Rekap Novel The Days of Seclusion and Love Bab 87 - Bab 89

Feng Yue kesal, bisa-bisanya Yin Ge Zhi melemparnya keluar. Tapi... Dia penasaran. Misalnya dia tenggelam di sungai, apakah Yin Ge Zhi bakalan menyelamatkannya?


"Bagaimana mungkin dia tidak menyelamatkanmu. Tuanku tidak sekejam itu," ujar Guan Zhi.

Hmm, itu artinya, Feng Yue sekarang cukup penting bagi Yin Ge Zhi. Kalau begitu, sepertinya dia tidak perlu lagi menggoda Yin Ge Zhi.

Suasana damai di kediaman Yin Ge Zhi berbeda jauh dari keadaan di luar yang penuh gonjang-ganjing dengan banyaknya pejabat yang dilempar ke penjara oleh Putra Mahkota. 

Salah seorang prajurit kecil khawatir kalau mereka juga akan kena. Yang satunya meyakinkannya untuk tidak terlalu khawatir karena mereka cuma prajurit kecil, Putra Mahkota sekarang ini cuma menarget para pejabat besar, jadi kemungkinan mereka masih aman dan hanya perlu menunggu kabar balasan dari Jenderal Yi.

Tapi si Pejabat Satu heran, kenapa Yin Ge Zhi yang biasanya punya hubungan baik dengan Jenderal Yi, kali ini malah membantu Putra Mahkota?... Pejabat Dua menduga kalau ini karena Yin Ge Zhi sudah kena jebakan Putra Mahkota yang super licik itu. (Pfft! Kebalik). 

Mereka yakin bahwa Putra Mahkota sudah merencanakan segalanya sejak lama. Pertama-tama dimulai dari saat dia memberikan An Shi Chong dan Xu Huai Zhu pada Yin Ge Zhi, lalu kemudian Xu Huai Zhu menghadiahkan wanita cantik pada Yin Ge Zhi.

Walaupun Yin Ge Zhi menyukai Nona Yi, tapi yang namanya pria tidak mungkin tidak tergoda oleh cewek cantik. Apalagi wanita ini kayaknya sesuai seleranya Yin Ge Zhi, makanya Yin Ge Zhi sekarang dikendalikan oleh Putra Mahkota, padahal sejak awal datang ke sini, Yin Ge Zhi tidak pernah tertarik dengan urusan internal Negara Wu. 

Pfft! Mereka tidak tahu bahwa salah satu dalang di balik semua ini justru adalah Yin Ge Zhi. Setelah beberapa hari bekerja dalam damai tanpa diganggu oleh Feng Yue, Yin Ge Zhi akhirnya selesai menyetempel dokumen terakhir lalu menyerahkannya ke Guan Zhi untuk dikirim ke Mahkamah Agung.

Dengan ini, biarpun Jenderal Yi berusaha kembali ke ibu kota secepat mungkin, tapi dia tidak akan sempat menyelamatkan orang-orangnya. Yang bisa dieksekusi harus dieksekusi secepatnya, yang tidak bisa, maka perlu diasingkan secepatnya. Dalam waktu setengah bulan saat Jenderal Yi tiba nanti, keadaan ibu kota akan stabil.

Setelah itu, Yin Ge Zhi langsung menyeret Feng Yue ke ruang belajarnya untuk 'menghukum' Feng Yue atas perbuatannya yang menggodanya waktu itu.

Tak lama kemudian saat melihat Feng Yue tertidur, Yin Ge Zhi bertanya-tanya keheranan pada dirinya sendiri kenapa dia bisa menyukai wanita ini. Mungkin... Karena Feng Yue mengingatkannya pada seseorang, wanita di masa lalunya yang tidak pernah dia lihat wajahnya, tapi entah mengapa Feng Yue dan wanita itu memberinya perasaan yang sama persis.

Tapi dia yakin wanita itu dan Feng Yue berbeda karena wanita itu bisa bela diri, beda dengan Feng Yue. Dia bahkan pernah berpikir untuk bertarung dengannya karena dia yakin kalau mereka memiliki kemampuan setara. 

Sayangnya, pasca Perang Pingchang, gadis itu tiba-tiba menghilang begitu saja dan sampai sekarang, dia belum bisa menemukannya (Ah! Ya itu yang lagi tidur). Setelah tiga tahun, baru Feng Yue yang membuatnya merasakan perasaan familier ini. Masalahnya, dia sama sekali tidak tahu di mana letak persamaan Feng Yue dengan wanita tiga tahun yang lalu itu.

Sudahlah, untuk saat ini dia memutuskan untuk bersikap lebih baik pada Feng Yue karena Feng Yue masih berguna saat ini. Tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, dia harus melepaskan Feng Yue.

Maka saat Feng Yue bangun tak lama kemudian, dia jadi bingung melihat Yin Ge Zhi mendadak jadi baik dan lebih perhatian padanya. Awalnya dia agak ketakutan, tapi setelah beberapa hari kemudian, lama-lama dia jadi terbiasa dimanja dan akhirnya mulai jadi semakin berani pada Yin Ge Zhi.

Suatu hari, Putra Mahkota mendadak muncul dan melihat Feng Yue sedang duduk di pangkuan Yin Ge Zhi sambil memecahkan kulit kacang walnut. Kalau ada yang sulit dipecahkan, langsung Feng Yue serahkan ke Yin Ge Zhi yang dengan mudahnya dihancurkan oleh Yin Ge Zhi dengan kekuatan jarinya doang. Mereka benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih lama yang interaksinya sudah sangat natural.

Putra Mahkota datang untuk mengabarkan bahwa perang di perbatasan sudah kalah, kabarnya Jenderal Yi terluka parah dan sekarang Jenderal Yi sedang dalam perjalanan kembali ke ibu kota. Sungguh aneh, Jenderal Yi yang biasanya akan menghalalkan segala cara untuk bisa menang, bahkan sekalipun itu melanggar hukum dan moral, sekarang kalah begitu saja?

Jelas sekali kalau dia pasti sudah mendengar masalah di ibu kota, makanya dia sengaja kalah perang di perbatasan, supaya ada alasan untuk bergegas kembali ke ibu kota untuk menyelamatkan keadaan di sini. Cih! Feng Yue sinis memikirkan ini. Jenderal macam apa yang tega mengabaikan keselamatan rakyat daerah perbatasan demi menyelamatkan dirinya sendiri?

Putra Mahkota mendadak tanya apakah Yin Ge Zhi masih mencintai Nona Yi, jelas kalau dia masih khawatir kalau-kalau Yin Ge Zhi akan memihak dan menyelamatkan Jenderal Yi kalau dia kembali nanti.

Tentu saja Yin Ge Zhi akan memihak Putra Mahkota, tapi dia sengaja tidak mengungkapkannya secara langsung, supaya Putra Mahkota tidak curiga bahwa sebenarnya dia menganggap Jenderal Yi sebagai musuhnya.

Jadi dia berakting seolah dia ragu-ragu. Feng Yue dengan cepat memahaminya dan langsung ikutan berakting sedih... "Kenapa Yang Mulia tidak menjawab? Bukankah semalam Yang Mulia bilang bahwa Yang Mulia mencintai hamba?"

Berusaha menahan senyumnya, Yin Ge Zhi memberitahunya bahwa Jenderal Yi adalah penyelamatnya, dia berutang nyawa pada Jenderal Yi. Makanya situasinya sangat pelik.

Tangis Feng Yue seketika meledak, mengklaim kalau dia benci Yin Ge Zhi dan tidak mau tinggal di sini lagi. Lalu Yin Ge Zhi mengejarnya dan mengomelinya. Feng Yue jadi semakin marah karena Yin Ge Zhi ternyata masih memikirkan Nona Yi padahal dia sudah pernah bilang kalau dia ada dendam pada Jenderal Yi.

"Aku tidak memikirkan dia!"

"Kalau begitu katakan padaku, antara aku dan Nona Yi, siapa yang akan Yang Mulia pilih?"

Yin Ge Zhi mendesah kalah, "Aku memilihmu."

"Kalau begitu, janji Yang Mulia untuk tidak ikut campur dalam masalah kediaman jenderal, benar atau tidak?

Yin Ge Zhi benar-benar galau sebelum menjawab, "Benar."

Putra Mahkota benar-benar tercengang menyaksikan perdebatan cinta mereka ini. Sungguh dia tidak pernah menyangka kalau Yin Ge Zhi akan dimabuk cinta dan bisa dikendalikan oleh Feng Yue. Tapi baguslah, tapi yang pasti, dia sendiri tidak mau jadi seperti Yin Ge Zhi yang jadi bodoh karena cinta.

Dengan keyakinan ini, Putra Mahkota akhirnya percaya kalau Yin Ge Zhi tidak akan memihak Jenderal Yi dan tidak akan menjadi ancaman baginya. Karena itulah, dia akhirnya merasa aman untuk memberitahu bahwa Kaisar berencana membiarkan Jenderal pensiun dalam damai dan akan membiarkannya lebih sering menemani adiknya, Selir Yi, di istana.

Putra Mahkota percaya diri kalau dia akan bisa mengalahkan Jenderal Yi dan melucuti kekuatan militernya. Apalagi dengan adanya bantuan Yin Ge Zhi di sini yang tergila-gila oleh seorang wanita cantik yang mungkin akan membuatnya tinggal di negara ini seumur hidupnya. Dengan pikiran itu, Putra Mahkota pun pulang ke istana dengan hati senang dan tenang.

Yin Ge Zhi heran dengan Feng Yue. Padahal dia bahkan tidak bilang apa-apa tentang apa yang dia rencanakan tentang Jenderal Yi, tapi Feng Yue bisa semudah itu menebak apa yang ada di pikirannya dan membantunya memberi jalan keluar. Dipikir-pikir, pengetahuan Feng Yue tentangnya agak menakutkan.

Namun Feng Yue dengan cepat meruntuhkan kecurigaannya dengan mengklaim bahwa dia hanya menebak bahwa Yin Ge Zhi tidak mau melawan Jenderal Yi secara terang-terangan karena Nona Yi, tapi Yin Ge Zhi juga tidak mau berlawanan dengan Putra Mahkota. Sedangkan tentang Nona Yi, mudah saja membohonginya. Makanya tadi dia membantu Yin Ge Zhi dengan menggunakan dirinya sebagai alasan.

Feng Yue kemudian mendapat pesan dari informannya bahwa  Jenderal Yi sudah semakin dekat ibu kota. Selain itu, tidak ada apa-apa lagi. Hanya Pasukan Penjaga Kota sekarang latihan di lapangan pelatihan Utara.

Hmm? Kenapa penjaga kota sekarang mengubah tempat pelatihannya di Utara? Jenderal Yi pasti akan curiga kalau keluarga kerajaan sekarang waspada terhadapnya. An Shi Chong tidak mungkin memindahkan tempat pelatihan di Utara tanpa alasan, dia jadi curiga kalau ini pasti idenya Yin Ge Zhi. Apa sebenarnya rencananya?

Tepat saat itu juga, mendadak Ling Shu datang dengan panik mengabarkan ada masalah penting di Menara Menghui. He Chou cari masalah dengan seorang pejabat dan sekarang pejabat itu menuntut He Chou untuk ditangkap.

Khawatir, Feng Yue langsung membujuk Yin Ge Zhi untuk ikut dengannya ke sana dan melihat situasi. Bagaimanapun, semua informasi yang Feng Yue berikan pada Yin Ge Zhi berasal dari Menara Menghui, jadi tidak akan bagus untuk mereka jika sampai terjadi sesuatu pada Menara Menghui. Yin Ge Zhi setuju, tapi... itupun kalau Feng Yue juga mau membantunya menyelesaikan sesuatu. Deal!

Masalahnya Yin Ge Zhi berhubungan dengan Fang Wen Xin, dia satu-satunya orang dalam daftar yang tidak pernah mendatangi Menara Menghui, makanya Feng Yue tidak tahu banyak tentangnya.

Orang ini sangat berhati-hati. Belakangan ini Yin Ge Zhi sudah berusaha mencari kesalahannya, tapi Fang Wen Xin tidak punya kontak langsung dengan Jenderal Yi dan sangat jarang keluar istana. 

Makanya Putra Mahkota berinisiatif memberinya libur supaya mereka bisa mengetahui siapa saja dia berhubungan, tapi sejauh ini tidak ada yang penting. Dulunya, Fang Wen Xin adalah anak buahnya Jenderal Yi yang paling sengit dan penuh prestasi. Tapi pada akhirnya dia rela masuk istana dan hanya menjadi wakil komandan pengawal kerajaan.

Pada dasarnya, Jenderal Yi selalu rutin merekomendasikan para anak buahnya untuk menempati berbagai posisi penting di istana dan ibu kota, dan Kaisar selalu mengabulkan rekomendasinya, hingga pada akhirnya, hampir semua pejabat istana adalah orang-orangnya Jenderal Yi. Jika sampai terjadi sesuatu, kemungkinan besar mereka tidak akan mendengarkan perintah kerajaan, melainkan perintah Jenderal Yi.

Kaisar sama sekali tidak memiliki insting kewaspadaan akan bahaya masa depan, untungnya Putra Mahkota cerdas. Jika tidak, maka tidak akan ada seorang pun di dunia ini yang bisa menangani Jenderal Yi.

Putra Mahkota lumayan ekstrim dalam menyingkirkan berbagai kekuatan Jenderal Yi secepat mungkin sebelum Jenderal Yi kembali. Tapi dia memang harus melakukannya secepat mungkin, jika tidak, maka saat Jenderal Yi kembali, dia tidak akan mungkin menang melawannya.

Tapi Yin Ge Zhi menegaskan bahwa dia dan Feng Yue tidak boleh sampai terlibat secara langsung dalam masalah ini, pokoknya mereka hanya harus menjadi orang luar yang melihat segalanya dari kejauhan.

Sesampainya di depan Menara Menghui, mereka melihat situasi sangat ribut dengan Madam Jin yang berusaha keras menyelamatkan He Chou yang hendak ditangkap.

Yang tidak mereka sangka, pejabat yang bermasalah dengan He Chou ternyata adalah target mereka, Fang Wen Xin. Dialah pria yang sangat ingin He Chou bunuh karena dendam kesumat masa lalunya. Sayangnya dia gagal membunuh Fang Wen Xin dengan tusuk kondenya.

Namun begitu mengenali wajah Yin Ge Zhi, Fang Wen Xin seketika ketakutan, takut Yin Ge Zhi akan menyelidikinya dan menjebloskan ke penjara juga seperti para pejabat lainnya. Makanya dia mendadak urung menangkap He Chou dan bergegas membawa temannya pergi.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments