Sinopsis Boss and Me episode 2
Shan
Shan sangat sedih setelah mengetahui kalau dia diterima kerja di
Windgroup hanya karena dia memiliki Panda Blood yang sama dengan Feng
Yue. Malam harinya, Shan Shan dengan sedih memutuskan untuk menulis
surat pengunduran diri.
Tapi belum sempat selesai mengetik surat
pengunduran dirinya, Shuang Yi tiba-tiba datang dan langsung merebut
laptop Shan Shan karena terkejut melihat apa yang sedang diketik Shan
Shan.
Setelah Shan Shan menceritakan masalahnya, Liu Liu berusaha membujuk Shan Shan untuk membatalkan pengunduran dirinya.
Saat
usaha Liu Liu tidak berhasil, Shuang Yi langsung turun tangan mengomeli
Shan Shan dan mengingatkan Shan Shan bahwa Shan Shan harus berterima
kasih pada langit yang telah mengkaruniahinya dengan golongan darah
langka yang mengalir di tubuhnya dan juga pada kedua orang tuanya yang
telah membesarkannya dengan baik sehingga Shan Shan bisa mentranfusi
darahnya pada Feng Yue.
Karena itulah Shan Shan masih jauh lebih baik
ketimbang orang lain yang masuk ke perusahaan lewat koneksi.
"Kalau
aku jadi kau, bahkan sekalipun perusahaan meminta setengah nyawaku, aku
akan memberikannya. Apalagi cuma menyumbang darah" ujar Shuang Yi
"Bahkan sekalipun kau masuk ke perusahaan hanya karena darahmu, bukan
berarti kau tidak punya kesempatan untuk bekerja keras"
"Shuang Yi benar, kau terlalu meremehkan dirimu sendiri"
Shan
Shan memikirkan kata-kata Shuang Yi cukup lama sampai akhirnya dia
berubah pikiran lalu mengambil sumpitnya dan langsung makan dengan
sangat lahap supaya dia bisa terus menambah darahnya dan terus bekerja.
Shan
Shan merasa kata-kata Shuang Yi dan Liu Liu ada benarnya, jika memang
takdir memberikan kesempatan ini baginya maka tidak ada alasan untuk
meremehkan diri sendiri.
Sekarang dia harus bekerja keras dan terus maju
demi mama dan papanya yang mengirimnya pergi ke Shanghai dengan penuh
kebanggaan.
Keesokan paginya, Shan Shan bangun dengan
semangat baru. Saat dia membuka jendelanya dia melihat hujan salju sudah
memburamkan kaca jendelanya.
Tapi saat dia melihat keluar jendelanya,
dia melihat sebuah grafiti bertulisakan
'Don't Woory Be Happy'
yang semakin membangkitkan semangat barunya.
Shan Shan juga membuat
sebuah ID tag baru untuk dirinya sendiri. ID tag yang berisikan data
dirinya, info golongan darahnya dan kontak darurat papanya, untuk
berjaga-jaga kalau terjadi sesuatu.
Di
kediaman keluarga Feng, Feng Teng hendak pergi ke kantor saat Feng Yue
memberikannya 2 buah rantang makan siang. Feng Teng bingung, kenapa hari
ini rantang makan siangnya ada dua?
Feng Yue berkata bahwa rantang
kedua untuk Shan Shan, Feng Yue ingin berterima kasih pada Shan Shan
dengan memberikan makan siang yang sehat untuk Shan Shan.
Saat
Feng Yue meminta Feng Teng untuk meminta sekretarisnya memberikan
rantang makan siang itu pada Shan Shan, Feng Teng langsung cemberut
walaupun pada akhirnya dengan enggan dia mau juga membawa kedua rantang
itu ke kantor.
Shan Shan menjalani pekerjaannya dengan semangat baru. Shan Shan yakin bahwa walaupun dia cuma
'kantong darah' tapi dengan semangatnya yang kuat dan usaha keras, dia pasti bisa sukses.
Siang
harinya, Shan Shan dimarahi manager karena ada kesalahan dalam
laporannya. Tapi dengan semangat barunya, Shan Shan sama sekali tidak
tersinggung dengan omelan manager, malah dia menerima semua omelan itu
dengan lapang dada dan berjanji akan segara merevisi laporannya.
Saat
waktunya makan siang, sekretaris Feng Teng yang bernama Linda
mengirimkan rantang makan siang untuk Shan Shan. Shan Shan dan semua
rekannya termasuk manager, langsung kaget bukan main.
Mereka
pun langsung berbisik-bisik menggosipkan makan siang kiriman dari bos
besar mereka itu sementara Shan Shan sibuk sendiri membuka rantangnya
dan langsung tersenyum senang melihat menunya adalah hati babi yang baik
untuk menambah darah.
Berkat
kiriman makan siang gratis itu, mood Shan Shan jadi semakin lebih baik
dan akhirnya dia merubah pikirannya tentang bosnya yang ternyata lumayan
baik. Sepulang kerja, Shan Shan memperkenalkan Shuang Yi dan Liu Liu
pada Du Fan, mereka lalu makan malam bersama.
Keesokan
harinya, Shan Shan hendak makan siang saat rekan-rekannya yang biasanya
bersikap tidak ramah padanya, tiba-tiba mendekatinya dengan sok akrab
dan mengajak Shan Shan makan siang bersama.
Belum sempat merespon ajakan
mereka, sekretaris Feng Teng yang lain bernama Ah Mei, mengirimkan
rantang makan siang lagi untuk Shan Shan. Tapi kali ini Shan Shan tidak
begitu antusias lagi karena menunya lagi-lagi... hati babi.
Keesokan
harinya lagi dan lagi... setiap hari... Linda dan Ah Mei secara
bergantian mengirimkan rantang makan siang untuk Shan Shan yang menunya
sama, hati babi yang dimasak dalam berbagai versi.
Sejak
saat Shan Shan selalu menerima rantang makan siang dari bos besar
mereka, kantor departemen keuangan tiba-tiba ramai pengunjung. Berbagai
pegawai dari departemen-departemen yang lain selalu datang tepat saat
jam makan siang dengan alasan pekerjaan padahal diam-diam mereka melirik
Shan Shan dengan penasaran.
Saat
akhirnya punya kesempatan, semua rekan-rekan Shan Shan langsung
menanyakan pertanyaan yang selama ini membuat mereka sangat penasaran
"Shan Shan, apa hubunganmu dengan bos?"
Shan Shan
berkata bahwa dia hanya pernah membantu bos besar mereka. Rekan-rekannya
malah tambah penasaran, Shan Shan membantu apa sampai bos besar mereka
memberikan makan siang setiap hari dan bukannya hadiah biasa sebagai
ungkapan terima kasih.
Saat Shan Shan kebingungan bagaimana harus
menjawabnya, manager tiba-tiba menyuruh Shan Shan pergi memfotokopi
dokumen. (managernya Shan Shan kayaknya sudah tahu kenapa Shan Shan
diberi makan siang tiap hari)
Berkat
makan siang yang tiap hari diterimanya dari bos besar, rekan-rekan Shan
Shan sekarang mulai mendekatinya bahkan sering memuji-muji Shan Shan
dan memberikan berbagai macam hadiah untuk Shan Shan.
Shan Shan
menyadari bahwa keakrabannya dengan rekan-rekan kerjanya itu seharusnya
membuatnya bahagia, tapi dia sama sekali tidak merasakan kebahagiaan
itu. Karena dia tahu kalau keakraban mereka hanya didasari makan siang
yang setiap hari diberikan bos besar.
Hanya
Du Fan satu-satunya rekan kerja yang benar-benar berteman tulus dengan
Shan Shan. Walaupun tetap saja dia juga penasaran dengan hubungan Shan
Shan dengan bos besar.
Saat mereka sedang menunggu bis di halte, Shan
Shan hanya memberi tahu Du Fan bahwa dia pernah membantu bos besar
mereka dan sebagai imbalannya bos besar mereka memberikannya makan
siang.
"Jadi kau tidak punya pacar kan?" tanya Du Fan penuh harap
Tentu
saja tidak, jawab Shan Shan. Shan Shan langsung mengerti, jangan-jangan
Du Fan mengira bos besar mereka mengiriminya makan siang karena dia dan
bos besar pacaran?
Du
Fan tampak senang dengan jawaban Shan Shan. Du Fan berusaha menyatakan
perasaannya pada Shan Shan tapi karena dia terlalu berbelit-belit, bis
yang ditunggu Shan Shan keburu tiba duluan sebelum dia sempat
mengucapkan
'aku menyukaimu Shan Shan' .
Keesokan
harinya, Shan Shan baru bangun saat dia kebingungan melihat Liu Liu
sudah mengepak semua barang-barangnya dan tiba-tiba mengumumkan bahwa
dia akan pindah hari ini juga. Shan Shan tentu saja terkejut dengan
keputusan dadakan itu.
Dia ingin membantu Liu Liu pindahan sekaligus
melihat rumah baru Liu Liu. Tapi Liu Liu dengan canggung melarangnya
karena dia akan tinggal di rumah pacarnya dan nanti pacarnya akan
menjemputnya.
Shan Shan langsung panik, takut bibi Xue
akan memarahinya kalau bibi Xue sampai tahu Liu Liu tinggal serumah
dengan pacarnya.
Tapi Liu Liu meyakinkan Shan Shan untuk tidak cemas
karena ibunya sudah tahu, bahkan ibunya sendiri yang menjodohkan Liu Liu
dengan pria itu, seorang anak konglomerat bernama Yu Cheng Hao.
Saat
Shan Shan mengantarkan Liu Liu pergi dan melewati lapangan basket dekat
tempat tinggalnya, tak sengaja dia melihat Feng Teng dan Zheng Qi
sedang bermain basket.
Reflek, Shan Shan langsung menunduk bersembunyi
di belakang Liu Liu. Shan Shan yang naksir Zheng Qi, senyam senyum
sendiri melihat Zheng Qi bermain basket.
Saat
Zheng Qi menangkap basah Shan Shan sedang melihat mereka bermain
basket, dia langsung mengisyaratkan Shan Shan untuk diam karena Feng
Teng sedang bicara ditelepon sekaligus biar Feng Teng tidak tahu kalau
Shan Shan melihat mereka bermain basket, kalau Feng Teng sampai tahu
bisa-bisa mereka terpaksa harus pindah lapangan. Shan Shan langsung
menurut dengan senang hati dan menyeret Liu Liu pergi.
Saat
sedang menunggu pacarnya Liu Liu datang, Liu Liu menggoda Shan Shan
yang naksir Zheng Qi. Shan Shan dengan malu-malu menyangkalnya karena
tidak mungkin petinggi perusahaan seperti Zheng Qi akan memandang
pegawai kecil sepertinya. Tapi saat Liu Liu berkata padanya bahwa Zheng
Qi sepertinya juga menyukainya, Shan Shan langsung sumringah.
Cheng
Hao akhirnya datang menjemput Liu Liu dengan mobil mewahnya, Shan Shan
melambaikan tangan dengan sopan pada Cheng Hao tapi Cheng Hao ternyata
anak orang kaya yang sangat sombong bahkan sampai mengalihkan
pandangannya pura-pura tidak melihat Shan Shan.
Setelah Liu Liu pergi, Shan Shan langsung berlari ke lapangan basket yang tadi tapi Zheng Qi dan Feng Teng ternyata sudah pergi.
Keesokan
harinya, Shan Shan dan rekan-rekannya mendatangi kantornya Zheng Qi
saat jam makan siang karena ternyata hari ini adalah giliran Zheng Qi
yang memberikan rantang makan siang untuk Shan Shan.
Sebagai ungkapan
terima kasih karena kemarin Shan Shan pura-pura tidak melihat mereka
bermain basket, Zheng Qi menghadiahkan sebuah apel untuk Shan Shan.
Rekan-rekan Shan Shan semakin penasaran, bantuan apa lagi yang Shan Shan
lakukan untuk bos besar mereka tapi Shan Shan tidak mau menjawabnya.
Hari-hari
berikutnya... sepertinya biasanya, Shan Shan selalu mendapat kiriman
rantang makan siang dari Ah Mei.
Walaupun pegawai dari departemen lain
sudah tidak lagi datang ke kantor departemen keuangan untuk meliriknya
makan, tapi tetap saja selalu ada pegawai yang pura-pura lewat hanya
untuk melihatnya makan makanan pemberian bos besar mereka.
Semua
itu membuat Shan Shan jadi semakin tidak nyaman sampai dia selalu
berharap supaya dia tidak lagi mendapat kiriman makan siang tapi dia
terlalu takut untuk mengatakannya.
Suatu
hari, akhirnya Shan Shan memutuskan untuk menghindari pandangan
orang-orang dengan cara mengambil sendiri rantang makan siangnya lalu
membawanya ke balkon lantai gedung paling atas.
Shan Shan melirik kanan
kiri memastikan tidak ada siapa-siapa di balkon itu. Dan setelah yakin
tidak ada siapa-siapa, Shan Shan langsung duduk di bangku dekat dinding
kaca dan memakan makan siangnya dengan lebih nyaman.
Di
kantornya, Feng Teng sedang meeting bersama seorang pengacara saat
perhatiannya mulai terganggu oleh pemandangan di balkon, Shan Shan yang
sedang makan.
Feng Teng berusaha berkonsentrasi pada meeting pentingnya,
tapi perhatiannya terus menerus teralih pada Shan Shan. (Soooo cute
^^).
Feng Teng terus memperhatikan tingkah Shan Shan bahkan menonton Shan Shan berjoget menyemangati dirinya sendiri.
Malam
harinya, Feng Yue memberitahu Feng Teng bahwa dia akan mengadakan acara
pesta satu bulan kelahiran bayinya dan bertanya apakah Feng Teng punya
teman kencan untuk diajak ke acara itu? Apakah Feng Teng sudah punya
seseorang yang disukainya?
Feng Yue menyarankan Feng Teng untuk membawa
wanita bernama Sabrina yang dulu dekat dengan Feng Teng selama di
Amerika tapi Feng Teng hanya menanggapinya dengan cuek.
Keesokan
harinya, Zheng Qi berangkat ke kantor bersama Feng Teng sembari
melaporkan berbagai kegiatan perusahaan pada Feng Teng. Tapi Feng Teng
malah senyam senyum sendiri menatap rantang makan siangnya Shan Shan
(heee).
Siang
harinya, Feng Teng di kantornya sedang menunggu kedatangan Shan Shan ke
balkon. Saat Shan Shan datang, Feng Teng langsung duduk didekat kaca
menghadap Shan Shan, lalu menirukan seluruh gerak gerik Shan Shan. Shan
Shan membuka rantangnya, Feng Teng ikutan membuka rantangnya.
Shan Shan
mengambil sumpitnya, Feng Teng ikutan mengambil sumpitnya. Shan Shan
makan nasi sesendok penuh, Feng Teng juga ikutan makan nasi sesendok
penuh.
Keesokan
harinya, Feng Teng mempersiapkan penghangat di balkon untuk menyambut
kedatangan Shan Shan karena cuaca di balkon sangat dingin.
Saat
Shan Shan tiba di balkon dan melihat penghangat itu, dia tentu saja
bingung siapa yang membuat penghangat itu tapi bagaimanapun juga Shan
Shan berterima kasih pada siapapun yang membuat penghangat itu. Saat
Shan Shan mulai makan, Feng Teng lagi-lagi menirukan seluruh gerak-gerik
Shan Shan.
Keesokan
harinya saat jam makan siang tiba, Feng Teng yang masih rapat terus
menerus melihat jam, gelisah menanti kapan meetingnya selesai supaya dia
bisa makan siang bersama Shan Shan.
Saat meeting akhirnya selesai, Feng Teng langsung terburu-buru kembali ke kantornya hanya untuk melihat Shan Shan makan.
Akan
tetapi keesokan harinya, Shan Shan tidak makan di balkon karena hujan
salju turun dengan sangat lebat. Feng Teng pun hanya bisa menatap
balkonnya yang kosong dengan sedih.
Bersambung ke episode 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam