Sinopsis How Boss Wants to Marry Me Episode 4 - 3

 Sinopsis How Boss Wants to Marry Me Episode 4 - 3

Keesokan harinya, kedua wanita itu bertemu di toko sepatu. Anran tampak ramah pada Xia Lin, bahkan meminta maaf karena mendadak meneleponnya. Xia Lin tak mempermasalahkannya, toh dia memang rencananya mau beli sepatu untuk menghadiri sebuah acara nanti malam.


Mendengar itu, Anran langsung menawarkan diri untuk memilihkan sepatu yang bagus untuknya. Tapi Anran dengan cepat mengubah topik membahas hubungannya dengan Yi Zhou. Bagaimana hubungan mereka berdua?

"Lumayanlah. Tapi terkadang dia terlalu bossy."

"Sebenarnya temperamennya baik, dia hanya terbiasa memerintah orang lain pada waktu kerja. Jadi bisa dimaklumi jika dia bossy dalam kehidupan sehari-hari."

"Kau benar. Apa-apa yang tidak dia sukai, benar-benar tidak bisa dinegosiasikan. Dia selalu melarangku melakukan ini dan itu."


Cemburu, Anran cepat-cepat beralih kembali ke sepatu lalu memilihkan sepatu hitam untuk Xia Lin. Tapi saat Xia Lin melihat harga sepatu itu, dia langsung menolak sepatu itu. Cari yang lain saja, dia tidak mampu membayarnya.

Anran langsung sinis. "Kalau begitu, biarpun Kakak Yi Zhou saja yang membelikannya untukmu. Dia banyak memberiku hadiah loh. Tidak seharusnya dia kejam padamu."

Tapi kalau Xia Lin galau, dia bisa kok membelikannya untuk Xia Lin. Xia Lin menolak, sebenarnya, dia punya kartu kredit lain kok. Xia Lin langsung mengeluarkan black card-nya yang jelas saja membuat Anran semakin kesal dan cemburu.


Di kantor, Yi Zhou tidak puas dengan laporan yang diserahkan departemen humas dan memerintahkan Wen Li untuk menyampaikan pesannya ke bagian humas bahwa dia mau konsep baru, isi proposal ini terlalu kuno.

Puas memberi perintah, dia memperbaiki letak dasinya. Dasi baru itu kontan menarik perhatian Wen Li, dia yakin itu bukan dasi yang dia belikan untuk Yi Zhou.

"Mumu yang membelikannya untukku." Ujar Yi Zhou bangga.

"Seleranya Nyonya lebih bagus daripada saya."

"Tentu saja."

Tepat saat itu juga, Yi Zhou mendapat notifikasi penggunakan kartu kreditnya yang membuatnya jadi makin bahagia hingga dia berbaik hati untuk memberi waktu 3 hari bagi bagian humas untuk memperbaiki proposal mereka. Begitu Wen Li keluar, dia langsung selfie-selfie memamerkan dasi baru pemberian istri tercinta.


Xia Lin sudah bersiap berangkat ke acara itu. Tapi karena dia memakai gaun sponsor, Lisa memperingatkannya untuk berhati-hati dengan gaun ini.

Di luar, dia bertemu dengan seorang rekan artis bernama Su Xi yang juga akan menghadiri acara itu. Wanita itu tampak baik dan ramah awalnya, tapi saat menyadari dia dan Xia Lin memakai baju yang modelnya hampir sama, dia tampak kurang suka.

Lalu saat mereka turun tangga, Su Xi sepertinya sengaja menyenggol Xia Lin hingga pnggang Xia Lin terbentur railing tangga dengan cukup keras sampai membuat pnggangnya kesakitan.


Tapi Xia Lin tidak marah padanya dan akhirnya menyuruh Su Xi untuk pergi duluan. Chu Yan baru datang saat itu dan tampak benar-benar mengkhawatirkan Xia Lin. Tapi Xia Lin sama sekali tidak mempercayai kekhawatirannya dan menjawabnya dengan ketus.

Dia berniat mau pergi saat tiba-tiba Chu Yan memanggilnya kembali untuk memperlihatkan sesuatu yang tadinya tidak Xia Lin perhatikan.

Baju hitamnya kena cat putih karena railing tangga itu ternyata baru saja dicat. Gawat! Mana itu baju sponsor lagi.


Parahnya lagi, Lisa muncul saat itu juga dan langsung memarahui Xia Lin dengan kata-kata kasar. Dia bahkan tidak mau menerima permintaan maaf Xia Lin dan membatalkan kehadiran Xia Lin di acara ini.


Chu Yan tampak benar-benar prihatin, tapi tetap saja dia sinis menyindir Xia Lin dan menyarankan Xia Lin untuk menyerah saja. Toh, dia tidak akan bisa membersihkan baju itu.

Xia Lin tak gentar, lalu haruskah dia merebut bajunya Su Xi dan menyalahkannya lalu pergi ke acara itu dengan riang gembira? Kalau begitu caranya, lalu apa bedanya dia dengan Su Xi?

"Aku sungguh berterima kasih karena dia membiarkanku melihat bagaimana kepribadiannya yang sebenarnya. Aku harus mencuci bajuku. Dia ingin memonopoli? Jangan harap!"

Xia Lin langsung ke toilet dan berusaha mencuci baju itu, tapi tentu saja sulit. Tepat saat itu juga, Fei Fei meneleponnya dan memberitahu bahwa temannya ada yang punya gaun yang mirip, dia tunggu di luar.


Tapi setibanya di tempat janjian, Fei Fei tak tampak di mana-mana, malah Wen Li yang datang menjemputnya untuk menemui Yi Zhou. Xia Lin langsung kesal merutuki sahabatnya yang satu itu.

Yi Zhou tak terima, kenapa Xia Lin tidak memberitahukan masalahnya kepadanya? Dia suaminya Xia Lin, tapi Xia Lin malah minta bantuan ke sahabatnya.

Tapi Yi Zhou kan cuma suami kontrak, sedangkan Fei Fei adalah keluarganya yang sebenarnya. Yi Zhou sontak bangkit dengan penuh amarah lalu menyudutkan Xia Lin sampai pnggangnya lagi-lagi membentur tembok.

Kemarahan Yi Zhou mendadak sirna dan berganti rasa bersalah melihat Xia Lin kesakitan. Dia kenapa?

"Tidak kenapa-kenapa, cuma kecelakaan."

"Jangan menghadiri acara itu."


Xia Lin langsung protes tak terima. Dia bisa menerima larangan minum-minum dan jam malam, tapi acara ini adalah pekerjaannya dan Yi Zhou tidak punya hak untuk membuat keputusan.

Yi Zhou langsung ngambek memalingkan muka tapi sambil sengaja membetulkan dasinya untuk memperlihatkannya ke Xia Lin.

"Itu dasi pemberianku, kan? Cocok juga."

"Terus apa rencanamu nanti?"

"Mencari sponsor, siapa tahu ada yang punya dress yang sama."

"Kenapa kau tidak memohon saja padaku?"

"Maaf, aku tidak kepikiran."

"Ada 12 baju yang berbeda dari brand ini. Akua sudah meminta mereka untuk mengirim yang paling mirip. Kenakan itu nanti."

"Lalu bagaimana dengan yang kotor? Apa mereka akan menyuruhku untuk membayar ganti rugi?"

"Tidak. Aku sudah membeli semuanya."

Wah! Apa Yi Zhou melakukan ini demi Xia Lin? Yi Zhou menyangkal dan beralasan kalau dia memang berencana membelinya, dia cuma membelinya lebih cepat dari rencana semula. (Pfft! Iyain aja deh)


Xia Lin sungguh berterima kasih padanya. Tidak perlu, Yi Zhou menegaskan kalau dia tidak membantu Xia Lin, dia membantu 'Nyonya Ling'. Karena reputasi 'Nyonya Ling' adalah reputasinya juga.

"Kan tidak ada orang yang mengetahui hubungan kita?"

"Aku tahu! Kau duduk saja di sini dan tunggu bajunya. Makan dulu baru pergi." Ujar Yi Zhou masih dengan muka ngambeknya. Hehe.


Ketiga artis itu sudah bersiap pergi, Su Xi dengan antusias berjanji akan melakukan yang terbaik, apalagi sekarang tidak ada Xia Lin.

"Siapa bilang aku tidak di sini?" Tukas Xia Lin mengejutkan semua orang pakai baju barunya. Dia bahkan menyindir Su Xi secara tak langsung sampai membuat Su Xi ciut.


Setelah semua orang keluar, Chu Yan bertepuk tangan dengan sinis. Tadi dia bersikap seakan-akan dia wanita kuat dan mandiri, tapi pada akhirnya dia minta bantuan sama Yi Zhou juga.

"Tentu saja, dia kan suamiku. Jika aku tidak minta bantuan padaya, lalu pada siapa? Untung saja aku tidak minta bantuanmu."

"Kau!"

"Tuan Chu. Aku tahu kalau perasaan itu sulit dikontrol, tapi dia pria yang sudah menikah, jadi aku menyarankanmu untuk menyerah saja."

Chu Yan bingung. "Kau gila apa?"

Untung saja perdebatan mereka dengan cepat berakhir berkat kedatangan Lisa. Mereka pun pergi bersama-sama, Xia Lin berjalan seorang diri dan paling belakang.


Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia keseleo sampai terjatuh. Dan parahnya lagi, sepatu high heels mahal yang baru dibelinya malah patah. Duh, sialnya.


Begitu pulang, Xia Lin langsung kesal merutuki sepatu mahal tapi kualitas murahan itu. Gagal deh semua rencana dan acara-acaranya! Mana pnggangnya sakit lagi.

Yi Zhou masuk tak lama kemudian dengan membawa obat, dia mau mengobati Xia Lin. Xia Lin menolak, biar dia sendiri saja yang mengobati dirinya sendiri.

"Kau tidak begitu sopan saat kau memanfaatkan untuk menyenangkan Yin Shuang Shuang kemarin." Nyinyir Yi Zhou.

"Katanya kau sudah memaafkanku?"

"Oke, berbaringlah. Cepat!"

Yi Zhou pun mulai mengoles obatnya dan memijat pnggang Xia Lin sampai membuat membuat Xia Lin meringis kesakitan.

"Diamlah, atau kau ingin aku bersikap tidak baik padamu?"


Xia Lin masih saja sok jaim, tapi ujung-ujungnya mengeluhkan sakit di kakinya juga. Yi Zhou langsung beralih mengobati kaki Xia Lin dan tanya apakah Xia Lin menyesal karena gagal menghadiri acara itu padahal dia sudah berusaha keras?

"Walaupun aku tahu bagaimana hasil akhirnya, aku akan tetap melakukannya. Karena ini adalah pekerjaan yang kusukai."

Yi Zhou memberitahu bahwa ada cara paling cepat jika Xia Lin ingin menjadi terkenal, yaitu dengan cara mempublikasikan hubungan mereka.

Tapi Xia Lin menolak, dia tidak mau pekerjaannya tertutupi oleh gosip semacam itu. Dia juga tidak mau dicap sebagai 'mantan istrinya Ling Yi Zhou' setelah masa kontrak 2 tahun pernikahan mereka habis.

Yang tak disangkanya, Yi Zhou akhirnya setuju untuk merahasikan pernikahan mereka. Tapi dengan syarat.

Karena dia sibuk kerja, maka agar mereka bisa saling memahami satu sama lain (yang tujuannya biar mereka bisa menipu Nenek Ling), Yi Zhou menuntut Xia Lin untuk selalu sarapan bersamanya tiap pagi.

"Itu sih gampang. Janji jari kelingking?"


Yi Zhou menurutinya lalu mengaitkan kedua kelingking mereka. Xia Lin sungguh berterima kasih padanya, atas bantuan Yi Zhou hari ini dan juga karena Yi Zhou setuju untuk merahasiakan pernikahan mereka.

Dan Yi Zhou menjawabnya dengan mengcup lembut kening Xia Lin yang kontan membuat Xia Lin jadi gugup. Yi Zhou pun pergi meninggalkan Xia Lin yang galau sendiri.

"Xia Lin, kau harus tabah! Kau harus tabah!"

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

7 Comments

  1. Heemmm so sweetnya mereka brdua... Gk sabar nunggu klanjutannya...ayo kak update scepatnya ditunggu sllu...

    ReplyDelete
  2. Yi zhou sepertinya sudah cinta banget sama xia lin, so sweet.
    Lanjuuut mba...

    ReplyDelete
  3. Lanjut kak kayak y yi zhauitu dari awal sudah suka deh ama xia lin semangaaaat y kak nulis y.

    ReplyDelete
  4. Ka semangat bikin rekapnya... Udah penasaran aja tiap harinya

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam