Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 9 - 1

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 9 - 1

Yi Zhou menidurkan Xia Lin dan menyelimutinya sebelum kemudian keluar. Tapi Xia Lin ternyata belum tidur lalu menelepon Ah Nan untuk memberitahu kalau dia sudah pulang.


Dia tadi berakting sedih dan Yi Zhou sukses terpedaya. Yi Zhou langsung luluh begitu dia menangis. Sikapnya juga jadi jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Tapi tepat saat dia mengucap itu, Yi Zhou mendadak masuk lagi dan jelas dia sudah mendengarkan segalanya. Yi Zhou sakit hati, "akting yang bagus."


Xia Lin jadi galau sampai keesokan harinya. Semalam dia memang rada lebay sih, tapi sungguh-sungguh dengan setiap kata yang dia ucapkan. Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Kegalauannya terjawab saat itu juga saat dia melihat Bibi Huang mau mengantarkan obatnya Yi Zhou. Dia langsung mengambil alih obat itu untuk dia antarkan sendiri ke Yi Zhou.

An Ran ada di sana saat dia masuk ke ruang kerja Yi Zhou. Sejak kapan dia datang? An Ran berkata kalau tadi Xia Lin masih tidur waktu dia datang, apa biasanya Xia Lin selalu bangun siang?

"Aku insomnia semalam dan tidak bisa tidur nyenyak."


Dia berusaha mengajak An Ran keluar dengan alasan biar tidak menganggu Yi Zhou kerja. Tapi tentu saja An Ran menolak dengan alasan ada yang mau dia tanyakan ke Yi Zhou.

Xia Lin jadi kesal dan akhirnya berterus terang memperingatkan An Ran bahwa dia tidak suka An Ran datang kemari setiap hari dan berduaan bersama suaminya.

An Ran bersikeras mengklaim kalau dia hanya mengkhwatirkan Yi Zhou dan ingin menjaganya.

"Apa kau sudah selesai? Keluarlah!" Usir Yi Zhou yang mulai kesal.


Xia Lin langsung kepedean mengira Yi Zhou mengusir An Ran. Tapi yang tak disangkanya, yang Yi Zhou usir bukan An Ran melainkan dia. Dia bahkan memperingatkan Xia Lin untuk bersikap baik jika dia masih ingin terus menjadi Nyonya Ling.

An Ran kontan mendengus geli mendengarnya. Kesal, terpaksa Xia Lin keluar. Yi Zhou lalu membuka botol obatnya, dan menemukan pesan singkat yang ditulis Xia Lin di tutup botolnya. "Maaf."


Xia Lin langsung mengajak Chu Yan ketemuan di sebuah cafe. Chu Yan datang tak lama kemudian dengan penyamaran heboh, takut ada orang yang melihatnya bertemu Xia Lin.

Kenapa juga Xia mengajaknya ketemuan di sini dan bukannya memesan ruang private? Kesannya kayak mereka lagi selingkuh kalau begini.

"Aku tidak cukup gila untuk berselingkuh dengan sahabat suamiku sendiri."

Mengalihkan topik ke masalah utama yang ingin dibahasnya, Xia Lin sungguh tidak mengerti dengan perubahan Yi Zhou. Masalah hilang ingatan sih tidak terlalu masalah, tapi kenapa karakternya juga ikut berubah? Yi Zhou yang sekarang benar-benar nyebelin.


Chu Yan bersikeras bahwa Yi Zhou yang sekarang adalah Yi Zhou yang normal. Yi Zhou yang suka memanjakan Xia Lin lah yang tidak normal.

"Kau itu ada di pihakku atau tidak sih?!"

"Aku tidak akan mengkhianati si tua Ling."

"Membantuku sama saja dengan membantu Ling Yi Zhou. Kalau ingatannya kembali, maka kau akan menjadi penyelamat pernikahan kami."

"Lalu apa yang harus kulakukan?"

Menikahi An Ran, mereka kan dijodohkan. Lagian Chu Yan kan harus menikahi seseorang pada akhrinya, jadi sekalian saja dia menikah dengan orang yang sudah dia kenal, nggak perlu pacar-pacaran.


Chu Yan tak percaya mendengarnya, jadi sebenarnya Xia Lin cuma memanfaatkannya untuk membantunya menyingkirkan An Ran dari si tua Ling. Nggak mau! Dia tidak mau jadi korban.

"Sudah kuduga kalau kau tidak akan mau bekerja sama denganku. Aku pasti sudah buta untuk minta bantuanmu."

Chu Yan sinis. Apa Xia Lin tahu apa masalah terbesarnya? Dia itu kurang menarik. Bahkan sekalipun mereka sudah menikah, tapi An Ran tidak akan menyerah.

"Tampang itu bukan segalanya! Cuma orang yang punya mata bagus yang bisa melihat kelebihanku. Orang sombong sepertimu tidak akan pernah mengerti. Pantaslah kau tidak mengerti."

Chu Yan tidak terima, Xia Lin sebut dia apa? Sombong? Bagaimana bisa Xia Lin menyebutnya sombong? Dia tuh orang yang sangat rendah hati, tahu! Awas kalau Xia Lin berani menyebutnya sombong lagi!


Tanpa mereka sadari, sebenarnya ada orang yang membuntuti mereka dan diam-diam memotret mereka. Sepertinya anak buahnya Ayahnya Chu Yan karena tak lama kemudian, Ayah Chu Yan mendapat kiriman foto-foto itu.


Saat Xia Lin pulang, dia mendapati Bibi Huang di dapur sedang menunggui sup herbal yang sedang dimasak. Tapi Bibi Huang mengaku kalau sup ini dibuat oleh An Ran buat Yi Zhou, dia bahkan dilarang menyentuh sup ini,

Xia Lin jelas kesal mendengarnya. Awalnya dia berniat merusak rasa supnya, tapi saat menghirup aromanya yang enak, mendadak dia berubah pikiran... dan memakan semuanya seorang diri. Wkwkwk!
 

Dia bahkan memberikan sisanya pada Pi Dan yang juga memakannya dengan lahap. Saat An Ran kembali tak lama kemudian, dia langsung marah-marah melihat supnya sudah dihabiskan Xia Lin.

Xia Lin santai saja pura-pura tak tahu kalau itu sup buatan An Ran. Dia kira itu buatan Bibi Huang, pantas saja dia heran, kok sup buatan Bibi Huang mendadak nggak enak banget yah.

"Ayo pergi, Pi Dan. Kita cari makanan lain yang lebih enak." Kata Xia Lin lalu pergi membawa Pi Dan dengan muka tanpa dosa.

 

Entah kenapa An Ran tampak sangat marah dan gelisah padahal itu cuma sup. Yi Zhou heran melihatnya, lagian belakangan ini dia sudah kebanyakan makan sup sampai eneg rasanya. An Ran tiba-tiba mengklaim kalau dia baru ingat ada urusan lain lalu buru-buru pamit pergi.


Keesokan harinya, Bibi Huang mengantarkan Xia Lin keluar dengan cemas. Dari percakapan mereka, entah mengapa Xia Lin kemarin tidur nyenyak sepanjang hari. Dan karenanya, sekarang dia mau keluar jalan-jalan untuk memulihkan tenaganya.


Tepat saat Xia Lin pergi, An Ran datang dan langsung tersenyum licik melihat Xia Lin pergi. Dia langsung masuk kamar tepat saat Yi Zhou sedang ganti baju.

Tapi Yi Zhou kurang suka dengan sikapnya yang asal nyelonong masuk dan mengingatkan An Ran bahwa sikapnya ini tidak sopan pada istrinya, Xia Lin. (Aww, kenapa mendadak dia mulai membela Xia Lin lagi?)

An Ran mulai khawatir mendengarnya, "apa kau mengingat sesuatu?"

"Apa kau takut aku mengingat sesuatu?"

An Ran menyangkal dan mengklaim kalau dia dan Xia Lin sebenarnya dulu cukup dekat, tapi entah mengapa Xia Lin jadi jahat padanya sejak Yi Zhou kecelakaan.

Yi Zhou mengingatkan An Ran bahwa dia sudah menikah sekarang, jadi dia harap An Ran bisa menerima kenyataan itu.


Tak suka mendengar itu, An Ran cepat-cepat memberikan teh herbalnya untuk Yi Zhou, kali ini dia memasaknya dari rumah biar tidak diganggu Xia Lin lagi.

Yi Zhou berusaha menolak dan menyuruh An Ran meminumnya sendiri saja. Tapi An Ran ngotot membujuk Yi Zhou untuk meminumnya. Dia sengaja menggantinya dengan teh herbal soalnya kemarin Yi Zhou bilang bosan sama sup.

Yi Zhou akhirnya mau menerima teh itu, tapi entah kenapa dia tampak agak ragu. Tiba-tiba dia ingat kalau ponselnya ketinggalan di dapur, bisakah An Ran mengambilkannya untuknya.


An Ran mengiyakannya, tapi anehnya, dia tampak sangat gelisah seolah tak mau pergi begitu saja sebelum melihat Yi Zhou meminum tehnya.

Yi Zhou sepertinya menyadari hal itu, maka dia langsung menyeruput teh itu. An Ran lega dan langsung pergi. Tapi begitu sendirian, Yi Zhou tampak jelas sedang mencurigai An Ran.

Flashback.


Kemarin setelah Xia Lin menghabiskan supnya An Ran, Bibi Huang mendatanginya dengan cemas karena Xia Lin tidur terus seharian ini dan tidak bisa dibangunkan. Ini pertama kalinya Xia Lin seperti ini. Anehnya lagi, Pi Dan juga tidur terus.

Maka Yi Zhou segera memanggil dokter untuk memeriksa Xia Lin. Ternyata dari hasil pemeriksaan darahnya, ditemukan jejak obat tidur. Untungnya dosisnya tidak tinggi sehingga tidak terlalu membahayakan.

Flashback end.



Karena itulah, Yi Zhou curiga kalau Xia Lin jadi seperti itu setelah menghabiskan sup buatannya An Ran. Dan sekarang dia sebenarnya cuma pura-pura meminumnya lalu memuntahkannya begitu An Ran pergi.

Saat An Ran kembali tak lama kemudian, dia mendapati termosnya sudah habis dan Yi Zhou tampak mengantuk di kursinya.

"Kak Yi Zhou, kau sudah menghabiskan tehnya?"

Yi Zhou mengklaim sudah dan sekarang dia jadi ngantuk. Puas, An Ran langsung memapah Yi Zhou ke kasur dan membujuknya untuk tidur saja.

Saat An Ran menunduk padanya, Yi Zhou melihat sebuah kalung salib di lehernya yang tiba-tiba saja membuat Yi Zhou teringat berada di suatu tempat dalam keadaan linglung. (Hah? Hipnotis kah?)

"Apa aku pernah melihat kalung ini sebelumnya?"


An Ran menyangkal dan terus membujuknya untuk menutup mata dan tidur. Hmm, dia benar-benar sedang hipnotis Yi Zhou. Seketika itu pula Yi Zhou tiba-tiba dikuasai kantuk berat lalu tidur.

Xia Lin kembali saat itu dan jelas saja dia langsung emosi melihat An Ran menunduk di depan suaminya yang sedang tidur.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

5 Comments

  1. lanjut min tambah seru tiap hari bolak balik blog buat liat postingan baru ny,,, 😀

    ReplyDelete
  2. Ternyata an ran jahat baget.huft...

    Semoga tua ling segera sadar dan baikan sama mumu.


    Fighting mba...

    ReplyDelete
  3. Lanjut mimin..
    Aku suka banget, semangattt...

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam