Sinopsis Ugly Duckling - Don't Episode 4

Ugly Duckling - Don't episode 4

Love Quote: 
Perasaan tidak bisa dipaksa


Maewnam sangat kaget dan panik sampai-sampai dia pingsan. Minton marah dan langsung meninju Zero... Maewnam terbangun keesokan harinya dan mendapati Minton menjaganya. Maewnam merasa tidak enak dan meminta maaf pada Minton mengenai kejadian semalam.

"Dia melakukan itu padamu dengan paksaan kan? Aku sudah menghajarnya untukmu"


Maewnam mengaku kalau Zero melakukan itu bukan dengan menggunakan paksaan. Hanya saja dia salah mengira kalau Zero itu Minton makanya dia menyatakan perasaannya dan Zero malah melakukan itu padanya.

"Kau menyatakan perasaanmu karena kau salah mengira dia adalah aku?" saking senangnya, Minton langsung menjerit dan bersorak dengan gaya imutnya... tapi kemudian dia pura-pura ngambek cemburu karena kemarin Maewnam mencium Zero.


Maewnam harus mau melakukan sesuatu untuk membuatnya merasa lebih baik "Kau harus berjanji padaku kalau kau tidak akan berhubungan dengan Zero lagi. Dia itu tukang rusuh. Tiap kali bertemu dia, kita selalu dapat masalah. Aku tidak percaya padanya. Bisakah kau berjanji padaku?"

"Baiklah, mulai sekarang aku tidak akan berhubungan dengan Zero. Aku janji"


Berita dan foto-foto ciumannya Maewnam dengan Zero langsung tersebar luas di medsos. Saat pak kumis mengetahui masalah ini, dia langsung marah-marah pada Maewnam.

Maewnam sendiri kaget mendapati foto-foto ciumannya dengan Zero masuk medsos dan berjanji pada ayahnya kalau kejadian ini tidak akan terulang lagi.


Keesokan harinya di sekolah, para siswi teman gengnya Vivienne menggosipkan masalah Maewnam yang ciuman sama Zero. Mereka bahkan mengatainya gadis tak tahu malu yang mencium pacar orang lain.

Ozone tidak terima dengan hinaan mereka pada Maewnam dan langsung mengkonfrontasi para siswi itu dan membela Maewnam.

Tak lama kemudian, Maewnam datang bersama Minton. Jelas saja hal itu langsung membuat para siswi itu makin getol untuk mencaci Maewnam.


Masalah ini jadi makin besar saat Maewnam juga dipanggil menghadap bu guru perihal foto ciuman itu. Bahkan gara-gara foto itu juga, reporter langsung minta interview mengenai perbuatan tak senonoh.

Bu guru tidak kaget kalau Zero yang terlibat masalah ini karena Zero kan memang pembuat masalah. Yang paling mengejutkannya adalah Maewnam, ayahnya Maewnam pernah memberitahunya tentang masalah Maewnam tapi nyatanya sejak masuk sekolah ini, Maewnam justru selalu terlibat dalam masalah setiap hari.

"Saya minta maaf. Saya akan berusaha untuk menjauh dari pembuat masalah dan saya janji masalah seperti ini tidak akan terulang lagi" janji Maewnam


Jelas saja masalah ini membuat Maewnam jadi tambah marah pada Zero. Sejak bertemu Zero, hidupnya tidak pernah bisa tenang apalagi Zero selalu membuatnya dalam masalah. Karena itulah, Maewnam memutuskan mereka berdua tidak usah saling bertemu lagi.


Saat Maewnam kembali ke kelas, Ozone memberitahukan berita lain. Di fan page-nya Maewnam, banyak yang meminta Maewnam untuk mencalonkan diri dalam ajang kontes 'High School Girl'. Maewnam kaget, masak wajah kayak dia ikut kontes.

"Kenapa tidak?" kata Minton "Wajah sepertimu itu sangat cute. Lihat! mata kecil dengan hidung kecilmu itu. Kulitmu juga cerah dan wajahmu bulat kayak bakpao (hahahaha!)"

"Wajahku ga kayak bakpao!" protes Maewnam

Tapi Ozone berkata tidak mudah untuk mengikuti kontes ini mengingat Maewnam bakalan punya saingan berat nantinya yaitu Vivienne.

Maewnam tidak mau mengikuti acara itu apalagi bersaing dengan Vivienne tapi Ozone berkata kalau Maewnam harus tetap ikut serta hari olahraga akan diadakan bulan depan, kelas mereka dan kelas Vivienne berada dalam tim yang berbeda.


Para siswa mulai sibuk mempersiapkan acara olahraga itu. Cheerleaders sibuk latihan, Maewam dan teman-temannya sibuk membuat poster acara.

Poster-poster foto-fotonya Maewnam dan Vivienne pun mulai tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Dan para siswa yang akan mengikuti kompetisi olahraga mulai berlatih.


Saat mereka berdua berlatih di lapangan yang sama, Minton dengan sengaja menyenggol Zero. Lalu saat dia dan Maewnam pulang sekolah dan berpapasan dengan Zero, Minton langsung merangkul Maewnam.


Saat Maewnam bertemu Vivienne di kamar mandi, dia langsung menjelaskan insiden ciumannya dengan Zero tadi. Bahwa malam itu dia salah mengira kalau Zero itu Minton.

Vivienne masih dengan senyum ramahnya, meyakinkan Maewnam untuk tidak usah mencemaskan masalah itu, dia mengerti.

Dan tentang kontes ini, Maewnam menjelaskan kalau dia sebenarnya tidak mau ikut tapi Ozone malah memasukkan namanya.

Dia memberitahu Vivienne tentang masalah ini karena dia sebenarnya tidak ingin bersaing dengan Vivienne, Maewnam yakin kalau dia tidak akan pernah bisa mengalahkan Vivienne.


Hasil voting sementara antara Maewnam dan Vivienne ternyata cukup ketat bahkan scorenya Maewnam tak kalah jauh dari Vivienne.

Sayangnya, Maewnam sama sekali tidak antusias mendengar berita ini karena sejak awal dia sudah tidak mau mengikuti acara ini.

Minton lalu memberitahu Maewnam kalau dia akan ikut dalam kompetisi renang di acara olahraga nanti. Dan karenanya mulai hari ini, dia akan berlatih tiap hari setelah sekolah usai.

Minton tentu saja punya tujuan khusus memberitahukan masalah ini pada Maewnam "Maukah kau datang dan melihatku latihan?"

Maewnam sangat setuju, bahkan langsung menyatakan mau jadi pelatihnya Minton dan mengurusi jadwal pelatihan Minton. Di kolam, Minton langsung melepaskan bajunya tepat dihadapan Maewnam yang langsung bengong menatap tubuh kekar Minton.

Saat Minton memergoki Maewnam menatap tubuhnya, dia langsung menggodai Maewnam bahkan terang-terangan pamer otot pada Maewnam. Malu, Maewnam langsung mendorong Minton menjauh sampai terjatuh ke kolam.


Maewnam terus mengawasi Minton latihan sampai akhirnya dia sukses berenang jauh lebih cepat dari sebelumnya. Diam-diam Zero melihat mereka dengan cemburu.


Zero juga akan ikut kompetisi renang. Tapi berbeda dengan Minton, dia latihan sendirian tanpa ada seorangpun yang menemaninya.

Dan yang paling membuatnya stres, dia tidak bisa berenang sesuai standar waktu yang ditentukannya. Tak lama kemudian, Vivienne datang menemaninya dan menyemangatinya.


Saat Minton dan Maewnam hendak pulang, Maewnam baru ingat kalau ada yang lupa dia bawa. Maewnam langsung balik ke kolam untuk mencari barangnya yang ketinggalan tapi malah melihat barangnya dipegang Zero.

Maewnam kesal, dia berusaha pergi setelah mengambil barangnya dari tangan Zero, tapi Zero terus menerus menghalangi jalannya dan memaksa Maewnam untuk bicara dengannya.

"Tentang malam itu..."

"Kau senang kan setelah membuatku dalam masalah itu?"

"Aku tidak bermaksud melakukan itu"

"Kalau tidak lalu kenapa kau menciumku?"

"Maafkan aku. Apa kau membuatmu dalam masalah yang lain"

"Aku dicaci sebagai orang caper. Semua orang bilang aku ini ingin jadi pusat perhatian. Mereka bilang aku ini pencuri pacar orang. Kau pikir aku ini dalam masalah atau tidak?"

"Tapi Vivienne dan aku sama sekali tidak ada hubungan apapun"

"Benarkah? Kenapa? Dia bukan cuma cantik tapi juga pintar dan dia peduli padamu"

"Aku dan Vivienne sudah berteman sejak kami kecil dan hanya itu saja hubungan diantara kami. Kau tidak bisa memaksakan perasaan, bukankah itu yang kau bilang padaku, iya kan?"


Zero penasaran apa Maewnam sudah pacaran dengan Minton. Maewnam berkata belum. Jadi, Maewnam belum memberitahukan masalah pernyataan cintanya pada Minton? tanya Zero.

Maewnam mengaku kalau dia ragu tentang masalah itu. Zero malah senang mendengarnya. Keraguan Maewnam menunjukkan kalau Maewnam itu sebenarnya tidak menyukai Minton. Lagipula, kalau Maewnam benar-benar menyukai Minton maka Maewnam tidak akan goyah hanya karena Zero.


"Kau punya perasaan padaku, Maewnam. hanya saja kau tidak mau mengakuinya. Berhentilah membohongi dirimu sendiri, Maewnam. Kita tidak boleh memaksa perasaan, iya kan?" kata Zero sambil mendekati Maewnam untuk menciumnya dan Maewnam sama sekali tidak bereaksi menjauh darinya.

Maewnam baru sadar saat tiba-tiba ponselnya Maewnam berdering dari Minton.


Maewnam bersikeras kalau dia menyukai Minton. Dia senang dan bahagia saat bersama Minton dan sama sekali tidak goyah oleh Zero.


Acara olahraga akhirnya dimulai. Tim pink (timnya Vivienne) dan tim kuning (timnya Maewnam) saling bersaing dengan ketat.

Di pertandingan basket, tim kuning yang menang. Sementara di pertandingan lari, tim pink lah pemenangnya. Acara lalu dilanjutkan dengan kompetisi terakhir yaitu renang.


Kompetisi renang dimulai dengan sapaan dari MC yang tak lain tak bukan adalah Fuyu (dia salah satu lead male di Pity Girl).

 

Tim pink diwakili oleh Zero dan tim kuning diwakili Minton. Saat Maewnam bersorak mendukung Minton, Zero cemburu berat. Kompetisi renangpun akhirnya dimulai... Minton dan Zero berlomba dengan sangat ketat. Dan pemenangnya adalah... Minton. Tim kuning sontak bersorak sorai.


Zero sangat kesal, bukan cuma karena kekalahannya tapi juga karena cemburu melihat kedekatan Maewnam dan Minton. Saat dia pulang malam harinya, dia mendapati Vivienne tengah menunggunya didepan rumah.

Vivienne datang karena mencemaskannya tapi Zero yang sedang tidak mood, langsung mengusirnya karena dia ingin sendirian.


Vivienne menolak meninggalkan Zero seorang diri, dia tahu kalau Zero tidak ingin sendirian. Zero kesepian dan membutuhkan seseorang "Zero, aku bisa menjadi orang itu dan kau tahu kalau aku selalu ada disini untukmu sepanjang waktu"

"Aku tahu tapi perasaan tidak bisa dipaksa"

"Apa karena Maewnam? Sejak dia muncul, kau jadi berubah"


Zero bersikeras kalau dia tidak pernah berubah, sampai sekarang dia masih tetap sama "Apa yang kurasakan padamu, tidak pernah lebih dari sekedar teman. Maaf... dan terima kasih juga atas semua kebaikanmu padaku selama ini. Tapi aku mau kau berhenti sekarang"

Vivienne langsung menangis sedih mendengarnya.


Minton makan malam bersama Maewnam sekeluarga. Plawan dan Minton bercerita pada kumis bagaimana Minton tadi memeangkan kompetisi renang berkat semangat dari Maewnam.

Pak kumis senang dan yakin sekali kalau voting untuk Maewnam pasti akan mulai meroket sekarang. Tapi Maewnam tidak sebahagia mereka karena memikirkan Zero.


Keesokan harinya di sekolah, Maewnam mencari Zero di tempat nongkrongnya tapi ternyata tempat itu kosong. Tiba-tiba Vivienne datang dan memberitahunya kalau dia melihat Zero di kolam.

Maewnam percaya dan langsung pergi kesana. Tapi sesampainya di kolam, Zero ternyata tidak ada. Teman-teman gengnya Vivienne tiba-tiba muncul dan langsung membully Maewnam.

Vivienne muncul tak lama kemudian, dan walaupun tersenyum ramah seperti biasanya, tapi kali ini dia mulai menunjukkan wajah aslinya dengan mendorong Maewnam kedalam kolam padahal dia sudah tahu kalau Maewnam tidak bisa berenang.


Bersambung ke episode 4

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam