Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 4 - 1
Yun Xi berniat memapah Fei Ye keluar. Tapi Fei Ye mendadak mengeratkan rangkulannya dan berkata. "Ini malam pengantin kita, kau mau membawaku ke mana?"
Yun Xi kaget. "Kau... Pangeran Qin?"
"Cepat bawa aku ke tempat tidur."
Qi Shao baru kembali bersama si wanita misterius itu. Dia akhirnya membuka cadarnya dan ternyata Yun Xi? Hah?... Oh, tidak. Ternyata dia cuma pakai topeng samaran.
Wanita itu ternyata Yu Ze, si wanita penghibur yang melayani Putra Mahkota waktu itu. Setelah Yu Ze pergi, pelayannya Qi Shao memberinya sepucuk surat. Entah apa isinya, tapi itu kontan membuat Qi Shao senang.
Mereka juga sudah memeriksa darah yang dibawa Putra Mahkota tadi. Di dalam darah itu ternyata terkandung Racun Gu. Orang yang dicari Putra Mahkota itu adalah anak Racun Gu yang jelas ada hubungannya dengan Sekte Racun.
"Aku sudah lama menduga kalau Putra Mahkota dan Paman mengurung orang-orang Sekte Racun di dalam kediaman mereka. Tapi tempat itu penjagaannya sangat ketat. Aku juga belum siap, makanya aku tidak boleh bertindak gegabah."
Yang tidak Qi Shao sangka, ternyata Pangeran Qin juga berusaha menyerang Sekte Racun. Tapi melihat reaksi Putra Mahkota yang tidak berani melapor ke Kaisar bahwa Pangeran Qin menculik anak itu, mungkin Putra Mahkota menyembunyikan sesuatu dari Kaisar.
"Kaisar, Putra Mahkota, Pangeran Qin tidak akur. Kita hanya perlu mengomepori mereka dari dalam, maka mereka akan saling menghancurkan satu sama lain. Siapkan kuda, aku akan menemui Putra Mahkota."
Fei Ye merentangkan kedua tangannya, mengisyaratkan Yun Xi untuk melepaskan bajunya. Tapi Yun Xi masih belum percaya sepenuhnya, dia sungguh Pangeran Qin? Kesal, Fei Ye langsung merentangkan tangannya lagi dan menegaskan Yun Xi untuk melepaskan bajunya.
Terpaksalah Yun Xi harus menurutinya dan membantunya dengan agak kasar dan hanya menyisakan baju dalam. Sekarang dia menyesal, seharusnya dia memanfaatkan saat tadi untuk mengecek tanda yang disebut-sebut Ibu Suri itu. Apa yang harus dia lakukan sekarang?
Ah, Yun Xi mengaku kalau racun dalam tubuh Fei Ye belum sepenuhnya hilang karena obat yang dia berikan tadi itu salah. Dia cuma menggunakan jarum untuk menekan racun di tubuhnya untuk sementara waktu. Sisanya harus dihilangkan dengan minum obat.
Kalau dia tidak percaya, coba tarik napas dalam-dalam dan rasakan apakah ada rasa sakit 2 inchi dari bawah jantung. Fei Ye mencobanya dan benar-benar merasakan sakit yang dimaksud Yun Xi itu.
Jelas saja dia jadi kesal dan langsung membanting botol obat yang Yun Xi berikan tadi. Berani sekali Yun Xi memberinya obat yang salah!
"Aku... hanya takut kalau kau adalah pembunuh yang hendak membunuh Pangeran Qin, tentu saja kau tidak boleh dibiarkan hidup."
"Jadi maksudmu, kau melakukannya demi kebaikanku."
"Tentu saja."
"Lalu di mana obat penawarnya?"
"Yang Mulia, kau kena racun yang sangat langka, aku tidak punya obat penawarnya. Aku butuh waktu untuk membuatnya."
Yun Xi bingung, apa yang harus dia lakukan untuk membuat Fei Ye melepaskan bajunya. Ah, dia memberitahu Fei Ye bahwa racun ular harus cepat dikeluarkan dengan menggunakan jarum.
Makanya, Fei Ye berbaring saja agar dia bisa meng-akupuntur Fei Ye. Tapi sekarang setelah mengetahui pria ini suaminya, Yun Xi mendadak jadi malu saat membuka bajunya Fei Y.
"Bukankah kau bilang bahwa tidak ada perbedaan jenis klamin di hadapan tabib?"
"Memangnya aku bilang begitu, kenapa aku tidak ingat."
Baru sekaranglah Yun Xi mulai benar-benar memperhatikan bekas luka yang melintang di sekujur dada Fei Ye itu. Tapi tidak tampak ada tanda yang disebut Ibu Suri itu.
"Kenapa malah melamun?" Tegur Fei Ye. Yun Xi ccepat-cepat menusukkan beberapa jarum di perut Fei Ye.
Fei Ye dengar kalau Yun Xi punya radang di wajahnya? Yun Xi membenarkan. Tapi dia mengaku bahwa setelah Kaisar mengeluarkan titah itu, ayahnya berusaha mencari cara untuk menyembuhkan radangnya hingga beliau mendapatkan beberapa obat herbal. Begitulah bagaimana dia sembuh, kalau tidak percaya, tanya saja pada ayahnya.
"Apa kau tahu tentang Rumput Shenyou?" Tanya Fei Ye yang jelas sedang menginterogasi Yun Xi.
Untung saja Yun Xi tetap tenang menanggapinya. Dia tahu kalau itu tanaman yang sangat langka dan disebutkan di dalam buku
'Kumpulan Bahan Obat-obatan'.
"Ada beberapa di pinggiran ibu kota. Kau bisa pergi dan memetiknya."
"Sungguh? Kenapa kau tidak memetiknya dan membawanya pulang? Itu barang langka dan kalau dijual pasti mahal."
"Aku tidak membutuhkan rumput itu."
"Sayang sekali."
Selesai mengakupuntur perutnya, Yun Xi mengakupuntur bagian punggungnya. Tapi lagi-lagi, di sana dia hanya menemukan sebuah bekas luka kecil dan tidak ada tanda Suku Angin apapun.
Saat dia mulai menusukkan jarumnya, tiba-tiba terdengar suara Xi Feng yang kontan membuat Yun Xi kaget dan tak sengaja menusukkan jarumnya terlalu keras.
"Kenapa kau panik, apa ada yang kau sembunyikan?"
"Tidak, aku cuma kaget."
Xi Feng masuk bersama seorang ahli racun dan melapor bahwa Nyonya Yi masih belum mengetahui kalau Fei Ye terluka. Fei Ye menyerahkan bajunya yang bersimbah darah padanya dan menyuruh mereka untuk memeriksanya.
Yun Xi sendiri sedang menulis resep. Untung saja selama ini dia orang yang rajin belajar, jadi sekarang dia tahu harus menulis resep apa dari Kitab Ilmu Racun yang dia pelajari melalui kekuatan gelang giok ajaibnya itu.
Dia lalu menyerahkan resep itu pada Xi Feng dan memberinya berbagai instruksi yang diperlukan. Tapi Fei Ye jelas masih mencurigai Yun Xi dan menyuruh Xi Feng menyerahkan resep itu pada ahli racun untuk mengecek resep itu.
"Kalau kau tidak mempercayaiku, lalu kenapa kau menyuruhku menulis resep?" Gerutu Yun Xi setelah kedua orang itu pergi.
"Sekarang sudah larut, kau boleh tidur di sini untuk sementara waktu. Besok pagi, kau ikut aku ke istana untuk mengucap terima kasih pada Kaisar."
Yun Xi sontak melotot panik, apa mereka sungguh mau malam pertama sekarang. "Anu... aku belum siap." (Wkwkwk!)
Tapi Fei Ye malah bilang. "Kau tidur di dipan." (Pfft!)
Di luar, Xi Feng memperlihatkan resep itu pada Ahli Racun yang kontan membuat Ahli Racun terkagum-kagum. Resep Putri Qin jauh lebih teliti dibandingkan para ahli racun. Dosis dan jumlahnya sangat tepat.
"Tak kusangka, ternyata Nyonya tahu cara mengobati racun." Kagum Xi Feng.
Yun Xi bergulingan kesana-kemari dengan gelisah di dipannya. Bingung memikirkan kenapa Fei Ye tidak mengenalinya, apa cahaya lilinnya kurang terang sampai Fei Ye tidak bisa melihat wajahnya dengan baik?
Mungkin besok Fei Ye akan tahu kalau mereka pernah bertemu waktu itu lalu membunuhnya. Tidak bisa, dia harus membuat rencana pencegahan nih. Dia harus mengubah bentuk alis dan gaya rambutnya... atau menambahkan beberapa bopeng di wajahnya biar Fei Ye tidak bisa mengenalinya.
"Aku tidak akan membiarkan dia mengenaliku." Batin Yun Xi. (Err, aku yakin Fei Ye udah mengenalimu atau setidaknya curiga)
Mengira Fei Ye sudah tidur, Yun Xi berniat beranjak pergi. Tapi Fei Ye mendadak menegurnya dan tanya kenapa dia tidak tidur. Canggung, Yun Xi beralasan kalau dia tidak bisa tidur dan ingin jalan-jalan.
"Di sini ada jam malam. Kau tidak bisa jalan-jalan semaumu. Kalau sampai tertangkap penjaga malam, kau akan dibunuh tanpa ampun."
"Lalu kenapa kau sendiri tidak tidur?"
"Radang di wajahmu dulu kelihatan seperti apa?"
"Kenapa kau tertarik dengan hal itu? Luka itu susah disembuhkan. Makanya aku tidak ingin membahasnya lagi. Kalau kau ingin tahu, tanya saja pada Keluarga Han." Ujar Yun Xi sebelum akhirnya tertidur.
Tapi dalam tidurnya, dia bermimpi buruk dikejar-kejar anak buahnya Ibu Suri bersama ibunya. Lalu Fei Ye muncul dan memaksanya untuk memakai cadar. Begitu mengenali Yun Xi, Fei Ye sontak mencekiknya erat-erat.
Yun Xi tersentak bangun dari mimpi buruk itu dan lebih kaget lagi mendapati seorang bibi sudah berada di hadapannya. Tapi Bibi itu menyapanya dengan ramah dan memperkenalkan dirinya adalah pelayan pribadi Pangeran Qin, panggil saja ia Zhao Momo.
Saat itulah Yun Xi baru sadar kalau Fei Ye sudah tidak ada di kamar. Di mana dia? Zhao Momo melapor kalau Fei Ye sedang mengurus beberapa hal di ruang kerjanya. Beliau menyuruh Yun Xi untuk menunggunya di depan pintu setengah jam dari sekarang agar mereka bisa masuk istana bersama-sama.
Yun Xi lega mendengarnya, dia punya waktu setengah jam untuk dandan dan menyamarkan wajahnya biar Fei Ye tidak mengenalinya. Dia lalu meminta Zhao Momo untuk membantunya berdandan.
Bersambung ke part 2
3 Comments
Lanjut chingu...
ReplyDeleteSemangat kak, episodenya puanjang, tapi tteep penasaran... 😍😍😋
ReplyDeleteSaking penasarannya, saya nonton ampe lompat ke episode berikutnya. Trimakasih mbak ima sudah recap drama ini. Tetap nunggu sinopsis. Krn klo nonton kepanjangan.
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam