Rekap Novel The Days of Seclusion and Love Bab 90 - Bab 93

Berkat He Chou, mereka akhirnya mengetahui kelemahan dan kejahatan yang dilakukan Fang Wen Xin.

Satu tahun yang lalu pasca kemenangan perang, Kaisar menghadiahi Fang Wen Xin sejumlah tanah. 

Namun kemudian Fang Wen Xin malah menggunakan dekret kerajaan itu untuk mengambil paksa seluruh tanah keluarganya He Chou, semuanya dirampas tanpa sisa sedikitpun. 

Ayahnya He Chou tidak terima dan berusaha menggugat Fang Wen Xin. Namun kemudian, mereka malah didatangi sekelompok binatang berbaju zirah yang memukuli ayahnya sampai mati lalu membvnuh keluarganya yang lain dan melecehkan He Chou.

Sayang sekali dia tetap gagal membalaskan dendamnya hari ini. Yin Ge Zhi punya ide, He Chou ajukan gugatan lagi, tidak masalah biarpun dia tidak punya bukti, tapi kali ini dia tidak boleh sendirian, dia  harus mengumpulkan korban-korban lain yang tanahnya juga disita secara paksa oleh Fang Wen Xin dan menggugatnya bersama-sama. Pengadilan akan menginvestigasi, dan dalam proses investigasi, bukti-bukti akan muncul. Setelah itu, pihak berwajib yang akan menangani sisanya.

Dan demi keamanan He Chou, mereka memutuskan untuk memindahkan He Chou ke rumahnya Yin Ge Zhi. Lalu Feng Yue memberitahu Madam Jin bahwa Yin Ge Zhi mau menebus He Chou, tapi berhubung Yin Ge Zhi tidak mau bayar dengan alasan dia tidak boleh mengeluarkan banyak uang supaya tidak dikira melakukan korupsi, jadi dia langsung mengambil kantong uangnya Feng Yue dan melemparnya ke Madam Jin. Bah! Feng Yue kesal!

He Chou ditempatkan di kamar tamu, jadi sekarang Feng Yue pindah ke kamarnya Yin Ge Zhi. Tapi, Feng Yue penasaran apakah menggugat Fang Wen Xin akan bisa membuatnya dihukum mati?

Tidak! Karena pengambilan tanah secara paksa tidak termasuk kejahatan besar, dan yang membvnuh keluarganya He Chou juga para anak buahnya, bukan Fang Wen Xin sendiri. 

Namun sekarang ini Putra Mahkota sedang mengincar siapa pun yang berhubungan dengan Jenderal Yi. Jadi dia pasti tidak akan membiarkan Fang Wen Xin hidup.

Dua hari kemudian, He Chou memimpin beberapa petani untuk berdemo di depan kantor Mahkamah Agung untuk menggugat Fang Wen Xin. 

Cukup heboh sehingga menarik perhatian masyarakat. Namun bahkan setelah berlutut selama dua setengah jam, kantor Mahkamah Agung tetap tertutup dan menolak menemui mereka.

Saat inilah, Putra Mahkota 'tak sengaja' lewat. Dia jadi sangat marah sehingga dia langsung memerintahkan supaya kantor Mahkamah Agung dibuka paksa dan menanyakan masalah gugatan para rakyat jelata ini.

Tak lama kemudian, Fang Wen Xin akhirnya dijebloskan ke penjara. Namun sayangnya, kasus ini tidak cukup untuk membuatnya dihukum mati. 

Namun Putra Mahkota perlu menyingkirkannya secepat mungkin, jadi dia butuh cara lain, dan cara itu adalah dengan cara mengorbankan He Chou. 

He Chou yang dendam kesumat pada Fang Wen Xin, langsung setuju dengan idenya Putra Mahkota tak peduli biarpun dia harus mengorbankan hidupnya sendiri.

Maka kemudian, mereka membuat sandiwara yang mana He Chou pura-pura menusuk Putra Mahkota, lalu He Chou dipenjara di sel yang sama dengan Fang Wen Xin dengan masih memegang pisau yang dia gunakan untuk pura-pura menusuk Putra Mahkota. Sepertinya Fang Wen Xin sudah dibuat pingsan saat He Chou masuk sehingga kemudian He Chou bisa menusuknya sampai mati dengan mudah.

Pastinya kejadian ini membuat Putra Mahkota jadi berdebat sengit lagi dengan para pejabat yang menuduhnya sadis dan brutal, meraka bahkan berani menuduhnya membvnuh orang yang tidak bersalah. Namun dengan cepat mulut mereka terbungkam saat bukti kejahatan Fang Wen Xin dibeberkan di hadapan mereka.

He Chou divonis hukuman mati, tapi Putra Mahkota menyelamatkannya dengan menjadikannya sebagai pelayan pribadinya. Feng Yue yang sudah sangat mengkhawatirkan He Chou dan mengira He Chou akan dieksekusi, jelas kaget saat kemudian dia melihat He Chou aman sentosa di sisi Putra Mahkota yang kemudian memperkenalkan He Chou dengan nama barunya, Wang Yu, pelayan barunya Putra Mahkota. Feng Yue begitu lega dan senang melihatnya masih hidup dan sekarang aman dalam penjagaan Putra Mahkota.

Sekarang Yin Ge Zhi harus bergegas mengembalikan barang-barang rahasianya Jenderal Yi sebelum orangnya tiba di ibu kota besok. Kebetulan, Xu Huai Zu mau dijodohkan dengan temannya Nona Yi, yaitu Nona Song. 

Jadi Yin Ge Zhi memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat keduanya dipertemukan di rumahnya Jenderal Yi, supaya sekalian dia ada alasan untuk mengembalikan barang-barang rahasia itu, sekalian mengembalikan semua buku yang dia pinjam.

Feng Yue yang masih kesal sama Nona Song, sontak menyatakan mau ikut ke sana. Yin Ge Zhi dengan senang hati setuju, malah, sepertinya bukan cuma Feng Yue yang dendam sama Nona Song. Sepertinya Yin Ge Zhi juga dendam sama dia. 

Bahkan saat kemudian mereka pergi ke sana bersama Xu Huai Zhu, Yin Ge Zhi yang paling semangat memberitahu Xu Huai Zhu tentang Nona Song yang turut andil dalam membuat Feng Yue terluka di kediaman jenderal waktu itu.

Dia ngomong seolah hanya Nona Song yang paling bersalah dan sengaja menghilangkan bagiannya Feng Yue yang cari masalah duluan, dan itu sukses membuat Xu Huai Zhu jadi ilfeel sama Nona Song. Dia tidak terima ada orang yang berani membuli Feng Yue. 

Ditambah lagi, sejak awal juga dia kurang setuju dengan perjodohan ini. Dia tidak mau menikah dengan orang yang salah dan menghancurkan hidupnya sendiri, karena itulah dia butuh bantuan Feng Yue untuk mengetes karakter asli dari calonnya itu. Feng Yue setuju.

Maka sesampainya di sana, Xu Huai Zhu dengan sengaja perhatian banget sama Feng Yue di hadapan Nona Song yang otomatis membuat Nona Song kaget dan khawatir kalau Feng Yue pasti bicara buruk tentangnya pada Xu Huai Zhu.

Apalagi kedua calon yang seharusnya duduk dan bicara berdua di paviliun, sekarang malah jadi duduk bertiga, dengan Xu Huai Zhu dan Feng Yue yang tersenyum manis pada satu sama lain dan mengabaikan Nona Song.

Baru beberapa saat kemudian Xu Huai Zhu mengalihkan perhatiannya pada Nona Song dan mulai menanyakan tentang pengajaran tata krama Nona Song terhadap Feng Yue waktu di sini terakhir kali.

Jelas saja Nona Song jadi makin panik dan buru-buru menyangkal dan berusaha meminta Xu Huai Zhu untuk mengusir Feng Yue karena dia mau membicarakan sesuatu berdua saja dengan Xu Huai Zhu.

Feng Yue dengan patuh minggir agak jauhan dan memunggungi mereka tapi tidak jauh-jauh amat sehingga masih bisa menguping percakapan mereka yang mana Nona Song langsung mencoba menghasut Xu Huai Zhu dan menjelek-jelekkan Feng Yue.

Xu Huai Zhu bukan cuma belajar bela diri dari gurunya, tapi juga belajar berakting dan sekarang dia dengan lihainya mengikuti permainan Song, pura-pura kaget saat Nona Song memfitnah Feng Yue tidak bermoral dan pura-pura tak tahu saat Nona Song memberitahunya bahwa Feng Yue adalah wanita penghibur.

Lalu kemudian Nona Song menyarankannya untuk segera menyingkirkan Feng Yue dan memperingatkannya untuk tidak sampai tergoda oleh wanita semacam itu, lalu kemudian dia mengakhirinya dengan memuji segala kelebihan Xu Huai Zhu.

Berusaha menyembunyikan kesinisannya, Xu Huai Zhu tetap tersenyum manis padanya saat mengomentari kalimat terakhirnya, sepertinya Nona Song punya standar yang tinggi tentang pria.

Wajar sih, berasal dari keluarga bangsawan memang harus punya standar yang tinggi, dia sendiri juga begitu. Dia selalu menyukai gadis yang bicaranya sedikit, bijak, tidak suka menggosipkan orang di belakang, dan tidak suka mencampuri urusan orang lain. Kebetulan sekali Nona Song memiliki semua itu, jadi dia yakin kalau mereka akan cocok. (Pfft! Dia semakin lama semakin mirip sama gurunya).

Feng Yue langsung paham kalau dia lagi sarkas dan sontak terbatuk ringan mendengarnya. Sedangkan Nona Song butuh waktu beberapa detik untuk mencerna makna ucapannya. Dan saat akhirnya dia paham, dia langsung beranjak pergi ke Nona Yi sambil menangis dan mengadukan Feng Yue, memfitnah Feng Yue membulinya.

Feng Yue sontak membela diri dan Xu Huai Zhu juga langsung membela Feng Yue dan bersaksi kalau Feng Yue tidak melakukan apa pun terhadap Nona Song, Feng Yue bahkan tidak bicara sepatah kata. 

Xu Huai Zhu dengan muka tanpa dosa mengklaim kalau dia juga bingung kenapa Nona Song menangis padahal dia memuji-muji Nona Song, eh Nona Song malah pergi sambil menangis. 

Nona Song pasti sangat tidak menyukainya sehingga dia melakukan ini untuk mempermalukannya. Dia sungguh hanya ingin berhubungan baik dengan Nona Song, dan apa yang dia ucapkan tadi sungguh hanya untuk menyenangkan hati Nona Song.

Nona Yi mempercayai Xu Huai Zhu dan langsung mengomeli Nona Song, meyakini kalau Xu Huai Zhu cuma bercanda doang dan mengingatkan Nona Song untuk mengalah saja, apalagi mereka akan jadi satu keluarga di masa depan nanti. Xu Huai Zhu pasti akan menghargai Nona Song nantinya. Mereka berjodoh, jadi harus berhubungan dengan baik.

Nona Song awalnya masih kesal, tapi ucapan Nona Yi menurutnya masuk akal dan akhirnya memutuskan untuk menurutinya dan mengalah. Xu Huai Zhu yang ogah, mengklaim kalau dia tadi sangat ketakutan oleh tangisan Nona Song, dia tidak berharga untuk Nona Song. Kalau mereka menikah, maka dia tidak akan bisa memberikan hatinya sepenuhnya dan hidup mereka tidak akan bahagia.

Itu sontak membuat Nona Yi jadi semakin mengomeli Nona Song karena memang ini salahnya sendiri. Kalau dia mau menikah, seharusnya dia mengalah saja. Nona Song akhirnya diam sambil berpikir kebingungan, apakah menikah artinya dia harus selalu mengalah?

Pemandangan ini mengingatkan Feng Yue akan masa lalunya Yin Ge Zhi. Namun dulu Yin Ge Zhi menangani masalah semacam ini dengan lebih brutal. 

Dulu saat Yin Ge Zhi dipaksa oleh Kaisar Negara Wei untuk menerima delapan selir, Yin Ge Zhi terpaksa menerimanya dengan syarat bahwa dia harus diperbolehkan untuk memilih sendiri istri utamanya. 

Namun baru juga kedelapan selir tersebut masuk Istana Timur, Yin Ge Zhi langsung pergi berperang dan meninggalkan ke delapan selir itu jadi janda terlantar tanpa pernah sedikit pun disentuh oleh Yin Ge Zhi. 

Nasib mereka jauh lebih buruk daripada Feng Yue dan beberapa wanita yang dikirim ke Istana Timur untuk melayani Yin Ge Zhi. Setidaknya mereka pernah disentuh oleh Yin Ge Zhi.

Xu Huai Zhu sama sekali tidak mau repot-repot menghibur Nona Song dan langsung beralih topik meminta gurunya untuk menunjukkan keahliannya dalam teknik tertinggi meringankan tubuh.

Nona Yi langsung antusias mau ikut melihat juga, tidak sadar sama sekali kalau ini cuma alasan supaya Yin Ge Zhi bisa mengembalikan barang-barang rahasia itu kembali ke tempatnya. Untungnya Jenderal Yi sedang tidak ada di rumah, dan Nona Yi terlalu mudah dibodohi, makanya Yin Ge Zhi bisa melakukan ini dengan mudah.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments