Sinopsis Accidentally in Love Episode 3 - 1

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 3 - 1


Qing Qing sukses melewati para pengawal kakeknya dengan menyamar jadi culun. Dia lalu bergegas ke kantor administrasi.


Pak Petugas sudah merapikan pekerjaannya saat itu, dengan cueknya dia memberitahu Qing Qing kalau jamnya sudah berakhir. Tapi waktu Qing Qing bilang kalau dia mau bayar administrasi, Pak Petugas langsung cekatan menyodorkan mesin EDC-nya. (Pfft! Duit aja gercep)

Kartu kredit digsek dengan cepat dan resmi-lah Qing Qing jadi mahasiswa di sana. Terakhir dia disuruh foto untuk dokumentasi. Qing Qing tersenyum lebar banget, tapi malah dilarang senyum. Pfft! Fotonya jadi jelek deh.


Tapi saat dia keluar, mendadak perhatiannya teralih pada sebuah lukisan. Lukisan mendiang ayahnya yang dipajang di dinding kampus itu. Qing Qing langsung tanya pada Pak Petugas, siapa pria di foto itu?

"Oh, itu adalah guru Xiao Jing Nan. Alumni kebanggaan kami. Dia dulu ketua organisasi mahasiswa dan berkontribusi besar pada kampus ini."

"Apa Guru Xiao masih mengajar di kampus ini?" (Hah? Apa ayahnya masih hidup?)

"Tentu saja tidak. Dia pergi setelah lulus."

"Apa anda tahu dia pergi ke mana?"

"Aku tidak tahu. Eh? Kenapa kau tanya-tanya?"

"Tidak kenapa-kenapa."

Pak Petugas lalu memberikan berkas-berkasnya Qing Qing. Dia bisa mulai kuliah resmi di sini mulai besok. Sekarang dia masuk asrama saja dulu dan mengakrabkan diri dengan kampus ini.


Qing Qing senang... sampai saat dia melihat foto kartu mahasiswanya yang jelek banget dan kontan membuatnya shock dan manyun.


Daniel ngomel-ngomel memarahi Feng perihal masalah tunangan semalam. Sekarang berita skandal itu sudah viral di berbagai media massa. Tapi Feng-nya sendiri malah cuek bebek.

"Kau itu menandatangani kontak untuk menjadi top idol. Apa itu top idol? Apakah penting kau bisa menyanyi atau tidak?"

"Penting,"

"Tidak penting!"

"Apa penting kau bisa berakting atau tidak?"

"Penting."

"Itu juga tidak penting!"

Pfft! Terus apa dong yang penting?... Yang penting itu, dia tidak boleh terlibat dalam skandal apapun. Itu yang paling penting! Pokoknya segala makhluk beda klamin darinya, harus disingkirkan jauh-jauh!
Feng harus bersikap dingin dan kesepian, tidak boleh bergaul dengan siapapun. Dengan begitu, para penggemarnya akan semakin mencintainya karena mereka mengira kalau idola mereka kesepian dan akhirnya akan menghabiskan banyak uang demi mendukung idola mereka. Tapi Feng terlalu malas mendengarkan ocehannya, malah sibuk memainkan mainan robotnya.


Tepat saat itu juga, seorang reporter menelepon untuk menanyakan kebenaran foto c**m*n Feng dengan seorang gadis. Apa gadis itu penggemar gilanya Feng?

Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau wanita itu adalah asisten baru di perusahaan mereka. Semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambaha penasaran dan langsung meminta izin Daniel untuk mewawancarai si asisten baru itu.

Daniel menyetujuinya saja biar cepat selesai. Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Feng itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal ini. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Feng dan gadis ini.

Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Feng. Siapa namanya?


Feng beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Qing Qing, dan akhirnya memutuskan kalau namanya adalah...

"Chen Chui Bao?"

"Chen Chui Bao? Itu nama aslinya?"

"Aku lupa."

"Di mana dia sekarang?"

"Mana kutahu."

"Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri c**man pertamamu?" (Pfft! Itu c**man pertama Feng juga toh?)


Di kamar asrama barunya, Qing Qing bertemu seorang teman baru bernama Zhang Fang-Fang. Mereka akrab dengan cepat. Tapi Fang Fang heran, apakah barang bawaan Qing Qing cuma satu tas itu saja? Bagaimana dia tidur tanpa selimut nanti?

"Bukankah sekolah yang menyediakannya?"

"Err, tidak. Bagaimana kalau aku mengantarmu beli selimut nanti?"

Oke, maka pergilah mereka ke sebuah supermarket dan Qing Qing membeli berbagai macam perlengkapan kebutuhan pribadi.


Usai belanja, mereka kembali ke kampus. Tapi saat mereka baru masuk, tiba-tiba segerombolan mahasiswi menyerbu masuk sambil melenguh heboh... "Ganteng bangeeet~~~"

Qing Qing jadi penasaran dan ingin ikut melihat, tapi Fang Fang melarangnya. Sebaiknya mereka tidak ikut campur.


Asal Qing Qing tahu saja. Di kampus ini, ada 3 figur yang sangat penting. Setiap kali nama mereka disebut, Qing Qing harus berhati-hati.


Orang pertama adalah ketua mahasiswa yang terpilih dengan voting 100 persen, dia adalah mahasiswa idola yang tak lain adalah Gu Nan Xi.

Sikapnya baik, penerima berbagai macam penghargaan, dan pastinya digilai oleh para mahasiswi. Dia juga atlet basket kampus.

Trademark-nya dia adalah senyuman mautnya. Sekuat apapun lawannya, yang perlu dia lakukan hanya menyunggingkan senyum, maka si lawan pasti akan takluk.


Orang kedua adalah Li Ge Yang (pria yang berppasan dengan Feng di lorong hotel) yang terkenal sebagai si juara iblis. Orang bilang kalau dia picik dan jahat. Semua orang ketakutan padanya dan pasti akan menghindarinya setiap kali dia lewat bersama para gengnya.

"Ingatlah baik-baik, Jangan pernah kontak mata dengannya lebih dari 3 detik, jika tidak..."

Err... entah apakah dia benar-benar jahat atau itu cuma kesalahpahaman orang-orang tentangnya saja. Seperti yang kita lihat di episode sebelumnya, dia satu-satunya orang yang membantu Xin Ya.

Lalu saat seorang pria tak sengaja menubruknya, Ge Yang langsung mengulurkan tangan untuk membantu pria itu bangkit. Tapi pria itu terlalu ketakutan padanya hingga dia salah paham tentang maksud uluran tangan Ge Yang dan buru-buru kabur menghindarinya.


Lalu orang ketiga yang sangat terkenal di kampus ini adalah sang idola yang sayangi oleh para fans-nya. Siapa lagi kalau bukan Si Tu Feng yang saat itu lagi jalan bersama Nan Xi dan kontan membuat para cewek-cewek menggila.

Qing Qing kaget sekaligus kesal melihatnya. Fang Fang heran, apa Qing Qing mengenal Feng? Apa Qing Qing penggemarnya Feng juga?

"Siapa penggemarnya?! Si iblis berotak kotor itu!" Geram Qing Qing.

Sinis melihat Feng yang lewat dengan gaya sok kerennya, Qing Qing mendadak punya ide licik. Dia lalu mengeluarkan selembar kripik dan berniat mau melempar kripik-nya itu ke muka Feng, tapi Fang Fang dengan cepat menghentikannya.

Lebih baik dia jangan cari perkara dengan Feng. Dia punya banyak penggemar dan Qing Qing baru pindahan kemari, apa dia mau dikeluarkan dari kampus ini?

 

Kesal, tapi terpaksa Qing Qing harus menahan diri. Beberapa pria berkumpul di lantai atas untuk melihat-lihat kegilaan para fans-nya Feng. Tapi kemudian Ge Yang mendadak muncul, sontak para pria itu ngacir ketakutan padahal dia nggak ngapa-ngapain.

Qing Qing tanya, itu kan yang namanya Ge Yang? Fang Fang membenarkan lalu cepat-cepat menarik Qing Qing untuk pergi dari sana. Tapi belum juga satu langkah, tiba-tiba mereka mendengar Ge Yang berteriak memanggil Feng.

"Tunanganmu ada di sana. Apa kau tidak peduli?" Sinis Ge Yang.


Jelas saja semua orang langsung berpaling ke Qing Qing. Para fans-nya Feng langsung menggosip dan menuduh Qing Qing-lah yang menc**m paksa Feng dan bukannya sebaliknya.

Feng dengan dinginnya menyangkal. Dia tidak punya tunangan, dia tidak mungkin terlibat dengan orang semacam itu. Qing Qing jadi kesal dan hampir saaja melabraknya, tapi Fang Fang mencegahnya dan cepat-cepat menariknya pergi dari sana.


Tapi saking buru-burunya, mereka jadi tidak lihat jalan dan akhirnya bertubrukan dengan Xin Ya yang lagi jalan sama gengnya.

Xin Ya dkk langsung bersedekap kesal dengan gaya centil mereka. "Kau lagi. Kau seperti hantu gentayangan saja. Kau bahkan mengikutinya sampai ke kampus ini. Apa lagi rencanamu untuk mengganggu Feng gege kali ini?"

"Apa masalahmu?"

"Siapa kau? Berani sekali kau bicara seperti itu pada Xin Ya kami? Apa kau tidak tahu kalau kami adalah grup idola wanita di sini?"


Geng wanita itu pun memperkenalkan diri mereka dengan angkuh. Mereka adalah grup idola wanita di Akademi Ming De yang terkenal karena kombinasi kecantikan, kekayaan, dan kekuasaan mereka.

"Lifestyle kami tidak akan pernah bisa dibayangkan oleh rakyat jelata sepertimu." Nyinyir salah satu temannya Xin Ya. (Pfft! Seandainya kalian tahu seberapa kayanya Qing Qing sebenarnya)

Tak gentar nyinyiran mereka, Qing Qing balas nyinyirin mereka. "Bukankah kalian semua adalah tipe orang yang menggunakan wajah kalian untuk menampar mulut kalian sendiri?"

"Bicara apa kau? Kau baru saja mengotori bajunya Xin Ya! Bayar!"

Fang Fang menyuruh Qing Qing untuk mencoba membersihkan baju Xin Ya pakai tisu saja, tapi temannya Xin Ya tambah nyinyir dan memberitahu mereka kalau bajunya Xin Ya ini mahal banget, tidak bisa cuma sekedar diseka. Begini saja, bagaimana kalau mereka ke toilet, Qing Qing akan mencuci baju itu di sana.

"Baju yang sudah disentuh olehmu, memangnya masih bisa dipakai?" Nyinyir temannya Xin Ya.


Gregetan, Qing Qing langsung melempar sisa snack-nya pada ketiga cewek rese itu.

"Oh, tidak! Maaf, maaf. Kelakuan rakyat jelata sepertiku ini memang susah dikontrol. Berapa harga baju kalian bertiga ini? Ini kan semester baru, jadi kalian harus pakai baju baru. Anggap saja ini hadiah dariku untuk kalian. Untuk menunjukkan ketulusanku." Nyinyir Qing Qing.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

3 Comments

  1. Berharap drama ini sinopsis ny slesai lebih cepat, udah penasaran sama klanjutan ny, klo bsa d utamain mksh 😘😘

    ReplyDelete
  2. Kak makasih ,tp terus apdet sinopsis y,q tunggu kak

    ReplyDelete
  3. Kak makasih ,tp terus apdet sinopsis y,q tunggu kak

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam