Sinopsis Memory Lost Season 2 Episode 2 - 2

Sinopsis Memory Lost Season 2 Episode 2 - 2


Han Chen berusaha mencari-cari cela tempat itu. Saat mengetuk lantai, dia mendapati area lantai yang berbunyi lebih nyaring yang jelas menunjukkan kalau di dalam lantai itu kopong. Han Chen langsung menggunakan kapak untuk menghancurkan lantai itu.


Di markas polisi, Lao Dao kembali dengan membawakan berbagai dokumen kasus yang diminta Xiao Zhuan. Dia mendapati bahwa beberapa tahun belakangan ini, jumlah kematian karena kecelakaan di area tersebut ada 4 dan semuanya perempuan. Dan persamaan detil keempat kasus itu persis seperti deskripsinya Si Bai.

"Kukasih tahu kau, Zhou Xiao Zhuan. Karena kau sangat membutuhkan semua file itu, aku harus jual tampangku pada para tante-tante yang menjaga file-file itu (Pfft!). Kau harus berterima kasih padaku dengan benar. Apa aku ini tidak cocok jadi standar kecantikan di satuan? Idola petugas pria?"

Xiao Zhuan cuma senyum geli lalu cepat-cepat beralih topik kembali ke kasus. Lao Dao sudah memverifikasi informasi itu, semua peserta tahun ini, pernah mengikuti kompetisi tahun lalu. Cuma ada satu pria yang mencurigakan dan dia sudah menyuruh orang menyelidikinya, sebentar lagi mereka akan mendapatkan hasilnya.


Si Bai menelepon lagi. Xiao Zhuan pun melaporkan hasil penemuannya yang terbaru pada Si Bai dan meminta Si Bai untuk memverifikasi apakah kematian keempat wanita itu sama seperti Gu Ran.

Si Bai dengan senang hati membantunya. Saat itu Si Bai sedang bersiap untuk pergi. Dia mau bertanya sesuatu dan meminta Xiao Zhuan untuk menjawabnya dengan jujur.

"Tanya saja. Kau tahu hubungan kita bagaimana, aku pasti akan menjawab jujur."

"Aku mencoba menghubungi Jin Xi beberapa kali selama 2 hari ini, tapi dia tidak bisa dihubungi. Apa yang sedang dia lakukan?"

Xiao Zhuan langsung batuk dengan canggung. Dia beralasan kalau Jin Xi sedang ambil bagian dalam misi pengintaian 2 hari ini, makanya dia tidak bisa dihubungi.

Si Bai masih mau tanya lagi, tapi Xiao Zhuan buru-buru menyudahi telepon mereka dengan alasan dipanggil atasan. Tapi Si Bai yakin betul kalau Xiao Zhuan pasti menyembunyikan sesuatu. Sesuatu pasti terjadi pada Jin Xi.


Jin Xi ternganga shock melihat mayat dalam tabung itu. Prof Zhu terus nyerocos gila bahwa wewangian terbaik di dunia hanya bisa dihasilkan dari t*buh yang indah. Berusaha tetap tenang, Jin Xi tanya apakah Prof yakin kalau cara ini bisa mengawetkan wewangian?

"Mengawetkan? Kau pikir ini apa? Air? Gadis kecil, biarkan aku memberimu kuliah."

Prof Zhu langsung nyerocos kalau ini bukan air. Air tidak bisa mengawetkan bau apapun. Pada abad pertengahan di Perancis dulu, minyak hewan digunakan untuk mengekstrak minyak esensial bunga. Hasilnya memang bagus, tapi tetap saja tidak bersih dan wanginya tidak murni.

Menggunakan minyak tanaman hasilnya jauh lebih baik, terutama minyak biji anggur. Wangi dari minyak biji anggur bisa dikontrol. Setelah diuapkan, wewangian yang dihasilkan lebih baik dan lebih murni.


Jin Xi mengiyakannya saja lalu mencoba mengorek informasi. Walaupun Prof Zhu mungkin pernah belajar di Perancis, tapi Jin Xi rasa kalau dia lebih akrab dengan cara Jepang dalam membuat wewangian.

Prof Zhu kaget, dari mana Jin Xi tahu kalau dia pernah belajar di Jepang? (Pfft! Istrimu tadi yang bilang). Jin Xi terus nyerocos tentang segala sesuatu yang dia ketahui tentang Prof Zhu.

Seperti misalnya bahwa Prof Zhu adalah anak tunggal dalam keluarganya sekaligus pewaris tunggal. Dan karenanya, dia sangat dipengaruhi oleh kedua orang tuanya sejak dia kecil.

"CUKUP!" Bentak Prof Zhu. "Omong kosong apa yang kau katakan itu? Kau pikir kau tahu segalanya? Kau tidak tahu apa-apa! Aku memang pernah ke Jepang, tapi tidak belajar membuat wewangian di sana. Aku belajar musik."

Dari ceritanya, sepertinya dia tidak menyukai bisnis ini. Tapi suatu hari, dia menerima sebuah surat dari keluarganya yang mengharuskannya untuk kembali untuk mewarisi bisnis ini.


Tiba-tiba dia gemetaran dan saat dia bangkit lagi, Prof Zhu tiba-tiba mengira kalau Jin Xi adalah Li Xiang karena Jin Xi tahu segala hal tentang dirinya. Saking antusiasnya mengira Jin Xi adalah Li Xiang, dia langsung maju mau mem*luk Jin Xi.

Jin Xi sontak mundur ketakutan. Prof Zhu benar-benar bahagia mengira Li Xiang sudah kembali. Akhirnya dia kembali, dia tahu kalau Li Xiang tak mungkin mencampakkannya.

"Li Xiang, kau tidak tahu betapa aku sangat merindukanmu selama bertahun-tahun ini. Aku memikirkanmu setiap hari, keharumanmu. Lihatlah, aku menemukan wewangian kebangkitan." Katanya sambil menunjuk mayat dalam tabung.

Dia berkata bahwa dia berencana membuat wewangian yang sama persis seperti bau t*buhnya Li Xiang dan dia hampir berhasil. (Siapakah Li Xiang?)

Flashback.


Dia adalah kekasihnya Prof Zhu semasa dia tinggal di Jepang dan tampaknya dia sakit. Hari itu, Prof Zhu baru saja pulang dengan amat sangat antusias. Tapi terlebih dulu dia menghirup keharuman Li Xiang.

Li Xiang penasaran dan terus menuntut hasil pembicaraan Prof Zhu dengan ayahnya. Prof Zhu sengaja tak segera menjawab dan membuat Li Xiang semakin penasaran. Prof Zhu berkata kalau Ayahnya Li Xiang awalnya mencelanya habis-habisan.

Tapi akhirnya beliau setuju. Sekarang mereka bisa bersama dan pergi ke Grasse (Kota di Perancis) bersama. "Li Xiang, aku janji padamu. Tak ada hal apapun di dunia ini yang bisa memisahkan kita."


Maka mereka pun hidup beberapa lama di Grasse dengan penuh kebahagiaan. Sayangnya, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Penyakitnya Li Xiang semakin parah. Mereka mendatangi banyak dokter di seluruh Eropa, tapi tak ada yang mampu menyembuhkannya.

Akhirnya, Prof Zhu membawa Li Xiang kembali ke China bersamanya. Dia membawa Li Xiang ke suatu tempat indah yang sering diceritakannya.

"Tempat ini indah," komentar Li Xiang dengan sedih.


"Li Xiang. Kalau kau merasa tempat ini indah, mari kita datang kemari setiap hari untuk menyaksikan matahari terbit dan terbenam. Kita bawa anak-anak kita dan kita ceritakan kisah kita pada mereka. Bukankah kedengarannya menyenangkan?"

Tapi Li Xiang hanya bisa meminta maaf, menyadari waktunya semakin dekat. Prof Zhu mulai menangis mendengarnya. Li Xiang terus meminta maaf karena menyembunyikan penyakitnya ini dari Prof Zhu karena dia begitu ingin bersama Prof Zhu.

"Sebelum aku bertemu denganmu, aku tak pernah tahu kalau di dunia ini, ada banyak cara untuk hidup. Kaulah yang menunjukkan padaku betapa indahnya dunia ini. Sekarang, ada berada di kampung halamanmu, aku tak punya penyesalan."


Prof Zhu berusaha memohon agar Li Xiang bertahan, tapi Li Xiang menghembuskan nafas terakhirnya saat itu juga. Prof Zhu begitu shock dan sedih hingga dia sulit menerima kenyataan.

Sejak itulah dia mulai menggila dan bertekad tidak akan membiarkan Li Xiang mati seperti ini dan akan menemukan cara untuk menghidupkannya kembali.

Bertekad mau membangkitkan Li Xiang kembali, Prof Zhu mencari-cari buku jurnal rahasia milik leluhur keluarganya yang menurut legenda, di dalamnya berisi catatan resep membuat wewangian tertentu yang bisa membuat manusia hidup kembali.

Buku ini hilang bertahun-tahun yang lalu, tapi Prof Zhu bertekad menemukannya demi menyelamatkan Li Xiang. Dia mengobrak-abrik seluruh rak buku di rumahnya, tapi tetap saja tidak ketemu.


Dia jadi semakin menggila karenanya dan nekat mengapak dinding rumahnya karena dia pikir ada ruang rahasia tersembunyi di dalam dinding. Seorang pria datang saat itu, kaget melihat semua kekacauan ini dan berusaha menghentikannya.

Tapi Prof Zhu tak peduli dan terus mengapak membabi buta hingga tak sengaja dia mengapak salah satu bagian tembok yang langsung membuka dan memperlihatkan sebuah tempat tersembunyi dan di sanalah dia menemukan buku kuno itu.

"Prof Zhu, itu apa?" Tanya pria itu.

"Wewangian kebangkitan. Wewangian untuk menghidupkan yang mati. Li Xiang, aku akan menghidupkanmu kembali!"


Prof Zhu mengaku kalau dia mempelajari buku itu siang dan malam dengan harapan bisa menghidupkan Li Xiang kembali. Sepertinya di awal-awal percobaannya, dia menggunakan wanita hidup.

Tapi percobaannya gagal, wewangian yang dihasilkan tidak sesuai harapannya dan dia langsung marah-marah pada si wanita. Dia bahkan menyuruh pria yang sepertinya asistennya itu untuk mengusir wanita itu karena dia bukan Li Xiang dan baunya juga tidak seperti Li Xiang.

Berusaha menenangkan si Prof gila, pria itu meyakinkan kalau dia akan mencarikan yang lain untuknya. Prof gila ngotot kalau metodenya ini tidak salah, dialah yang salah. Dia tidak bekerja cukup keras, dia akan terus mencoba lagi. Dia lalu keluar sambil terus mengoceh gila.

Flashback end.


Prof gila terus menatap Jin Xi dengan penuh cinta. Jin Xi tetap tenang mengikuti permainannya dengan pura-pura jadi Li Xiang. "Maksudmu, kau merindukanku? Kau merindukan bauku?"

Prof gila mengangguk semangat. Jin Xi mengingatkan kalau wanita dalam tabung itu bukan dirinya, jadi tidak mungkin wanita itu memiliki baunya. Prof gila dengan bangganya memberitahu Jin Xi kalau dia sudah berhasil.

"Walaupun dia bukan kau dan tidak memiliki wangi t*buhmu, tapi aku bisa menciptakan wangimu. Dari t*buh wanita itu, aku bisa mengekstrak wewangian tertentu dan mengubahnya jadi wangi t*buhmu."


"Artinya..." Sela Jin Xi. "Kau sudah tidak lagi membutuhkanku. Kau sudah menemukan seorang wanita penggantiku, iya kan?"

"Tidak-tidak-tidak! Li Xiang, kau jangan marah. Kau tak tergantikan, kau itu unik."

"Kalau begitu, itu apa? Katakan padaku, berapa banyak wanita seperti itu yang sudah kau temukan?"

"Ini yang terakhir. Li Xiang, setelah aku selesai, dia bisa pergi. Kau sudah kembali, untuk apa juga aku membutuhkan mereka lagi? Aku tidak butuh mereka lagi."

"Kau tidak butuh mereka lagi? Kau menculik mereka lalu membunuh mereka. Apa kau menggunakan cara yang kejam demi merindukanku?"

Prof gila ngotot kalau dia tidak pernah membunuh para wanita itu. Dia cuma mengekstrak wangi t*buh mereka, dia tidak melakukan hal lain terhadap mereka. Dia bahkan memberi para wanita itu uang. Mereka sendiri yang datang kepadanya dan mereka pergi dalam keadaan hidup. Hah? Jadi bukan dia yang membunuh para wanita itu?

"Kau yakin mereka masih hidup saat mereka pergi?"

"Yakin! Aku melihat sendiri Liu mengantarkan mereka dengan mobil."


Prof gila kembali menatap Jin Xi dengan penuh cinta sambil membahas pertemuan pertama mereka dulu. Saat Li Xiang berkata padanya bahwa nama China-nya adalah Li Xiang yang artinya melati.

"Namamu sangat sesuai dengan wangimu. Wangimu sedikit mirip melati, tapi tidak sepenuhnya melati."

Mendadak dia mem*luk Jin Xi. Tapi sedetik kemudian dia langsung menarik diri, menyadari baunya Jin Xi beda dari baunya Li Xiang. "Ke mana baumu? Ini bukan baumu! Di mana kau kehilangan baumu?!"

"Bau manusia hanyalah hasil dari feromon, tergantung dari jumlah magnesium yang kita konsumsi. Tidak ada yang istimewa tentang itu."


Prof gila ngotot menolak teorinya. Bau seseorang adalah identitas orang tersebut, itulah yang membuat manusia unik. Bau t*buh itu jiwa seseorang, bagaimana bisa Li Xiang tidak menginginkan jiwanya?

Tapi tidak masalah, dia meyakinkan 'Li Xiang' kalau dia bisa menciptakan kembali baunya. Dia bisa mengembalikan jiwanya Li Xiang, dia bisa menciptakan bau yang sama persis seperti baunya Li Xiang. Lalu setelah itu, dia akan jadi Li Xiang yang sempurna.

Dia mencoba menggenggam tangan Jin Xi, tapi Jin Xi sigap menjauhkan tangannya dan menegaskan kalau dia BUKAN Li Xiang.

"Kau tidak perlu mencari sumber wewangian itu lagi, karena parfum yang kau buat sudah dijual oleh Liu bersaudara. Sekarang seluruh kota memiliki baunya Li Xiang. Baunya sudah tidak unik lagi. Kau mengerti?"


Prof gila langsung histeris tak karuan sampai menghancurkan seluruh isi mejanya. Saat itulah dia tak sengaja menjatuhkan ponselnya. Jin Xi cepat-cepat mengambilnya dan berusaha melarikan diri.

Tapi Prof Liu menariknya lalu mencekiknya sekuat tenaga sambil jejeritan histeris dan Jin Xi terlalu lemah untuk melawannya.

Untunglah Han Chen meluncur dari lubang rahasia itu dan langsung menghantam belakang kepalanya Prof gila sampai dia pingsan lalu bergegas membawa Jin Xi keluar dari sana.


You Chuan, Sun Dian dan Lou Xia sudah tiba di hutan. Sun Dian dan Lou Xia berjalan paling depan saat tiba-tiba saja You Chuan menghantam belakang kepala Sun Dian sampai dia pingsan.

Muka polosnya mendadak berubah total saat dia mulai mendekati Lou Xia dengan senyum licik. Yups, dialah si T.


Han Chen mendudukkan Jin Xi begitu mereka aman di luar. Dia memberitahu Han Chen bahwa Asisten Liu itu sebenarnya Prof Zhu. Dia menderita kepribadian ganda. Tapi Han Chen sama sekali tidak kaget, dia sudah menduganya sejak awal.

Saat mereka mendengar Prof Zhu mengusir mereka waktu itu, Han Chen mengenali suaranya sama persis seperti suaranya Asisten Liu. Dia juga sempat mendengar sedikit ocehan Prof gila itu saat dia turun.

"Kalau kau mendengarnya, lalu kenapa kau tidak bergegas?"

"Siapa yang sebelumnya membual kalau dia adalah polisi elit?" Balas Han Chen.

Kejadian ini benar-benar seperti yang mereka perkirakan. Semua ini adalah bagian dari rencana T. Dia sengaja merusak jembatan dan menuntun mereka ke tempat ini agar mereka menemukan semua ini.


Teringat ponsel Prof gila yang dicurinya, Jin Xi bergegas menghubungi Xiao Zhuan. Mereka sempat saling menyapa sebentar, tapi sambungan mereka terputus dengan cepat gara-gara ponselnya lowbet. Xiao Zhuan pun buru-buru mencari sinyal ponsel itu.


Tiba-tiba Han Chen melihat kilasan senter dan suara Kefan cs terdengar sedang mencari-cari mereka. Cuma suara mereka bertiga yang terdengar, berarti sisanya sudah keluar.

"T pasti akan bergerak. Ayo pergi dan temukan mereka."

"Kurasa aku tahu siapa si T itu."

"Kita lihat saja apakah tebakan kita benar. Ayo!"


Di tengah hutan, You Chuan/T mengikat Sun Dian dan Lou Xia di pohon sambil membuat api unggun dan menunggu kedatangan Han Chen.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam