Rekap Novel Coroner's Diary Bab 44 - Bab 48



Yan Chi agak ragu saat dia harus membuka bajunya untuk memperlihatkan lukanya, khawatir karena tabibnya kan cewek. Pfft! Namun yang tak disangkanya, malah Qin Wan sendiri yang mendadak berinisiatif membantu membuka bajunya saat melihatnya kesulitan. 

Yang tak disangka Qin Wan, luka lama Yan Chi cukup parah, bekas luka sayatan di punggungnya panjang melintang mulai dari bahu kiri sampai pinggang kanannya.

Lukanya tidak dirawat dengan benar sehingga sekarang lukanya terbuka lagi dan bernanah. Ditambah sekarang juga ada luka baru yang jelas hasil dari pertarungan dengan Yue Qing tadi.

Qin Wan memperkirakan luka ini sekitar berumur setengah bulan yang lalu. Aneh sekali, bukankah setengah bulan yang lalu seharusnya dia sedang dalam perjalanan ke Jinzhou? Siapa yang menyerangnya? Kenapa dia tiba-tiba kembali ke ibu kota padahal prestasi militernya luar biasa dalam menjaga perbatasan? Kenapa Kaisar mengirimnya kemari untuk mengirim ucapan selamat? Ada masalah apa sebenarnya di antara para pejabat tinggi ini sebenarnya?... Namun tentu saja, Qin Wan tidak berani mempertanyakan semua pertanyaan ini dan hanya fokus merawat lukanya.

Tiba-tiba saja Yan Chi tanya apakah dia mengenal Shen Yi dan dari mana dia belajar menginvestigasi kasus. 

Qin Wan sampai kaget mendengar pertanyaan dadakan itu, namun untungnya dia tetap lancar berbohong menyangkal, dan mengklaim bahwa dia hanya pernah membaca buku-bukunya Shen Yi. 

Masalah menginvestigasi kasus, dengan pura-pura bodoh dia mengklaim kalau dia tidak menginvestigasi kasus, mana bisa dia menginvestigasi kasus? Dia hanya menebak berdasarkan ilmu medisnya.

Dulu ayahnya punya buku medis dari penulis bernama Hua Ci yang merupakan seorang ahli medis terkemuka dari dinasti sebelumnya, yang isinya memuat berbagai macam luka ringan sampai berat, mana-mana saja yang bisa diselamatkan dan tidak, dan cara-cara menangani yang masih bisa diselamatkan. Buku medis ini cukup beda dari yang lain sehingga sebenarnya lebih cocok menjadi buku panduan investigasi kasus kriminal.

Yan Chi tak percaya begitu saja, terutama fakta kalau Qin Wan pintar mendeteksi kebohongan orang lain, yang itu artinya, dia sendiri pasti ahli dalam menghindari deteksi kebohongan. 

Karena itulah memutuskan untuk tak mendesaknya lagi untuk saat ini dan hanya memperingatkannya untuk tidak lagi menyebut nama Shen Yi. Sekarang dia adalah kriminal yang sudah dieksekusi karena keterlibatannya dalam sebuah kasus besar di ibu kota yang melibatkan pangeran dan selir kerajaan.

Qin Wan pura-pura tak tahu tentang itu dan mengiyakan saja peringatan Yan Chi, mengklaim bahwa dia tidak akan berani mengomentari masalah kekaisaran dan pengadilan.

Qin Wan sekarang harus memotong bagian daging yang bernanah dan menawarkan dua pil bius pada Yan Chi, tapi Yan Chi bersikeras menolak meminumnya. Yan Chi menjelaskan bahwa saat perang pecah, persediaan obat cukup langka, makanya mereka sudah membiasakan diri untuk tidak menggunakan obat bius.

Dan dia benar-benar tidak bersuara sedikit pun saat Qin Wan mengunakan pisau Han Yue memotong dagingnya yang membusuk. Pertanda dia sedang berjuang menahan rasa sakit hanyalah keringat di dahinya dan tangannya yang mengepal erat.

Setelah Qin Wan selesai, dia memperingatkan Yan Chi untuk menghindari air selama sebulan dan pastinya, dia juga tidak boleh melakukan bela diri untuk sementara waktu. Lukanya mencapai tulang, jadi kalau sampai infeksi lagi, mungkin malah akan memengaruhi organ dalamnya. Kalau sudah begitu, maka dia mungkin tidak akan bisa kembali ke medan perang selamanya.

Sebagai bayaran atas bantuan medisnya, Yan Chi punya hadiah untuknya dan langsung memberi isyarat pada Bai Feng yang langsung maju menyodorkan sebuah kotak pada Qin Wan. 

Yan Chi meyakinkannya bahwa itu bukan perhiasan mahal, dan baru setelah itu Qin Wan berani menerimanya. Dia tidak langsung membukanya tapi kotaknya ringan, berarti memang bukan perhiasan.

Qin Wan baru membukanya setelah kembali ke kamarnya dan yang tak disangkanya, isinya ternyata sepasang sarung tangan waterproof dan sembilan benda yang bentuknya pencampuran antara jarum dan pisau. 

Qin Wan mengenali kesembilan jarum ini adalah sembilan jarum yang disebutkan di sebuah teks medis kuno yang sudah hilang sejak seratus tahun yang lalu.

Dan yang lebih tidak Qin Wan sangka, di setiap ujung jarum itu, ada ukiran kecil nama 'Wan'. Berarti ini bukan sekedar biaya medis, Yan Chi sengaja membuatkan ini khusus untuknya. Tapi apa maksudnya?

Qin Wan merasa tidak bisa menerimanya karena benda ini terlalu berharga. Namun belum sempat pergi, dia malah mendadak mendengar jeritan Fu Ling, dan saat dia mengikuti arah pandangan Fu Ling, dia sontak shock... melihat mayat pengantin tanpa kepala di luar jendela. OMG! hantu?

Lalu saat dia mengalihkan pandangannya sebentar hanya untuk membantu Fu Ling bangkit dari lantai, si mayat pengantin tanpa kepala itu mendadak menghilang. 

Qin Wan ingin mencarinya, tapi Fu Ling mencegahnya dan mencengkeram roknya dengan kuat saking takutnya dan berusaha mengajak Qin Wan pergi dari rumah ini secepatnya.

Tapi Qin Wan yakin kalau itu bukan hantunya Nona Song, itu mungkin mayat lain yang dibuat mirip dengan mayatnya Nona Song atau... seseorang yang sengaja menirukan mayat Nona Song dengan tujuan jahat.

Dia berusaha membujuk Fu Ling untuk tidak takut, tapi Fu Ling terus gemetar hebat dengan ketakutan dan bersikeras mau pulang.

Terpaksa Qin Wan harus menggunakan jarum akupuntur pemberian Yan Chi untuk menusuk titik tertentu di lengannya Fu Ling dan dengan cepat berhasil menenangkan Fu Ling, walaupun tangisannya masih belum berhenti.

Qin Wan lalu menyuruh pelayan untuk memanggil Tuan dan Nyonya Marquis. Lalu tak lama kemudian, Tuan dan Nyonya Marquis datang dengan diikuti anak-anak mereka dan juga Yan Chi.

Fu Ling masih mewek saat dia memberitahu mereka bahwa tadi ada mayat Nona Song di luar jendela. Namun Qin Wan dengan cepat mengoreksi, ada orang yang sengaja menirukan mayat Nona Song. Di dunia ini tidak ada yang namanya hantu. Karena itulah, Qin Wan meminta mereka untuk menemaninya mengecek TKP.

Tepat di bagian depan jendela kamarnya Qin Wan, mereka menemukan baju pengantin merah yang jatuh ke tanah. Yue bersaudara mengenali ini sebagai baju pengantin yang dipakai mayatnya Nona Song waktu tiba pertama kali di sini.

Qin Wan bergerak cepat mengecek area sekitar taman bunga. Melihatnya kesulitan bergerak karena harus memegangi lampu lampion dan juga roknya, Yan Chi pun sigap membantunya memeganginya lampunya.

Qin Wan menemukan ada jejak kaki dan beberapa bunga mawar terdekat berhamburan kelopaknya. Yan Chi memperhatikan tembok tempat ini tidak seberapa tinggi, orang yang bisa bela diri bisa melompatinya dengan mudah. 

Qin Wan dan Yan Chi kemudian memeriksa baju pengantin itu dan mendapati baju pengantin ini, walaupun sama persis dengan yang dipakai Nona Song, tapi ini baju baru yang belum pernah dipakai.

Selain itu, baju ini terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan dibuat dengan sedemikian rupa sehingga seharusnya tanpa cela, tapi Qin Wan malah menemukan dua cela, noda hitam di bagian lengan kiri dan di dekatnya, ada beberapa jahitan yang lepas.

Menurut Tuan Marquis, mayat Nona Song di simpan di kamar mayat dengan masih mengenakan baju pengantinnya. Kalau begitu, Qin Wan menyimpulkan bahwa baju pengantinnya pasti ada dua yang dibuat mirip sebagai cadangan. Jadi baju pengantin yang ini pasti baju pengantin cadangan yang sebelumnya disimpan di kotak mahar pengantin. 

Kebetulan sekali, lokasi tempat ini cukup dekat dengan tempat tinggal rombongan pengantin yang masih menginap di sini. Sebaiknya dicek apakah baju pengantin cadangannya masih ada di kotaknya atau tidak.

Nyonya Marquis bingung apa tujuan si pelaku menakut-nakuti Qin Wan dan Fu Ling padahal mereka berdua bahkan tidak ada hubungannya dengan kasus ini. Tuan Marquis pun segera memerintahkan Yue Jia untuk segera menghubungi Prefek Huo dan menyelidiki seluruh kediaman.

Berhubung Qin Wan takut Fu Ling kenapa-kenapa kalau mereka balik ke kamar tersebut, maka Qin Wan pun meminta mereka untuk memindahkannya dan Fu Ling ke kamar lain.

Yue Ning dengan senang hati mengajak mereka tinggal di kamarnya saja. Qin Wan setuju. Sementara Fu Ling mengepak barang-barang mereka, Qin Wan menatap jendela sembari memikirkan bagaimana cara si pelaku muncul di sana menirukan mayat tanpa kepala.

Tepat saat itu juga, Yue Qing tak sengaja muncul di jendela, sedang memimpin para pelayan untuk menyelidiki area tempat itu sambil masih memegangi baju pengantin cukup tinggi sehingga menutupi seluruh kepalanya.

Pemandangan itu sontak membuat Qin Wan sadar bahwa si pelaku pastilah cowok setinggi enam kaki (sekitar 183cm) dan kidal.

Qin Wan menyampaikan kesimpulannya ini pada Tuan Marquis, lalu tak lama kemudian, Tuan Marquis menyampaikannya pada Prefek Huo.

Huo Ning yang kali ini ikut ayahnya untuk menginvestigasi kasus ini, menduga bahwa tujuan si pelaku adalah untuk membuat kepanikan. 

Berhubung kasus ini melibatkan dua keluarga besar, mungkin si pelaku sengaja melakukan ini untuk memprovokasi kedua keluarga atau mungkin pula tujuannya adalah untuk menganggu penyelidikan.

Tuan Marquis kemudian mengantarkan Prefek Huo untuk menemui para pelayan keluarga Song dan Wei Yan Zhi yang tampak paling gigih ingin kasus ini segera mendapatkan pencerahan. 

Wei Yan Zhi juga yang paling kecewa saat Prefek Huo mengaku bahwa dia belum mendapatkan petunjuk apa pun. Wei Yan Zhi juga bersedia bekerja sama dengan baik saat diinterogasi, dan sontak kaget saat melihat baju pengantin yang ada di tangan anak buahnya Prefek Huo, mengira mereka melepaskan baju pengantinnya Nona Song. 

Prefek Huo menyangkal, baju pengantinnya Nona Song masih terpakai mengikuti instruksinya Wei Yan Zhi yang menginginkan mayat Nona Song tetap memakai baju pengantinnya sampai perwakilan Keluarga Song datang.

Kalau begitu, Wei Yan Zhi menyimpulkan bahwa ini adalah baju pengantin cadangannya. Tapi sepengetahuannya, baju pengantin cadangan ini tidak pernah dikeluarkan. Jadi bagaimana bisa Prefek Huo memiliki baju pengantin cadangan ini?

Prefek Huo tidak menjelaskan banyak dan hanya memerintahkan anak buahnya untuk memanggilkan kepala pengiring pengantin kemari. Tak lama kemudian, dua orang wanita pengiring pengantin datang dan begitu melihat baju pengantin di tangan Wei Yan Zhi, mereka sontak shock dan sangat ketakutan.
Bersambung...

Post a Comment

0 Comments