berpapasan dengan Na yang tampak berjalan dengan lesu. Walaupun Na mengklaim kalau dia barusan menemui Chacha, tapi Sandee yakin kalau tujuan utama Na pasti untuk bertemu Sanrak. 

Na akhirnya curhat ke Sandee tentang Sanrak. Sepertinya Sanrak marah padanya akan sesuatu dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.


"Apa yang harus kulakukan agar dia memaafkanku?"

Sandee memberitahunya bahwa untuk membuat Sanrak berhenti marah itu sebenarnya gampang saja "P'Sanrak suka dengan kejutan"


Berkat informasi dari Sandee itu, Na akhirnya merencanakan sesuatu dengan mengadakan pesta yang akan dia adakan di cafenya Jane. Na secara khusus meminta Jane untuk mengundang teman-temannya dalam pesta itu.

Walaupun dia tidak menyebut nama tapi Jane tahu betul kalau teman yang Na maksud pastilah Sanrak. Jane meyakinkan Na kalau dia sudah menghubungi Sanrak. Tapi dia memperhatikan Na tampak sangat gugup. Jane senang karena sekarang Na sudah banyak berubah.


Marah besar pada Na, First menerobos masuk ke kantornya Na dan langsung menghajarnya. Untunglah Jane bertindak cepat dengan memanggil beberapa orang untuk melerai mereka.

Na langsung menyindir First dan menyatakan kalau dia melakukan ini sebagai balasan atas apa yang First lakukan pada Sanrak. First tersenyum sinis mendengar Na ternyata balas dendam demi Sanrak. Dia bersumpah akan balas dendam pada Na lalu pergi.


Thada tak sengaja bertubrukan dengan Prof. Pang. Dari percakapan mereka, ternyata Thada sudah pernah menyerahkan formulir untuk DO.

Dan sekarang setelah mengetahui Sandee tidak hamil, Thada mulai cemas apakah Prof. Pang sudah menyerahkan dokumen itu ke pihak universitas.


Hmm... entah apa jawaban Prof. Pang karena saat di kelas, Thada tampak murung bahkan sengaja mengacuhkan sms-nya Sandee yang ingin bicara berdua dengan Thada setelah kelas usai nanti. Dan begitu kelas selesai, Thada malah langsung pergi tanpa pamit.


Sandee langsung mengejar Thada dan menuntut kenapa Thada menghindarinya? Apa dia melakukan sesuatu yang membuat Thada marah atau apa?

Thada menyangkal semuanya dan berkata kalau dia cuma sedang buru-buru. Sandee tak percaya, apa urusan Thada itu begitu mendesak sampai Thada menghindarinya.

"Katakan saja apa yang ingin kau katakan sekarang"

"Aku ingin bertanya padamu... tentang Thew"

"Memangnya ada apa dengannya?"

"Menurutmu apa yang harus kulakukan terhadap Thew?"

"Terserah kau saja. Kenapa tanya aku"

"Apa maksudmu, kau ingin aku balikan dengan Thew?"

Walaupun tampak jelas tak senang, tapi Thada menyatakan kalau dia tidak mempermasalahkan apapun yang Sandee pikirkan. Kalau Sandee ingin balikan dengan Thew yah silahkan saja.


Thew datang saat itu juga untuk menjemput Sandee. Thada langsung pergi, Sandee hanya menatap Thew dengan ragu lalu langsung pergi menghindarinya.


Thada terus murung sepanjang hari sampai membuat Thanwa bertanya heran, ada apa dengannya. Thada bertanya-tanya berapa banyak sebenarnya yang bisa kita lakukan demi orang yang kita cintai.

Menurut Thanwa, itu tergantung. Kalau cuma sekedar membeli beberapa belanjaan untuk kekasih kita sih gampang-gampang saja.

"Lalu bagaimana jika kami pura-pura tak saling mencintai?"

"Kalau kau mencintainya lalu kenapa kau musti pura-pura tak mencintainya?"

"Karena ada alasan aku tidak boleh mencintainya"


Sandee juga merenung di rumah. Dia memberitahu Sanrak bahwa Thew memintanya untuk balikan tapi dia belum memberi jawaban karena dia ingin memikirkan masalah ini masak-masak. Dia bertanya pada Thada tapi Thada malah menyuruhnya balikan dengan Thew.

"Aku sangat bingung sekarang. Aku tidak tahu kenapa dia (Thada) sangat tidak bisa ditebak. Satu hari dia baik padaku tapi di hari lain dia tidak baik padaku. Dia peduli padaku dan menjagaku. Aku bingung ada apa dengannya"

Tentu saja curhatan Sandee itu membuat Sanrak menyadari "Kau suka Thada kan?"

Awalnya Sandee menyangkal, tapi kemudian dia mengaku kalau dia masih bingung dengan perasaannya sendiri. Dia tidak tahu apa yang harus dia rasakan saat menyukai seseorang. Mendengar itu, Sanrak mengaku kalau dia juga tidak tahu.


Sanrak akhirnya curhat ke Sandee dan memberitahunya tentang Na yang memintanya jadi pacar tapi dia menolak karena dia merasa tidak yakin akan perasaannya terhadap Na.

Sandee heran kenapa, bukankah Na selama ini sangat baik pada Sanrak. Na sering mengantar jemput Sanrak dan sangat perhatian pada Sanrak. Tapi tetap saja pengalaman buruknya dengan First membuat pandangan Sanrak pada Na jadi buruk karena Na juga terkenal playboy.

"Aku takut ini akan berakhir sama seperti saat aku pacaran dengan P'First"

"P'Na dan P'First adalah dua orang yang berbeda. Mereka sangat kontras bagai hitam dan putih. Cowok kayak P'Na itu susah dicari, tahu?"

"Kau bicara seperti tahu segalanya saja. Aku tidak mau terluka lagi"

Tapi bagaimanapun, Sanrak yakin bahwa orang yang sungguh-sungguh mencintainya, pada akhirnya pasti akan kembali padanya. Kata-kata Sanrak itu membuat Sandee berpikir, sekarang Thew kembali padanya. Jadi apakah itu artinya Thew...


Tapi pikirannya terpotong dengan cepat gara-gara kedatangan Ella dan dia langsung minta bicara berdua dengan Sanrak. Tapi sayangnya, kita tidak diperlihatkan akan percakapan mereka.


Keesokan harinya, Thew ikut sarapan bersama Sandee dan teman-temannya. June penasaran apa mereka berdua sudah balikan sekarang dan Sandee hanya menanggapinya dengan anggukan kepala.


Sesaat kemudian, Thada datang tapi dia jalan bersama seorang cewek dan percakapan mereka terdengar seperti menjurus. Si cewek ingin datang ke toko tatonya Thada, dan Thada langsung menyetujuinya.


Teman-teman Thada langsung menggodanya karena Thada sudah punya gebetan baru walaupun Thada menyatakan kalau cewek itu cuma ingin tahu tentang tato. Sandee cuma diam saja tapi tampak jelas dia cemburu dan Thew memperhatikan ekspresinya ity.


Malam harinya, Sandee bersama Noina datang ke pesta di cafenya Jane. Mereka semua saling menyapa dan bercanda tawa, Noina bahkan langsung heboh saat melihat pacar mudanya Jane.

Tak lama kemudian, Jane dan Noina melihat seseorang datang. Sanrak mengikuti arah pandang mereka dan melihat Na datang dengan membawa sebuket bunga.


Saat Sanrak melihat Na berjalan mendekatinya, kita mendengar apa yang Ella katakan pada Sanrak kemarin malam. Ella memberitahu Sanrak bahwa Na adalah orang yang hangat, perhatian, sangat romantis dan semua orang yang dekat dengannya pasti akan jatuh cinta padanya dengan mudah.


Tapi tentu saja Ella tidak sebaik itu, dia mengatakan semua itu dengan tujuan membuat Sanrak meragukan Na. Dia sengaja memberitahu Sanrak bahwa hubungan Na dan para wanita yang dekat dengannya biasanya tidak tahan lama.

Dia berkata kalau para wanita itu mengira bahwa mereka bisa membuat Na mencintai mereka dengan sungguh-sungguh tapi ternyata tidak.

Ella mengklaim bahwa tidak ada seorang wanita pun yang akan bisa membuat Na berubah karena Na tidak pernah mencintai siapapun, Na cuma mencintai dirinya sendiri. Dan Sanrak dengan polosnya mempercayai semua ucapan Ella.


Saking percayanya pada Ella, Sanrak langsung pergi mengacuhkan Na saat Na memberikan buket bunga itu padanya. Na cepat-cepat mengejarnya dan bertanya-tanya kenapa Sanrak marah padanya.

Sanrak menuduh Na melakukan semua ini hanya untuk bersenang-senang, dia yakin kalau nanti Na sudah bosan maka dia pasti akan mencampakkannya.

Na tak percaya mendengarnya "Semua yang kulakukan untukmu selama ini adalah apa yang benar-benar ingin kulakukan untukmu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku melakukan segalanya dengan setulus hatiku."

Tapi Sanrak masih belum bisa mempercayainya "Apa kau yakin kalau aku bukan cuma sekedar pelesiran bagimu?"


Mendengar itu, Na malah melepaskan genggaman tangannya. Sedih, Sanrak langsung pergi dan Na hanya membeku di tempat.


Noina mengejar Sanrak sampai tiba di rumah. Sanrak benar-benar bingung akan perasaannya pada Na, apalagi sikap Na selama ini juga cukup membingungkan.

Di satu waktu Na bersikap sangat baik padanya, tapi kemudian Na menjauh dan menghindarinya, lalu sekarang Na ingin bersikap baik lagi padanya.

"Dia selalu saja melakukan apapun yang dia sukai. Aku jadi bingung. Dia pasti senang sekali bisa memanipulasiku seperti ini"

"Tenangkan dirimu dulu. Dia tidak melakukan kesalahan apapun, iya kan?"

"Kalau kau jadi aku, kau pasti akan mengerti bagaimana rasanya dipermainkan seseorang"

Noina mengerti perasaan Sanrak. Tapi lebih baik jika Sanrak memikirkan segalanya dengan baik. Na menyadari kesalahannya dan dia sudah menyatakan maafnya pada Sanrak.

Na tidak bisa dibandingkan dengan First yang jelas-jelas puluhan bahkan ratusan kali lebih buruk daripada Na. Jika Sanrak selalu bisa memaafkan First yang sangat brengs*k itu, lalu kenapa Sanrak tidak bisa memberikan satu saja kesempatan untuk cowok sebaik Na.

"Apa dia pernah menyakiti perasaanmu sekali saja?" tuntut Noina emosi.

"Pernah kok"

"Oh yah? Err... yah, itu bisa terjadi kadang-kadang. Tapi aku yakin dia tidak seburuk P'First. Khun Na adalah cowok baik jadi seharusnya kau mencoba untuk memaafkannya. Dia bahkan datang sendiri untuk meminta maaf padamu, bagaimana bisa kau masih saja jual mahal?"

Sanrak bersikeras kalau dia tidak jual mahal. Noina kesal sekali mendengarnya. Tapi terserahlah, jadi apakah Sanrak mau memberikan kesempatan untuk Na.

Dia memperingatkan Sanrak bahwa jika suatu hari nanti Na menghilang darinya maka Sanrak lah yang akan sangat terluka. Jika itu terjadi maka takkan ada seorang pun yang bisa menolong Sanrak.


Thew mengantarkan Sandee pulang tapi dia memperhatikan Sandee terus murung sepanjang perjalanan. Thew langsung menghentikannya di tengah jalan, berterima kasih pada Sandee karena Sandee mau balikan padanya, lalu mencondongkan wajahnya untuk menci~m Sandee.

Tapi Sandee tidak bereaksi sedikitpun dengan kec~pan Thew lalu pamit pulang dengan kalimat singkat dan dingin. Thew patah hati dan menangis.


Keesokan harinya, Sandee sedang bercanda tawa bersama ketiga temannya. Tak lama kemudian, Prof. Pang lewat dan berkata bahwa dia sangat menyayangkan melihat mereka. Karena mulai semester depan, grup mereka cuma akan jadi 4 orang saja. Mereka tidak mengerti apa maksudnya.

"Kenapa kalian tercengang? Thada sudah menyerahkan permintaan pengunduran dirinya dari universitas"


Dalam flashback, ternyata Prof. Pang mengaku kalau dia sudah menyerahkan formulir itu ke pihak universitas. Thada sebenarnya ingin membatalkannya tapi Prof. Pang berkata bahwa sekarang sudah tidak bisa lagi dibatalkan karena formulir itu sudah disetujui dan ditandatangani dekan.


Kantor majalah Charisma sedang heboh. Para pegawai sedang berkumpul setelah mereka mendapati sebuah video mencengangkan di internet.

Video yang memperlihatkan Sanrak sedang ganti pakaian sebelum pemotretan. Tubuhnya terlihat jelas saat dia memakai gaun transparan.

Bersambung ke episode 16

Post a Comment

0 Comments