Sinopsis About is Love Episode 12 - 2

 Sinopsis About is Love Episode 12 - 2

Zhou Shi datang menghadap Nyonya He yang kontan puas melihat penampilan Zhou Shi, dia sangat cocok dengan image galeri ini.
 

"Terima kasih Direktur He atas kesempatan ini. Walaupun saya kurang paham apa peran saya di galeri ini, tapi saya akan berusaha yang terbaik mulai sekarang."

Tidak perlu, Zhou Shi lihat sendiri kan kalau bisnis di galeri ini kurang bagus. Pelanggan mereka tidak banyak tapi biasanya mereka pelanggan tetap, orang-orang yang sudah tahu standar galeri ini. Jadi biarpun Zhou Shi tidak merekomendasikannya pun tidak masalah karena para pelanggan tetap mereka pasti akan membelinya.

"Tapi, saya tetap harus melakukan sesuatu, kan?"

"Kau cuma perlu berdiri di depan pintu dan tunjukkan senyummu. Dan tidak usah pakai heels besok, kalau kau berdiri dengan sepatu itu seharian maka kakimu bisa sakit."

Seorang pegawai lain masuk saat itu dan memberitahu bahwa mereka (pak presdir dan sekretarinya) datang. Nyonya He seperti biasanya, malas bertemu dengan mereka.

Maka kemudian dia menyuruh Zhou Shi untuk keluar menemui para tamunya itu dan bilang pada mereka kalau dia sedang tidak enak badan, jadi dia tidak bisa menemui mereka.


Zhou Shi dengan senang hati melaksanakan tugas pertamanya itu dan melihat kedua tamu itu sedang berdiri membelakanginya. Dari sosok punggungnya saja Zhou Shi bisa menilai kalau nih orang dingin dan angkuh. Orang inikah yang dibenci Nyonya He?


Si tamu akhirnya berbalik padanya dan kontan keduanya kaget melihat satu sama lain di sana. Wei Qing sih senang-senang saja bisa bertemu Zhou Shi lagi.

Tapi Zhou Shi tidak senang. Apa Wei Qing menaruh alat sadap dalam dirinya sampai Wei Qing bisa langsung tahu dia bekerja di sini sekarang?! Kenapa Wei Qing selalu membuntutinya?!

"Kali ini benar-benar kebetulan. Aku datang mencari Direktur He."

"Oh, jadi orang itu kau?"

"Apa?"

"Tidak ada. Direktur He sedang kurang enak banda, dia tidak bisa menerima tamu."


Wei Qing jelas tidak percaya. Alasannya itu-itu terus. Kalau begitu, sampaikan pada Direktur He bahwa Presdir datang kemari untuk membicarakan masalah bisnis dengannya.

Zhou Shi kaget. "Presdir?"

"Kenapa? Dia tidak pernah memberitahumu kalau galeri seni ini milik Yun Ma art business group?"

"Jadi sebenarnya aku berputar-putar tapi malah berakhir bekerja padamu lagi?"

"Kenapa? Mau mengundurkan diri?"


Nggak tuh. Ngapain juga dia harus mengundurkan diri? Dia direkrut oleh Direktur He sendiri, jadi Wei Qing tidak berhak memecatnya biarpun Wei Qing presdir.

"Jangan khawatir. Aku datang kemari hari ini untuk mendiskusikan sesuatu dengan Direktur He. Aku tidak akan mempedulikan masalah lainnya. Pokoknya hari ini aku harus bertemu dengannya. Cepat pergi dan beritahu dia."

"Baiklah, aku pergi."

Asisten An geli juga dengan situasi ini. Dia dan Zhou Shi benar-benar berjodoh.

"Iya. Dia selalu ingin menghindariku. Tapi pada akhirnya, dia selalu berakhir berada di sekitarku."


Zhou Shi akhirnya kembali untuk mengantarkan Wei Qing masuk ke kantornya Nyonya He. Dia membawakan kopi untuk mereka dan menyadari suasana di antara kedua orang itu benar-benar sangat dingin dan tegang.

Dia bahkan buru-buru keluar saking takutnya. Heran dia, ada apa sih kedua orang itu sebenarnya? Asisten An memmberitahu bahwa hubungan kedua orang itu memang selalu seperti itu.

"Masa sih? Tapi kudengar dari Xiao Fei kalau mereka itu ibu dan anak. Apa dia ibu tiri?"

"Ibu kandung."

"Hah? Bagaimana bisa mereka begitu jauh padahal mereka ibu dan anak kandung? Mereka bahkan saling memanggil satu sama lain sebagai Predir dan Direktur. Orang-orang yang tidak tahu, pasti akan mengira mereka berdua itu saingan."

"Direktur He sudah lama tidak memanggil namanya."

"Jangan-jangan... Wei Qing itu anak durhaka, yah?"

"Seandainya cuma sesimple itu. Sulit menggambarkan hubungan mereka hanya dalam beberapa kata. Tapi kalau ada kesempatan, biar dia sendiri yang memberitahumu."

"Tidak usah. Memikirkannya saja sudah membuatku canggung."


Memecahkan keheningan di antara mereka, Nyonya He tanya ada urusan apa 'Pak Presdir' datang kemari?

"Gadis yang membawa kopi barusan, dia direkrut sendiri oleh Direktur He?"

"Iya."

Dia kan mahasiswi yang bahkan belum lulus. Dia tidak punya pengalaman menangani pelanggan galeri kan? Nyonya He santai, kalau dia tidak punya pengalaman, maka dia bisa belajar. Pak Presdir kan sangat sibuk, jadi lebih baik dia tidak usah ikut campur dalam masalah perekrutan pegawai.

Wei Qing akhirnya to the point membahas masalah laporan keuangan galeri yang terus merugi. Minggu depan akan diadakan rapat pemegang saham, apa Nyonya He mau diomeli tentang kekurangmampuannya dalam manajemen.

Kalau terus menerus seperti ini, maka mereka pasti akan mengurangi budget untuk galeri ini. Kalau seperti itu, mungkin Nyonya He akan diturunkan dari posisinya cepat atau lambat.

Tapi Nyonya He malah nyinyir. Kedatangan Wei Qing kemari untuk memperingatkannya atau untuk menyuruhnya bersiap pergi?

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi."

"Benarkah? Lalu apa yang akan kau lakukan?"


Wei Qing menyarankannya untuk merekrut seniman lain yang lebih dewasa dan berpengalaman untuk meningkatkan pendapatan galeri ini.

Nyonya He tidak setuju. Sejak saat mereka mendirikan Yun Ma art, mereka tidak pernah mempedulikan masalah keuntungan. Tujuan utama mereka adalah melatih seniman baru. Kalau mereka merekrut seniman lain yang lebih berpengalaman, lalu apa bedanya mereka dengan galeri seni lainnya?

Yah, Wei Qing tahu kalau selama ini Nyonya He sudah susah payah melarih seniman-seniman baru. Tapi hasilnya apa? Berapa banyak yang bisa seperti Xun Ran? Lagian kesuksesan Xun Ran kan cuma kebetulan.

Pikirkan berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk mempromosikannya. Uang yang mereka curahkan untuk Xun Ran tidak sebanding dengan hasilnya dan itu berpengaruh pada seniman-seniman lainnya.

"Xun Ran pantas mendapatkan segala hal yang dia miliki sekarang! Karyanya sangat dihargai oleh pasar, aku tidak perlu memberinya sumber tambahan."


Lalu bagaimana dengan galeri ini? Nyonya He pasti butuh uang banyak untuk menyewanya kan? Padahal uang itu seharusnya dia gunakan untuk mengurus galeri yang lain.

Lalu setelah itu, Nyonya He menyuruh seseorang untuk menyamarkan pengeluaran itu menjadi pengeluaran lainnya di laporan keuangan, bukan? Tapi apa hasilnya, itu hanya akan menurunkan profitabilitas galeri ini dan pada akhirnya keseluruhan bisnis galeri mereka.

Nyonya He kesal, Wei Qing ngoceh sepanjang ini sebenarnya cuma ingin memaksa Xun Ran keluar, kan?

Justru sebaliknya. Karena mereka sudah menghabiskan banyak uang untuk Xun Ran, jadi dia mau mengkomersilkan Xun Ran. Hanya dengan cara ini mereka bisa meningkatakan profitabilitas Yun Ma art dan tidak akan mempengaruhi margin laba seluruh galeri mereka.

Nyonya He tidak setuju. "Ayahnya Xun Ran dan suamiku benar-benar seniman sejati, mereka seharusnya hanya fokus untuk menciptakan seni! Kau rela berjalan di jalan kehancuran. Aku tidak peduli dengan pikiranmu yanag cuma mementingkan uang, tapi aku tidak akan mengizinkanmu mengotorinya dengan bau busuk uangmu!"

"Seniman? Apa anda sadar bahwa ayah si seniman itu pada akhirnya mati kelaparan sampai dia harus dikirim ke panti asuhan?! Kalau kalian tidak pernah mengambilnya dari panti asuhan, dia mungkin jadi pengemis sekarang!"


"Tutup mulutmu!"

"Jangan lupa kalau semua ini karena aku bergelimang harta makanya Yun Ma bisa menjadi seperti sekarang ini dan ibu bisa bermain seni di sini dengan lancar!"

PLAK! Nyonya He kontan menamparnya keras-keras dan berteriak-teriak mengusirnya sampai membuat Zhou Shi dan Asisten An buru-buru kembali ke sana begitu mendengar keributan mereka. Nyonya He bahkan menyuruh Zhou Shi untuk mengusir Wei Qing dan melarangnya menginjakkan kaki di galeri ini lagi.


Wei Qing sakit hati. Baiklah, dia mengerti sekarang. Ternyata Nyonya He lebih memilih untuk melawan para pemegang saham demi melindungi keegoisannya. Kalau begitu, Wei Qing akan menangani masalah ini sebagai seorang pebisnis.

"Sampai jumpa di rapat pemegang saham. Dan juga, aku tidak akan pernah datang ke tempat ini lagi. Ah, bukan. Lebih tepatnya, aku akan melenyapkannya!"

"Apa yang mau kau lakukan?"

"Bukankah ibu tahu apa yang paling pintar kulakukan."

"Wei Qing, kuperingatkan kau. Kau hanya memiliki 30% saham di galeri ini, jangan pikir kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan!"

"Sudah bertahun-tahun, ini pertama kalinya ibu memanggilku dengan namaku. Tak pernah kusangka kalau ibu akan memanggilku begitu dalam situasi ini."


"Aku tahu kau ingin menyingkirkan beban ini sejak lama. Tapi ini darah dan keringat suamiku! Tidak akan kubiarkan kau menghancurkannya!"

"Jangan lupa, suamimu adalah ayahku. Semua hal yang kau katakana padaku adalah apa yang ingin kukatakan padamu juga. Kuharap kau tidak menghancurkan galeri ini."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

4 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam