Sinopsis My Little Princess Episode 4 - 2

Sinopsis My Little Princess Episode 4 - 2


Xing Chen sebenarnya berniat mendekati Chu Yao untuk meminta Chu Yao jadi partner dansanya tapi gagal terus.

Karena di lapangan berkuda gagal, dia mencoba peruntungannya dengan menyelipkan surat cinta di lokernya Chu Yao lalu ngumpet.

Tapi saat Chu Yao datang dan membuka lokernya, puluhan surat cinta terjatuh dari dalamnya dan surat cintanya Xing Chen terkubur diantara surat-surat itu. 

Chu Yao jadi kesal melihat surat cinta sebanyak itu dan langsung pergi begitu saja. Xing Chen langsung lemas.


Zhou Wei menyarankan agar Xing Chen mengumumkannya secara terbuka lewat speaker saja.

Xing Chen takut malu kalau seperti itu, tapi Zhou Wei meyakinkannya untuk jadi berani. Pria manapun pasti takkan menolak jika dia bersikap lebih berani.

Baru saja dia mengusulkan hal itu, tiba-tiba terdengar suara Lei Ja Na di speaker yang terang-terangan mengundang Zhou Wei jadi partner dansanya.

Tapi Zhou Wei malah menolak. Jelas saja jawabannya bertolak belakang dari sarannya pada Xing Chen tadi, Xing Chen langsung kesal pada Zhou Wei dan menuduhnya penipu.


Malam harinya, Xing Chen dan Nyonya Chen makan malam bersama Keluarganya Chu Yao.

Sementara kedua orang tuanya mereka sibuk membicarakan bisnis, Xing Chen diam-diam berusaha menggodai Chu Yao dan memanfaatkan saat itu untuk terang-terangan mengundang Chu Yao jadi partner dansanya di acara perpisahan senior nanti.

Chu Yao menolak dengan alasan takutnya Xing Chen tidak akan bisa mengikuti gerakannya karena dia akan berdansa di bagian opening.

Saat Xing Chen mengklaim bahwa dia bisa, Chu Yao langsung menantangnya secara tak langsung dan Xing Chen menerima tantangannya.

 

Tapi keesokan harinya, Xing Chen galau setelah melihat gerakan dansa yang diinginkan Chu Yao. Chu Yao tidak mungkin akan melakukan dansa ini, kan? tanyanya cemas pada Zhou Wei.

Tapi Ching Fan memberitahu bahwa Chu Yao adalah salah satu dari dua orang yang bisa berdansa dengan sangat indah di negeri ini.

Jelas Xing Chen sulit mempercayainya, bagaimana bisa dia berdansa sebaik itu padahal sense Chu Yao dalam musik saja sejelek itu.

Xing Chen langsung mewek, masalahnya sejak kecil dia memang tidak terlalu bisa dansa. Zhou Wei menyarankannya untuk segera mencari guru dansa sebelum pesta itu dimulai.

Masalahnya, Xing Chen mengaku bahwa dia sudah pernah diajar oleh berbagai guru ahli dansa tapi tetap saja dia tidak bisa berdansa dan gara-gara itu sekarang dia di-blacklist.


"Bukankah kau dengan Jiang Nian Yu?" tanya Ching Fan

Kebetulan saat itu mereka melihat Nian Yu lewat, Ching Fan memberitahunya bahwa Nian Yu adalah salah satu pedansa terbaik selain Chu Yao. Xing Chen makin keheranan, ada yah pria sesempurna itu?

"Jika di dunia ini ada jenius sejati, menurutku dialah yang paling berharga" ujar Zhou Wei


Malam harinya dalam sesi tutoring, Xing Chen terus menerus menatap Nian Yu sambil berpikir bagaimana caranya agar Nian yu mau mengajarinya berdansa. Tiba-tiba Nian Yu balas menatapnya, Xing Chen sontak menutupi mukanya dengan malu.


Nian Yu berusaha menyuruhnya untuk menyelesaikan tes-nya tapi Xing Chen malah melawan dan mengatai Nian Yu tidak punya hati.

Kesal, Nian Yu langsung mendekati Xing Chen lalu menangkup wajah Xing Chen dan mendekatkan wajahnya seperti hendak menc**m Xing Chen.

Panik, Xing Chen langsung nyerocos panjang lebar, mengancam akan berteriak... tapi ujung-ujungnya malah monyong. wkwkwk.

Saat dia membuka mata, dia malah melihat Nian Yu mengolok-oloknya "Kau mikir apa, sih?"

Xing Chen langsung teriak-teriak gaje saking malunya.


Keesokan harinya di toko komik, Xing Chen menggerutu kesal pada Beruang tentang Nian Yu yang menyebelin itu.

Xing Chen bingung harus bagaimana, dia sebenarnya tidak mau minta diajari dansa oleh Nian Yu, tapi sulit sekali baginya untuk meminta Chu Yao jadi partner dansanya.

Beruang Nian Yu berusaha acuh tapi Xing Chen tiba-tiba bertanya apakah dia bisa berdansa dan apakah dia mau mengajarinya.

Beruang menjawabnya dengan geleng-geleng. Xing Chen kecewa. Yah dia mengerti kok, dia cuma beruang. Tapi biarpun begitu dia tetaplah Beruang terbaik bagi Xing Chen. Sepertinya dia benar-benar harus minta bantuan Nian Yu.


Siang harinya, Xing Chen membuntuti Nian Yu dan keheranan mendapati Nian Yu masuk ke sebuah rumah sakit anak.

Untuk apa Nian Yu ke tempat ini? Ah, terserahlah. Pokoknya hari ini dia bertekad untuk membuat Nian Yu mau mengajarinya dansa.

Saat Xing Chen masuk, dia malah terkagum-kagum melihat Nian Yu bermain gitar dan menyanyi untuk anak-anak di sana. Dia terus berdiri terpaku di sana saat tiba-tiba saja seorang pasien anak masuk dan mendorongnya sampai dia tersungkur di lantai. Parahnya lagi, anak itu malah mengejeknya.

Nian Yu membantunya berdiri dan bertanya heran, sedang apa Xing Chen di sini. Xing Chen mengklaim kalau dia datang untuk darmabakti. Nian Yu tak percaya mendengarnya, beneran? Atau dia cuma salah dengar? Tersinggung, Xing Chen mengklaim kalau dia suka kok bekerja jadi relawan.


Tapi saat pasien anak tadi menarik roknya sambil mengejeknya, Xing Chen langsung menampik tangan anak itu dengan kasar sampai anak itu terjatuh. Nian Yu langsung marah padanya, apalagi ulahnya itu malah membuat anak itu jadi menangis.

"Aku tidak bermaksud. Aku tidak tahu kalau akan jadi seperti ini" Xing Chen sungguh menyesali perbuatannya. Tapi Nian Yu langsung pergi mengacuhkannya.


Nian Yu geleng-geleng memikirkan penyesalan Xing Chen tadi. Saat dia kembali, dia malah mendapati Xing Chen sedang membacakan dongeng untuk anak-anak dan bergaul akrab dengan mereka, hingga sukses membuat anak-anak itu tertawa gembira. Nian Yu terdiam di sana, menatapnya dengan penuh kekaguman.


Saat mereka berjalan keluar bersama, Xing Chen dengan bangga menyombongkan dirinya, walaupun dia baru pertama datang kemari tapi sepertinya anak-anak lebih menyukainya daripada Nian Yu. Senyum seorang putri memang selalu menang, makanya anak-anak itu bisa langsung menyukainya.

"Apa kau tahu kenapa mereka tidak menyukaimu? Karena kau sedingin es yang tidak tahu bagaimana caranya tersenyum. Anak-anak itu pastinya lebih menyukai putri yang memiliki senyum manis seperti aku"

"Kau membuntutiku secara diam-diam, hanya untuk memberitahuku hal ini?"

Baru ingat misinya, Xing Chen berusaha mengutarakan permintaannya agar Nian yu mengajarinya berdansa.

Tapi pada akhirnya dia membatalkan niatnya karena Paman Meng Xi bilang padanya akan sulit bagi Nian Yu untuk mengajarinya.


Tapi Nian Yu tiba-tiba menggenggam tangannya dan mengajaknya pergi ke halte bis. Xing Chen langsung protes panjang lebar karena Nian Yu berniat memabwanya naik bis padahal setiap hari dia memakai mobil pribadi, mana matahari hari ini terik banget lagi, dia juga lagi pakai high heels dan sudah capek sekarang. Nian Yu cuma mengorek kupingnya, capek mendengarkan celotehan Xing Chen.

"Kau mendengarkanku tidak sih?!"

"Iya, aku mengerti"

Bis akhirnya datang tak lama kemudian dan Nian Yu langsung menyeret Xing Chen naik bersamanya. Nian Yu membayar dengan uang koin, tapi Xing Chen malah membayar dengan uang pecahan besar. Nian Yu cepat-cepat menyelamatkannya dengan mengeluarkan koin satu lagi dan mengajari Xing Chen cara membayar bis dengan memasukkan koin itu kedalam kotak pembayaran.


Saat mereka sampai, Nian Yu menyuruh Xing Chen memencet tombol stop. Tapi saat mereka beranjak bangkit, bis mengerem mendadak dan jadilah Xing Chen terjatuh kedalam pelkan Nian Yu dan membuat Nian Yu teringat lagi pada traumanya.

Tapi kali ini dia tampak lebih tenang daripada sebelumnya. Xing Chen jadi canggung dengan kedekatan mereka dan cepat-cepat meleapskan diri.


Nian Yu ternyata membawa Xing Chen ke studio latihan tari di kampus mereka. Xing Chen mau belajar dansa, bukan?

Jelas saja Xing Chen heran, dari mana Nian Yu mengetahuinya? Jangan-jangan Nian Yu mengetahuinya dari Zhou Wei.

Nian Yu menolak menjawab dari mana dia mengetahuinya dan pura-pura ngambek, yah sudah kalau tidak mau latihan dansa.

Xing Chen mencegahnya pergi "Baiklah, aku mau"

Oke! Nian Yu pun mulai mengulurkan tangannya. Xing Chen agak ragu tapi akhirnya dia menempatkan tangannya dalam genggaman tangan Nian Yu.

Mereka mulai bergerak pelan-pelan, tapi tetap saja Xing Chen kesulitan mengikutinya. Nian Yu terus mengajarinya dengan penuh kesabaran dan perlahan-lahan. Tapi saat dia mulai memutar tbuhnya, Xing Chen malah terjatuh.


Saking malunya, dia sampai ngambek. Parahnya lagi, Nian Yu malah mengolok-oloknya.

Tapi kemudian dia membantu Xing Chen bangkit dengan lembut dan menasehatinya untuk tidak mempedulikan pandangan orang lain terhadapnya saat berdansa. Ini adalah dansa berpasangan, jadi Xing Chen harus mempercayai pasangannya saja.

 

Dia lalu menuntun Xing Chen bergerak lagi. Perlahan, Xing Chen akhirnya mulai bisa berdansa dan mengikuti instruksi Nian Yu dengan lebih baik. Tapi kedekatan mereka lama kelamaan membuat Xing Chen jadi malu dan canggung.

Nian Yu berusaha bersikap normal lalu melepaskan sepatunya sebelum meneruskan latihan mereka.

Xing Chen menolak latihan seperti itu, takut akan menginjak kaki Nian Yu. Tapi Nian Yu menyemangatinya untuk tidak usah berpikir macam-macam dan percaya saja pada dirinya sendiri dan percaya padanya.


Mereka mulai berdansa kembali tapi Xing Chen begitu terpana menatap Nian Yu hingga dia sulit mengalihkan pandangannya, sampai saat Nian Yu mengingatkannya untuk tidak menatapnya seperti itu. Xing Chen langsung melepaskan diri dan menundukkan pandangannya.

Tapi Nian Yu malah semakin mendekatkan dirinya pada Xing Chen dan memberitahunya bahwa dalam berdansa, dia harus menatap pasangannya. Jika dia tidak menatap pasangannya maka itu artinya dia membencinya, tapi jika mereka saling menatap maka mereka akan jadi semakin mesra.


Mereka terus bergerak berputar-putar... tapi tiba-tiba saja Xing Chen kepleset dan ikut membawa Nian Yu terjatuh menimpanya.

Suasana diantara mereka jadi semakin canggung hingga membuat Xing Chen tak nyaman. Dia berusaha mendorong Nian yu menjauh tapi malah membuat Nian Yu tak sengaja mendaratkan bibirnya di bibir Xing Chen.

 

Saking kagetnya, mereka tak bergerak... sampai akhirnya Xing Chen sadar dan langsung mendorong Nian Yu menjauh darinya.

Xing Chen langsung protes keras karena itu c**man pertamanya, tega sekali Nian yu melakukan ini padanya!

"Aku mau gila rasanya. Apa kau tahu, sejak kecil aku selalu membayangkan ini terjadi suatu hari nanti. Aku pikir orang yang akan memberiku c**man pertama adalah seorang pria kaya dan tampan di sebuah galaksi yang indah seperti namaku"

Dia terus menggerutu panjang lebar, menuduh Nian Yu mencuri c**man pertamanya di tempat yang nggak romantis banget dan merusak impiannya. Apalagi c**man pertamanya tidak manis dan tanpa emosi sama sekali

"Jiang Nian Yu, bagaimana kau akan membayarnya kembali?"

 

"Kalau itu c**man pertama, maka akan kukembalikan padamu" ujar Nian Yu lalu menarik Xing Chen kedalam pelkannya dan menc**mnya lagi. Xing Chen shock, tapi kemudian mulai menutup matanya.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments