Joyful Xi menyambut kedatangan Wei Guang dengan gembira, sama sekali tak menyadari sikap Wei Guang yang agak ketus padanya.
Dia lalu menghadiahkan pedangnya untuk Wei Guang. Dia memberitahu Wei Guang bahwa dia menamakan pedang itu dengan gabungan nama mereka, Pedang Joyful Wei Guang.
Dengan malu-malu dia mengaku bahwa dia menempa pedang itu sendiri dan dia cukup beruntung karena berhasil mendapatkan equipment yang tepat hanya dalam satu kali usaha.
Wei Guang berkomentar itu pedang yang bagus dan ingin mencobanya. Er Xi setuju untuk bertarung 3 ronde agar Wei Guang bisa mencoba pedang itu.
Joyful Xi baru bersiap, tapi Wei Guang langsung menyerangnya dan melukai tangan Joyful Xi hingga Joyful Xi kehilangan beberapa poin.
Wei Guang puas dan Joyful Xi sama sekali tidak marah, malah senang mengira Wei Guang benar-benar menyukai pedang itu dan hasil kerja kerasnya tidak sia-sia.
Sesaat, Wei Guang tampak tersentuh mendengarnya. Tapi setelah melihat Joyful Xi menyembuhkan dirinya sendiri dengan meminum ramuan penyembuh, Wei Guang langsung menantangnya tanding ronde kedua.
Kali ini Wei Guang lebih sadis dan membuat Joyful Xi kehilangan lebih banyak poin. Dia tetap pura-pura baik hingga membuat Er Xi belum mencurigainya sedikitpun.
Dia lalu menyatakan bahwa dia juga punya hadiah untuk Joyful Xi... dan langsung menusukkan pedangnya pada Joyful Xi.
"Aku memberimu Pedang Pemutus Semua Hubungan. Bei Wei Wei, aku Cao Guang, aku sudah muak dengan akting munafikmu!"
Er Xi cuma bisa terdiam kaget di depan laptopnya saking shocknya.
Wei Wei dengan antusias memberitahu Xiao Nai tentang pertarungannya dengan gengnya Yao Yao tadi.
Tapi dia cemas jika nanti dia menceritakan masalah ini pada Er Xi, takutnya Er Xi akan marah padanya. Tapi tidak mungkin, Er Xi kan orang yang easy going.
Saat melewati sebuah cafe, Wei Wei langsung minta Xiao Nai berhenti karena dia mau membeli kue untuk menyenangkan Er Xi.
Wei Wei langsung tertarik membeli kue spongebob tapi harganya mahal. Tapi dia tetap ingin membelinya dan akhirnya berinisiatif pinjam uang ke Xiao Nai, dia berjanji akan mengembalikannya setelah dia mendapat gaji magangnya. Xiao Nai tak segan mengeluarkan cukup banyak untuk Wei Wei.
"Kenapa memberiku sebanyak ini?"
"Sisanya agar kau bisa menyenangkanku" (Pffft!)
Pelayan cafe sampai tersenyum geli mendengar gombalannya Xiao Nai.
Malu, Wei Wei cepat-cepat minta dibungkuskan kue itu dan memesan satu dessert yang lebih kecil juga.
Yang besar dia bawa pulang dan yang kecil itu dia berikan pada Xiao Nai "Ini, untuk menyenangkanmu"
"Aku tidak suka makan kue" kata Xiao Nai tapi dia ambil juga tuh kue.
"Kau ini susah untuk disenangkan"
"Ini terlalu kecil" protes Xiao Nai
"Kau bilang kuenya terlalu kecil? Kau memberiku 1,000 yuan. Jika aku beli yang besar maka aku hanya bisa beli sedikit, tapi kalau aku beli yang kecil maka aku bisa beli banyak. Kau mau yang mana?"
"Dua-duanya"
"Dasar rakus"
Sesampainya di rumah, Wei Wei malah mendapati Er Xi meringkuk di lantai dan wajahnya tampak sedih.
Wei Wei langsung cemas, tapi Er Xi menolak bicara pada Wei Wei bahkan memalingkan wajah dari Wei Wei dengan kesal.
Wei Wei masih belum berpikir macam-macam dan memberitahu Er Xi tentang para wanita yang membully Er Xi di Zhen Yi waktu itu sebenarnya adalah para pemain Chinese Ghost Story dan mereka membully Er Xi karena mereka pikir Er Xi adalah dirinya, karena itulah Wei Wei merasa bersalah karena itu dan meminta maaf.
"Mengira aku adalah kau?"
"Mungkin karena kau bilang dalam wawancara kalau kau adalah Reed Wei Wei. Tapi jangan khawatir, aku sudah balas dendam untukmu. Dan aku juga tidak bilang kalau kau adalah teman sekamarku, jadi mereka tidak akan menganggumu"
Wei Wei lalu mempersembahkan kue spongebob-nya pada Er Xi sebagai ungkapan permintaan maafnya.
Tapi Er Xi langsung menampik kue itu hingga terjatuh dan mengusir Wei Wei tanpa memberitahu Wei Wei alasan kemarahannya.
Wei Wei akhirnya keluar dari kamar Er Xi dengan sedih dan kebingungan, apalagi Er Xi tiba-tiba membanting pintunya.
Yi Ran sedang makan malam bersama Nana, tapi dia sama sekali tak nafsu makan dan tak menyentuh makanannya sedikitpun sementara Nana makan dengan rakusnya.
Yi Ran mau bayar tagihannya saja, pelayan menanyakan member card-nya agar mereka bisa dapat diskon. Yi Ran tak punya member card dan tak peduli juga.
Tapi Nana punya member card dan bersikeras memaksa Yi Ran untuk memakai nomor member card-nya. Dia lalu memberikan hapenya karena dia memotret kartu membernya.
Tiba-tiba dia mual gara-gara makan terlalu cepat dan langsung ke kamar mandi. Yi Ran tanpa semangat membuka file di hapenya Nana, mencari gambar member card-nya Nana.
Tapi di saat itu, dia menemukan file video rekaman Cao Guang saat dia menggerutui Wei Wei dan menuduh Wei Wei menduakannya dengan Xiao Nai.
Yi Ran mempercayai video itu dan langsung marah mengira Xiao Nai dipermainkan Wei Wei.
Saat Nana kembali, dia langsung mengkonfrontasi Nana karena menyembunyikan video itu darinya. Nana berusaha menjelaskan berbagai alasannya menyembunyikan video itu dari Yi Ran.
Yi Ran kesal karena Nana menyembunyikan hal sepenting itu darinya. Dia tak terima Nana menyembunyikan kenyataan kalau Wei Wei mempermainkan Xiao Nai.
Nana menyarankan agar Yi Ran mengunggah video ini di internet saja agar semua orang tahu aslinya Wei Wei. Nana bahkan menawarkan diri untuk mengunggah foto itu ke internet.
Tapi Yi Ran melarang karena dia tidak mau Xiao Nai malu karena video itu. Tapi dia juga tidak mau Xiao Nai terus dipermainkan, jadi dia meminta Nana untuk mengirimkan video itu padanya agar dia bisa memperlihatkannya langsung pada Xiao Nai. Dia bertekad untuk menunjukkan video itu pada Xiao Nai secepat mungkin.
Xiao Nai baru pulang saat Yi Ran meneleponnya dan meminta bertemu karena ada sesuatu yang perlu dia katakan pada Xiao Nai mengenai Wei Wei.
Dia berusaha mengajak Xiao Nai ketemuan di cafe, tapi Xiao Nai dengan dinginnya berkata "Aku tidak tertarik" lalu menutup teleponnya begitu saja. wkwkwk!
Tapi keesokan harinya saat Xiao Nai baru selesai berolahraga pagi di taman kampus, Yi Ran mendatanginya sendiri.
Dia berusaha berbasa-basi dengan malu-malu, tapi Xiao Nai malas meladeninya dan pamit. Yi Ran cepat menghentikannya dan bertanya kenapa Xiao Nai menutup teleponnya semalam.
"Segala sesuatu tentang pacarku... aku tidak mau mendengarnya dari pihak ketiga" tegas Xiao Nai
Yi Ran akhirnya to the point memperlihatkan video itu sambil mengaku bahwa dia menunjukkan ini pada Xiao Nai karena dia tidak mau Xiao Nai dibodohi oleh Wei Wei.
Tapi Xiao Nai hanya menonton video itu dalam diam dan membuat Yi Ran kebingungan.
Wei Wei sedang galau karena Er Xi tak ada di kamarnya pagi ini. Dia mencoba menelepon Er Xi tapi tak diangkat.
Wei Wei mengira kalau Er Xi marah padanya gara-gara gengnya Yao Yao yang membullynya karena salah paham.
Tapi yang membuatnya heran, kenapa Er Xi marah sampai selama ini, biasanya Er Xi bukan jenis orang yang seperti ini.
Saat dia sedang membersihkan kue yang dibuang Er Xi semalam, Xiao Nai meneleponnya untuk mengajaknya sarapan bersama.
Di restoran, Wei Wei heran melihat Xiao Nai sudah sibuk dengan laptopnya sepagi ini.
"Iya, aku harus menghapus beberapa file sampah" jawab Xiao Nai
Sementara itu di tempat lain, Nana tiba-tiba merasa aneh karena video rekaman Cao Guang itu tiba-tiba menghilang tanpa jejak. (hahaha! Xiao Nai! Xiao Nai!)
Tapi Nana sama sekali tidak kepikiran kalau Xiao Nai lah yang menyusupi hapenya dan berpikir mungkin Yi Ran yang menghapusnya.
Setelah misinya selesai, Xiao Nai memperhatikan Wei Wei tampak murung. Dia menduga dengan tepat kalau Er Xi pasti marah padanya semalam.
Wei Wei membenarkannya, dia heran kenapa Er Xi bersikap seperti ini. Apa mungkin gengnya Yao Yao melakukan sesuatu yang lebih buruk kepada Er Xi?
Xiao Nai berpikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk memperlihatkan copy video yang ada dia simpan di hapenya itu.
Jelas saja Wei Wei langsung menyangkal semua pernyataan Cao Guang dalam video itu, dia sungguh-sungguh tidak tahu kenapa Cao Guang berkata seperti itu.
Dia mengakui kalau Cao Guang memang pernah menyatakan cinta padanya tapi dia langsung menolaknya saat itu.
Dia benar-benar tak ada hubungan apapun dengan Cao Guang di dalam game. Wei Wei yakin kalau Cao Guang cuma mengada-ada.
"Hapus saja" Xiao Nai mengaku bahwa pagi ini Yi Ran mendatanginya untuk memperlihatkan video itu.
Dia sudah menghapus video yang ada di Nana dan copy yang ada di hapenya itu adalah itu copy yang terakhir.
"Meng Yi Ran? Kenapa dia?"
"Wei Wei, aku mungkin sudah menambah beban masalahmu dengan memberitahukan hal ini. Tapi kurasa masalah ini adalah sesuatu yang pasti ingin kau selesaikan sendiri"
Ucapan Xiao Nai itu membuat Wei Wei jadi teringat dengan ucapan Nai He saat Nai He membelanya dari gengnya Yao Yao.
Waktu Nai He berkata bahwa seharusnya dia membiarkan Wei Wei menyelesaikan masalah ini sendiri, tapi masalah itu menarik perhatian terlalu banyak pemain, jadi dia memutuskan untuk ikut campur untuk menyelesaikannya lebih cepat.
"Xiao Nai, tiba-tiba aku kepikiran seseorang"
"Siapa?"
"Namanya Yi Xiao Nai He. Apa kau mengenalnya? Aku merasa kau sangat mirip dengannya"
"Benarkah? Aku tidak kenal dengannya? Kapan aku bisa bertemu dengannya?"
Wei Wei menjawabnya dengan mengeluarkan cerminnya "Sekarang"
Dalam perjalanan kembali, Wei Wei meminta Xiao Nai mengirimkan copy video itu padanya. Dia mau melabrak Cao Guang. Dia tidak terima difitnah terus-terusan oleh Cao Guang.
Xiao Nai kaget mendengar Cao Guang sudah berulang kali memfitnah Wei Wei.
Wei Wei pun menceritakan insiden saat Cao Guang memposting fotonya di internet karena salah mengira dia ada hubungan spesial dengan pemilik mobil mewah yang mengantarkannya ke kampus, padahal pemilik mobil itu sebenarnya adalah ibu dari murid bimbel-nya. Untungnya sih gambar yang diposting Cao Guang waktu itu wajahnya diburamkan.
Tapi sekarang Cao Guang malah berulah lagi, bukan cuma memfitnahnya tapi juga menuduhnya tukang selingkuh.
Dia sampai heran sendiri, apa sebenarnya salahnya dia pada Cao Guang sampai Cao Guang melakukan hal-hal seperti ini padanya.
"Apa kau mau aku ikut?"
Wei Wei menolak tawarannya, lagipula dia yakin kalau dia bisa menangani masalah ini sendiri.
Wei Wei tiba-tiba ingat kalau dia harus ke rumah Xiao Yang karena Xiao Yang memintanya datang mengambil oleh-oleh dari liburannya. Xiao Nai pun mengantarkan Wei Wei ke sana.
Er Xi masih kembali ke Cao Guang untuk merawat Coffee karena dia pikir Cao Guang belum kembali, tapi dia sangat sedih sampai-sampai dia terus melamun dan baru sadar saat Coffee mengeong.
Er Xi membelai Coffee, menyayangkan karena sekarang dia harus pergi meninggalkan Coffee padahal sekarang dia sudah mulai menyukai Coffee.
"Akankah kau merindukanku? Atau akankah kau melupakanku?"
Tiba-tiba dia mendengar suara Cao Guang yang baru bangun tidur. Tentu saja Cao Guang yang belum tahu apapun, masih bersikap seperti biasanya bahkan memberikan oleh-oleh sekotak coklat untuk Er Xi.
Tapi Er Xi berbeda dan dengan ketus menolak hadiahnya, menyatakan kalau dia tidak akan kembali lagi mulai sekarang lalu pergi. Cao Guang jadi sedih melihat kemarahan Er Xi, ada apa dengannya?
Xiao Nai menunggu di mobil sementara Wei Wei masuk ke rumah Xiao Yang. Tapi di depan rumah, dia bertemu dengan Cao Guang.
Cao Guang melabrak Wei Wei saat itu juga, menuduh Wei Wei membodohinya dan Wei Wei pasti merasa puas karenanya.
Tidak terima tuduhannya, Wei Wei langsung memperlihatkan videonya dan menuntut penjelasan Cao Guang, memangnya kapan mereka menjadi pasangan di dalam game saat dia bahkan tidak tahu kalau Cao Guang bermain Chinese Ghost Story.
"Pura-pura tidak tahu? Lakukan saja terus, Joyful Xi" sindir Cao Guang
Sekarang Wei Wei mengerti duduk perkaranya, Cao Guang sudah salah mengira Joyful Xi adalah dirinya. Kalau begitu Cao Guang pastilah Wei Guang.
Dia langsung menjelaskan kalau dia bukan Joyful Xi, tapi dia tidak mau memberitahu siapa Joyful Xi yang sebenarnya.
Mengingat sikap Er Xi semalam, Wei Wei yakin Cao Guang pasti telah melakukan sesuatu pada Joyful Xi.
Cao Guang langsung terdiam, tidak mau mengakui apa yang telah dilakukannya pada Joyful Xi semalam. Wei Wei memutuskan untuk tak mempermasalahkan hal itu lebih lanjut, tapi dia penasaran.
"Cao Guang aku mau tanya padamu. Jika aku adalah Joyful Xi, lalu kenapa kau pura-pura tak tahu di game dan berpasangan dengan Joyful Xi padahal satu kampus sudah tahu tentang aku dan Xiao Nai"
Cao Guang pernah bilang menyukainya. Tapi Cao Guang malah terus menerus memfitnahnya dan mempertanyakan karakternya lagi-lagi, seperti itukah yang Cao Guang sebut menyukai seseorang?
"Cao Guang, kuberitahu kau. Aku tidak menyukaimu sama sekali. Tidak di masa lalu dan tidak akan pernah di masa depan. Tolong menjauhlah dariku dan teman-temanku"
Cao Guang berusaha meminta penjelasan Wei Wei tentang siapa Joyful Xi yang sebenarnya dan bagaimana Wei Wei mengetahui karakter gamenya.
Tapi Wei Wei tetap menolak memberinya penjelasan apapun lalu pergi. Cao Guang jadi bingung, kalau Joyful Xi bukan Wei Wei, lalu siapa?... Jangan-jangan... Tidak! Tidak! Tidak mungkin!
Saat Wei Wei kembali, dia langsung memberitahu Xiao Nai tentang konfrontasinya dengan Cao Guang tadi.
Sekarang dia mengerti kenapa Er Xi marah padanya, Er Xi sangat menyukai Wei Guang tapi Wei Guang malah salah paham mengira Joyful Xi adalah dirinya. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Xiao Nai berusaha menyemangatinya, dia yakin Er Xi pasti akan mengerti bahwa semua ini bukan salahnya Wei Wei.
Pulang malam harinya, Wei Wei melihat cahaya dari kamar Er Xi. Dia berusaha mengetuk pintu, tapi Er Xi masih menolak bicara dengan Wei Wei dan tak menjawab ketukan pintunya. Wei Wei sedih, tapi dia tetap berusaha berpikir positif.
Berniat membantu menyelesaikan masalah Wei Wei, Xiao Nai mencari tahu nomor hape Cao Guang dan langsung meneleponnya begitu mendapatkannya.
Dia menolak memberitahu bagaimana dia mendapatkan nomor hape Cao Guang dan to the point memberitahu Cao Guang kalau dia hanya ingin menyelesaikan masalah yang Cao Guang buat. Karena itulah dia menyuruh Cao Guang ke lapangan basket malam ini.
Saat Cao Guang tiba di sana, Xiao Nai langsung menantangnya tanding basket. Tapi tentu saja kemampuan Cao Guang tak sebanding dengan Xiao Nai yang tidak memberinya kesempatan sedikitpun untuk merebut bola.
Cao Guang berusaha menanyakan username Wei Wei di dalam game, Xiao Nai menolak memberitahu.
Yang pasti username Wei Wei, bukan username yang Cao Guang pikirkan selama ini. Dia juga menolak memberitahu identitas Joyful Xi yang sebenarnya.
Tujuannya bertemu Cao Guang bukan untuk menjernihkan kesalahpahaman Cao Guang. Dia meminta Cao Guang kemari untuk menyelesaikan masalah video yang direkam teman seasramanya Yi Ran itu.
"Aku tidak mau mendengar rumor menyakitkan tentang Wei Wei. Dan sebagai seorang pria... jangan membuat dua gadis mengorbankan persahabatan mereka hanya demi kebodohanmu"
"Setelah melihat video itu, kau sama sekali tidak meragukan Bei Wei Wei. Apa kau begitu mempercayainya?"
"Kenapa juga aku tidak mempercayai pacarku?"
Cao Guang pulang dengan langkah lesu, teringat konfrontasi Wei Wei dan ketulusan Joyful Xi saat Joyful Xi memberikan pedangnya.
Keesokan harinya, Cao Guang sengaja menunggu Er Xi di depan gedung Zhen Yi. Dia mengaku bahwa dia datang untuk minta maaf karena dia baru tahu kalau Er Xi adalah Joyful Xi, dia minta maaf karena sudah salah mengira Er Xi adalah orang lain.
Sesaat Er Xi tampak luluh, tapi saat Cao Guang mulai menyebut Wei Wei, emosi Er Xi langsung meluap lagi. Menolak permintaan maaf Cao Guang dan menyuruh Cao Guang mengejar Wei Wei saja kalau dia begitu menyukai Wei Wei dan jangan mengganggunya lagi.
"Aku bukan pelayannya dan bukan pula mak comblang kalian! Jangan pernah menunjukkan dirimu di hadapanku lagi!"
Cao Guang terus berusaha meminta maaf setulus hati. Er Xi mencoba bertanya apakah Wei Guang pernah, sedikit saja, menyukai Joyful Xi.
Cao Guang langsung terdiam penuh rasa bersalah sebelum dia mengaku bahwa selama ini dia selalu menganggap Joyful Xi sebagai Wei Wei dan dia ingin berteman baik dengan Er Xi.
Er Xi semakin sedih mendengarnya "Siapa yang mau jadi temanmu?!" teriaknya lalu berlari pergi meninggalkan Cao Guang.
1 Comments
Terimakasih kakak
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam