Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 7 - 1
Xia Lin dengan ditemani asisten barunya, terburu-buru ke rumah sakit begitu mendengar kabar itu. Sudah ada Wen Li dan Anran di sana. Wen Li memberitahu bahwa ini kasus tabrak lari karena mabuk, tapi si penabrak sudah ditahan oleh polisi. Untung saja ada Anran di lokasi waktu itu.
Anran mengklaim kalau waktu itu dia sedang dalam perjalanan ke Gangdong dan melihat Yi Zhou terluka di tengah jalan. (Hmm, tapi ekspresinya dia kok rada aneh yah. Kalau Wen Li gelisah karena mencemaskan bosnya, tapi Anran kayaknya gelisah karena sesuatu yang lain)
Dokter keluar dari kamar operasi tak lama kemudian dan memberitahu kalau Yi Zhou menderita gegar otak ringan, beberapa memar, dan patah kaki kanan, selebihnya dia baik-baik saja dan butuh beberapa waktu untuk pulih.
Lega, Wen Li langsung mengajak Anran ke kantor polisi untuk memberikan kesaksiannya. Kalau begitu, Anran meminta Xia Lin untuk menjaga Yi Zhou dan segera hubungi dia kalau Yi Zhou sudah siuman.
Yi Zhou akhirnya dipindahkan ke ruang VIP tak lama kemudian. Dia masih err... dia pingsan atau cuma tidur sih pakai bergaya bersedekap gitu? Wkwkwk!
Xia Lin nyerocos panjang lebar tentang betapa cemasnya dia tadi saat dia ditelepon Wen Li, untung saja Yi Zhou baik-baik saja. Tapi dia masih penasaran dengan telepon Yi Zhou tadi, apa yang ingin Yi Zhou bicarakan dengannya? Dan masalah syuting dibatalkan, itu ulahnya Yi Zhou, kan?
Sebenarnya, Yi Zhou itu cakep. Tapi kenapa dia suka main perintah sih? Hmm... mumpung nggak ada orang, Xia Lin langsung saja mendekat untuk menc**mnya.
Tapi belum sempat nempel, Yi Zhou mendadak bangun dengan wajah tak suka. Anehnya lagi, dia malah tanya. "Siapa kau?"
Hah? Dia hilang ingatan? Dan kayaknya dia serius deh. Tepat saat itu juga, Chu Yan datang dan langsung heboh mencemaskan Yi Zhou.
"Hei, bisa tidak kau lebih lembut dikit. Dia itu pasien. Bahkan sekalipun dia baik-baik saja, dia bisa terluka lagi gara-gara sikap kasarmu." Omel Xia Lin.
"Keluar dari sini." Usir Yi Zhou.
Chu Yan langsung protes mengira Yi Zhou mengusirnya. Tapi yang tidak disangka semua orang, Yi Zhou malah mengusir Xia Lin, dan dia serius. Dia bahkan mengira Xia Lin itu pegawainya dan mengancam Xia Lin keluar atau dia akan kehilangan pekerjaannya.
Xia Lin jelas bingung dan langsung mengecek dahinya. "Apa kau baik-baik saja?"
Tapi Yi Zhou tak suka dengan sentuhannya dan langsung menjauh dan tanya. "Siapa namamu?"
"Xia Lin."
"Xia Lin? Kau (Chu Yan), bantu aku pecat dia! Sekarang juga!"
Jelas saja mereka langsung menatapnya dengan keheranan. Mereka pun segera menemui dokter untuk membicarakan masalah ini.
Dokter bakata kalau hilang ingatan semacam ini biasanya disebabkan karena trauma pasca tabrakan. Terjadi pembekuan darah di otak yang mempengaruhi saraf memori.
Tapi ada yang aneh dalam kasusnya Yi Zhou. Dokter tidak menemukan adanya pembekuan darah di otaknya. Jadi alasan kenapa dia kehilangan ingatannya selama 2 tahun terakhir ini, Dokter masih harus menelitinya lebih lanjut.
Selebihnya, kondisi Yi Zhou baik-baik saja. Mungkin hilang ingatan itu hanya respon sementra dari t**uhnya, mungkin dia akan membaik keesokan harinya.
Xia Lin melamun memikirkan semua informasi itu. Dia bertanya-tanya apakah hilang ingatan itu bisa menyebabkan perubahan temperamen? Soalnya Yi Zhou tiba-tiba saja berubah sikap jadi lebih sengit.
Menurut Chu Yan, Yi Zhou yang sekarang justru Yi Zhou yang normal. Yi Zhou yang sebelumnya baik pada Xia Lin lah yang justru tidak normal. Kesempatan ini bisa Xia Lin memanfaatkan untuk lebih mengenal Yi Zhou lagi.
Sudah ada Anran di sana saat mereka kembali, dan Yi Zhou sedang menerima suapan buah dari Anran yang jelas saja membuat Xia Lin cemburu. Dia berusaha tetap bersabar dan menawarkan diri untuk mengupaskan buah untuk Yi Zhou.
Anran mau beranjak bangkit untuk memberikan tempatnya ke Xia Lin, tapi Yi Zhou tiba-tiba mencegahnya. Anran jelas senang dan Xia Lin jadi kesal.
Canggung dengan situasi ini, Chu Yan memberitahu Yi Zhou bahwa dalam periode 2 tahun terakhir yang dilupakan Yi Zhou, dia sebenarnya sudah membuat pencapaian besar dalam hidupnya, yaitu menikah dengan Xia Lin.
"Maaf, tapi sekarang ini kau cuma orang asing bagiku." Dingin Yi Zhou.
"Kau bilang apa?"
"Kuharap sebelum ingatanku kembali pulih, kita hidup terpisah saja. Jangan saling mencampuri hidup satu sama lain. Aku yakin kau pasti melakukannya dengan baik (ikut campur dalam hidupnya). Jika tidak, aku tidak mungkin menikahmu."
Senyum Anran semakin mengembang lebar mendengarnya. Xia Lin sinis, dia tidak pernah mencampuri hidup Yi Zhou, tapi Yi Zhou-lah yang mencampuri hidupnya!
"Begitu? Kalau begitu, aku tidak akan melakukannya lagi. Kau boleh pergi sekarang."
Kesal, Xia Lin langsung pergi dengan penuh emosi. Bahkan Chu Yan sampai tercengang dengan sikap Yi Zhou. Yi Zhou berubah terlalu cepat sampai dia tidak terbiasa. Hanya Anran seorang yang sangat senang dengan situasi ini.
Xia Lin berpapasan dengan Wen Li di luar yang melapor kalau dia sudah menangani kasus tabrak lari ini.
Baguslah. Tapi ngapain Wen Li ada di sini? Bukankah seharusnya dia membantu Fei Fei pindahan hari ini? Tentu saja karena Wen Li mengkhawatirkan bosnya. Tidak usah mencemaskan Yi Zhou! Wen Li bantu saja Fei Fei.
"Nyonya, apa anda tidak menemani bos?"
"Nona An sudah ada di sini. Dia tidak butuh aku!" Kesal Xia Lin lalu pergi yang jelas saja membuat Wen Li kebingungan.
Fei Fei sedang menunggu sambil mendengarkan lagu saat Wen Li terburu-buru datang. Fei Fei menduga kalau Wen Li pasti sangat tak ingin tinggal bersama, makanya dia sengaja datang terlambat, iya kan? Tidak, Fei Fei salah paham. Ini karena bosnya mengalami kecelakaan. Fei Fei terkejut.
Di rumah, Xia Lin mengepak semua barang-barangnya sambil menggerutu kesal. Kemarin Yi Zhou bermanis manja padanya, sekarang malah bilang tidak mengenalnya dan menyebutnya orang asing!
Fei Fei datang saat itu, dia sudah menduga apa yang tengah Xia Lin pikirkan saat ini. Dia mau minta cerai, kan?
"Aku sudah mendengar semuanya dari Wen Li. Bos Ling kehilangan ingatannya, kan? Kau bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membatalkan pernikahan kalian."
Yah, biarpun Xia Lin bakalan dicap sebagai
'janda cerai', tapi nggak masalah. Dia kan masih muda dan cantik, akan sangat mudah baginya untuk mencari pria lain yang lebih baik.
Lebih baik begini daripada buang-buang waktu bersama dengan seorang g*y. Fei Fei dukung sepenuhnya deh! Apalagi yang mau dia packing, Fei Fei akan bantu.
Tapi Xia Lin malah berkata. "Aku tidak mau cerai."
"Kenapa?"
"Karena dia bukan g*y."
"Hah?"
"Kau kan menyuruhku untuk mengetesnya waktu itu. Ternyata dia cowok normal."
Fei Fei shock. Sebentar, beri dia waktu untuk menerima kenyataan ini. Terus, buat apa Xia Lin packing barang-barangnya kalau bukan mau kabur dari rumah?
Oh, ini cuma karena dia berniat menemani Yi Zhou di rumah sakit mulai besok. Tahu nggak Yi Zhou bilang apa? Dia bilang bahwa mereka tidak boleh saling ikut campur dalam hidup masing-masing, itu sama saja dengan mengusirnya. Terus Yi Zhou main mata sama Anran. Jelas lah Xia Lin tidak bisa meninggalkannya sendirian.
"Jadi kau packing, bukan karena mau kabur dari rumah, tapi karena mau menemaninya di rumah sakit?"
"Dia hilang ingatan saat ini. Jika aku minta cerai, aku akan terlihat tidak baik. Bagaimana kalau ingatannya balik, dia mungkin akan menuntutku atas pelanggaran kontrak lalu menyuruhku bayar denda. Aku mana sanggup membayarnya. Aku harus packing sekarang."
Fei Fei geli mendengar alasan-alasannya. Xia Lin jelas-jelas sedang membohongi dirinya sendiri. Baiklah, akan dia bantu Xia Lin packing.
Tapi malam harinya saat dia turun ke ruang tamu, Xia Lin merasa kesepian tanpa Yi Zhou. Saking rindunya, dia sampai membayangkan Yi Zhou duduk di sofa dan tersenyum manis padanya.
Tapi bayangan itu menghilang dengan cepat dan membuat Xia Lin sedih teringat kenangan-kenangan indahnya bersama Yi Zhou selama ini.
"Ling Yi Zhou, dasar brengs*k. Kurasa aku benar-benar sudah jatuh cinta padamu."
Fei Fei prihatin melihatnya. "Kakrena kau menyukainya, kudukung kau untuk berinisiatif mengejarnya."
"Bagaimana caranya? Dia bahkan tidak ingat aku lagi."
"Makanya, tugas pertamamu adalah membuatnya ingat lagi padamu."
"Kuharap aku bisa, tapi aku benar-benar tak tahu harus bagaimana."
"Itu karena kau bodoh. Biarkan aku, sang penulis hebat, mengajarimu bagaimana cara mengejar Bos Ling."
Pertama-tama, Xia Lin harus mengikuti 3 prinsip dengan ketat. 3 prinsip itu adalah gigih, bersikap tidak tahu malu, dan gigih bersikap tidak tahu malu. Wkwkwk!
Pokoknya yang harus Xia Lin lakukan adalah membuka hati Yi Zhou yang tertutup dan membangkitkan ga*rah dalam hatinya. Dan yang paling penting adalah Xia Lin harus yakin kalau dia pasti bisa!
"Xia Lin, SEMANGAT!"
Maka dengan semangat barunya, Xia Lin pun kembali ke rumah sakit keesokan harinya dengan membawa makanan untuk Yi Zhou. Tapi di depan kamar, dia malah melihat seorang bibi baru keluar dari dalam kamar sambil nangis. (Hmm, apa dia ibunya Yi Zhou?)
Xia Lin cuma menatapnya dengan bingung, bibi itupun tidak mengatakan apapun dan langsung pergi. Xia Lin langsung masuk tanpa menyadari Ah Nan yang baru keluar dari persembunyiannya.
Bersambung ke part 2
3 Comments
Lanjut...semangat..semangat..semangat..!!!!!
ReplyDeleteSemangat Kaka
ReplyDeleteIni drama bagus Lo,sayang kalo sinopsisnya gk selesai 😉
Kereen.. . jdi paham
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam