Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 11 - 3

 Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 11 - 3

Yi Huai menjenguk Pan Er di penjaranya. Pan Er yang awalnya meringkuk ketakutan, kontan sumringah melihat kehadiran Yi Huai. Ternyata Yi Huai masih peduli padanya. Tapi kemudian, Yi Huai berkata...


"Keluargamu tidak ada di sampingmu sekarang. Tan Er tidak bisa datang, jadi aku menjengukmu untuk mereka."

Pan Er kecewa, jadi Yi Huai menjenguknya hanya karena dia kakaknya Tan Er? Yi Huai berjanji akan mencoba sebaik mungkin untuk menyelamatkan Pan Er dari sini dan menyembunyikan identitas Pan Er. Lebih baik dia jangan melibatkan diri di saat genting seperti ini.

Pan Er menolak. "Di kehidupan ini, aku akan tetap tinggal bersamamu. Jika tidak bisa tercapai, tidak ada artinya hidup dengan tidak hormat..."

"Akua telah mendesakmu berkali-kali, kenapa kau tidak mengerti?! Aku hanya mencintai Tan Er, aku tidak ingin mengecewakanmu. Menyerahlah, aku pergi."


Pan Er benar-benar kecewa dan patah hati mendengarnya. Tepat saat itu juga, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang mendatanginya dan sinis mengomentari Pan Er jadi lemah karena cinta.

Orang itu ternyata si pemburu jiwa dan dia datang untuk menyerahkan sebuah surat. Surat itu dari Tuan Qu. Dalam suratnya, Tuan Qu berkata bahwa selama ini, ia berusaha memulihkan keluarga mereka.

"Sekarang, aku sudah siap. Selama kau bertindak sesuai apa yang kukatakan di dalam surat ini, maka semua kesulitan yang kita alami sekarang, akan terpecahkan."


Tak lama kemudian, Pelayannya Selir Dugu melapor bahwa Pan Er ingin bertemu dengan Selir Dugu. Selir Dugu nyinyir, buat apa? Pan Er kan sudah tidak berguna lagi untuknya?

"Yang Mulia benar. Yang Mulia bisa mengabaikannya. Tapi..." Pelayan lalu membisikinya sesuatu entah apa, tapi apapun yang dikatakannya itu kontan membuat Selir Dugu langsung pergi mendatangi Pan Er di penjaranya.


Selir Dugu langsung mengonfrontasinya, kenapa Pan Er bisa mengerti bahasa negara asalnya? Dan bagaimana Pan Er bisa mengetahui niatannya untuk memulihkan negaranya?

Pan Er menolak menjawab, lagipula hal itu tidak penting. Asalkan Selir Dugu bisa mengeluarkannya dari sini, dia janji akan bekerja untuk Selir Dugu dan memberikan Mutiara Penekan Jiwa itu untuknya. Hmm, jelas itu tawaran yang menggoda bagi Selir Dugu.


Kepala Pelayan melapor bahwa Liu Shang setuju untuk pergi dengannya besok untuk melakukan tur inspeksi di daerah pinggiran. Lian Cheng kaget, dia langsung setuju begitu saja?

Tidak, malah sesuai perkiraan Lian Cheng, Liu Shang awalnya memang menolak. Tapi kemudian Kepala Pelayan mengutarakan ancaman Lian Cheng. Jika Liu Shang tidak mau ikut maka Lian Cheng akan mengganti pelayan untuk mengurus Liu Shang. Soalnya Lian Cheng akan membawa Xiao Tan ikut bersamanya. Baru saat itulah Liu Shang mendadak berubah pikiran dan mau ikut.

Mendengar itu, Lian Cheng yang sebenarnya tidak ada niatan untuk inspeksi, langsung memerintahkan Yu Hao untuk mempersiapkan keberangkatan mereka besok.

"Pangeran mau pergi ke mana?"

"Ke tempat yang ada airnya."

"Kenapa?"

"Saat itu, kita akan mendapatkan kebenarannya."

 

Jadilah keesokan harinya, mereka pergi jalan-jalan ke sungai. Xiao Tan antusias banget dan langsung main-main dengan air. Liu Shang langsung sadar kalau inspeksi itu sebenarnya cuma alasan, Lian Cheng sebenarnya cuma ingin mengajak Xiao Tan jalan-jalan, kan?

"Bagaimana kalau iya?"

"Kalau memang begitu, kenapa Pangeran ingin saya ikut?"

"Tuan, kau sendiri yang menyetujuinya."


Melihat Xiao Tan tampak bahagia bermain air, Lian Cheng memetik setangkai bunga. Maksudnya buat dikasih ke Xiao Tan, tapi Liu Shang malah bilang terima kasih. Wkwkwk!

Terpaksalah Lian Cheng menyodorkan bunga itu ke Liu Shang dan dengan ketus menyuruh Liu Shang memetiknya sendiri lain kali.

Tepat saat Liu Shang mengambil bunga itu dari tangan Lian Cheng, Xiao Tan melihatnya dan pastinya langsung salah paham, mengira kedua pria itu lagi pamer kemesraan di hadapannya. Dasar tidak tahu malu!

"Pangeran bilang kalau bunga ini cocok untukku. Yang Mulia, tolong bantu saya berbagi sedikit perhatian padanya."


Sebal, Lian Cheng langsung mencabut bunga yang tumbuh di lumpur lalu dengan seenaknya melemparnya ke Liu Shang. Lian Cheng menangkap bunga itu, tapi cipratan lumpurnya mengenai rambutnya Liu Shang.

"Biar aku membantumu." Ujar Lian Cheng lalu mengulurkan tangannya untuk membersihkan lumpur dari rambutnya Liu Shang.

Awalnya Liu Shang membiarkannya. Tapi kemudian tatapan mereka bertemu dan itu langsung membuat Lian Cheng curiga. Perlahan dia mulai menggerakkan tangannya untuk ke sisi wajah Liu Shang, tapi Liu Shang dengan cepat mencengkeramnya.


Maka dengan sengaja Lian Cheng menampik tangannya dengan keras sampai cincin giok jempolnya terlepas dan tenggelam di sungai.

Cincin itu dianugerahkan oleh Kaisar, tidak boleh sampai hilang. Berarti sekarang harus ada orang yang masuk ke air untuk membantunya mencari cincin itu.

Yu Hao mengklaim kalau dia tidak bisa berenang. Liu Shang diam-diam menahan sebal, dia tahu banget apa permainan mereka. Xiao Tan protes karena dia juga tidak bisa berenang.

Kalau begitu, hanya Liu Shang yang bisa membantunya sekarang. Kenapa? Apa dia juga tidak bisa berenang? Tapi katanya Liu Shang pernah menangkap ikan di tepi sungai waktu dia kecil.

Baru saja Liu Shang mau bicara, tapi tiba-tiba seorang pengawal datang dan melapor bahwa mereka berhasil menangkap si peniru Lian Cheng. (Hah?)
Lian Cheng dan Yu Hao pun bergegas pergi. Liu Shang senang-senang saja, nanti dia akan mengantarkan Xiao Tan pulang... karena ternyata semua ini sudah dia rencanakan sebelum keberangkatan mereka.


Dalam flashback, Lian Cheng membujuk Kakek Liu untuk menyamar jadi dirinya. Kakek Liu menolak awalnya. Tapi Lian Cheng tak menyerah, dia meyakinkan kalau penyamaran Kakek Liu tidak perlu harus mirip, kelihatan mirip dari kejauhan pun tak masalah.

Dia yakin kalau kepergian mereka kali ini, Lian Cheng sudah menyiapkan jebakan untuknya. Belakangan ini Lian Cheng bahkan meragukan identitasnya. Makanya dia ingin Kakek Liu menyamar jadi dirinya biar Lian Cheng tidak mencurigainya lagi.

Tetap saja Kakek Liu ragu, penampilan fisik mereka kan beda. Tidak masalah, yang penting itu bisa menjauhkan Lian Cheng darinya.

Xiao Tan melamun memikirkan si peniru itu. Siapa kira-kira orang itu? Liu Shang penasaran, apa Xiao Tan mengkhawatirkan si peniru itu? Tidak! Xiao Tan pun cepat-cepat mengalihkan perhatiannya ke sungai lagi.

Niatnya melihat-lihat ke mana kira-kira menghilangnya cincin itu, tapi yang tak disangkanya, dia malah melihat penampakan Tan Er di dalam sungai itu. (Iiih! Serem) Penampakan itu menatap lurus padanya sambil melambaikan tangan seolah mengundang Xiao Tan bergabung bersamanya.

Seolah terhipnotis, Xiao Tan langsung mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Tan Er tanpa menyadari kalau dia sudah semakin oleng ke air.



Liu Shang kontan panik dan berusaha mencegahnya, tapi terlambat dan BYUR! mereka sama-sama terjatuh ke dalam air. (Waduh, topengnya)

Xiao Tan langsung mencemaskannya. Tapi saat Liu Shang mengangkat kepalanya dari air, dia malah kaget melihat Liu Shang sudah berubah menjadi Lian Cheng, dan ada topeng mengambang di antara mereka.

"Mo Lian Cheng?!"

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

1 Comments

  1. Kak d tunggu kelanjutan y tp jgn lama- lama y,terimakasih.

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam