Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 4 - 1

 Sinopsis How, Boss Wants to Marry Me Episode 4 - 1

Xia Lin terbangun keesokan harinya tapi malah mendapati dirinya pakai piyama yang beda dari apa yang dipakainya kemarin.


Dia mencoba mengintip keluar dan melihat pintu kamarnya Yi Zhou tertutup. Yi Zhou pasti sudah berangkat kerja. Aman! Xia Lin pun keluar dengan santai... tepat saat Yi Zhou juga baru keluar dari kamar. Pfft! Bukankah biasanya Yi Zhou berangkat kerja jam 8?

"Hari ini aku bangun kesiangan."

"Oh. Kemarin aku mabuk. Apa aku melakukan hal yang aneh-aneh?"

"Kau tidak ingat?"

"Ini pertama kalinya aku mabuk tanpa ingat kejadian semalam."

"Kau muntah padaku."

"Sungguh? Maaf, maaf. Ini pertama kalinya, lain kali aku akan lebih hati-hati."

"Tidak ada lain kali. Tidak boleh ada alkohol lagi."


Xia Lin tak percaya mendengarnya. Kemarin Yi Zhou bilang batas waktu jam malam adalah jam 10, sekarang Yi Zhou melarangnya minum-minum. Terus apa lagi nanti? Katakan saja semuanya sekarang.

"Tergantung sikapmu, nanti ku-update."

"Eh, tunggu. Bajuku ini..."

"Bibi Huang yang menggantinya." Ujar Yi Zhou. Fiuh! Xia Lin lega.


Karena Bos Ling terlambat, maka Wen Li memberitahu para pegawai bahwa rapat ditunda satu jam karena bos mereka ada urusan dadakan. Kontan chat grup pegawai gempar menggosipkan keterlambatan Bos Ling.

Sungguh sulit dipercaya, ini pertama kalinya bos mereka terlambat dan melanggar aturannya sendiri. Kenapa yah? Apa alasannya? Jangan-jangan bos mereka lagi jatuh cinta? (Pfft! Betul sekali)


Mereka duduk di meja makan dan saling berdiam diri dengan canggung. Tapi kemudian Yi Zhou menyuruh Bibi Huang untuk membuang semua minuman keras yang ada di rumah ini.

Xia Lin mulai memakan serealnya dengan belepotan sampai susunya menetes dari bibirnya dan kontan membuat Yi Zhou melongo teringat akan c**man Xia Lin semalam. Wkwkwk!

Xia Lin jadi kikuk karena tatapannya. Ada apa? Apa ada sesuatu di wajahnya? Yi Zhou langsung saja mengulurkan tangan untuk menyeka bibir Xia Lin, tapi Xia Lin refleks mundur lalu menjilat bibirnya sendiri yang jelas saja membuat Yi Zhou tambah bengong. Wkwkwk! Berusaha menguasai diri, Yi Zhou cepat-cepat meneguk susunya Xia Lin sampai habis.

"Itu punyaku. Bukankah kau biasanya cuma minum kopi?"

"Aku tahu, aku cuma ingin minum punyamu. Sebentar lagi aku akan mengantarkanmu."

Xia Lin bingung harus menjawab apa. Oke deh.


Mereka tiba di kantor agensinya Xia Lin, tapi Yi Zhou kebablasan menyetir sampai ke pintu depan yang jelas saja membuat Xia Lin cemas. Takutnya ada paparazzi yang melihat mereka. Riwayatnya bisa tamat kalau sampai ketahuan.

"Kalau mereka memotret kita, itu bagus. Hubungan kita bisa dipublikasikan." Santai Yi Zhou.


Dia lalu memberikan sebuah kotak cincin untuknya yang didalamnya berisi cincin kawin dengan permata besar yang pastinya mahal banget. Xia Lin menolak, ini terlalu mahal.

Yi Zhou ngotot, ini adalah benda paling penting untuk berakting sebagai istrinya. Jika tidak, takutnya neneknya bakalan mengetahui kebenaran hubungan mereka.

"Benda untuk keperluan akting tuh palsu, ini terlalu mahal. Reporter entertainment jaman sekarang sangat profesional, mereka pasti akan tahu. Pokoknya aku tidak mau."

Kesal, Yi Zhou langsung saja memakaikan cincin itu secara paksa ke jari Xia Lin dan memperingatkan Xia Lin untuk tidak melepaskan cincin itu.


Tepat saat itu juga, Shuang Shuang baru keluar dan langsung antusias melihat mobilnya Yi Zhou. Xia Lin langsung panik menyembunyikan dirinya di balik punggung Yi Zhou.

Yi Zhou membuka sedikit jendelanya untuk Shuang Shuang dan beralasan kalau dia kemari cuma lewat saja kok. Shuang Shuang langsung berusaha menggoda Yi Zhou dan mengajaknya ngobrol sekarang juga. Apa dia ada waktu?

"Ada." Jawab Yi Zhou yang kontan dapat cubitan keras dari Xia Lin sampai membuatnya meringis kesakitan.

Shuang Shuang heran melihatnya dan langsung ngotot minta dibukain pintu, dia mau lihat keadaan Yi Zhou. Yi Zhou mengklaim alau dia baik-baik saja, dia cuma digigit nyamuk.

"Aku baru ingat ada masalah di perusahaanku. Aku harus pergi sekarang." Ujar Yi Zhou lalu bergegas ngebut meninggalkan Shuang Shuang.


Dia baru berhenti setelah mereka sudah cukup jauh dan aman. Xia Lin kesal, Yi Zhou tadi sengaja yah? Bagaimana dia bisa mengenal Shuang Shuang? Yi Zhou berkata kalau Shuang Shuang adalah model brand terbaru Group Ling.

"Kurasa, sepertinya dia tertarik padamu?"

"Kau cemburu?"

Canggung, Xia Lin buru-buru menghindar. Yi Zhou kan sudah terlambat, jadi mending dia pergi ke kantor secepatnya. Dadah!!!


Tapi begitu jauh dari Yi Zhou, Xia Lin langsung melepaskan cincinnya. Sekarang dia jadi makin bingung, Yi Zhou itu benar-benar pintar berurusan dengan cewek. Dan apakah semalam dia mendapatkan jawaban? Kenapa semalam dia malah mabuk sih? Bego banget!

"Setiap hari dia memerintahku begini dan begitu. Dia pikir aku ini pembantunya apa?!"

 

Dia baru saja naik lift saat Chu Yan lagi-lagi muncul di hadapannya. Xia Lin langsung membatin sebal, kenapa si brengs*k ini selalu mengikutinya ke mana-mana?

Mereka diem-dieman di lift. Tapi begitu lift membuka dan Xia Lin hendak keluar, Chu Yan tiba-tiba memanggilnya. Dia tahu tujuan Xia Lin datang kemari pasti untuk mencari kesempatan biar bisa menghadiri festival film.

"Demi si tua Ling, akan kuberitahu kau caranya." Ujar Chu Yan dengan senyum licik... lalu mengacak-acak rambut Xia Lin dengan gemas.

"Ngapain sih?!"

"Kau terlihat lebih cantik dengan rambut menutupi mukamu." (Wkwkwk! Hantu dong) "Kau akan mendapatkan kesempatan kalau kau melakukan itu. Percayalah padaku."


Xia Lin terpaksa harus masuk kamar kecil untuk merapikan penampilannya kembali. Saat dia masuk salah satu bilik, tak sengaja dia mendengar dua pegawai menggosip tentang Shuang Shuang.

Tadi Shuang Shuang pergi ke departemen PR hanya untuk mencari informasi tentang Yi Zhou. Sepertinya selain jadi model untuk Group Ling, Shuang Shuang juga akan memanfaatkan kesempatan ini biar bisa menjadi istrinya Yi Zhou.

Mendengar Shuang Shuang ternyata benar-benar menyukai Yi Zhou, Xia Lin mendadak punya ide licik. Karena dia tidak bisa mendekati Shuang Shuang, maka akan dibuat Shuang Shuang sendiri yang mendekatinya.

"Maaf yah, Bos Ling. Aku harus memanfaatkanmu dengan sebaik-baiknya."


Maka kemudian dia keluar dan mengaku pada kedua pegawai itu bahwa dia mengenal Yi Zhou... Dan seolah punya firasat dirinya sedang diomongin, Yi Zhou mendadak bersin tanpa sebab.

 

Rencananya berhasil dengan cepat, Shuang Shuang langsung muncul menemui Xia Lin dengan antusias. Dia dengar kalau Xia Lin mengenal seorang pembantu yang kerja di rumahnya Bos Ling?


Xia Lin baru memakai cincinnya kembali begitu tiba di rumah malam harinya. Tapi Yi Zhou masih belum pulang, maka Xia Lin memanfaatkan saat itu untuk tanya-tanya tentang Yi Zhou pada Bibi Huang.

"Bibi Huang, apa yang paling Ling Yi Zhou sukai?"

"Dari kecil sampai dewasa, tidak ada yang paling dia sukai. Eh, tapi sekarang dia punya sesuatu yang paling dia sukai."

"Apa?"

"Anda-lah yang paling dia sukai." (Pfft!)


Xia Lin nyengir garing mendengarnya. Karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan, maka Xia Lin memutuskan untuk masuk ke kamar Yi Zhou dan mencari-cari sesuatu.

Tak ada satupun benda yang tampak menyolok, rata-rata isi kamar itu cuma buku-buku. Tapi saat dia membuka laci nakas, dia menemukan sebuah pigura foto masa kecil Yi Zhou yang tampak memegang sebuah robot mainan.

"Dia imut juga waktu masih kecil. Tapi tak ada satupun yang berguna di sini... Pasti ada di ruang belajar."


Maka Xia Lin pun memutuskan untuk keluar dan langsung membeku di tempat melihat Yi Zhou yang baru datang.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

9 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam