Sinopsis Love O2O (C-Movie) - part 3

Sinopsis Love O2O (C-Movie) - part 3


Keesokan harinya, Wei Wei sudah menyelesaikan ujiannya bahkan sebelum waktu ujian usai. Sayangnya, dia tidak bisa langsung pergi dan Bu Guru menyuruhnya untuk mengecek ulang jawabannya.

Terpaksalah Wei Wei harus menunggu waktu berlalu dengan gelisah dan tak sabaran melirik jam dinding terus. Begitu jam ujian selesai, dia langsung menyerahkan lembar jawabannya dan buru-buru keluar dari sana.


Sesampainya di dekat jembatan, dia ngaca dulu di spion salah satu mobil di parkiran sambil melatih apa yang akan dia ucapkan pada Naihe nanti.

Dia mencoba mengucapkannya dengan berbagai gaya... saat tiba-tiba saja kaca mobil terbuka dan orangnya tanya, siapa itu Naihe? Pfft!


Wei Wei langsung minta maaf dan kabur secepat mungkin. Dia menunggu di jembatan, tapi malah melihat Xiao Nai sedang memperhatikannya tak jauh dari sana.

Wei Wei bertanya-tanya dalam hatinya, apa yang Xiao Nai lakukan di sini? Apa dia juga sedang menunggu seseorang?

Xiao Nai akhirnya menghampirinya dan berdehem menyapanya. Wei Wei membalas sapaannya sambil menundukkan kepalanya dengan malu, "Senior, kebetulan sekali."

"Bukan kebetulan. Aku memang menunggumu."

Wei Wei tercengang, "Naihe?"

"Iya, itu aku. Aku hampir saja membuatmu menunggu lagi."


Dia lalu mengajak Wei Wei pergi mengambil sepeda di parkiran. Wei Wei bingung, mereka mau kemana?

Hari ini Xiao Nai ada pertandingan basket terakhir sebelum libur musim dingin. Naiklah. Xiao Nai mau memboncengnya? Iya, tempatnya terlalu jauh untuk jalan kaki.

"Orang-orang bisa salah paham."

"Salah paham?"

"Kalau kita punya hubungan spesial."

"Memangnya kapan kita... tidak dalam hubungan spesial"

Wei Wei malah ngelamun bingung sampai Xiao Nai musti menegurnya. Dengan bercanda dia meyakinkan Wei Wei kalau dia bukan pesepeda yang buruk, jadi Wei Wei tidak perlu setakut itu.


Tak lama kemudian, Wei Wei duduk di belakang sepedanya Xiao Nai dengan tak nyaman karena pakai rok pendek. Di tengah jalan, teman Xiao Nai menelepon dan menyuruhnya cepat datang. Xiao Nai tidak mau, dia sibuk. Sibuk apa?

"Kencan," jawab Xiao Nai singkat lalu menutup teleponnya begitu saja.


Xiao Nai akhirnya menyadari ketidaknyamanan Wei Wei dan langsung berhenti. Dia pergi sebentar sementara Wei Wei menunggui sepedanya.

Wei Wei cengengesan sendiri saking senangnya saat Xiao Nai pergi. Xiao Nai kembali tak lama kemudian dengan membawa sekresek jajan dan menempatkannya langsung di pangkuan Wei Wei.

Wei Wei tersenyum, seketika mengerti maksudnya Xiao Nai. Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan lebih nyaman, Wei Wei sudah tidak khawatir lagi dengan roknya yang berkibar tertiup angin berkat sekresek jajan itu. Dia bahkan mulai berani berpegangan dengan mencengkeram jaketnya Xiao Nai.


Sesampainya di lapangan, Wei Wei langsung bergabung bersama ketiga temannya. Mereka menanyakan interviewnya, tapi Wei Wei cuma menjawab ambigu sampai membuat mereka semakin curiga. Er Xi antusias memakan jajan bawaan Wei Wei sambil nyerocos tentang cowok-cowok.

Yiran yang duduk di belakangnya langsung menyindir sinis, sepertinya Er Xi agak kurusan. Kesal, Er Xi dan kawan-kawan balas menyindirnya, Yi Ran ngapain di sini, ini kan pertandingan jurusan komputer lawan jurusan arsitektur? Yiran langsung mengangkat poster dukungannya tinggi-tinggi, tentu saja dia menonton demi Xiao Nai.


Kedua tim akhirnya masuk ke lapangan, para penonton pun langsung bersorak-sorai dan rata-rata mereka bersorak meneriakkan nama Xiao Nai.

Teman-teman Xiao Nai penasaran dengan ceweknya Xiao Nai, apa dia ada di sini? Xiao Nai mengedarkan pandangannya dan langsung tersenyum saat melihat Wei Wei.

Wei Wei malu dan langsung mengubur wajahnya didalam kresek. Tapi cewek-cewek yang lain salah paham. Apalagi Yiran yang duduk tepat di depannya Wei Wei, kepedean tingkat tinggi mengira Xiao Nai menatapnya.


Pertandingan pun dimulai. Tim Xiao Nai unggul dengan mudah berkat kehebatan Xiao Nai. Wei Wei pun ikut bersorak menyemangati Xiao Nai. Setelah ronde pertama selesai, Er Xi berkata pada teman-temannya kalau Xiao Nai jauh lebih hebat dalam berenang, dia ingin sekali melihat bagaimana Xiao Nai saat sedang berenang.


Wei Wei langsung berkhayal liar, membayangkan Xiao Nai keluar dari kolam dengan penampilan hot. Pipi Wei Wei langsung panas dan menyalahkan Er Xi sebagai penyebabnya, "Kau c***l!"


Xiao Nai terus menerus memandang Wei Wei lalu tiba-tiba saja dia berjalan ke bangku penonton. Yi Ran langsung antusias. Begitu Xiao Nai mendekat, dia langsung bangkit menyapa Xiao Nai, tapi Xiao Nai cuma menjawabnya sambil lalu dan berhenti di depannya Wei Wei.

"Kami akan pergi makan nanti, aku mungkin tidak bisa online malam ini. Apa yang akan kau lakukan besok?"


Mungkin saking gugupnya, Wei Wei asal jawab belajar. Lupa kalau ujiannya sudah usai, dia langsung membayangkan mengomeli kebodohannya sendiri, kenapa dia jawab begitu? Kenapa dia tidak bilang saja makan atau tidur atau main game atau apa kek?


"Aku akan pergi bersamamu," ujar Xiao Nai.

Dia lalu minta mereka geser biar dia bisa duduk di samping Wei Wei. Kecewa, Yiran langsung pergi. Xiao Nai masa bodoh. Teman-teman Wei Wei cuma bisa melirik mereka dengan keheranan.

Teman-teman Xiao Nai sendiri shock melihat Xiao Nai duduk bersama Wei Wei sampai-sampai mereka tidak bisa konsen di ronde kedua dan tim lawan mulai bisa menyusul poin. Tidak ada Xiao Nai di lapangan, para penonton pun berhenti bersorak dan mulai kecewa.

Xiao Nai meyakinkan teman-teman Wei Wei untuk tidak cemas, mereka akan bisa memimpin lagi begitu para pemain berhenti melihat ke bangku penonton.


Di asrama malam harinya, Wei Wei dihukum berdiri satu kaki karena mereka mengira kalau Wei Wei menyembunyikan hubungannya dengan Xiao Nai selama ini. Wei Wei menjelaskan kalau dia baru mengenal Xiao Nai hari ini.

Mana ada yang percaya, tadi saja Xiao Nai dan Wei Wei bersikap seolah mereka menyembunyikan hubungan selama lebih dari 6 bulan.

Wei Wei minta waktu 10 menit untuk menjelaskan. Jadi ceritanya begini, "Pada suatu hari, beberapa bulan yang lalu, pada hari yang cerah, aku menemukan seekor kecoa lewat di sini, lalu..."

"To the point aja!"

"Point, point, point" canda Wei Wei yang kontan dapat hukuman gelitikan dari teman-temannya.

 

Keesokan harinya, Wei Wei bersepeda bersama Xiao Nai. Dia bertanya-tanya apakah dia sesuai yang Xiao Nai bayangkan dari Luwei Wei Wei.

Xiao Nai mengaku kalau dia tidak pernah membayangkan Luwei Wei Wei seperti apa, karena dia sudah pernah melihat Wei Wei sebelumnya.

Flashback,


Malam itu saat Wei Wei terburu-buru ke warnet, pesepeda yang hampir ditabraknya di tengah jalan adalah Xiao Nai.

Xiao Nai jadi ingin tahu tentang Wei Wei setelah insiden itu jadi dia memutuskan untuk mengikuti Wei Wei kedalam warnet.

Dia melihat Wei Wei bermain Mengyou Jianghui. Dia kagum melihat kemampuan dan kecepatan tangan Wei Wei saat membantu teman-temannya.

Flashback end.


"Jadi selama ini kau tahu kalau aku Luwei Wei Wei?"

Xiao Nai membenarkannya, dia semakin kagum saat Wei Wei mengganggu acara pernikahan Zhenshui dan Yaoyao tapi dengan kecerdasannya, Wei Wei mampu mengatasi keadaan dan menyelamatkan dirinya sendiri.

"Karena itu kau melamarku?"

"Iya."


Xiao Nai lalu membawa Wei Wei ke kantor kecilnya. Wei Wei kagum melihat-lihat tempat itu, apalagi Xiao Nai masih memiliki berbagai macam mesin game jaman dulu, termasuk mesin game dingdong yang masih bisa digunakan. Wei Wei langsung menantangnya. Tapi sayang, Xiao Nai mengalahkannya dengan mudah.


Beberapa saat kemudian, mereka menikmati kopi bersama. Wei Wei bertanya-tanya, apakah Xiao Nai benar-benar menyukai game.

Xiao Nai membenarkannya, game lah yang menemani masa kecilnya. Karena itulah dia selalu berharap bisa menciptakan game suatu hari nanti untuk menemani anak-anak yang lain.

Dia lalu menunjukkan berbagai konsep design game mereka lalu meminta pendapat Wei Wei. Wei Wei kagum melihat semuanya.

Tapi kemudian senyumnya mulai menghilang, semua ini rasanya tidak nyata. Sebelum mereka bertemu kemarin, mereka hanyalah dua orang asing. Bagaimana bisa sekarang mereka jadi akrab secepat ini.


Mendengar itu, Xiao Nai tiba-tiba memluk Wei Wei, "Apa sudah terasa nyata sekarang?"


Sayangnya, acara romantis mereka terganggu gara-gara teman-teman Xiao Nai datang. Wei Wei langsung menghampiri mereka dan memperkenalkan namanya. Yah, mereka tahu. Wei Wei kan cewek paling cantik di jurusan mereka.

Tapi yang tidak mereka sangka, Wei Wei mengetahui nama-nama karakter mereka di game lalu memperkenalkan dirinya sebagai Luwei Wei Wei.

Mereka shock, "Bei Wei Wei adalah Luwei Wei Wei? Jadi kau bukan banc*?"


Wei Wei mendapat telepon dari Deimeng yang mengundangnya makan malam bersama. Hampir semua orang yang tergabung dalam faksi, sudah berkumpul malam harinya dan saling memperkenalkan diri mereka berdasarkan karakter game mereka.

Cao Guang mengira cuma tinggal 2 orang yang belum datang, tapi Deimeng memberitahu kalau Luwei Wei Wei juga belum datang.

Teman-temannya Yaoyao langsung protes, ini acara kumpul anggota faksi, kenapa mengundang orang luar segala. Deimeng tidak terima, Luwei Wei Wei bukan orang luar, dia anggota faksi jauh sebelum mereka.

"Aku tahu ada kesalahpahaman diantara kita, tapi kami akan pergi keluar negeri, jadi aku ingin bertemu dengannya sekali saja sebelum kami pergi," ujar pasangannya Deimeng.


Dua orang pemain yang sama-sama banc* datang tak lama kemudian. Teman-teman Yaoyao langsung mengolok mereka, mengira salah satunya Wei Wei. Tapi bukan.


Semua orang mulai menuang minuman saat Wei Wei akhirnya datang. Cao Guang kaget melihatnya, jangan bilang kalau dia Luwei Wei Wei?

Wei Wri penasaran, Cao Guang sendiri? Yaoyao yang cemburu langsung mengaitkan lengannya ke lengan Cao Guang seolah mengklaim Cao Guang adalah miliknya dan memberitahu kalau Cao Guang adalah Zhenshui.

Tapi Cao Guang langsung melepaskan tangannya dengan panik. Deimeng menyapa Wei Wei hangat dan mereka semua pun memulai acara dengan bersulang.


Hujan turun deras saat mereka hendak pulang. Yaoyao langsung masuk ke mobilnya Cao Guang. Tapi Cao Guang malah menawarkan tumpangan untuk Wei Wei, membuat Yaoyao jadi semakin kesal. Wei Wei menolak, dan tepat saat itu juga, Xiao Nai datang memayungi Wei Wei.

"Kenapa kau kemari?" Wei Wei senang.

"Wajar kan seorang pria menjemput wanitanya?"


Tapi saat mereka baru berjalan beberapa langkah, Yaoyao berteriak memberitahu Xiao Nai kalau pacarnya itu sudah pernah menikah di dalam game.

Cao Guang berusaha menghentikannya, tapi Yaoyao malah semakin sengit, menuduh Wei Wei berselingkuh dengan pemain lain, pokoknya reputasi Wei Wei sangat buruk.

"Selama dia mau bersamaku, aku tidak peduli yang lainnya." Xiao Nai langsung merngkul Wei Wei pergi dari sana.


Hujan sudah reda setibanya mereka di area kampus. Wei Wei tak menyangka kalau Xiao Nai lebih baik darinya dalam hal membuat orang lain kesal.

Tapi apa Xiao Nai sungguh tidak keberatan jika dia melakukan hal seperti yang disebutkan Yaoyao tadi.

"Tidak. Jika kau melangkah keluar dari dinding satu inci maka aku akan memindahkan dindingnya satu inci. Jika kau keluar satu langkah, aku akan maju sepuluh langkah."

Xiao Nai mengaku kalau ini pertama kalinya dia (berhubungan) dengan wanita, karena itulah dia sering tak tahu harus bagaimana. Tapi setidaknya, apa yang orang lain bisa lakukan, maka dia juga pasti bisa melakukannya. Wei Wei tersipu malu mendengarnya.


Liburan akhir tahun pun tiba, Wei Wei dan Xiao Nai harus berpisah. Wei Wei akan pulang ke kampung halamannya sementara Xiao Nai tetap di kampus, menanti hasil proposal mereka.

Xiao Nai mengantarkan Wei Wei ke taksi sembari memberitahu bahwa jika disetujui maka mereka bisa mulai mengerjakan game mereka.

"Aku penasaran dimana kau akan makan malam tahun baru nanti. Carilah restoran yang bagus."

"Aku akan... makan di warnet," canda Xiao Nai.


Wei Wei sedih harus berpisah dengan Xiao Nai secepat ini. Dia sudah memesan tiket jauh sebelum mereka saling mengenal. "Aku membencinya, aku tidak ingin berpisah denganmu."

Xiao Nai langsung menarik Wei Wei kedalam plukannya, "Aku juga."

Xiao Nai akhirnya melepaskan Wei Wei dan Wei Wei pun masuk taksi, "Aku akan menunggu kabar baik darimu."

Bersambung ke part 4

Post a Comment

0 Comments