Sinopsis About is Love Episode 25 - 3

Sinopsis About is Love Episode 25 - 3

Suatu hari saat menemani kedua orang itu jalan-jalan di tepi sungai, Fei Fei dan Qiu Jing memperhatikan hubungan Zhou Shi dan Wei Qing yang sekarang jelas-jelas lebih dari sebelumnya.


"Sepertinya aku bisa merasakan aroma cinta semerbak di udara."

"Lupakan aroma, jelas-jelas ada sesuatu di antara mereka."


Suatu malam, Zhou Shi akhirnya pulang ngumpul lagi di rumah bersama Fei Fei dan Qiu Jing sambil maskeran. Tapi di mana Ning Fei? Sudah lama Zhou Shi tidak melihatnya.

"Kukira kau melupakan kucingmu. Kau membesarkan peliharaan baru jadi kukira kau sudah melupakannya."

"Nggak lah. Aku kan selalu peduli tentangnya. Jadi dia ke mana?"

"Auntie-nya sedang tidak enak badna gara-gara masalah dengan Xue Zi. jadi dia pergi menemani Auntie-nya."

Zhou Shi memberitahu mereka bahwa bahwa Wei Qing sudah lama mentransfer sahamnya pada Nyonye He. Tapi sepertinya He Wei tidak mau menyerahkan sahamnya sendiri. Makanya belakangan ini Wei Qing sibuk meeting tentang masalah ini.

"Makanya kau punya waktu untuk pulang, ternyara karena Wei Qing tidak ada waktu untuk menemanimu."

"Iya, dia bilang dia akan pulang larut malam. Tapi aku tidak bisa tinggal terlalu lama. Dia baru saja kirim pesan dan bilang kalau meetingnya sudah selesai."

"Caramu bicara sekarang ini sama persis seperti seorang istri."

"Omong kosong apa yang kau ucapkan itu?"


Menurut pengamatan Qiu Jing, jarak aman Wei Qing sekarang jadi semakin menyempit dan jumlah orang asing yang bisa dekat dengannya juga semakin banyak. Yang itu artinya, terapinya Zhou Shi sangat efektif.

"Yah iyalah. Kalau tidak efektif berarti semuanya sia-sia dong."

"Tapi, jarak antara kau dan Wei Qing telah berkurang dari 5-10 cm ke hampir nol atau tidak ada jarak sama sekali."

"Apa maksudmu?"

"Maksudnya, biarpun tidak ada orang lain, kau dan Wei Qing akan tetap lengket."


Zhou Shi bersikeras menyangkalnya, maka Fei Fei memperlihatkan foto-foto kedekatan Wei Qing dan Zhou Shi yang diambilnya selama beberapa hari ini. Tapi Zhou Shi masih bersikeras kalau foto-foto itu tidak berarti apapun.

"Itu lebih menakutkan. Kau bahkan tidak merasa kalau ini masalah."

"Kenapa kau jadi seperti Kakak Jenius sekarang. Aku bahkan tidak mengerti apa maksudmu."

"Zhou Shi, jujur aja padaku. Apa sebenarnya hubunganmu dengan Wei Qing?"

"Kami teman! Aku membantu menyembuhkan penyakitnya."

"Kau menyembuhkan penyakitnya tapi kau juga membawanya bersenang-senang ke mana-mana?"

Zhou Shi menegaskan kalau itu dia lakukan karena Wei Qing takut melakukan kontak fisik dengan orang lain, makanya dia membawa Wei Qing ke tempat-tempat yang ramai orang.

Tapi menurut Qiu Jing, Zhou Shi dan Wei Qing lebih mirip kencan. Fei Fei setuju dan lagi-lagi membuktikannya dengan memperlihatkan foto-foto Zhou Shi dan Wei Qing yang benar-benar tampak seperti sepasang kekasih. Tapi Zhou Shi masih saja ngotot menyangkalnya. Setiap kali keluar bersama mereka kan juga biasanya seperti ini juga.


"Mata tidak akan bisa berbohong. Setiap kali kau ajalan bersama kami, kau tidak pernah memandang kami dengan tatapan sayang."

"Kau lebay banget. Kurasa kalian berpikir terlalu berlebihan."

"Menurutku, Wei Qing tidak buruk kok. Jika kalian bersama, itu tidak terlalu buruk."

"Kami cuma teman biasa. Kami tidak punya perasaan lain."

"Hal yang paling sulit dipahami oleh manusia adalah diri mereka sendiri. Percayalah padaku, reaksi kimia di antara kalian berdua lebih besar daripada jumlah reaksi kimia yang kulihat di lab kimia selaa satu tahun."


Tepat saat itu juga, Wei Qing menelepon dan Zhou Shi langsung mengangkatnya dengan antusias. "Kau sudah pulang. Kalau begitu, aku akan segera pulang dan memasakkan mie untukmu plus dua telur setengah matang 70%!"

Fei Fei dengan sengaja merekam keantusiasannya barusan. Jelas-jelas Zhou Shi sekarang menganggap rumahnya Wei Qing seperti rumahnya sendiri. Dia bahkan sudah bersikap ala-ala adegan di drama-drama Taiwan 'Aku akan memasakkan mie untukmu plus dua telur'. Zhou Shi mau ngomong apa lagi sekarang?


Zhou Shi bersikeras bahwa sikapnya itu sangat wajar. Mereka kan hidup bersama, wajar dong kalau hubungannya dengan Wei Qing jadi dekat. Fei Fei tak percaya. Jujur aja deh, apa Zhou Shi menyukai Wei Qing?

Zhou Shi malah tergagap, "aku-aku tidak..."

"Tidak suka atau tidak tahu?"

"Tidak suka." Cicit Zhou Shi.

"Apa dia menyukaimu?"

"Tidak."

"Jika memang seperti apa yang kau katakan bahwa kau tidak menyukainya dan dia tidak menyukaimu, yah tidak masalah. Yang kami takutkan adalah kau dan dia punya perasaan lain. Apalagi kalian bukan sepasang kekasih tapi kalian tinggal bersama. Rasanya sangat aneh. Pokoknya, kau pikirkan saja apa sebenarnya hubunganmu dengan dia. Jangan sampai keliru. Kau pasti tidak ingin dia jadi Kak Ming Cheng kedua, kan?"

"Kenapa kau malah membicarakan itu? Bagaimana bisa Kak Ming Cheng disamakan dengannya?"

Qiu Jing mengingatkan Zhou Shi bahwa butuh waktu lebih dari 10 tahun baginya untuk menyadari perasaannya terhadap Ming Cheng. Lalu bagaimana bisa sekarang dia sangat yakin akan perasaannya terhadap Wei Qing?


Fei Fei menyarankannya untuk mencari tahu bagaimana perasaan Wei Qing terhadap Zhou Shi. Takutnya Wei Qing berencana membawa Zhou Shi menaiki bianglala cinta, tapi Zhou Shi malah berencana untuk mendayung perahu persahabatan.

Qiu Jing tidak setuju. Lebih baik Zhou Shi tanya pada dirinya sendiri, cari tahu sendiri bagaimana perasaannya terhadap Wei Qing. Wei Qing menelepon lagi saat itu, Zhou Shi terpaksa pergi dengan perasaan galau.

 Dia bahkan jadi canggung lagi pada Wei Qing sekarang. Wei Qing heran melihatnya, dia mikir apa sih? Zhou Shi menyangkal dan mengalihkan topik ke masalah sahamnya.

"He Wei masih belum mau menyerahkan saham-sahamnya. Aku menyuruh Wei An untuk ikut campur dalam masalah ini. Xue Zi mulai beraksi belakangan ini. Dalam waktu beberapa hari lagi, ibuku benar-benar harus meninggalkan jabatannya."

Tapi Zhou Shi malah tiba-tiba tanya, "apa yang kau pikirkan tentangku?"

Wei Qing heran, kenapa Zhou Shi tiba-tiba menanyakan masalah itu? Menyesali pertanyaan impuls-nya Zhou Shi beralasan bahwa mereka kan sudah cukup lama tinggal bersama. Jadi apakah opini Wei Qing terhadapnya sudah berubah sekarang?

"Opini? Yah, masih seperti itu saja."


Bagaimana bisa masih seperti itu saja? Mereka kan sudah berteman baik sekarang, teman yang sangat in~~m malah. Jadi bukankah seharusnya mereka sedikit berbeda dari sekedar teman biasa?

"Perasaanku?... Tentu saja sekarang jadi lebih baik. Lagipula, semakin aku mengenalmu, semakin aku menghargaimu."

Zhou Shi agak kecewa mendengarnya, mengira perasaan Wei Qing padanya cuma sekedar rasa apresiasi. Lalu seberapa besar kesan Wei Qing terhadapnya meningkat?

"Memangnya ada standar-nya? Apa sebenarnya yang ingin kau tanyakan?"

Zhou Shi sontak panik menyangkal. "Nggak ada. Aku mau tidur! Met malam."

Tapi sebenarnya dia benar-benar galau memikirkan bagaimana sebenarnya perasaan Wei Qing padanya. Jika Wei Qing menghargainya, berarti Wei Qing menyukainya, kan? Tapi bagaimana dengan perasaannya sendiri terhadap Wei Qing? Apakah dia menyukai Wei Qing juga?
Belum sempat memikirkannya lebih jauh, Wei Qing tiba-tiba mengagetkannya dengan menariknya lalu tidur sambil memeluk tangannya seperti biasanya.


Keesokan harinya, Zhou Shi masih nyenyak tidur saat Wei Qing sudah bangun. Sepertinya dia lagi mimpi indah karena tiba-tiba saja dia senyam-senyum dalam tidurnya. Melihat itu, Wei Qing langsung memotretinya dan suara klik kameranya sukses membuat Zhou Shi terbangun.

"Apa yang kau lihat dalam mimpimu smpai kau tersenyum sebahagia itu?" Wei Qing penasaran.

Zhou Shi malah bingung, "ngapain aku senyam-senyum?"


Wei Qing langsung saja menunjukkan hasil jepretan kameranya barusan dan kontan membuat Zhou Shi teringat mimpinya barusan... mimpi menikah dengan Wei Qing. Pfft! Dia bahkan memimpikan Wei Qing menci~mnya setelah pastor mengesahkan mereka sebagai suami dan istri.


Wei Qing mendadak cemas melihat Zhou Shi malah melamun dan langsung mengecek dahinya Zhou Shi, siapa tahu dia lagi demam. Tapi gara-gara mimpi itu, Zhou Shi mendadak jadi defensif pada Wei Qing dan langsung kabur menghindarinya. Wei Qing bingung.

Bersambung ke episode 26

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam