Sinopsis Before We Get Married Episode 5 - 2
Ke Fei sungguh tak menyangka, si 321 itu berani juga. Dia suruh 321 mengundurkan diri dan sekarang dia langsung mengundurkan diri.
"Kau menyuruhnya mengundurkan diri?"
"Iya. Memangnya dia tidak bilang?"
Dan Wei Wei langsung terdiam yang jelas membenarkan dugaan Ke Fei. Wah, tuh cowok gila yah. Dia mengundurkan diri tanpa mendiskusikannya lebih dulu dengan Wei Wei.
Terlepas dari masalah kerugian kemarin, ternyata Ke Huan tetap akan jadi diangkat jadi CEO mulai besok. Semua orang senang kecuali Shu Ming yang langsung nyinyir. Dia tetap dipromosikan bahkan setelah melakukan kesalahan sebesar itu. Perusahaan bahkan tidak mengatakan apapun.
"Aku sangat iri karena kau memiliki seseorang yang mem-backing-mu."
"Seseorang yang mem-backing-ku? Apa maksudmu?"
"Di balik setiap pria sukses, ada wanita yang mem-backing-nya. Itu kenyataannya."
Wei Wei membawa Hao Yi ke atap untuk mengonfrontasi pengunduran dirinya. Kenapa Hao Yi tidak memberitahunya lebih dulu kalau dia mau mengundurkan diri. Dan bagaimana bisa dia mengumumkan pernikahan mereka segampang itu?
Hao Yi beralasan kalau dia hanya ingin memberi Wei Wei kejutan. Tapi Wei Wei sama sekali tidak merasa ini kejutan, satu-satunya yang dia rasakan hanya shock. Sekarang ssatu perusahaan berpikir kalau dialah yang menyebabkan Hao Yi mengundurkan diri. Lalu bagaimana dia harus menghadapi para rekan kerjanya di masa depan nanti, terutama Da Wei.
Hao Yi rasa Wei Wei tidak perlu berpikir terlalu berlebihan. Menikah itu kan bagus, para rekan kerja mereka tidak akan mempersulit Wei Wei. Tidak usah mempedulikan Da Wei si mulut besar itu.
"Baiklah. Biarkan aku tanya padamu. Bagaimana kita hidup setelah kau mengundurkan diri, apa kau sudah punya pekerjaan? Kau tahu kalau kita harus bayar hipotek tiap bulan. Tidak bisa kalau salah satu dari kita nganggur!"
"Aku sudah menemukan pekerjaan lain. Aku akan jadi manager departemen penelitian dan pengembangan di perusahaan baru. Gajinya lebih besar daripada gajiku yang sekarang. Aku tidak mengabaikan masa depan kita."
Wei Wei tak percaya mendengarnya. "Bagaimana bisa aku tidak tahu tentang masalah ini? Jangan bilang kalau ini juga kejutan? Aku merasa sepertinya kau tidak menghargaiku. Rencanamu berubah, tapi aku sama sekali tidak mengetahuinya."
Hao Yi minta maaf karena tidak membicarakannya dulu dengan Wei Wei. Tapi dia hanya tidak ingin membuat Wei Wei khawatir. Tapi dia tidak mengerti, dulu biarpun rencananya berubah, asalkan dia menjelaskannya, Wei Wei tidak pernah marah. Tapi kenapa sekarang Wei Wei jadi seperti ini?
"Jadi aku tidak boleh marah? Hidupku harus mengikuti rencanamu dan berubah semuamu? Aku bahkan tidak boleh membicarakannya? Aku tidak boleh marah? Li Hao Yi, aku menggantungkan masa depanku di tanganmu. Tapi saat itu berubah, aku bahkan tidak mengetahuinya. Kau membuatku merasa kalau aku hidup bagai orang bodoh!"
Malam harinya, Ke Huan menghadiri pesta promosinya. Tapi kemudian, Bai Yang memberitahunya bahwa Zi Yuan datang. Ke Huan melihatnya bersama istri General Manager. Ke Huan pun menghampiri si Nyonya.
Tapi dari ucapannya jelas menunjukkan kalau Ke Huan bisa tetap menjadi CEO itu berkat Zi Yuan, dia bahkan menyuruh Ke Huan untuk berterima kasih pada Zi Yuan. Dia bahkan langsung menautkan tangan mereka dan mengingatkan Ke Huan bahwa dia bisa jadi seperti sekarang ini berkat Zi Yuan. Zi Yuan jelas senang, tapi Ke Huan langsung melepaskan tangannya.
Wei Wei dan Ke Fei minum-minum di bar sambil menggosipkan Hao Yi. Ke Fei heran sama tuh cowok. Bagaimana bisa dia memutuskan segalanya sendiri? Terus apa artinya Wei Wei? Keluarga? Kerabat? Atau cuma rekan?
Wei Wei juga kesal. Hao Yi bahkan tidak memberitahunya kalau dia sudah sudah ganti kerja. Masak dia baru mengetahuinya dari Da Wei?
Tepat saat itu juga, ponselnya Wei Wei berbunyi dari Hao Yi. Tapi Wei Wei sengaja tidak mengangkatnya. Dia mau lihat berapa kali Hao Yi bakalan meneleponnya. Eh, tapi ternyata, Hao Yi malah tidak menelepon lagi setelah itu.
Ke Huan membawa Zi Yuan bicara di luar dan to the point nyindir Zi Yuan. Sedang apa Zi Yuan di sini? Memberi hadiah atau untuk menunjukkan padanya tentang betapa hebatnya Zi Yuan?
"Aku hanya ingin berterima kasih pada semua orang atas dukungan mereka."
"Aku tidak dihukum setelah membuat kesalahan besar dan aku tetap jadi CEO. Semuanya berkat kau. Terima kasih karena kau sudah menjilat istri General Manager. Itu kan satu-satunya alasanku bisa berada di pesta ini?"
"Ke Huan, kau tahu kalau aku selalu memprioritaskanmu, aku tidak bisa tinggal diam saat kau dalam masalah."
"Kau tahu apa yang orang bilang tentangku? Mereka bilang kalau aku bisa mencapai sejauh ini berkat kau. Bahkan istri GM pun bilang begitu. Aku harus berterima kasih padamu. Terima kasih karena sudah membuatku menyadari bahwa kerja kerasku selama 7 tahun ini sia-sia."
"Ke Huan, aku tidak bermaksud begitu. Kau salah paham. Aku mencintaimu. Kalau kau pikir aku melakukan kesalahan, aku minta maaf. Tapi percayalah bahwa selama 10 tahun, aku berusaha yang terbaik berpenampilan baik, untuk berteman dengan para istri konglomerat semuanya demi kebaikanmu. Semua yang kulakukan..."
"Aku mendapat telepon." Sela Ke Huan kesal lalu mengangkat telepon yang ternyata dari Wei Wei.
Dia terdengar sudah mulai mabuk berat dan mengaku kalau lagi stres sekarang. Dia kan sudah pernah membuat Ke Huan senang waktu itu, jadi sekarang giliran Ke Huan yang harus membuatnya senang.
Ke Huan senang dan dengan sengaja berkata lantang di hadapan Zi Yuan. "Apa kau mabuk?"
"Iya, aku mabuk. Sangat-sangat-sangat mabuk. Cepetan ke sini dan buat aku senang."
Ke Huan dengan senang hati beranjak pergi yang jelas saja membuat Zi Yuan makin panik. Ke Huan mau peri ke mana? Ini kan pestanya.
"Bukan. Ini pestamu!" Ke Huan langsung menampik tangannya dan pergi tanpa mempedulikan tatapan semua tamu dan Zi Yuan yang menangis.
Kedua sahabat itu benar-benar sudah mabuk berat sambil terus merutuki para pria saat Ke Huan datang. Tapi Wei Wei malah lupa kalau dia barusan nelpon Ke Huan, malah bingung sendiri, ngapain Ke Huan di sini?
"Kau kan yang memanggilku kemari untuk membuatmu bahagia?"
"Aku?... Oh yah, betul, betul, betul. Aku ingat sekarang. Sini, kukasih tahu kau sedikit rahasia. Sini!"
Tiba-tiba dia mencengkeram kepala Ke Huan dan berkata. "Aku sangat membencimu. Aku benci kau mengalihkan perhatianku dari pekerjaanku. Aku benci kau yang sangat baik padaku. Aku benci kau yang membuatku meragukan hidupku. Aku semakin membencimu... karena kau membuatku meragukan hubunganku. Tapi kau terus saja menggangguku dan menyeretku kesan-kemari, dan aku tidak bisa menolakmu. Aku sangat marah tentang itu!"
Semua pengakuannya itu benar-benar membuat Ke Huan tersentuh. Dia langsung mendekat untuk menci~mnya... tepat saat tangan Ke Fei muncul memblokirnya. Wkwkwk!
"Kau mau ngapain? Kau tidak dengar dia? Dia membencimu, dan kau malah mau menci~mnya? Nggak boleh!"
Bai Yang datang tak lama kemudian dan heran melihat Ke Huan ada di sini. Kedua pria itu akhirnya harus bersusah payah membawa kedua wanita itu pulang dan saling mengurus wanitanya masing-masing. Bai Yang yang paling heboh gara-gara Ke Fei mau muntah, tapi dia malah nggak nemuin ember dan terpaksalah teflon pun jadi. Wkwkwk!
Ke Huan membopong Wei Wei dan dengan lembut membaringkannya di tempat tidurnya, melepaskan sepatunya, dan menyelimutinya. Tapi Wei Wei mendadak terbangun sambil mengeluh tak nyaman... lalu melepaskan dalemannya yang jelas saja langsung membuat Ke Huan melotot heboh. Wkwkwk!
Ke Huan sampai jadi canggung sendiri gara-gara itu. Tapi saat dia hendak merapatkan selimutnya Wei Wei lagi, tiba-tiba saja Wei Wei mencengkeram tangannya sambil terus menggumam. "Chu Ke Huan, aku membencimu."
Ke Huan tersenyum mendengarnya. Dengan lembut dia menyibak rambut yang menutupi wajah Wei Wei dan menggenggam tangan Wei Wei yang mencengkeramnya. "Zhou Wei Wei, aku menyukaimu."
Bersambung ke part 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam