Sinopsis The Eternal Love Season 2 episode 2 - 2

 Sinopsis The Eternal Love Season 2 episode 2 - 2

Lian Cheng mulai bercerita. Mungkin biar tidak menakuti Xiao Tan, dia menceritakan kisahnya ala-ala kisah dongeng.


Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Dong Yue. Di sana, hiduplah Pangeran ke-8 dan putrinya yang berasal dari dunia lain. Mereka saling mencintai satu sama lain dan melewati berbagai penderitaan bersama.

Tapi dalam sebuah kemelut, mereka terpisah. Sang pangeran entah bagaimana masuk ke dunia aslinya sang putri. Dia menemukan sang putri di dunia itu.

"Tapi saat dia ingin kembali bersama sang putri, dia menyadari kalau orang yang dia temukan itu, bukanlah wanita yang sama. Sang pangeran memutuskan untuk membuat sang putri jatuh cinta padanya sekali lagi. Tapi ternyata dia jauh lebih buruk daripada yang dia duga. Membuat orang yang sama jatuh cinta lagi padanya, ternyata tidak mudah."

Xiao Tan bingung, "apa itu cerita fiksi yang kau karang?"


"Akulah pangeran dari Kerajaan Dong Yue itu. Dan kau, Qu Xiao Tan, adalah putriku."

Tapi tentu saja omongannya itu terlalu absurd bagi Xiao Tan. Lian Cheng pikir dia bego apa? Bisa-bisanya Lian Cheng mengarang cerita seperti ini untuk membodohinya.

"Tuan Mo, kalau anda sudah memutusan, tolong segera kirim kontrak itu ke kantor kami. Aku permisi!" Ketus Xiao Tan lalu melangkah pergi.

"Seseorang ingin membunuhmu. Kau harus percaya padaku. Akulah satu-satunya orang yang bisa melindungimu. Tan Er, tinggalkan tempat ini bersamaku. Aku bisa melindungimu, aku akan menjamin keselamatanmu."

Xiao Tan menatapnya dengan aneh. Lian Cheng miris melihat reaksi Xiao Tan, "sepertinya memberitahumu kebenarannya benar-benar membuatmu mengira kalau aku sudah gila."

"Tuan Mo, kurasa kau harus menenangkan diri. Aku tidak tahu apakah kau mengira aku ini tokoh fiksi, tapi aku adalah Qu Xiao Tan, dan bukannya Tan Er yang kau bicarakan itu. Dan masalah kontrak ini, lebih baik lupakan saja. Managerku akan menghubungimu. Selamat tinggal!"


Xiao Tan pun pergi sambil merutuki si gila itu. Lian Cheng pikir dia bodoh apa? Dasar orang aneh. Sial banget dia ketemu orang model begitu.

Dia santai saja jalan tanpa menyadari Lian Cheng sebenarnya diam-diam membuntutinya dari belakang. Tampak ada sebuah mobil jeep di depan, tapi Lian Cheng tidak menaruh curiga apapun.

Saat Xiao Tan melewati mobil jeep itu, tiba-tiba saja mobil itu terbuka. Xiao Tan refleks menoleh ke dalamnya, melihat si pemburu jiwa wanita tengah komat-kamit merapal mantra.


Xiao Tan terhipnotis dengan cepat dan langsung masuk ke mobil itu dengan linglung. Lian Cheng kontan panik melihat itu, tapi saat dia melaju kencang mengejar mobil itu, muncul mobil lain yang mengejarnya.

Dan begitulah bagaimana ketiga mobil itu kejar-kejaran di jalan berkelok-kelok seperti yang kita lihat di adegan opening hingga tiba di tebing.

Xiao Tan melompat ke laut dalam keadaan linglung dan Lian Cheng langsung ikutan terjun untuk menyelamatkannya. Tapi Xiao Tan tidak tampak ada di mana-mana dan Lian Cheng mulai kehabisan oksigen hingga dia sesak napas dan akhirnya tenggelam semakin dalam...


Yang kemudian membawa kita kembali ke kerajaan Dong Yue dan bertemu Pangeran Lian Cheng... Err, tapi dia bukan Lian Cheng dari dunia modern. Ah, jadi ini yang dimaksud teori dimensi waktu itu.

Dia Lian Cheng tapi bukan Lian Cheng dan karena mereka adalah satu orang yang sama tapi beda, mereka jadi memiliki ikatan batin sehingga membuat dada Lian Cheng mendadak terasa sakit saat Lian Cheng versi modern tenggelam. (Nggak pusing kan bacanya? Wkwkwk!)

Dan Kerajaan Dong Yue yang sekarang ini sepertinya juga bukan Kerajaan Dong Yue yang dulu, melainkan Kerajaan Dong Yue di dunia paralel lainnya. Segalanya sama tapi beda.


Di tempat lain, Qu Tan Er yang asli bertemu dengan Mo Yi Huai. Yups, di sini pun mereka adalah sepasang kekasih. Yi Huai terus terang menyatakan cintanya pada Tan Er, tapi Tan Er ragu dengan hubungan mereka. Apalagi titah Kaisar tidak mungkin ditolak.

"Sebenarnya aku tidak keberatan jika aku hanya bisa menjadi selirmu. Asalkan aku tetap bisa bersamamu, aku sudah puas."

"Jangan bicara begitu. Aku berjanji bahwa selain dirimu, aku takkan menikahi siapapun. Aku tidak akan jatuh cinta pada wanita lain." Janji Yi Huai yang kontan membuat senyum Xiao Tan merekah.


Di istana, Kaisar stres memikirkan surat wasiat mendiang kaisar terdahulu. Surat wasiat yang berbunyi sama seperti sebelumnya: Aku terus menerus minum tapi masih belum mabuk. Mengembara dunia fana selama 25 tahun.

Kaisar benar-benar heran memikirkan bagaimana mendiang ayahnya bisa tahu kalau Mo Lian Cheng akan mati pada usia 25 tahun.

Yang lebih tidak ia mengerti, kenapa mendiang kaisar bersikeras menjodohkan Lian Cheng dengan Tan Er. Dan yang jadi masalah besar sekarang adalah bagaimana harus menyampaikan perkara ini pada Yi Huai.
 

Baru dipikirkan, Yi Huai datang saat itu juga. Kaisar memantapkan hatinya sebelum mempersilahkan Yi Huai masuk. Iia sengaja merahasiakan tentang wasiat kaisar terdahulu itu dan langsung to the point berkata bahwa ia akan menjodohkan Yi Huai dengan putri dari Keluarga Qu.

Yi Huai yang tadinya cemas mendengar Kaisar membahas masalah perjodohan, kontan sumringah. Tapi secepat senyum itu mengembang, secepat itu pula sirna saat Kaisar mengucap nama wanita itu.

"Qu Pan Er."

Yi Huai kontan berlutut dan menolak perjodohan ini, dia tidak akan menikah dengan orang lain selain Tan Er. Dia rela mengorbankan apapun demi Tan Er.

"Kalau kau melawan perintahku, aku akan mengeluarkan perintah untuk mengeksekusi Qu Tan Er!"

"Ayahanda!"


"Nasib Qu Tan Er, tergantung pada pilihan yang kau buat."

Yi Huai jadi galau sambil menatap tajam Kaisar. Tapi saat Kaisar menggebrak meja, terpaksalah akhirnya dia harus menerima titah perjodohan ini lalu bersujud dan mengucap terima kasih dengan berlinang air mata.


Kita kembali melihat Liang Cheng versi modern saat dia tenggelam, tapi entah apa yang terjadi, tiba-tiba dia melihat sosok Lian Cheng versi kerajaan di hadapannya.


Kedua Lian Cheng saling bertatapan... lalu entah apa yang terjadi, waktu tiba-tiba berputar balik dan kita kembali ke saat Yi Huai menolak perjodohan ini, Kaisar mengancam akan mengeksekusi Tan Er dan menyuruh Yi Huai untuk menentukan pilihan.

Tapi bedanya kali ini, sebelum Yi Huai sempat menjawab, pengawal mendadak berteriak mengumumkan kedatangan Lian Cheng.

Kaisar memberitahu Lian Cheng untuk mengucap selamat untuk Yi Huai karena dia akan segera menikah. Lian Cheng mengucap selamat dengan tulus, lalu siapa wanita yang akan Yi Huai nikahi?

"Putri tertua Keluarga Qu." Ujar Kaisar.


Loh, Lian Cheng bingung, bukannya kekasih Yi Huai adalah putri kedua Keluarga Qu? Ah, dia mengerti. Tan Er kan cuma putri seorang selir, dia tidak akan bisa membantu Yi Huai yang notabene putra mahkota dan pewaris tahta.

"Kakak memang sangat bijak. Ayahanda, Kakak pasti tidak akan mengecewakan Ayahanda hanya karena perasaan pribadi." Ujar Lian Cheng.


Ucapannya itu kontan membuat Yi Huai menatapnya tajam penuh kebencian. Berbeda dari timeline pertama, kali ini Yi Huai sama sekali tak gentar dengan ancaman Kaisar, dia bahkan berani mengancam balik. Lebih baik dia mati bersama Tan Er daripada harus mengkhianatinya.

"Lancang! Berani sekali kaua mengancamku dengan nyawamu! Kalau begitu, akan akan kucabut gelar sekarang. Kembalilah dan renungkan kesalahanmu. Kau dilarang masuk ke istana tanpa seizinku. Enyahlah!"

Yi Huai diam beberapa saat lamanya sebelum akhirnya menurut dan berjalan melewati Lian Cheng sambil meliriknya tajam.

 

Terjadi sesuatu pada Tan Er. Kita tidak melihat apa yang terjadi, tapi sepertinya dia baru tenggelam dan keadaannya sekarat. Diduga dia bunuh diri karena patah hati.

Bahkan saat tabib memeriksanya, ia menyatakan Tan Er telah meninggal dunia. Shock, Jing Xin menolak mempercayainya dan berusaha memohon-mohon pada tabib untuk menyelamatkan nonanya.

"Tabib, apa dia benar-benar sudah tidak bisa tertolong?" Tanya Tuan Qu.

Tabib meyakinkan Ayah bahwa Tan Er benar-benar sudah meninggal dunia dan sebaiknya ia menyiapkan pemakamannya.


Mendengar itu, Pan Er yang sedari tadi gelisah di belakang, jadi semakin ketakutan. Dari gumamannya, sepertinya insiden tenggelamannya Tan Er ada hubungannya dengannya. Tapi dia bersikeras berkata pada dirinya sendiri kalau dia tidak bersalah.

"Qu Tan Er, kau sendiri yang terjun ke danau. Tidak ada hubungannya denganku."


Tangis Jing Xin kontan pecah meratapi nonanya... saat tiba-tiba saja tubuh Tan Er bangkit. Wiiih! Horor! Semua orang sontak berjengit ketakutan.

Tan Er mendadak membuka mata lalu terbatuk-batuk nyerocos melontarkan berbagai rutukan. (Hmm, kayaknya dia bukan Tan Er deh, Tan Er kan kalem) Saat akhirnya dia menyadari orang-orang yang menatapnya dengan keheranan dan ketakutan, dia malah tanya...

"Di mana aku? Kalian siapa?" Tuh, kan. Dia Xiao Tan yang sekarang jiwanya mengambil alih tubuh Tan Er.


"Dia hantu! Qu Tan Er jadi hantu!" Pekik Pan Er ketakutan.

Tuan Qu juga yakin kalau dia hantu dan langsung meminta Tan Er untuk mati dengan tenang, ia janji akan membakar sesajen untuk Tan Er nanti. Tabib benar-benar sulit mempercayai semua ini, seumur-umur jadi tabib, baru kali ini ia mengalami kejadian begini.

Cuma Jing Xin seorang yang memberanikan diri mendekatinya untuk mengecek dia benar-benar masih hidup. Tangis sedih Jing Xin kontan berubah jadi tangis haru menyadari nonanya benar-benar masih hidup.


Xiao Tan benar-benar bingung dengan situasi ini. "Kau siapa? Kalian semua siapa?"

"Nona muda kedua, ada apa dengan Nona? Ini rumahmu di Dong Yue. Aku pelayanmu, Jing Xin. Masa Nona tidak ingat? Nona tidak tahu kalau sejak Nona tenggelam, Nona sudah tidak sadarkan diri selama 3 hari."

Xiao Tan sontak bangkit dari tempat tidurnya, benar-benar semakin kebingungan dengan semua ini. "Dong Yue? Nona muda kedua? Apa-apaan ini?"


Dia memperhatikan mereka semua satu per satu, tapi yang paling menarik perhatiannya adalah Tuan Qu, apalagi jenggot panjangnya. Mungkin penasaran itu jenggot asli atau tidak, Xiao Tan iseng menarik-nariknya.

Tuan Qu masih penasaran dia manusia atau hantu? Tapi menurut tabib, Tan Er benar-benar bangkit dari kematian. Napasnya stabil, hanya saja, sepertinya pikirannya sedang tidak waras. Sepertinya dia hilang ingatan, makanya dia mengatakan hal-hal aneh. Tabib tak berani membantu lebih jauh lagi dan langsung kaburrrr.


Entah apa yang dipikirkan Xiao Tan, tiba-tiba saja dia langsung ikutan kabur. Tapi alangkah terkejutnya dia saat dia keluar dari gerbang rumah itu dan mendapati dirinya benar-benar berada di dunia lain.


Di tempat lain, Lian Cheng versi modern terdampar di tepi sungai. Dia masih mengenakan pakaian modernnya, tapi saat dia terbangun, dia menyadari dirinya kembali ke Kerajaan Dong Yue. (Lah, berarti ada dua Lian Cheng dong?)

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

4 Comments

  1. Ditunggu kelanjutannya mba imaaaaa...huaaaa aku hampir frustasi loh krna blog drama diary ga bisa dibuka hiks hiks dan akhirnya tadi malam buka web tentangsinopsis drama ini kali aja ada author yg mau bikin sinopnya dan gubrak jeng jeng jeeenngg ketemu blog mba ima yang baruuu yeeeee seneng bngt akutuhh..semangat mba imaaaa:))

    ReplyDelete
  2. Hahhaa..masih sedikit bgung kakkk..ini gmna bisa ada dua lian cheng nyaa..aduhh..dimensinya bolak balik gtu yakk..tp ttep di tggu lanjutannya kakk..

    ReplyDelete
  3. Gak tau nih bakal suka apa gak sama season 2.... Membingungkan....semangat ya....

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam