Suatu hari, Pei Yun Ying mendadak datang lagi ke klinik bersama Duan Xiao Yan dengan alasan mau membeli teh herbal untuk meredakan panas berlebihan yang dialami para pengawal kekaisaran gara-gara cuaca panas belakangan ini.
Tapi sebenarnya tujuan utama mereka adalah menanyakan kantong uangnya Duan Xiao Yan yang hilang sejak pertemuannya dengan Lu Tong dan Yin Zheng waktu itu. Dia menanyakannya tanpa kalimat menuduh Lu Tong mencuri, tapi kesannya memang agak-agak menuduh.
Lu Tong dengan tenang menyangkal pernah melihat kantong uangnya, apalagi mencurinya. Duan Xiao Yan percaya-percaya saja, Pei Yun Ying yang tidak percaya.
Soalnya kebetulan sekali Lu Tong membuat teh pelangsing dan Zhao Shi juga ingin menguruskan badan. Kesannya seolah dia sengaja membuat teh herbal itu khusus untuk Zhao Shi.
Lu Tong tetap tenang mengklaim kalau tuduhannya tak berdasar, dia cuma rakyat jelata yang tidak ada hubungan dengan orang pemerintah dan kebetulan saja menarik perhatian Zhao Shi.
Pei Yun Ying mengangguk saja menerima jawabannya, tapi mata tajamnya melihat dengan jelas Yin Zheng yang tampak gugup. Btw, kenapa Yin Zheng yang biasanya cerewet, kali ini diam saja, ya?... Apakah Yin Zheng diam saja karena khawatir keceplosan sesuatu atau memang sengaja menghindarinya?
Lu Tong agak tercengang mendengarnya. Namun dengan cepat dia menguasai diri lalu dengan tenang beralasan bahwa rakyat jelata seperti mereka pada dasarnya memang tidak akan berani banyak bicara saat berhadapan dengan pejabat tinggi seperti Pei Yun Ying.
Suasana di antara mereka benar-benar terasa menegangkan sampai Duan Xiao Yan merasa canggung dan buru-buru mengambil dan membayar teh herbal pesanan mereka.
Pei Yun Ying menatap Lu Tong beberapa lama sebelum akhirnya dia menyerah dan pergi. Namun dia masih yakin kalau Lu Tong mungkin mencuri kantong uangnya Duan Xiao Yan. Dia sama sekali tak percaya kalau Lu Tong wanita lemah dan tak berdaya, Lu Tong tuh pintar bin licik.
Dugaannya memang benar. Kantong uangnya Duan Xiao Yan memang ada pada Lu Tong. Kantong uang itu awalnya jatuh ke tanah, namun Duan Xiao Yan sudah pergi jauh saat Lu Tong melihat kantong uang itu.
Namun hari ini dia sengaja menyembunyikannya karena dia curiga dengan keberadaan Duan Xiao Yan di depan kediaman Hakim Fan waktu itu. Dia tak percaya dengan alasan Duan Xiao Yan bahwa dia cuma kebetulan lewat karena ada pekerjaan karena waktu itu Duan Xiao Yan justru tidak menggunakan seragamnya.
Selain itu, dia tidak pernah bilang ke Duan Xiao Yan tentang untuk siapa dia memberikan akupuntur di kediaman Hakim Fan. Namun tadi Pei Yun Ying keceplosan berkata kalau dia memberikan akupuntur untuk Zhao Shi. Jelas sekali kalau Duan Xiao Yan waktu itu membuntutinya.
Pei Yun Ying sedang menarget mereka. Pei Yun Ying sudah mencurigainya sejak tragedi di Kuil Wan En. Namun karena Pei Yun Ying tidak bisa menemukan bukti keterlibatannya dalam kasus kematian Ke Cheng Xing, makanya sekarang Pei Yun Ying mulai mengawasinya. Kalau begitu... dia akan memanfaatkan kantong uang ini.
Suatu hari, Tuan Hu datang lagi karena dia lagi sakit gigi dan butuh bantuan Lu Tong. Setelah Lu Tong memeriksanya dan sembari menunggu Ah Cheng mengambilkan obatnya, Tuan Hu mulai mengomeli Bos Du, menyuruhnya untuk belajar mumpung dia masih muda. Lu Tong yang masih muda saja sudah jadi tabib sehebat ini.
Pembicaraan tentang masalah belajar ini lama-lama menjurus ke masalah ujian negara yang sebentar lagi akan dilangsungkan dan Wu You Cai yang tidak pernah lulus bahkan setelah bertahun-tahun berusaha.
Padahal tulisan karyanya Wu You Cai selalu terbaik sejak dia kecil dan banyak orang yang mengira kalau dia bakalan jadi juara satu. Namun tak disangka dia malah berakhir seperti ini bahkan setelah bertahun-tahun.
Namun ada sesuatu yang paling menarik perhatian Lu Tong dari ucapan Bos Du. Dia yakin banget kalau tahun ini Wu You Cai juga bakalan gagal lagi, kecuali... kalau dia menyuap petugas penguji.
Kenapa Bos Du ngomong kayak gini?... Karena dia punya teman, temannya ini punya sepupu yang bodoh banget, tapi ajaibnya, si sepupu bisa lulus ujian negara. Lalu kemudian, si sepupu ini mabuk dan tak sengaja mengoceh kalau dia menyuap pengujinya.
Ujian negara tuh penuh korupsi, kalau Wu You Cai tak punya uang untuk menyuap penguji, maka jangan harap dia akan bisa lulus. Dia akan digantikan oleh orang lain yang punya duit. Jadi lebih baik dia menyerah saja.
Tuan Hu shock. Di satu sisi dia tak ingin mempercayainya, tapi di sisi lain, dia tahu kalau Bos Du punya pergaulan yang cukup luas. Jadi kemungkinan informasinya ini benar.
Lu Tong penasaran kenapa mereka tidak melaporkannya saja ke Kaisar, itu kan termasuk kejahatan berat. Bos Du mengingatkan bahwa mereka tidak punya bukti. Korban yang kena adalah orang-orang yang berasal dari latar belakang rendah. Bagaimana bisa mereka melawan pejabat pemerintah? Belum apa-apa, mereka bakalan ditangkap duluan. Bermusuhan dengan pejabat pemerintah itu sama saja seperti mencari mati.
Tuan Hu lama kelamaan terpaksa harus mulai menerima kebenaran ucapan Bos Du. Namun dia memperingatkan Bos Du untuk tidak sampai membicarakan masalah ini secara terang-terangan, terlalu berbahaya.
Sekarang dengan semakin terkenalnya Klinik Renxin, otomatis Klinik Xinglin jadi kalah telak. Bos Bai jadi sangat frustasi karenanya. Dia pernah beberapa kali diam-diam mengirim asistennya untuk membujuk Lu Tong pindah ke kliniknya, tapi selalu diusir sama pelayannya Lu Tong.
Di tengah frustasinya, istrinya memberinya sebuah ide lain... gunakan sepupunya Bos Du yang masih tinggal bersama Lu Tong. Buat si sepupu mengusir Lu Tong dari Klinik Renxin. Tanpa Lu Tong, maka Klinik Renxin akan jatuh. Bos Bai langsung suka sama ide itu.
Dari Tuan Cao, Lu Tong akhirnya mendapatkan sekumpulan kasus-kasus yang pernah ditangani Hakim Fan di kampung halamannya. Ini bukan laporan resmi karena Tuan Cao tidak bisa mendapatkannya.
Namun untungnya Hakim Fan tuh sangat terkenal di kampung halamannya, jadi mereka membeli sekumpulan buku yang ditulis oleh para penulis cerita yang isinya merupakan kumpulan berbagai kasus yang pernah ditangani oleh Hakim Fan.
Isi buku-buku itu seru sekali kayak novel detektif. Sekilas dia memang kayak pejabat jujur dan adil, tapi jika dipelajari dengan seksama, kebanyakan pelaku dalam berbagai kasus yang dia tangani adalah rakyat miskin yang lebih gampang dituntut.
Sedangkan orang-orang dari keluarga berada semuanya aman. Jelas sekali niatannya cuma untuk menjadi terkenal dan meningkatkan reputasi dengan cepat.
Apakah dia sungguh mampu menyelidiki semua kasus-kasus ini seorang diri? Lu Tong rasa tidak. Hakim Fan punya Qi Chuan, asistennya yang sangat cakap, asisten yang sengaja dia boyong dari kampung halamannya ke ibu kota.
Menurut informasi dari Tuan Cao, Qi Chuan adalah putranya ibu susunya Hakim Fan. Mereka seumuran dan tumbuh bersama sejak kecil, makanya hubungan mereka pun dekat.
Keluarganya Hakim Fan-lah yang berbaik hati membiayai sekolahnya Qi Chuan. Mereka bersekolah di sekolah yang sama. Namun prestasi Qi Chuan semasa sekolah dulu jauh melebihi Hakim Fan karena Qi Chuan memiliki ingatan fotografis yang membuatnya mampu mengingat segalanya dengan mudah.
Namun saat hampir tiba waktunya ujian negara, Qi Chuan mendadak sakit sehingga hanya Hakim Fan yang mengikuti ujian negara pada tahun itu. Sedangkan Wei Chuan baru bisa ikut ujian negara beberapa tahun kemudian, tapi keduanya sama-sama lulus dengan nilai bagus.
Hmm... Kok kebetulan sekali Qi Chuan mendadak sakit menjelang ujian negara dan kebetulan sekali tuan dan pelayan sama-sama lulus. Padahal si tuan tidak pintar-pintar amat semasa sekolah, jadi rasanya aneh kalau dia langsung lulus begitu saja.
Lu Tong jelas curiga kalau Qi Chuan-lah yang menyamar jadi Hakim Fan untuk mengikuti ujian yang pertama. Dia cuma seorang pelayan, tak peduli sepintar apa pun dia, tanpa dukungan finansial keluarga Fan, maka dia tidak akan pernah bisa bersekolah. Dia merasa berutang budi pada keluarga Fan, makanya dia rela mengalah dan menyamar untuk meluluskan Hakim Fan.
Nilainya pada ujian dirinya sendiri tidak sebagus nilainya saat dia menyamar jadi Hakim Fan. Mungkin ada beberapa alasan. Yang pertama, pertanyaan dalam ujian setiap tahunnya biasanya memang selalu berubah.
Kedua, dia mungkin sengaja supaya tidak mengungguli Hakim Fan. Dengan latar belakangnya, terlalu sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus tak peduli sepintar apa pun dia, jadi dia harus mengalah supaya keluarga Fan tidak merasa tak senang padanya.
Dan kemungkinan besar pekerjaannya Qi Chuan sebagai asisten juga diatur oleh keluarga Fan. Mereka menjaganya tetap dekat untuk membantu karir Hakim Fan melejit, sekaligus tetap menekannya supaya dia tidak mengungguli Hakim Fan dengan cara menjadikannya sebagai asisten saja sehingga dia tidak akan pernah bisa mendapat promosi jabatan.
Kemungkinan besar, kasus-kasus yang ditangani Hakim Fan ini aslinya adalah kerjaannya Qi Chuan. Dia sejatinya, cuma dijadikan alat oleh Hakim Fan.
Seperti itulah kejamnya orang-orang kaya dan para bangsawan, mereka bisa dengan mudah menekan dan menghancurkan hidup rakyat kecil demi keuntungan diri mereka sendiri.
Setelah beberapa minggu lamanya, tubuh Zhao Shi akhirnya menjadi langsing sesuai keinginannya. Dia mendapatkan banyak pujian di acara perjamuan musim panas dan hubungannya dengan suaminya pun semakin mesra kembali.
Hari ini adalah hari terakhir Lu Tong merawatnya. Setelah Zhao Shi membayar biaya perawatannya, pelayannya Zhao Shi juga memberinya sekeranjang acar, soalnya si pelayan melihat Lu Tong tampak menginginkannya.
Produk-produk sembako semacam itu cukup banyak ditumpuk di depan dapur, pemberian dari orang-orang miskin yang kebanyakan tidak diinginkan oleh orang rumah, makanya si pelayan memberikan sekeranjang acar itu dengan senang hati.
Namun dia tidak sadar kalau Lu Tong justru sengaja melakukannya. Saat mereka keluar, lagi-lagi, mereka tak sengaja bertubrukan dengan Qi Chuan. Karena mereka sudah pernah beberapa kali bertemu, jadi Qi Chuan juga tahu siapa Lu Tong dan Yin Zheng.
Yin Zheng sengaja mengayunkan keranjang bambu itu hingga berhasil menarik perhatian Qi Chuan. Saat Qi Chuan menanyakannya, Lu Tong santai berkata kalau itu hadiah dari Zhao Shi, tapi Yin Zheng langsung pura-pura mengeluh dan mengklaim bahwa mereka dikasih ini karena orang kediaman ingin membuangnya, soalnya ini hadiah dari orang miskin.
Wajah Qi Chuan sontak memucat begitu mendengarnya. Namun dia tidak mengatakan apa pun dan langsung masuk rumah. Lu Tong dan Yin Zheng pun pergi dengan puas setelah berhasil dengan misi mereka untuk memprovokasi Qi Chuan.
Lu Tong sadar bahwa provokasi kecil semacam ini tidak akan bisa membuat Qi Chuan langsung mengkhianati Hakim Fan, tapi setidaknya, dia ingin menanam duri di dalam hati Qi Chuan, duri yang semakin lama akan semakin membesar setiap kali Qi Chuan sadar betapa palsunya hubungan kekerabatannya dengan Hakim Fan.
Namun saat mereka hendak mencapai Klinik Renxin, mereka malah tak sengaja melihat Xia Rong Rong sedang bertemu dengan asistennya Bos Bai entah membicarakan apa di sebuah gang.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam