Sinopsis Accidentally in Love Episode 17 - 2

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 17 - 2

Nan Xi berusaha menghubungi Feng berulang kali, tapi masih belum tersambung sampai sekarang. Apa sebenarnya yang terjadi pada Feng hari ini? Dia tidak mungkin berkelahi dengan Ge Yang tanpa alasan.


Itu dia. Waktu Qing Qing tiba di sana, mereka sudah berkelahi. Lalu saat Fang Fang terluka, dia mencoba meminta Feng untuk membantunya, tapi dia malah pergi. Setelah membawa Fang Fang ke rumah sakit, Qing Qing mencoba menghubunginya, tapi tidak bisa tersambung.

"Waktu dia ada di sana, apa kau melihat sesuatu yang tidak beres?"

Qing Qing yakin tidak ada. Tapi, waktu itu ada banyak gas helium dalam ruangan itu. Tbuh bisa kekurangan oksigen kan kalau kebanyakan menghirup helium.

Ah, Nan Xi langsung tahu kenapa Feng jadi begitu. Qing Qing kontan penasaran, katakan apa yang Nan Xi ketahui.

"Qing Qing, menurutku, kau harus menemukan Feng secepatnya. Karena, ini bukan pertama kalinya dia menghilang."


Terakhir kali Feng pergi, dia menghilang selama 3 hari dan Nan Xi sama sekali tidak tahu ke mana dia pergi. Dan waktu dia kembali, tiba-tiba dia pingsan.

Dia, Feng, dan Ge Yang adalah teman baik yang tumbuh bersama. Waktu itu, mereka juga memiliki seorang teman baik lainnya, orang itu adalah Lan Xin Yu yang merupakan kakaknya Xin Ya.

Suatu hari, Feng dan Xin Yu mengalami kecelakaan dan keduanya jatuh ke air. Feng selamat, tapi Xin Yu tidak. Setelah pemakaman Xin Yu, Feng tiba-tiba menghilang.

Nan Xi yakin waktu Feng kekurangan oksigen kemarin, dia pasti teringat akan traumanya saat dia tenggelam waktu itu. Semoga saja dia tidak melakukan hal-hal yang bodoh.

"Kalau begitu, kita harus mencari Si Tu Feng sesegera mungkin." Cemas Qing Qing. "Apa kau tahu ke mana dia pergi?"

"Tidak tahu."

"Kalian berdua kan tumbuh bersama. Bukankah ada tempat yang sering kalian kunjungi? Coba pikirkan baik-baik."


Feng sempoyongan tak tentu arah, teringat Fang Fang yang pingsan dan teriakan minta tolong Qing Qing, semua itu kontan memicu kenangan buruknya akan Xin Yu.


Qing Qing ingin menghubungi seseorang untuk membantu mencari Feng, tapi Nan Xi melarangnya. Lebih baik sedikit orang yang tahu tentang masalah ini.

Tapi Qing Qing yakin kalau orang ini bisa dipercaya, dia Hua Mu Nian. Tapi saat Mu Nian datang tak lama kemudian, dia malah bawa Xin Ya. Jelas saja Qing Qing langsung kesal padanya. Ngapain dia bawa orang nyebelin kemari?

Mu Nian tidak terima diprotes. Apa boleh buat, waktu Qing Qing menelepon tadi, Xin Ya ada bersamanya.

"Jangan khawatir. Aku tidak akan memberitahu siapapun. Masalah Kak Feng adalah masalahku juga. Aku yakin aku bisa menemukannya."



Baiklah, karena sudah di sini, sebaiknya mereka berpencar. Qing Qing dan Nan Xi satu grup. Sedangkan Mu Nian bersama Xin Ya. Pikirkan ke mana kira-kira Feng pergi. Mereka harus saling menghubungi untuk memberitahukan semua tempat yang pernah mereka kunjungi. Apa semuanya mengerti? Tanya Nan Xi.

"Mengerti!" Kompak Qing Qing dan Xin Ya. Pfft! Tumben.
 

Tapi sampai beberapa lama, Xin Ya dan Mu Nian tetap belum menemukan Feng. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat dulu di sebuah cafe. Mu Nian ingat kalau dulu Feng suka datang ke cafe ini. Ini satu-satunya cafe yang buka 24 jam di kota ini.

Xin Ya membenarkan. Kakaknya, Xin Yu, dulu suka pergi ke cafe ini. Dan biasanya Xin Yu mengajaknya dan Feng. Sejak saat itulah, Feng juga suka membawanya kemari.

Tapi dia sadar kalau Feng membawanya kemari bukan karena Feng menyukainya, tapi hanya karena merasa bersalah pada mendiang kakaknya. Feng ingin menggantikan kakaknya untuk menjaganya.

Tapi Xin Ya sudah menyukainya sejak lama dan karena itulah dia tidak rela membiarkan Feng pergi. "Aku ingin selalu berada di sisinya meski dia tidak menyukaiku."


Prihatin, Mu Nian langsung mengusap lembut kepala Xin Ya dan berusaha menenangkannya. Tapi Xin Ya tak suka sentuhannya dan sontak melempar tatapan laser padanya. Pfft!

Untung saja Mu Nian terselamatkan berkat telepon dari Nan Xi yang melapor kalau mereka juga belum menemukan Feng.


Nan Xi cemas melihat Qing Qing, sepertinya dia kurang sehat. Apa dia mau diantarkan ke rumah sakit untuk periksa? Qing Qing menolak, dia baik-baik saja kok.

Kalau begitu, Feng akan mengantarkannya kembali ke asrama. "Jangan terlalu mengkhawatirkan Feng, aku pasti akan membantumu mencarinya."


Dalam tidurnya, Feng memimpikan Xin Yu yang kontan membuatnya tersentak bangun dan mendapati dirinya di dalam rumah kaca.


Qing Qing kembali ke asrama dengan lemas dan sangat mencemaskan Feng, di mana dia berada di sekarang. Tak sengaja pandangannya jatuh ke tanaman pemberian Feng dan seketika itu pula tiba-tiba dia punya dugaan dan langsung pergi ke rumah kaca.

Akhirnya dia menemukan Feng di sana, sedang meringkuk dengan sedih. Apa dia di sini sepanjanga malam? Kenapa Feng tidak mengangkat teleponnya dan tidak membalas pesannya?

"Apa kau benar-benar tidak peduli lagi padaku? Kalau kau tidak peduli padaku lagi, aku pergi saja!"

Tapi Feng tiba-tiba menariknya. "Qing Qing, jangan pergi."


Kalau begitu, Feng harus janji padanya. Mulai sekarang, dia tidak boleh bermain petak umpet seperti ini lagi. Cemas saat merasakan tangan Feng sangat dingin, Qing Qing cepat-cepat memberinya air hangat.

"Qing Qing, itu sungguh tak sengaja. Fang Fang... bagaimana dengannya?"

"Fang Fang dirwat di rumah sakit sekarang, sepertinya dia harus dirawat di sana selama beberapa hari. Si Tu Feng, saat aku memanggilmu kemarin, kenapa kau tiba-tiba lari?"

"Aku... aku merasa seolah aku berada di dalam air. Lalu... lalu... aku melihat..."

"Lan Xin Yu?"


Feng terkejut mendengar Qing Qing mengetahuinya. Qing Qing mengaku kalau Nan Xi yang memberitahunya.

Feng mengakuinya, dia benar-benar melihat Xin Yu semalam. "Tapi aku sangat ketakutan, akulah yang menyakitinya."

"Itu hanya halusinasi. Kau tidak menyakiti siapapun, itu di luar kendalimu."

"Tidak. Jika bukan karena aku ingin pamer, maka Xin Yu tidak akan mati."

Flashback 3 tahun yang lalu.


Feng, Nan Xi, Ge Yang, dan Xin Yu pergi ke pantai bersama. Tapi kemudian, Ge Yang mengklaim kalau kemampuan mengemudinya lebih baik daripada Feng. Jadi, biarkan dia saja yang membawa Xin Yu hari ini.

"Ge Yang, kau terlalu percaya diri dengan kemampuan mengemudimu. Seharusnya kau menanyakan pendapat Xin Yu."

Xin Yu sih tidak masalah dengan siapapun. Nan Xi usul, bagaimana kalau mereka tanding. Pemenangnya berhak untuk membawa Xin Yu. Ge Yang dan Feng setuju.

Ge Yang mencoba menyerang Feng duluan, tapi Feng berhasil menghindar dengan mudah dan langsung saja menyatakan dirinya sebagai pemenang lalu pergi membawa Xin Yu dengan mobilnya.
 

Dia mengemudi dengan kecepatan tinggi sampai membuat Xin Yu cemas. Tapi Feng santai saja, lagian tidak ada mobil lain di sini. Dia bahkan semakin menambah kecepatannya.

Tapi kemudian, tiba-tiba saja mobilnya tidak bisa dikendalikan. Jadilah mobil itu berkelok-kelok dengan kecepatan tinggi dan membuat Xin Yu terbanting kesana-kemari... hingga pada akhirnya membuat mobil terlempar ke laut. Feng berhasil keluar dan selamat, tapi Xin Yu tidak.

Kembali ke masa kini.


Feng menangis teringat kenangan itu. Berusaha menghiburnya, Qing Qing meyakinkan kalau insiden itu tidak disengaja. Xin Yu juga pasti ingin Feng melanjutkan hidupnya dengan baik. Sebagai orang yang menyayangi dan peduli pada Feng, dia pasti mengharapkan yang terbaik untuk Feng.

"Si Tu Feng, apa kau tahu? Di dalam hatiku, kau adalah seseorang yang selalu berani. Kau selalu berani menghadapi segalanya. Jadi, kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri."

Feng terharu mendengarnya. "Chen Qing Qing, kau akan selalu di sampingku dan tidak akan meninggalkanku, kan?"

"Hmm!"

"Aku tak sengaja membuat Fang Fang terluka. Dia sahabatmu, aku takut... Aku tidak ingin lagi kehilangan seseorang yang penting bagiku."

Qing Qing tersentuh mendengar Feng menyebutnya sebagai orang penting baginya. Tapi tiba-tiba saja muncul laba-laba nakal di antara mereka dan kontan membuat keduanya menjerit kaget dan Qing Qing refleks menampik laba-laba itu.


Tempat ini memang banyak tanaman liarnya, pantaslah ada banyak laba-laba. Apa Qing Qing tidak takut? Qing Qing mengiyakannya, tapi dia penasaran apakah tanaman liar ini punya nama?

"Ini kan tanaman liar, mana mungkin punya nama."

"Tanaman liar yang mampu menembus batasan dari tanah seperti itu, seharusnya memiliki nama tersendiri. Seperti sesuatu yang mengejar kebebasan."

"Kebebasan? Seperti kau."


"Kebebasan adalah yang terbaik." Qing Qing tiba-tiba ngantuk dan langsung ketiduran. Feng pun langsung ikutan memejamkan mata dan tertidur.

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam