Tapi saat Xiao Nai dan kawan-kawan menghadiri rapat selanjutnya, mereka malah mendapati proposal mereka bukannya disetujui, malah game mereka yang dijiplak 100% oleh perusahaan itu, hanya nama game-nya yang diganti.
Mereka bahkan mengklaim kalau itu game ciptaan mereka sendiri dan Xiao Nai cuma akan mereka kontrak sebagai pengembang yang bekerja dibawah naungan perusahaan mereka.
Teman-teman Xiao Nai jelas tidak terima. Mereka hampir saja menghajar staf dan bos perusahaan itu, tapi Xiao Nai menghentikan mereka dan merobek-robek surat kontrak itu.
Malam harinya, Xiao Nai berjalan-jalan seorang diri sementara orang-orang di sekitarnya berkumpul bersama keluarga dan teman-teman mereka dalam suasana yang penuh keceriaan. Ketiga temannya pun tak bisa menemani karena harus pulang kampung.
Xiao Nai berusaha tetap ceria saat Wei Wei meneleponnya pada malam tahun baru untuk mengucap selamat tahun baru.
Saat Wei Wei menanyakan dimana dia makan malam hari ini, dia berbohong mengatakan kalau dia makan di restoran bersama teman-temannya, padahal nyatanya dia cuma memesan jajanan pinggir jalan.
Tentu saja Wei Wei heran saat mendengar Xiao Nai memesan ramen dan air mineral, dia makan apa sih sekarang?
Xiao Nai cepat-cepat menutupi kebohongannya dengan membacakan berbagai menu yang tersedia di kedai itu. Wei Wei mempercayainya dan langsung ikut menyebutkan berbagai menu tahun baru yang dimasak kedua orang tuanya.
Dia keasyikan ngobrol di telepon sampai orang tuanya harus memanggilnya, Wei Wei pun terpaksa harus menyudahi teleponnya walaupun sebenarnya dia ingin sekali menghabiskan malam tahun baru bersama Xiao Nai. Suasana hati Xiao Nai agak membaik berkat telepon itu.
Keluarga Wei Wei makan malam dalam suasana yang ceria, mereka bahkan memanjakan putri semata wayang mereka. Tapi kemudian Wei Wei mendapat pesan dari Xiao Nai, sontak dia menyudahi acara makan malamnya dan masuk kamar. Ibu Wei Wei sampai heran melihat putri mereka, apa dia sedang jatuh cinta?
Secara bersamaan, Wei Wei dan Xiao Nai login ke game mereka. Saat Wei Wei tiba di jembatan, Naihe membuatkan kembang api yang sangat indah untuknya.
Naihe muncul dari belakangnya lalu mengaitkan kedua tangan mereka dan membawa Wei Wei berlari sembari menikmati kembang api itu bersama.
"Ini hadiah tahun baru terbaik."
Keindahan itu terasa begitu nyata, hingga Wei Wei membayangkan kembang apinya keluar dari layar dan menyinari kamarnya dengan cahaya-cahaya yang sangat indah.
"Wei Wei, selamat tahun baru."
Di dalam game, Wei Wei bertemu ketiga teman Xiao Nai. Tapi saat dia menyapa mereka dengan riang, mereka malah murung. Wei Wei sontak cemas, ada apa?
Beberapa saat kemudian, Wei Wei sudah berada di kereta dalam perjalanan kembali ke kampus. Ketiga teman Xiao Nai sudah memberitahunya kalau mereka sudah ditipu dan sekarang Xiao Nai seorang diri di kampus.
Subuh-subuh, Xiao Nai yang ketiduran di meja, terbangun karena mendengar suara Wei Wei memanggil-manggil namanya.
Xiao Nai melongok keluar jendela dan mendapati Wei Wei dan ketiga temannya ada di bawah, menghiburnya dan menyemangatinya dengan senyum ceria mereka. Air mata Xiao Nai mengalir haru melihat mereka.
Tak lama kemudian, mereka semua naik lift sambil mendiskusikan sarapan. Tapi saat lift terbuka dan ketiga temannya keluar duluan, Xiao Nai malah menarik Wei Wei kembali kedalam lift. Dia menydutkan Wei Wei ke dinding dan menc**mnya mesra.
Saat pintu lift terbuka kembali, teman-teman Xiao Nai yang tampaknya mengharap melihat sesuatu yang menarik, terpaksa harus kecewa, Xiao Nai dan Wei Wei keluar dengan muka tanpa dosa. Xiao Nai usul agar mereka main sebentar dan mengalahkan Boss.
Masuk kedalam dunia game, Xiao Nai memimpin mereka ke sebuah tempat yang tampak tak ada apa-apanya. Tapi kemudian dia menggunakan kekuatan pedangnya untuk meruntuhkan batuan di sana dan Boss itu pun bangkit dari dalamnya. Xiao Nai menyerang monster itu duluan dan diikuti yang lainnya.
Tapi monster itu kemudian menyerang balik dengan menyemburkan nafas apinya. Mereka mencoba bertahan sampai saat Xiao Nai meneriakkan perintah untuk bersiap dengan posisi pertahanan.
Mereka pun bekerja sama melindungi Mozhata saat dia menembakkan anak-anak panahnya pada monster itu. Mereka berusaha mengikat gerakan monster itu hingga Xiao Nai punya kesempatan untuk mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membasmi monster itu.
Sukses mengalahkan monster itu, Xiao Nai dan kawan-kawan keluar sambil bersorak gembira, saling meneriakkan nama masing-masing pada udara. Wei Wei bertanya-tanya kenapa mereka sangat suka bermain game?
"Karena aku suka bertarung dengan Boss," jawab Yong Hou.
"Karena aku suka jadi kesatria," jawab Hao Mei.
"Ini fantasi yang tidak bisa kita rasakan di dunia nyata," ujar Ban Shan.
Wei Wei setuju, "Bagiku, dunia game adalah dunia baru. Aku bisa melakukan apapun yang kuinginkan di sana dan aku juga bisa bertemu dengan teman-teman yang menarik, seperti kalian."
"Di dalam game, kita bisa menemukan sebuah dunia yang betul-betul nyata, indah dan menyenangkan. Ayo kita buat game baru."
Semua orang setuju, "Ayo buat game baru!"
Dengan semangat baru itu, semua orang menyingkirkan proyek lama mereka dan memulai segalanya dari awal, membeli peralatan baru dan mendapat bantuan dari satu orang ahli lagi, yaitu KO.
Hari demi hari mereka lalui dengan berbagai kesibukan masing-masing dalam mengembangkan game baru mereka, hingga akhirnya terciptalah versi beta-nya.
Beberapa saat kemudian, demo game ciptaan Xiao Nai cs yang berjudul Young Game, sukses jadi buah bibir di berbagai media dan kelompok gamer. Walaupun baru versi demo tapi game itu sudah sangat populer.
Xiao Nai tentu saja senang saat menonton siaran yang membahas game terbarunya itu. Wei Wei datang tak lama kemudian dengan membawa seorang pria bernama Wang Si Cong yang mengaku kalau dia adalah penggemar berat Young Game dan ingin bergabung bersama mereka untuk mengembangkan Young Game. Xiao Nai cs menyambutnya dengan senang hati.
4 tahun kemudian,
Setelah dikembangkan selama kurang lebih 4 tahun dan mengalami berbagai macam versi beta, Young Game akhirnya dirilis hari ini dan langsung jadi game paling populer.
Perusahaannya Xiao Nai menggelar event konferensi besar yang dihadiri ratusan gamer, termasuk teman-teman Xiao Nai dan teman-teman Wei Wei.
Wei Wei sendiri hanya melihat event itu dari dalam kantornya. Xiao Nai datang tak lama kemudian. Tapi Wei Wei dengar game mereka sangat populer sampai menyakiti Mengyou Jianghu.
Mungkin begitu, tapi Xiao Nai yakin kalau Mengyou Jianghu akan bertahan, lagipula mereka kan akan tetap di sana.
"Aku ingin sekali bermain Mengyou Jianghu."
"Aku juga."
"Sudah cukup lama aku tidak ke Sunset Peak."
Xiao Nai menatapnya penuh arti, "Ayo."
Event itu dimulai dengan pidato dari Wang Si Cong. Dia memberitahu para penonton tentang apa yang dikatakan Xiao Nai dan Wei Wei tentang game, bahwa game adalah dunia dimana kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan, bertemu orang-orang yang menarik, game adalah dunia yang benar-benar nyata dan indah.
Sementara para penonton memulai perilisan game, Xiao Nai membawa Wei Wei naik ke atap gedung, tempat dimana mereka bisa melihat matahari tenggelam seperti di Sunset Peak.
Membayangkan mereka berada di Sunset Peak, Wei Wei memberitahu Xiao Nai bahwa walaupun game ini berakhir suatu hari nanti, tapi kenangan akan hal-hal yang mereka lihat bersama dan yang mereka lakukan bersama, tidak akan memudar.
"Aku akan mengingatnya selamanya. Bagaimana denganmu?"
"Kita akan membawa anak kita kemari suatu hari nanti."
"Anak kita?"
"Tunjukkan padanya tempat dimana kita mengucapkan kata pertama kita pada satu sama lain. Seandainya aku tahu kalau aku akan mencintaimu sebesar ini, aku pasti akan jatuh cinta padamu pada pandangan pertama."
Epilog:
Hao Mei mengaku kalau dia punya affair di dalam game, tapi bukan di game Mengyou Jianghu, melainkan di game Fantasy Planet. Dalam game itu nama karakter game-nya adalah Tianyi, walaupun namanya feminin tapi dia bermain sebagai pria dan ingin menemukan seorang pasangan wanita yang hebat.
Tapi kemudian dia mengetahui kalau ternyata pasangannya itu adalah banc*. Namanya sangat puitis lagi, makanya awalnya Hao Mei pikir dia wanita. Namanya adalah Shou Kezhao Xingchan. Selama sebulan bersamanya, Hao Mei mulai punya perasaan padanya. Eh, tapi kemudian dia malah mengetahui kalau dia pria yang memakai karakter wanita.
"Apa server-mu Chang'an Yuexia?" tanya KO.
"Dari mana kau tahu?"
"Sayangku, akulah Shou Kezhao Xingchan."
Pfft! Suasana langsung hening seketika. Hao Mei langsung kabuuuuurrr.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam