Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 16 - 2

 Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 16 - 2

Pan Er memberitahu Yi Huai tentang bagaimana Selir Dugu yang sekarang dihukum dan Lian Cheng yang sudah bebas dari segala kecurigaan dan semua itu berkat Liu Shang.


Menurut Pan Er, Liu Shang ini orang yang misterius dan pintar. Dibanding Lian Cheng, Liu Shang ini musuh yang lebih berbahaya. Jadi mereka harus sangat waspada terhadapnya.

Tapi tiba-tiba Pengawal datang dan memberitahu Yi Huai bahwa Kaisar sedang sakit parah sekarang ini. Kabarnya Kaisar merasa panas dingin dan kejang-kejang.

Pan Er yakin kalau itu pasti efek samping karena sekarang Kaisar sudah berhenti sup beracun pemberian Selir Dugu. Kalau begitu, Pan Er akan pergi menemui Selir Dugu sekarang untuk mencari tahu cara menetralkan racunnya.

 

Rombongan Lian Cheng tiba duluan di kamar Kaisar. Liu Shang tanya apa ada yang beda dalam makanan Kaisar hari ini? Kasim baru ingat kalau biasanya Selir Dugu selalu memasak sup untuk Kaisar, tapi hari ini Kaisar tidak lagi meminum sup itu.

Liu Shang langsung sadar kalau Kaisar pasti diracuni oleh Selir Dugu. Karena itulah dia membisiki Lian Cheng untuk pergi menemui Selir Dugu bersama Jing Xuan, sementara dia sendiri akan tetap di sini dan mencoba mendetox racun itu.


Sayangnya, Pan Er duluan yang menemui Selir Dugu dan menuntut obat racun itu. Dia janji akan membantu mengeluarkan Selir Dugu dari sini jika dia memberitahunya.

Mempercayai janjinya, Selir Dugu memberitahu Pan Er bahwa obat racun itu adalah meminum darah dari d**a keluarga kandung.

Tapi kemudian penjaga penjara menyuruh Pan Er untuk segera pergi karena Lian Cheng dan Jing Xuan mau datang.

Tapi untuk memastikan Lian Cheng tidak mengetahui informasi ini, Pan Er menyuruh Selir Dugu untuk berbohong pada Lian Cheng bahwa obat racun itu berada di tempat yang jauh, biar Lian Cheng terlihat tidak setia dan tidak berbakti.


Yu Hao melapor ke Liu Shang bahwa Lian Cheng dan Jing Xuan sudah mendapat informasia keberadaan obat itu dan sekarang mereka sudah pergi mengambil obat itu.

Liu Shang langsung sadar kalau itu cuma rencana jahat Selir Dugu. Tiba-tiba kondisi Kaisar semakin memburuk, bahkan sampai batuk darah.

Berpikir cepat, Liu Shang ingat kalau bahan terakhir untuk membuat racun itu adalah rumput dalang, rumput itu bisa digunakan untuk mengendalikan pikiran jika diminum setiap hari. Jika berhenti meminumnya, maka akan kecanduan.

"Dan satu-satunya obatnya darah dari d**a kerabatnya."


Maka Liu Shang pun keluar ke tempat sepi lalu menusuk d**a-nya sendiri untuk mengambil darahnya. Sayangnya dia tidak sadar kalau Yi Huai dan Pan Er baru datang dan melihatnya dari kejauhan.

Liu Shang lalu membawa secawan darahnya itu ke Kaisar, dia berani jamin dengan nyawanya kalau ini bisa menyembuhkan Kaisar. Maka Kasim pun segera meminumkannya ke Kaisar.

Awalnya tidak ada reaksi, para tabib istana langsung mengecek cairan yang Liu Shang berikan itu. Sontak mereka marah-marah, mengira Liu Shang menggunakan sihir pada Kaisar.


Liu Shang bingung mengira pengobatannya gagal dan tak tahu harus menjawab apa. Tapi tiba-tiba Yi Huai muncul dan mengklaim kalau dialah yang menyuruh Liu Shang melakukan pengobatan itu. Yang tak disangka, pengobatannya Liu Shang berhasil dan Kaisar akhirnya siuman tak lama kemudian.

Benar-benar mengira Yi Huai-lah yang mengobati Kaisar, para tabib istana penasaran dia pakai obat apa?

Yi Huai memberitahu mereka kalau itauaa namanya racun pengendali pikiran, Selir Dugu memasukkan racun itu ke dalam supnya Kaisar. Dan hanya darah dan d**a keluarga yang bisa menyembuhkannya.

"Aku benar, kan, Tuan?" Sinis Yi Huai

Liu Shang benar-benar harus menahan emosi mendengar semua itu, tapi terpaksa dia harus membenarkannya.

Yi Huai mengklaim bahwa setelah Liu Shang mendiagnosis racun yang diderita ayahandanya, dia tidak bisa menemukan pangeran lain di istana. jadi Liu Shang meminta bantuannya. Darah itu adalah darahnya. Liu Shang jelas emosi mendengarnya, tapi tak ada yang bisa dilakukannya.


Lian Cheng dan Jing Xuan akhirnya kembali tak lama kemudian. Mereka sudah dengar tentang Yi Huai yang katanya menggunakan darahnya untuk menyelamatkan Kaisar. Liu Shang membenarkannya.


Sementara itu, Yi Huai dan Pan Er mendiskusikan apa yang mereka lihat tadi. Mereka yakin darah yang ada dalam cawan tadi bukan darahnya Lian Cheng maupun Jing Xuan, pangeran lainnya juga tidak ada di istana.

Jadi darah itu sudah pasti darahnya Liu Shang. Tapi Liu Shang pasti takkan mau mengakuinya. Jika Liu Shang juga putra Kaisar, maka semuanya akan masuk akal.

"Bagaimana kau akan membuktikannya?" Tanya Pan Er. Entah apa yang Yi Huai pikirkan, tapi sepertinya dia sudah memikirkan sebuah ide.


Xiao Tan jalan-jalan di pasar dengan galau memikirkan Lian Cheng yang menggunakan darahnya sendiri untuk menyembuhkan penyakit Kaisar dan sekarang Yi Huai mencurigainya.

Saat melihat anak ayam yang dijual, dia berpikir kalau darah ayam atau bebek sudah pasti takkan bisa menipu Yi Huai. Apalagi memikirkan kalau dia harus membunuh ayam atau bebek. Iiih! Mengerikan.


Akhirnya Xiao Tan berinisiatif untuk menggunakan darahnya sendiri yang diperasnya dari jarinya. Dia bertemu dengan Liu Shang di tengah jalan dan langsung menyerahkan kantong berisi darahnya.

Liu Shang langsung mengantongi kantong darah itu, tapi kemudian dia malah melihat jari Xiao Tan berdarah. Cemas, Liu Shang langsung meniup jarinya sampai membuat Xiao Tan tersipu malu.


Liu Shang lalu menggandengnya jalan-jalan di pasar. Namun tiba-tiba dia melihat tiga orang mencurigakan yang tampak jelas sedang mengawasinya.

Tanpa mengatakan apapun, Liu Shang langsung memindahkan Xiao Tan ke belakang punggungnya. Ketiga orang itu langsung bergerak cepat ke arahnya lalu menusuk d**a-nya.

Langkah Liu Shang membeku seketika lalu pingsan. Terang saja Xiao Tan jadi panik. Bahkan saking paniknya, dia lupa dia ada di mana dan langsung saja nyerocos meminta orang-orang untuk memanggil ambulance.


Tak lama kemudian, Xiao Tan akhirnya berhasil membawa Liu Shang pulang, tapi dia masih belum sadarkan diri. Xiao Tan langsung melepaskan topeng Liu Shang-nya, tapi Cheng Cheng masih juga belum siuman.

Xiao Tan jadi semakin ketakutan. "Cheng Cheng, kau harus bertahan. Kalau kau mati, bagaimana aku akan tinggal sendirian di tempat ini?  Sampah! Pembohong! Aku terseret ke tempat ini karenamu. Kalau kau memutuskan untuk tinggal di sini, aku akan tinggal bersamamu. Oke?"

Tapi Cheng Cheng masih juga tak sadarkan diri. Sedih, Xiao Tan pun menc**mnya... dan seketika itu pula Cheng Cheng bangun sambil senyum. Pfft!

"Cheng Cheng!" Xiao Tan benar-benar bahagia melihatnya sudah sadar.


Cheng Cheng pun senang mendengar Xiao Tan memanggilnya dengan nama kesayangan seperti dulu. Xiao Tan lalu buru-buru mengecek lukanya Cheng Cheng, tapi malah mendapati darah di d**a Cheng Cheng itu berasal dari kantong darah yang tadi dia berikan.

"Kau menipuku lagi?!" Xiao Tan sebel.

Cheng Cheng janji akan membawa Xiao Tan kembali setelah dia selesai mengurus segala hal di sini. Senang sekaligus lega, Xiao Tan pun menggenggam erat tangan Cheng Cheng.


Yi Huai melakukan percobaan darah-nya Liu Shang itu pada dirinya sendiri untuk memastikan apakah Liu Shang benar-benar sedarah dengannya atau tidak.

Dia meminum racun itu lalu meminum darahnya Liu Shang. Sayangnya dia tidak tahu kalau dia salah darah yang saja malah membuat tbuhnya jadi semakin parah. Tidak tahan lagi, akhirnya dia meminum darah adiknya, Jing Kang, untuk mendetoks racun itu.

Yi Huai jadi mengira kalau Liu Shang benar-benar bukan saudaranya. Tapi kalau begitu, darahnya siapa yang Liu Shang pakai untuk mengobati Kaisar?

Bersambung ke episode 17

Post a Comment

1 Comments

  1. Mbak, dilanjutin aja sinopsisnya walaupun udah banyak yg udah nonton tapi setidaknya bisa dijadikan kenangan kalo mbak pernah menulis blog tentang drama ini sbg kenang-kenangan. Thx

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam