Rekap Novel Love of the Divine Tree Bab 79 & Bab 80


Berhubung sekarang Tetua Jiu sudah tidak berguna bagi Wei Jiu, jadi dia dengan senang hati menukarnya dengan api sejati itu. Selesai bertransaksi, Yi Shui pun membawa murid-muridnya kembali ke penginapan dan mengabaikan para sekte lain yang misuh-misuh dan mengutukinya.

Wei Jiu tidak repot-repot menghentikan mereka karena dia mengira kekuatan Yi Shui dan Ran Ran sangat luar biasa hingga bisa menembus magma panas tanpa terluka sedikit pun.

Orang lain tidak mengerti, Ran Ran satu-satunya yang memahami alasan Yi Shui menyerahkan api sejati itu ke Wei Jiu. Api sejati belum selesai memusnahkan seluruh tulang Raja Iblis, api sejati pun pasti sudah ternoda oleh dendam Raja Iblis.

Jika Raja Iblis bisa hidup kembali, maka dia pasti akan menggunakan api sejati itu untuk melampiaskan amarahnya. Karena itulah, satu-satunya orang yang paling cocok untuk menjaga api sejati dan menanggung sisa dendam Raja Iblis hanyalah Wei Jiu. 

Ran Ran mendadak jadi kasihan sama Wei Jiu, seandainya Wei Jiu tahu tentang ini, maka dia pasti juga tidak akan pernah menginginkan api sejati, bahkan sekalipun dikasih gratis.

Tetua Jiu sudah mereka dapatkan, Ran Ran pun langsung memintanya untuk melepaskan Jimat Pembersih Jiwa itu dari Yi Shui. Namun Tetua Jiu malah mengaku bahwa jimat itu tidak bisa dibatalkan dengan jimat apa pun.

Ran Ran begitu kecewa mendengarnya sehingga dia langsung lari keluar, padahal Tetua Jiu belum selesai bicara. Memang tidak ada jimat lain untuk membatalkan Jimat Pembersih Jiwa, tapi sebenarnya ada cara lain untuk membatalkannya. 

Masalahnya, cara ini sulit dan tidak bisa dilakukan dengan kekuatan manusia. Tapi berhubung sudah tidak ada yang mendengar omongannya, ya sudah, Tetua Jiu balik tidur.

Sekarang setelah api sejati sudah tertutup, otomatis suhu gunung ini pun turun drastis. Bahkan setelah sekian lama tidak pernah hujan, malam ini hujan tiba-tiba turun deras.

Yi Shui menemukan Ran Ran duduk di bawah pohon dengan sedih dan membiarkan dirinya basah kuyup kehujanan, maka Yi Shui pun langsung menggunakan pelindung spiritual untuk melindungi Ran Ran dari hujan.

Keduanya sama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing. Ran Ran sedih memikirkan kenangan indah bersama Yi Shui dulu, sedangkan Yi Shui bingung memikirkan mengapa dirinya bisa punya perasaan pada si iblis perempuan Mu Qing Ge yang suka mempermainkannya itu.

Memikirkan Mu Qing Ge sebenarnya membuat Yi Shui kesal hingga dia ingin sekali mengucap kata-kata kejam, tapi melihat wajah sedih Ran Ran, sontak membuatnya membatalkan niatannya. 

Berhubung dia tidak mengingat masa lalu, Ran Ran boleh memberitahunya satu demi satu, tapi ingat... jangan menambah-nambahi atau mengarang sesuatu yang tidak masuk akal.

"Mengarang? Seperti apa?... Seperti misanya kau sering curi-curi kesempatan untuk menciumku saat sedang tidak ada orang, apakah itu cukup tidak masuk akal?"

Jelas-lah Yi Shui tak percaya, itu tidak mungkin dia tidak lakukan, omong kosong! Dia langsung menarik Ran Ran balik ke penginapan karena khawatir Ran Ran kenapa-kenapa dalam keadaan basah kuyup seperti ini.

Walaupun dia tidak suka dengan Mu Qing Ge di masa lalu, tapi unungnya Ran Ran tidak nakal dan flirty seperti Mu Qing Ge. Satu-satunya yang dia inginkan sekarang hanyalah mengeringkan Ran Ran dan melihatnya bersemangat kembali.

Tepat saat mereka tiba di depan penginapan, mereka melihat Tetua Jiu sudah menunggu mereka dan memberitahu bahwa sebenarnya ada cara lain untuk melepaskan jimat itu, yaitu dengan cara berendam di dalam obat rahasia yang terbuat dari emas. 

Dia sudah menyiapkan air mandi yang sudah dia tambahi obat keemasan itu dan menyuruh Yi Shui untuk berendam di sana sekarang. (Heh? Katanya tadi caranya bukan dengan kekuatan manusia? Kok tiba-tiba beda?)

Setelah Tetua Jiu balik ke kamarnya, Ran Ran sontak menatap Yi Shui dengan penuh harap. Yi Shui menurutinya, tapi tentu saja Ran Ran tidak boleh melihat, jadi dia menyuruh Ran Ran balik ke kamarnya.

Setelah ganti baju, Ran Ran mendatangi kamarnya Tetua Jiu, tapi malah mendapati Tetua Jiu sedang tidur sangat nyenyak sehingga Ran Ran harus menggunakan bau arak untuk membangunkannya dan mengajaknya ngobrol.

Ran Ran mengaku bahwa dia pernah bertemu dengan kakaknya Tetua Jiu, si Tabib Abadi, orangnya mirip sekali dengan Tetua Jiu walaupun sifat mereka sangat berbeda.

Namun yang tidak Ran Ran sangka, Tetua Jiu malah menyangkal dirinya mirip kakaknya. Dia dan kakaknya memang kembar, makanya banyak orang yang berasumsi bahwa wajah mereka mirip, padahal tidak sama sekali. 

Dia mirip ayah mereka, sedangkan kakaknya mirip ibu mereka. Dia jelek, sedangkan kakaknya sangat tampan, ketampanannya sebanding-lah dengan Yi Shui.

Heh?... Kalau mereka tidak mirip, terus siapa orang yang Ran Ran temui di Gunung Tianmai yang mengantarkannya ke kolam sumsum waktu itu?

Ran Ran mendadak merasa ngeri menyadari ada orang yang menyamar jadi Tabib Abadi untuk menuntunnya ke kolam sumsum, entah dengan tujuan apa.

Lalu... apakah Tetua Jiu yang memberikan air mandi herbal untuk melepaskan Jimat Pembersih Jiwa untuk Yi Shui barusan?

Tetua Jiu menyangkal. Dia sedari tadi tidur nyenyak, lagipula, tidak ada obat yang bisa melepaskan jimat itu.

Gawat! Ran Ran sontak lari ke kamar mandi dan untungnya dia menemukan Yi Shui belum masuk ke dalam bak mandi, malah cuma berdiri melamun di depan bak mandi, entah memikirkan apa.

Ran Ran refleks memeluknya yang jelas saja mengagetkan Yi Shui. Ran Ran memberitahu bahwa air mandi ini adalah tipu muslihat, tapi Yi Shui lebih mengkhawatirkan wajah Ran Ran yang tampak pucat, makanya dia langsung membawa Ran Ran balik ke kamar untuk mengatur energi Qi-nya.

Setelah Ran Ran sudah lebih baik, mereka berdua dan Tetua Jiu kemudian balik ke kamar mandi, tapi mendapati air mandi itu sudah dibuang entah oleh siapa.

Namun masih ada sedikit sisa untuk Tetua Jiu teliti dan mendapati bahwa obat keeemasan ini adalah jimat jahat yang digunakan untuk menguasai orang. Siapa pun pelakunya, dia ingin menguasai Yi Shui.

Memikirkan orang itu, Ran Ran ingat bahwa orang yang menyamar jadi Tabib Abadi memiliki bau herbal yang unik di tubuhnya. Lalu, sebelum mereka masuk ke dunia bawah, mereka bertemu dengan penggembala buta yang Ran Ran ingat bau badannya sama seperti Tabib Abadi.

Waktu itu Ran Ran tidak terlalu memikirkannya, tapi sekarang, dia baru sadar kalau mereka pastinya satu orang yang sama. Dia juga ingat bahwa bapak tua yang memberinya dua pasang sepatu ajaib itu juga memiliki bau badan yang sama.

Berarti selama ini ada orang yang selalu memperhatikan gerak-gerik mereka dan menuntun mereka untuk masuk ke dunia bawah dan menemukan tengkorak Raja Iblis.

Tempat ini terlalu berbahaya. Yi Shui jadi khawatir, makanya dia langsung membawa semua muridnya pergi dari gunung ini secepat mungkin.

Dalam perjalanan, mereka juga mendengar update terbaru tentang Wei Jiu. Dia sekarang menamai api sejati itu dengan nama baru 'Api Suci Gerbang Merah'. 

Berkat api itu, sekarang Wei Jiu mampu mengontrol para tetua sekte lain. Kaisar Su Yu juga sekarang mendadak berpaling ke Wei Jiu setelah para anak buahnya sudah tidak berguna lagi. Dia lebih mendukung Wei Jiu karena Wei Jiu pernah membantunya, dan juga karena Su Yu tidak pernah mempercayai para sekte lain.

Dengan api itu, Wei Jiu membawa para anak buahnya keluar dari gunung untuk menaklukkan dan membasmi para monster yang meneror seluruh negeri, otomatis semakin menaikkan martabatnya. Mungkin sebentar lagi dia akan bisa mengalahkan Mu Qing Ge dan menggantikannya sebagai penasihat kekaisaran. 

Demi keamanannya, Tetua Jiu sekarang harus ikut mereka. Dia memberitahu mereka bahwa satu-satunya cara untuk membatalkan efek jimat itu adalah Yi Shui harus jatuh cinta lagi pada Ran Ran.

Cintanya harus dalam, sehidup semati. Misalnya, kalau kapan-kapan Ran Ran menghadapi bahaya, Yi Shui gunakan saja tubuhnya untuk menamengi Ran Ran dan kena tusuk pedang. Kalau dia beruntung, maka ingatannya akan pulih. 

Jelas saja muka Yi Shui langsung empet mendengarnya. Dia bahkan belum bisa menerima kemungkinan dirinya jatuh cinta sama Mu Qing Ge, apalagi menggunakan tubuhnya untuk kena tusuk pedang demi Mu Qing Ge.

Ran Ran pun cuma bisa tersenyum masam, menyadari kalau Yi Shui takkan mungkin melakukan itu untuknya. Yi Shui memang jatuh cinta pada Mu Qing Ge dulu sehingga dia rela mengorbankan setengah Golden Core-nya untuk Mu Qing Ge, tapi kan dia bukan Mu Qing Ge. 

Ran Ran yakin kalau Yi Shui sebenarnya cuma memandangnya sebagai penggantinya Mu Qing Ge dan bukannya benar-benar mencintainya sebagai Xue Ran Ran.

Ditambah lagi sekarang Yi Shui hilang ingatan. Yi Shui bahkan tidak ingat tentang cintanya terhadap Mu Qing Ge, sudah pasti dia semakin tidak penting di mata Yi Shui yang sekarang.

Di saat seperti ini, Yi Shui semakin memperparahnya dengan menyuruh Ran Ran untuk merayunya jika Ran Ran mau ingatannya pulih, soalnya dia meyakini bahwa Mu Qing Ge-lah yang dulu merayunya. Tidak mungkin dia akan jatuh cinta pada Mu Qing Ge kalau bukan diguna-guna oleh Mu Qing Ge.

Jelas saja Ran Ran tidak terima karena menurut ingatannya sebagai Ran Ran, justru Yi Shui-lah yang menggunakan pesona dan ketampanannya untuk merayu dirinya yang polos dan naif.

Mereka berdua jadi perang dingin gara-gara masalah ini, otomatis membuat suasana di Xishan jadi terasa lebih menegangkan dan menakutkan.

Saat Qiu Xier menemukan Ran Ran sedang mencuci baju semua orang di sungai, dia malah melihat Ran Ran sedang melamun menatap sepasang sepatu, entah memikirkan apa. Dia langsung menyikut Ran Ran untuk memberitahunya bahwa Shifu sekarang sedang menatap Ran Ran dari seberang sungai.

Melihat itu, Ran Ran akhirnya mendatangi Yi Shui. Tapi Qiu Xier tidak mendengar mereka bicara, sepertinya mereka berkomunikasi via telepati, lalu kemudian keduanya bersama-sama masuk ke dalam hutan.

Entah apa yang mereka bicarakan, tapi setelah mereka keluar dari hutan, sepertinya ketegangan di antara mereka mulai mereda.

Dua hari kemudian saat Yue Sheng akhirnya siuman, Ran Ran menyuruh Qiu Xier dan Shen Kuo untuk keluar mengambil air dari sungai. Lalu sembari mengganti perbannya Yue Sheng, Ran Ran tanya-tanya apakah Shen Kuo selalu menjaganya di sisinya selama mereka di Gunung Api Merah waktu itu.

Yue Sheng mengaku bahwa waktu itu Shen Kuo memberinya pil penenang untuk meredakan sakitnya, lalu setelah meminumnya, dia tertidur dan baru bangun setelah mereka semua kembali.

Yue Sheng benar-benar menyesali kenekatannya, seandainya waktu itu dia mempercayai Shifu, alih-alih nekat mengikuti Lao Feng, maka dia pasti tidak akan berakhir jadi begini. 

Untungnya Ran Ran tetap berbaik hati untuk menyemangatinya. Tidak masalah walaupun sekarang dia cacat fisik, yang penting semangat hidupnya tidak ikutan cacat. Lihatlah Paman Zeng Yi yang walaupun tangannya cacat tapi tetap bisa sukses.

Berkat itu, Yue Sheng yang awalnya seperti orang yang hampir mati, akhirnya mulai mendapatkan semangat hidupnya kembali sehingga keesokan harinya, dia mau membantu Qiu Xier dan yang lain untuk mengerjakan tugas-tugas mereka dengan satu tangannya.

Setelah mereka tiba kembali ke Xishan, Ran Ran pamitan ke Yi Shui. Dia mau kembali menemui orang tua angkatnya. Maksudnya dia cuma mau mengunjungi mereka sebentar, eh Yi Shui malah dengan dinginnya menyatakan bahwa dia men-DO Ran Ran dari Xishan karena dia tidak mau menjadikan Mu Qing Ge sebagai muridnya.

Perdebatan mereka terdengar oleh para murid yang sedang latihan di luar. Kesal, Ran Ran pun langsung berbalik pergi sembari dengan lantang menyatakan bahwa dia mau balik ke orang tuanya dan bersenang-senang sepanjang jalan.

Namun saat dia hendak mengambil pohon reinkarnasi di halaman, dia malah tidak menemukan pohon itu karena ternyata sudah dipindahkan entah ke mana oleh Yu Chen atas perintah Yi Shui.

Untungnya Ran Ran masih punya dua botol air rendaman akar pohon, sepertinya cukup sampai dia tiba di rumah orang tuanya. Akhirnya dia pergi dari Xishan dengan hanya membawa itu, dan tepat saat dia pergi, Yi Shui mengumumkan bahwa dia mau bertapa lagi ke atas gunung. Ran Ran akhirnya pergi tanpa pamitan lagi.

Namun tepat saat dia baru meninggalkan Gerbang Gunung Xishan, Shen Kuo mendadak menyusulnya. Dia mengkhawatirkan Ran Ran, makanya dia ngotot mau mengantarkan Ran Ran. Lagipula, Shifu sedang bertapa sekarang, jadi dia bisa bebas pergi mengantarkan Ran Ran.

Ran Ran setuju. Sekalian nanti mereka bisa menemui Paman Zeng Yi, Ran Ran mau memintanya untuk membuatkan tangan palsu untuk Yue Sheng. Shen Kuo bisa membawanya balik nanti.

Karena kondisi Ran Ran yang sekarang lemah, jadi mereka pergi naik kereta kuda sambil ngobrol. Karena Shen Kuo adalah keturunan mantan ketua Gunung Api Merah, Ran Ran penasaran apakah Shen Kuo tumbuh di sana.

Shen Kuo menyangkal, dia lahir setelah Wei Jiu membunuh ketua terdahulu, jadi dia tidak pernah tinggal di gunung itu. Mendengar itu, Ran Ran jadi penasaran, jika Shen Kuo tidak pernah tinggal di sana, lalu bagaimana Shen Kuo dia naik dan turun gunung kurang dari sejam? Hah?

Jadi begini, waktu dia mencuci baju semua orang di sungai waktu itu, dia menemukan ssuatu yang menarik. Semua orang yang waktu itu naik gunung, di sol sepatunya terdapat jejak tanah merah dari atas Gunung Api Merah yang sulit dihilangkan. 

Yang tidak ikut naik gunung waktu itu hanya Yue Sheng dan Shen Kuo yang menjaga Yue Sheng. Sepatunya Yue Sheng bersih. Tapi anehnya, dia malah menemukan jejak tanah merah di sol sepatunya Shen Kuo. Bisakah Shen Kuo menjelaskannya?

Agak kaget sesaat, Shen Kuo cepat-cepat beralasan bahwa karena waktu itu dia bosan setelah Yue Shen ketiduran dan juga karena khawatir, makanya dia meninggalkan Yue Shen sebentar untuk mencari mereka, tapi malah tersesat dan akhirnya dia balik turun gunung.

Ran Ran tak percaya, Shen Kuo menggunakan alasan menjaga Yue Sheng untuk membuat alibi. Pil yang Shen Kuo berikan ke Yue Shen adalah obat tidur, lalu Shen Kuo naik gunung tepat saat dia dan Yi Shui masuk ke celah batu. Dia juga kan yang membuang air mandinya Yi Shui?

Sudah ketahuan, Shen Kuo yang biasanya malu-malu, sekarang mendadak berubah dan tampak sangat menakutkan saat dia dengan sinisnya mengomentari kehebatan analisisnya Ran Ran.

Ya, dia akui, dia memang naik gunung untuk mengambil tengkorak Raja Iblis tepat di depan mata mereka. Sayang sekali rencana mereka gagal untuk menguasai Yi Shui gara-gara Ran Ran.

"Siapa sebenarnya kau?" tanya Ran Ran waspada.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments