Pria itu adalah Sun Mu Qing, seniornya Shen Wan dulu semasa dia belajar di Lembah Obat. Qin Wan agak gugup bertemu dengannya, tapi berusaha menenangkan diri, mengingatkan dirinya sendiri bahwa Sun Mu Qing tidak mungkin mengenalinya dalam raga Qin Wan ini.
Namun kemudian, Sun Mu Qing berkomentar bahwa resep obatnya ini mirip seseorang yang dikenalnya dan penasaran apakah Qin Wan sendiri yang mengembangkan resep obat ini.
Qin Wan setengah berbohong bahwa dia hanya pernah membaca resep obat ini di sebuah buku medis dulu, tapi karena sudah lama, jadi dia agak-agak lupa.
Sengaja dia tidak menyebutkan bahwa buku medis yang dia maksud adalah buku medis yang pernah dia baca saat dia belajar medis di Lembah Obat dulu.
Setelah Qin Wan mendapatkan bahan-bahan obatnya, dia pun bergegas pergi, berniat menjauh darinya secepatnya. Hmm... tapi sepertinya Qin Wan tidak akan bisa menjauh darinya dengan mudah karena Sun Mu Qing sudah pernah mendengar kehebatan si tabib sakti yang menyembuhkan Tuan Putri dari kediaman Marquis An Yang dan itu membuatnya sangat penasaran ingin tahu siapa si Tabib Sakti itu.
Upacara pemakaman Nyonya Tua diadakan dengan sesederhana mungkin tanpa mengundang siapa pun selain beberapa pendeta. Setelah Qin Wan selesai memberikan penghormatan terakhirnya pada mendiang, dia pergi mengecek keadaan Yao Xin Lan.
Sayangnya, dia masih sama saja. Bangun sebentar lalu tidur lagi dan belum mau menyentuh bayinya sama sekali. Untungnya Qi Qi kecil punya Bibi Qin Shuang yang sangat menyayanginya dan selalu mengunjunginya setiap hari.
Yang tak disangka semua orang, hari ini Qin Shuang mendadak berinisiatif mengajak Qin Wan ngobrol. Qin Shuang sekarang benar-benar tak senang dengan Qin Xiang dan Nyonya Qin karena mereka sama sekali tidak mau menjenguk Qi Qi dan Yao Xin Lan.
Bisa dimaklumi, Qin Shuang pada dasarnya sama seperti Qi Qi. Dia anaknya selir dan sejak kecil sudah ditinggal mati ibunya dan tidak banyak orang di kediaman ini yang benar-benar peduli padanya dengan tulus.
Qin Wan juga sadar kalau keadaan Yao Xin Lan sekarang ini sangat sulit jika dia terus tinggal di sini tanpa sandaran, tapi... Yao Xin Lan masih punya kedua orang tuanya.
Baru juga dipikirin, keesokan harinya, tiba-tiba kediaman Qin kedatangan dua orang pelayan senior dari keluarga Yao. Kehadiran mereka membawa ketenangan bagi Mo Shu, membuatnya merasa punya sandaran dalam kondisi serba sulit saat ini.
Dia memberitahu mereka tentang semua jasa-jasa Qin Wan pada Yao Xin Lan dan Qi Qi. Makanya begitu Qin Wan datang, kedua pelayan senior sontak bersujud hormat pada Qin Wan dan berjanji akan melaporkan segala yang terjadi di rumah ini pada Tuan Yao nanti, termasuk jasa besar Qin Wan dalam menyelamatkan Yao Xin Lan dan putrinya.
Qin Wan pada dasarnya tak begitu peduli dengan masalah keluarga mereka. Sebagai tabib, satu-satunya yang dia pedulikan hanyalah kesehatannya Yao Xin Lan. Makanya dia hanya meminta kedua pelayan senior untuk menjaga Yao Xin Lan dengan baik. Namun sayangnya, kehadiran mereka tetap tak bisa membuat Yao Xin Lan mau bicara.
Tiga hari kemudian, mereka sekeluarga mengikuti acara penguburan Nyonya Tua. Semua orang termasuk pelayan menangis sangat sedih... kecuali Qin Wan.
Dia sama sekali tidak bisa menangis karena bagaimanapun, dia sebenarnya orang luar dan tidak pernah pula menganggap Nyonya Tua sebagai keluarganya.
Malah yang dia pikirkan saat ini adalah jasadnya dan kedua orang tuanya. Mungkin sekarang jasad mereka dikubur sembarangan di kuburan massal karena mereka dicap sebagai kriminal.
Begitu rombongan mereka lewat, masyarakat sekitar langsung heboh menggosipkan kasus keluarga Qin. Rombongan mereka juga menarik perhatian Sun Mu Qing yang kebetulan sedang berada di rumah teh terdekat dan dia mendapatkan banyak informasi tentang kasus keluarga Qin dari gosipan orang di meja sebelah, termasuk tentang Nona Ke-9 Qin yang katanya bangkit dari kematian lalu tiba-tiba memiliki ilmu medis yang hebat pasca bangkit dari kematian.
Sun Mu Qing ingat kalau gadis muda yang dia temui di toko obat waktu itu juga Nona Qin dan hari ini dia melihatnya di antara rombongan. Tapi dia Nona Qin yang keberapa?
Keesokan harinya, keluarga Qin mendadak mendapat kabar kesehatan Tuan Qin yang semakin memburuk dan kritis, karena itulah Qin Li meminta Qin Wan pergi ke penjara bersamanya.
Namun setibanya di kantor Gubernur, tiba-tiba saja Qin Wan malah bertemu lagi dengan Sun Mu Qing yang menyapanya dengan riang. Namun tepat saat itu juga, Yan Chi juga muncul dengan wajah tak senang melihat Sun Mu Qing.
Ternyata Sun Mu Qing ada di sini karena Prefek Huo memanggilnya untuk memeriksa Tuan Qin. Sun Mu Qing tidak kenal siapa Yan Chi, tapi melihat semua orang tunduk hormat padanya dan tatapan mata Yan Chi yang setajam silet, Sun Mu Qing sontak menundukkan kepalanya dengan takut-takut.
Yan Chi ternyata banyak tahu tentang Lembah Obat dan Raja Tabib Sun dan reputasinya. Berhubung Sun Mu Qing mengaku kalau dia adalah muridnya Raja Tabib Sun, Yan Chi langsung menyuruhnya masuk untuk memeriksa Tuan Qin.
Yan Chi juga menyuruh Qin Li masuk menemui ayahnya, tapi Qin Wan tetap dia biarkan di luar bersamanya karena dia mau tanya apakah Qin Wan mengenal Sun Mu Qing.
Qin Wan berbohong menyangkal dan mengklaim bahwa mereka hanya pernah bertemu dengannya sekali di toko obat. Jawabannya berhasil membuat Yan Chi jadi lebih tenang sehingga dia akhirnya membiarkan Qin Wan masuk untuk melihat kondisi Tuan Qin.
Sembari menuntun Qin Wan masuk, Yan Chi untuk memberinya update perkembangan penyelidikan kasus penculikan dan perdagangan anak yang terjadi sejak sepuluh tahun yang lalu yang terjadi di berbagai daerah.
Namun karena tidak bisa menemukan petunjuk apa pun, pada akhirnya kasus itu menjadi kasus dingin. Cuma sedikit dari keluarga anak-anak itu yang bisa dihubungi, kebanyakan sudah pindah atau tidak ditemukan alamatnya dan beberapa lainnya sudah meninggal dunia.
Sedangkan kasusnya Cai He, ternyata dia masih punya satu kerabat, bibinya.
Menurut pengakuan Bibi, sepuluh tahun yang lalu, Cai He selamat dari kebakaran rumahnya karena kebetulan waktu itu dia sedang keluar rumah untuk mengantarkan pesanan kain sutra.
Lalu saat dia pulang, dia mendapati rumahnya sudah kebakaran dan tak bisa diselamatkan. Namun di saat inilah, dia melihat ada beberapa orang mencurigakan. Dia kemudian membuntuti orang-orang ini dan menguping percakapan mereka, dan dari situlah dia tahu tentang ibu dan adiknya yang diculik dan siapa dalang yang membakar rumahnya.
Lalu kemudian Cai He mengungsi ke rumah Bibi dan tinggal di sana selama empat tahun, lalu mendadak menghilang enam tahun yang lalu. Dia tidak pernah bertemu Cai He sejak saat itu, tapi Cai He tetap rutin mengirim uang untuknya setiap tahun. Makanya dia juga tidak tahu menahu tentang perbuatan Cai He.
Memikirkan bagaimana Cai He merencanakan balas dendamnya selangkah demi selangkah, menunggu kesempatan dengan sabar dalam kegelapan hingga akhirnya dia mengorbankan nyawanya sendiri demi membalaskan dendamnya, Qin Wan jadi memikirkan dirinya sendiri.
Orang-orang jahat yang mencelakai keluarga Shen, status dan kekuasaannya mungkin jauh lebih tinggi daripada keluarga Qin, jadi dia tidak bisa menirukan cara balas dendamnya Cai He.
Jadi dia harus merencanakan balas dendamnya dengan hati-hati. Dia harus bisa memiliki sebuah kekuasaan, atau jika tidak, dia harus bisa menjadi seseorang yang bisa menyetir atau memanfaatkan seseorang yang memiliki kekuasaan.
Setibanya di selnya Tuan Qin, mereka mendengar Sun Mu Qing memberitahu Prefek Huo bahwa Tuan Qin benar-benar sudah tidak ada harapan. Dia bisa memberi obat, tapi palingan cuma bisa bertahan tiga hari.
Berhubung mereka masih harus menginterogasi Tuan Qin, jadi Prefek Huo dan Yan Chi sepakat untuk memberinya obat untuk menunda kematiannya dan memanfaatkan waktu tiga hari ini untuk menginterogasi Tuan Qin dengan seksama.
Saat melihat Qin Wan datang, Sun Mu Qing langsung sumringah. Dia bahkan tidak repot-repot menyembunyikan kekagumannya terhadap Qin Wan. Bahkan saat Prefek Huo menanyakan bagaimana mereka bisa saling mengenal, Sun Mu Qing dengan riang mengakui bagaimana mereka bertemu dan jujur mengakui bahwa dia terpesona oleh kecantikan Qin Wan sejak mereka pertama kali bertemu. Pfft!
Dia tidak menyadari perubahan wajah Yan Chi yang jadi semakin dingin saat dia mengucap itu. Qin Wan sih biasa-biasa saja, dia tahu memang seperti itulah gaya bicara Mu Qing dan sudah lama terbiasa dengan itu.
Baru setelah dia selesai menulis resep obatnya, Sun Mu Qing mulai menyadari tatapan dingin Yan Chi padanya dan bingung sendiri apa alasannya. Tiba-tiba dia memutuskan memberanikan diri tanya ke Yan Chi tentang identitas Tabib Sakti yang katanya menyembuhkan Nyonya Tua di kediaman Marquis.
Pertanyaannya sontak membuat Prefek Huo dan Qin Li kaget dan canggung, tapi mereka tidak berani bicara. Yan Chi jadi semakin tak senang, untuk apa Sun Mu Qing menanyakannya?
Sun Mu Qing mengaku bahwa dia dan beberapa murid di Lembah Obat keliling negeri atas perintah guru mereka untuk mencari orang-orang yang berbakat medis untuk dijadikan murid di Lembah Obat. Makanya saat dia mendengar dari orang-orang tentang si Tabib Sakti, dia jadi tertarik.
Yan Chi dengan nada sinis tapi kalimat sopan, menolak memberitahu dan menegaskan bahwa dia tidak perlu berkenalan dengan orang tersebut. Dengan keputusannya ini, otomatis yang lain juga tidak ada yang berani bicara. Sun Mu Qing kecewa, tapi terpaksa dia harus menerimanya.
Setelah Sun Mu Qing pergi, Yan Chi langsung mengajak Qin Wan ke kediaman Marquis sekarang dan mengusir Qin Li. Baik Prefek Huo dan Qin Li sama-sama menyadari apa maksud Yan Chi, Qin Wan doang yang masih kebingungan.
Dalam perjalanan, Qin Wan mendadak bersin. Cemas, Yan Chi sontak menempelkan tangannya ke dahi Qin Wan untuk mengecek suhu tubuhnya, khawatir kalau dia sakit. Untungnya dia tidak kenapa-kenapa.
Saat inilah Qin Wan mulai mencurigai sesuatu tentang sikap lembut dan penuh perhatian Yan Chi terhadapnya, tapi juga tidak terlalu berani memikirkannya lebih jauh.
Beberapa waktu yang lalu, Qin Wan memberikan rekomendasi beberapa buku untuk Yan Chi baca, dia penasaran apakah Yan Chi sudah membaca buku-buku tersebut.
Yan Chi mengaku bahwa dia sudah membaca beberapa buku, terutama buku-bukunya Tuan Shen. Dia tertarik karena Qin Wan tampak sangat menghormati Tuan Shen dan buku-bukunya.
Membicarakan masalah Tuan Shen membuat Yan Chi menyayangkan insiden yang menimpanya. Jika bukan karena kasus itu, Tuan Shen pasti akan menjadi orang ternama dalam sejarah. Sayangnya, kasusnya sudah ditutup, jadi tidak akan ada yang mengetahui kebenaran dari kasus itu.
Mendengar ucapan Yan Chi itu sontak membuat Qin Wan antusias menanyakan bagaimana pendapat Yan Chi tentang kasus Tuan Shen. Apakah Yan Chi memiliki keraguan?
Iya, Yan Chi memang curiga. Tuan Shen dituduh pilih kasih terhadap Pangeran Jin dan membantunya melarikan diri dari hukuman. Tapi Yan Chi rasa tuduhan itu agak aneh karena Tuan Shen sebelumnya tidak pernah memiliki koneksi apa pun dengan Pangeran Jin.
Menurutnya ada dua kemungkinan. Pertama, Tuan Shen memang membantu Pangeran Jin, tapi bukan membantunya melarikan diri dari hukuman, melainkan karena Tuan Shen tahu kalau Pangeran Jin dikambinghitamkan oleh orang lain.
Kedua, kemungkinan Pangeran Jin tidak dikambinghitamkan dan Tuan Shen tidak membantunya melarikan diri dari hukuman. Ada orang lain yang membantu Pangeran Jin dan Tuan Shen difitnah. Apa pun kebenarannya, yang pasti, kedua kasus ini saling terhubung dengan erat.
Qin Wan tidak mengatakan apa pun, tapi pancaran matanya tampak jelas menunjukkan kalau dia setuju dengan ucapan Yan Chi.
Melihat itu, Yan Chi jadi penasaran... "Tuan Shen memiliki seorang putri, apakah kau pernah bertemu dengannya?"
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam