Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 18

Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 18


Saat Qi Lu berpapasan dengan Man Kui, dia langsung tanya apa yang terjadi semalam? Man Kui heran, apa Chu Xia tidak bilang padanya?

"Bilang apa?"

Man Kui mengklaim kalau semalam Qi Lu mabuk berat dan berkata kalau dia tidak mau pulang. Jadi dia membawa Qi Lu ke rumahnya. Lalu Chu Xia dan Cheng Chuan datang dan membawa Qi Lu pulang. Man Kui mengklaim kalau Chu Xia mungkin salah paham.


Tepat saat itu juga Qi Lu ditelepon seseorang yang mengabarkan kabar buruk bahwa proposalnya ditolak. Man Kui prihatin padanya, apa ada sesuatu yang bisa dia bantu? Qi Lu tiba-tiba punya ide bagus. Benar juga, Man Kui kan pintar men-design, kenapa dia bisa lupa.


Xiao Nan makan siang dengan rakus. Chu Xia ngegalau sendiri memikirkan kemungkinan Man Kui akan datang untuk memasak untuk Qi Lu malam ini.

"Berarti kau akan jadi ban serep lagi."


Malam harinya, Chu Xia makan malam di luar bersama Qi Lu dan Man Kui tapi dia diam saja dengan kesal menatap mereka berdua yang duduk bersebelahan.

"Kau yang ingin makan di luar, tapi kenapa malah tidak makan? Apa terjadi sesuatu padamu kemarin?" Heran Qi Lu

Man Kui memngklaim kalau dia sudah menjelaskan pada Qi Lu bahwa kejadian semalam itu cuma kesalahpahaman. Kemarin Qi Lu mabuk berat dan bilang tidak mau pulang, makanya Man Kui membawa Qi Lu ke rumahnya.

"Oh, begitu. Aku mengerti," sinis Chu Xia.


Man Kui dan Qi Lu lalu sibuk ngobrol sendiri tentang design dalam proposalnya. Chu Xia menyela penasaran, proposal apa? Qi Lu ragu, dia kasih tahu juga belum tentu Chu Xia akan mengerti. Tapi akhirnya dia menunjukkannya juga pada Chu Xia.


Keesokan harinya dalam perjalanan ke sekolah, Chu Xia tanya kapan proposalnya itu perlu diserahkan. Sekitar tiga hari lagi, jawab Qi Lu. Jangan khawatir, Man Kui akan membantu mencari jawabannya.

"Jadi kau pikir hanya dia satu-satunya orang yang bisa membantu masalah ini?"

"Benar. Dia jenius dalam bidang ini."


Tak mau dengar lagi, Chu Xia langsung minta berhenti di tengah jalan. Dia mau keluar, tapi Qi Lu tegas menghentikannya. Dia sudah cukup bersabar menghadapi Chu Xia. Belakangan ini sikap Chu Xia aneh sekali, suka marah-marah nggak jelas. Bahkan orang normal pun bisa jadi gila kalau harus menghadapi Chu Xia. Bisa tidak sih dia dewasa sedikit?

"Dewasa? Man Kui yang dewasa. Bukan cuma dewasa, dia juga bisa membantu proposalmu. Aku mana bisa bersaing?" Kesal Chu Xia lalu pergi.


Qi Lu sedang membicarakan design untuk proposalnya bersama Man Kui saat seseorang diam-diam memotret mereka.

Chu Xia baru kembali ke kelas saat dia mendapat kiriman foto dari Xin Wei yang menunjukkan Qi Lu sedang berduaan dengan Man Kui.


Cheng Chuan sedang senderan di bahu Feng Shao sambil mencabuti kelopak bunga dan ngegalau ria antara menyerah atau tidak menyerah.

Pose mereka kelihatan mesra banget yang jelas menarik perhatian para murid yang berlalu lalang. Lama-lama Feng Shao jadi risih dengan tatapan orang-orang dan langsung memprotes Cheng Chuan. Mending Cheng Chuan menyerah saja deh, lagian dia tidak akan bisa mendapatkan Chu Xia.

Cheng Chuan sedang tidak memikirkan masalah Chu Xia. Dia justru sedang galau antara menyerah untuk menjadi pewaris perusahaan Jiang atau tidak.


Tapi kemudian dia memutuskan untuk membantu Chu Xia meraih impiannya. Dia akan membantu Chu Xia menang dan pergi ke Perancis lalu dia akan mengikuti Chu Xia ke Perancis dan melepaskan hak waris perusahaan Jiang.

"Siang harinya aku akan ngamen, dan malam harinya aku akan jual..."

"Hah?"

"Aku akan tetap akan ngamen."


Chu Xia dan Xiao Nan tiba-tiba muncul. Cheng Chuan langsung sumringah, tapi Chu Xia sibuk berkutat dengan ponselnya. Feng Shao penasaran, Chu Xia lagi ngapain?

Xiao Nan membantu menjelaskan, Qi Lu sedang mengerjakan proposal untuk design botol, jika design-nya tidak bagus maka keluarganya Qi Lu bisa jatuh bangkrut. Chu Xia sibuk mempelototi proposal itu sejak sibuk.

"Xiang Man Kui juga membantu Han Qi Lu dalam hal ini, Chu Xia sedang bersaing dengannya."

Chu Xia menyangkal, dia tidak bersaing dengan Man Kui. Dia justru sedang menolong dirinya sendiri, jika keluarga Han sampai bangkrut, maka sia-sia saja mendiang ibunya meninggalkannya pada keluarga Han.


Feng Shao ragu, Man Kui kan pintar dalam hal design sampai pernah jadi juara pertama. Cheng Chuan mendadak punya ide bagus lalu pergi dengan senyum lebar.


Qi Lu bertemu Han Yu di warung mie malam harinya. Tapi ada apa dengan wajah Qi Lu itu? Bagaimana perkembangan proposalnya?

"Man Kui membantuku."

"Xiang Man Kui? Qi Lu, sebenarnya kau menyukai Chu Xia atau Man Kui?"

Tak ada jawaban dari Qi Lu. Beberapa saat kemudian mereka berdua sudah mabuk. Qi Lu ingin mengatakan sesuatu, tapi Han Yu sudah ambruk duluan


Cheng Chuan sedang sibuk mondar-mandir mencari sesuatu hingga akhirnya dia menemukan dokumen yang dicarinya.

Chu Xia kembali ke gang kucing dan membaca pesan Qi Lu yang paling baru. "Qi Lu, apakah orang yang kau sukai itu aku?"

Cheng Chuan meneleponnya tak lama kemudian dan memberitahu kalau dia sudah menemukan beberapa informasi dan mengajak Chu Xia ketemuan sekarang.


Tak lama kemudian, Chu Xia sudah selesai menggambar berbagai macam design botol. Dia tengah mengagumi hasil karyanya saat pintu tiba-tiba saja terbuka dan Qi Lu sempoyongan masuk. Chu Xia sampai harus menangkapnya biar Qi Lu tidak jatuh.

Qi Lu tiba-tiba menarik Chu Xia mendekat dan berkata. "An Chu Xia, aku menyukaimu. Tak peduli sekejam apapun aku padamu atau betapa brengs*knya aku padamu, seburuk apapun sikapku, jangan campakkan aku atau pergi meninggalkanku."


"Apa kau menyerahkan dirimu padaku."

"Mulai hari ini, aku adalah milikmu." Qi Lu lalu mendekatkan wajahnya dan menc**m Chu Xia.


Keesokan paginya, Qi Lu terbangun dan mendapati Chu Xia tidur di sampingnya. (Wah? Apa yang terjadi semalam?) Tak percaya, dia memutuskan kalau dia pasti mimpi lalu balik tidur lagi sambil memluk Chu Xia.


Chu Xia terbangun gara-gara itu ddan langsung kaget lalu buru-buru mengecek keadaan dirinya. Pakaiannya masih lengkap, jadi sepertinya tidak terjadi apapun semalam.

Qi Lu masih belum percaya dan langsung mencubit Chu Xia yang sontak menjerit kesakitan dan saat itulah Qi Lu baru percaya kalau ini semua nyata.

"An Chu Xia, semalam..."

"Tidak terjadi apa-apa."

"Tidak mungkin."


Setibanya di sekolah, Chu Xia sekali lagi menegaskan tidak terjadi apapun semalam. Qi Lu tak percaya, dia mengerti kok kalau wanita biasanya malu dalam masalah seperti ini. Jangan khawatir, dia tidak akan mengatakan apapun. Tapi Chu Xia terus ngotot kalau semalam tidak terjadi apapun.

"Tapi semalam kita c**man, iya kan? Jika kau punya detilnya, katakan saja padaku."


Kesal, Chu Xia langsung lari menghindarinya. Qi Lu menggerutu sebal, nggak asyik banget si Chu Xia itu. Dia hendak ke kelas saat Man Kui memanggilnya, sepertinya ada masalah.


Cheng Chuan tanya bagaimana perkembangan design-nya Chu Xia semalam. Lancar, Chu Xia janji akan mentraktir Cheng Chuan sebagai ungkapan terima kasih.


You Tian datang tak lama kemudian untuk mengumumkan perihal kompetisi design. Untuk kompetisi kedua, tiap-tiap peserta harus memiliki model pria dan mereka berdua nantinya akan jalan di runway untuk memamerkan hasil design mereka. Karena itulah, You Tian menyarankan agar mereka mencari model yang punya chemistry bagus dengan mereka.


Man Kui mengaku pada Qi Lu tentang tangannya yang cedera. Qi Lu jadi merasa bersalah, dia ingin Man Kui membantunya membuat proposal tanpa mengetahui kalau tangan Man Kui cedera.

Man Kui juga tak enak karena tak bisa membantu Qi Lu. Awalnya dia ingin mengukir sesuatu di botolnya karena menurutnya itu lebih kreatif, tapi malah jadi begini. Maaf, sepertinya dia tidak bisa membantu kali ini.

"Tidak masalah. Chu Xia juga membantu men-design sesuatu. Kurasa aku hanya bisa memakai karyanya sekarang."

"Chu Xia juga men-design sesuatu?"

"Iya. Entah bagaimana dia memulainya. Aku sudah melihatnya, design-nya cukup bagus."


Chu Xia mengumpulkan beberapa pria untuk dipilih jadi modelnya. Pastinya, Feng Shao dan Cheng Chuan tak mau ketinggalan dan ikut ambil bagian.

Chu Xia menjelaskan terlebih dulu bahwa menjadi model, yang paling penting adalah memiliki fisik yang bagus. Semua pria kontan membusungkan d**a. Chu Xia melanjutkan, untuk mengetahui apakah mereka punya fisik yang bagus atau tidak, tidak bisa ditentukan dengan hanya melihat, mereka juga harus disentuh.

Cheng Chuan langsung girang mau disentuh Chu Xia. Tapi Chu Xia malah berkata bahwa masalah sentuh-sentuhan ini akan dia serahkan pada si ahli cowok cakep yaitu... Xiao Nan.


Xiao Nan pun langsung bekerja meraba-raba d**a para pria itu. Tapi semuanya ditolak Xiao Nan dengan berbagai alasan. Yang satu d**anya kegedean, yang satu lagi terlalu gendut, yang satu lagi terlalu lembut, dll.


Feng Shao menolak disentuh, soalnya dia pakai otot p*rut palsu. Lalu tibalah giliran Cheng Chuan dan Xiao Nan malah keenakan meraba-raba d**anya dan otot p*rutnya sebelum kemudian memutuskan Cheng Chuan lah yang paling cocok.

"Siapa bilang tak ada yang lain?" Protes Qi Lu.

Bersambung ke episode 19

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam