Rekap Novel Love of the Divine Tree Bab 63 & Bab 64


Yi Shui menolak. Ran Ran sekarang sudah bukan lagi Mu Qing Ge dan dia tidak mau Ran Ran terbebani oleh murid-murid seperti dulu. Salah mereka sendiri karena salah mengenali si palsu sebagai guru mereka. 

Dia tidak melakukan apa pun pada Mu Ran Wu hanya karena dulu dia pernah berjanji pada Mu Qing Ge bahwa dia tidak akan menyakiti saudaranya.

Masalah Ran Ran, Zeng Yi setuju. Dulu, guru mereka memang terlalu menanggung beban. Lebih baik sekarang membiarkannya hidup tenang tanpa beban apa pun. Bagaimanapun, satu-satunya yang ada di pikiran Yi Shui memang hanya Ran Ran.

Alasannya menerima murid-murid lain pun bukan karena alasan mulia ingin menyebarkan ilmu atau semacamnya, tapi cuma demi Ran Ran, supaya Ran Ran punya teman dan tidak akan merasa kesepian.

Masalah saudara-saudara seperguruan mereka, Zeng Yi hanya bisa berharap mereka tidak akan menjadi buta terlalu lama dan bisa segera menyadari perbedaan si palsu itu. Kalau ada kesempatan, dia harus memberi petunjuk pada mereka yang salah mengenali guru mereka.

Akhirnya mereka semua bisa makan enak, tapi karena ini kota perbatasan, otomatis mereka juga bisa mendengar suara peperangan yang terjadi di luar kota. Daqi dan Gaokan sudah mulai berperang sekarang.

Malam harinya, Ran Ran melihat Yi Shui baik ke tembok kota, dan langsung menyusulnya ke sana di mana mereka bisa melihat pemandangan bulan yang indah, yang sontak membuatnya berpikir bahwa Yi Shui mungkin pernah melihat bulan di sini bersama Mu Qing Ge dulu.

Masalahnya, Mu Qing Ge yang sekarang nggak beres orangnya. Baguslah dia tidak mengingat kehidupan masa lalunya, bersaudara sama orang semacam itu pasti sangat melelahkan secara emosional.

Penasaran dengan perasaan Shifu terhadap Mu Qing Ge, tapi juga tak ingin berterus terang mengingat hubungan mereka yang sekarang agak ambigu, akhirnya dia cuma tanya apakah Shifu pernah mencintai seorang wanita.

Mendengar itu, Yi Shui langsung menatapnya intens dan bertanya, "apa itu cinta? Apakah itu emosi yang mudah goyah oleh seseorang? Marah padanya tapi tanpa sadar ingin terus melihatnya? Apakah itu adalah perasaan yang sangat menyiksa hati hanya setelah kehilangannya hingga hanya bisa hidup dengan mati rasa? Ataulah mengetahui bahwa bersamanya tidak akan abadi tapi dengan tamak ingin... meninggalkan jejak dalam hatinya?"

Sayangnya, Ran Ran sama sekali tidak kepikiran ke dirinya sendiri. Malah mengira bahwa yang dimaksud Yi Shui adalah perasaannya pada Mu Qing Ge (palsu), dan itu sontak membuatnya jadi sedih dan cemburu sehingga dia kemudian menjawab bahwa itu mungkin bukan cinta, melainkan perasaan yang tak kesampaian atau cuma angan-angan. Kalau orangnya tidak suka, ngapain juga Shifu bersikeras tak mau melepaskannya. (Hadeh! Ran Ran!) Sontak saja jawabannya langsung membuat Yi Shui jadi sangat amat kesal hingga matanya kembali memerah, lalu langsung melesat pergi entah ke mana. 

Besok paginya saat mereka berdua sedang sarapan dumpling domba di luar, Ran Ran melihat banyak tentara yang baru kembali dari medan perang, lalu masyarakat sekitar sedang heboh menggosipkan kejadian ajaib yang terjadi pada perang semalam.

Ceritanya, kemarin tentara Daqi hampir saja kalah. Namun tiba-tiba saja muncul sesosok bayangan bagai hantu dari dalam kegelapan malam yang bergerak secepat kilat menjatuhkan semua tentara Gaokan dari atas kuda-kuda mereka. 

Berkat sosok bagai hantu inilah, situasi tentara Daqi berubah total sehingga mereka bisa dengan mudah menyerang balik tentara Gaokan dan akhirnya menang.

Pfft! Ran Ran langsung bisa menduga kalau sosok bagai hantu itu adalah Shifu-nya yang semalam melampiaskan kekesalannya pada tentara Gaokan. Tapi untungnya dia tidak membunuh mereka, hanya menjatuhkan mereka dari kuda-kuda mereka. 

Ran Ran sangat bangga padanya. Walaupun Yi Shui sendiri merasa dirinya bukan orang baik, tapi dia tahu kalau Yi Shui sebenarnya baik.

Makanya saat Yi Shui mengernyit tak suka sama dumpling yang dimakannya, Ran Ran dengan senyum manisnya membisikinya untuk memakannya saja, nanti siang akan dia buatkan beberapa makanan kesukaan Yi Shui.

Hati Yi Shui seketika membuncah melihat senyum manisnya dan langsung request ikan asam manis kesukaannya, dan Ran Ran langsung setuju dengan senang hati.

Sementara kedua guru dan murid itu lagi asyik saling menyuapi satu sama lain, mereka tidak sadar kalau tak jauh dari sana, ada Wei Jiu yang sedang menatap mereka dengan kesal.

Tu Jiu Yan pikir kalau Wei Jiu cemburu dan itu membuatnya jadi sedih (Oow, dia suka sama Wei Jiu). Tapi sebenarnya, perasaan kesal Wei Jiu lebih tertuju ke masalah persaingan dengan Yi Shui, karena dari dulu, selalu Yi Shui yang bisa mendapatkan segalanya dengan mudah. 

Semua yang dia lakukan untuk mendapatkan Mu Qing Ge, baik Mu Qing Ge yang dulu maupun yang sekarang, gagal total. Sedangkan Yi Shui selalu bisa mendapatkannya dengan mudah. Si rubah Su Yi Shui itu bahkan berhasil duluan menemukan buah spiritual yang jatuh prematur dan membawanya ke sarangnya. 

Dan sekarang kedua guru dan murid itu lebih tampak seperti sepasang kekasih daripada guru dan murid. Ran Ran kan masih sangat muda, gampang dibohongi. Si bejat Su Yi Shui itu cuma perlu melakukan sedikit trik, dan dia berhasil mendapatkan Ran Ran.

Lihat saja nanti, suatu hari dia pasti akan bisa mengalahkan Su Yi Shui mudah setelah dia berhasil mendapatkan mata air spiritual. Akan dia hancurkan Yi Shui di hadapan Ran Ran, biar Ran Ran tahu pria mana yang lebih layak untuknya. (Pfft!)

Lagipula, mengingat sikap Ran Ran terhadapnya dan interaksi mereka waktu mereka di Gunung Tianmai, Wei Jiu yakin bahwa kesan Ran Ran terhadapnya tidak buruk-buruk amat.

Fakta kalau Yi Shui cuma mengurung mata air spiritual di tubuhnya tanpa memanfaatkan kekuatannya adalah sebuah kekurangan yang sangat fatal, dia tidak cocok untuk menjadi guru.

Nanti kalau Ran Ran sudah sadar bahwa dialah yang lebih cocok untuk menjadi guru untuk membantu perkembangan kultivasinya, dia akan menerima Ran Ran di sektenya (Sekte Gerbang Merah Tua) dengan tangan terbuka lebar.

Dia lalu balik ke sektenya di mana dia sedang mengobati Kaisar. Tapi cara yang dia pakai cukup mengerikan karena dia menggunakan cara iblis dengan membuat Kaisar berendam di dalam kolam darah dan mentransfer energi spiritual para kultivator yang dikurung di Aula Yiren ke dalam tubuh Kaisar.

Memang sih, cara ini berhasil membuat kulit pucat dan keriput Kaisar kembali menjadi muda dan segar lagi, tapi efeknya cuma sementara. 

Solusi permanennya adalah dengan cara mendapatkan mata air spiritual dan menggunakan kekuatan makhluk itu untuk memperpanjang hidup Kaisar.

Namun tentu saja Su Yu tahu betul kalau niatan Wei Jiu menginginkan mata air spiritual, bukan semata-mata untuk menyembuhkannya, melainkan untuk mengalahkan Yi Shui. 

Dia juga tahu bahwa pelaku yang membuat kuda-kuda Daqi berlarian ke Gaokan sebenarnya adalah Wei Jiu, tapi Su Yu tetap mau bekerja sama dengannya karena musuh mereka sama, musuhnya musuh adalah teman.

Lagipula, tujuan utama Su Yu adalah membuat para kultivator ini saling bermusuhan dan saling menghancurkan satu sama lain, karena dia menganggap para kultivator adalah ancaman bagi kekaisaran.

Selain bekerja sama dengan Kaisar, Wei Jiu juga bekerja sama dengan Sekte Fantian yang juga ingin mendapatkan mata air spiritual. 

Tetua Jiu juga ada padanya dan sekarang dia sedang memaksa Tetua Jiu untuk membuat Jimat Penyucian Jiwa, yang mungkin mau dia gunakan pada Ran Ran supaya Ran Ran bisa melupakan segalanya lagi dan bisa dia miliki dengan mudah.

Di tempat lain, Yi Shui sedang melatih Ran Ran Teknik Seribu Pedang. Kali ini dia melatih dengan cukup keras dan langsung ngomel-ngomel kalau Ran Ran gagal. Namun dia memang harus melakukannya, karena bagaimanapun, dia tidak bisa selamanya melindungi Ran Ran, jadi dia sedang mempersiapkan Ran Ran untuk menghadapi berbagai rintangan di masa depan. Selain itu, teknik pedang ini adalah teknik yang wajib dikuasai oleh pemimpin sekte.

Namun selain ini, Ran Ran memperhatikan belakangan ini Yi Shui lebih sering menghindarinya dan tidak pernah lagi mengajaknya memandang bulan.

Dia jadi khawatir mengingat belakangan ini di tubuh Shifu banyak bermunculan garis hitam yang sekarang sudah mencapai lehernya yang dikarenakan tekadnya untuk menekan kekuatan mata air spiritual.

Namun suatu malam, dia akhirnya mendapat jawaban dari kebingungannya saat dia tak sengaja melihat Zeng Yi dan membuntutinya.

Ternyata sekarang, setiap malam, Yi Shui menyuruh Zeng Yi untuk mengikat kedua tangannya dengan menggunakan rantai besi dan jimat keemasan di atas gunung.

Ini gara-gara kekuatan mata air spiritual yang menjadi semakin susah ditekan, kencan dan ciuman dengan Ran Ran sekarang tidak cukup untuk memuaskan keinginannya. Yi Shui terlalu takut dirinya justru akan melukai Ran Ran, makanya dia hanya bisa melakukan ini setiap malam.

Ran Ran sontak menangis saat mengetahui Shifu ternyata menyiksa dirinya sendiri setiap malam dengan cara seperti ini, tapi saat dia hendak mendekat, Yi Shui sontak melarangnya dan menyuruh Zeng Yi untuk menjauhkan Ran Ran.

Ran Ran jadi bingung, dulu Yi Shui kan juga pernah dirasuki mata air spiritual, lalu, bagaimana dulu Yi Shui bisa terlepas dari makhluk itu?

Zeng Yi akhirnya memberitahu Ran Ran kisah masa lalu Yi Shui dari sudut pandang lain. Memang benar Yi Shui dulu bergabung ke sekte kultivator karena punya tujuan tidak baik, tapi, sebenarnya itu bukan karena keinginan pribadinya, melainkan karena pengaruh ayahnya.

Menurut ceritanya Zeng Yi, bukan Yi Shui yang menghasut ayahnya untuk menjadi jahat, tapi justru sebaliknya. Ditambah dengan pengalaman tak menyenangkannya semasa dia kecil, jadi sifat Yi Shui mudah sekali dihasut. 

Masih muda dengan temperamen yang berapi-api ditambah dengan kecerdasan dan bakat jeniusnya, makanya Yi Shui berpotensi untuk menjadi Raja Iblis dulu. 

Kalau saja bukan karena Ran Ran, errr, maksudnya, kalau bukan karena Mu Qing Ge yang mengetahui tepat waktu, mungkin sekarang Yi Shui sudah jadi Raja Iblis.

Karena itulah, mengingat sifat Yi Shui sekarang, lebih baik Ran Ran cari aman saja dan jangan membahayakan dirinya sendiri dengan naik ke gunung. Ingat, Ran Ran masih punya orang tua yang sudah semakin menua, pikirkan mereka.

Terpaksa Ran Ran akhirnya cuma bisa menunggu dengan cemas di kaki gunung sampai pagi tiba, saat akhirnya Yi Shui sudah bisa tenang dan mengendalikan kekuatan mata air spiritual.

Melihat garis hitam Yi Shui yang semakin hari semakin melebar, Ran Ran tidak bisa tidak cemas. Mereka harus segera menemukan jalan masuk ke Dunia Bawah, tapi kapan mereka bisa menemukannya?

Ran Ran pun langsung memeluknya dan meyakinkannya bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Yi Shui. Setelah siksaan semalaman, pelukan ini tentu saja hiburan terbaik baginya sehingga dia langsung balas memeluknya dan menciumnya. 

Namun saat Ran Ran mengingat ucapan Yi Shui bahwa dia tidak akan bisa melindunginya selamanya. Apakah itu artinya, Yi Shui sebenarnya sudah bersiap untuk mati kapan pun kalau-kalau dia sudah tidak mampu lagi menahan kekuatan mata air spiritual? Pikiran ini begitu menyiksa hati Ran Ran hingga dia pingsan dalam pelukan Yi Shui.

Saat dia sadar, dia diberitahu Qiu Xier bahwa sekarang ini Mu Qing Ge sedang merekrut murid. Syaratnya masih sama seperti dulu, harus yatim piatu dan tampan.

Lalu saat mereka berdua belanja bahan makanan ke pasar, mereka melihat Wang Sui Zhi dengan mendata anak-anak jalanan yatim piatu yang akan mereka rekrut. 

Ran Ran pun sengaja mendekat untuk mencari tahu, dan dari apa yang dia dengar, dia menyadari bahwa Mu Qing Ge bukan cuma mencari murid yatim piatu dan tampan, tapi juga harus anak-anak yang lahir di bulan ke-12 kalender lunar. Dia bahkan tidak peduli mereka punya bakat spiritual atau tidak, pokoknya harus yang lahirnya pada bulan itu. 

Menurut legenda, bulan ke-12 kalender lunar adalah pertanda pergantian ke musim semi dan terkenal akan energi Yin yang besar. Ran Ran bingung apa maksud Mu Qing Qe, apakah menurut Mu Qing Ge, anak-anak yang lahir dengan energi Yin yang besar ini akan bermanfaat baginya?

Baru tak lama kemudian Wang Sui Zhi melihat keberadaan Ran Ran dan langsung curiga. Namun Ran Ran dengan santainya memberitahu bahwa tempat yang Wang Sui Zhi kuasai sekarang ini adalah kiosnya ibu penjual tahu kering. Dia mau beli tahu kering buat masak, dan keberadaan Wang Sui Zhi di sini menghalangi mereka untuk jual-beli tahu.

Wang Sui Zhi baru sadar sekarang saat dia melihat ibu penjual tahu yang sedari tadi menunggu dengan gugup. Dia akhirnya membawa para anak buahnya pergi, tapi saat dia menoleh, dia melihat Ran Ran membeli semua tahu kering si ibu. Ran Ran suka sama tahu kering rupanya?

Ran Ran balas tersenyum padanya dan memberitahu bahwa sekarang sudah kesiangan, tidak akan ada banyak pembeli yang membeli tahu ini, kasihan si ibu penjual tahu, jadi sekalian saja dia borong. 

Tapi ini kebanyakan, jadi Ran Ran kasih setengah keranjang tahu kering itu untuk Wang Sui Zhi.

Wang Sui Zhi jadi malu, padahal dia yang salah karena sembarangan menempati kios orang, jadi seharusnya dia yang memberi kompensasi. Memikirkan kebaikan hati Ran Ran, Wang Sui Zhi kemudian menyuruh Ran Ran untuk pergi ke bagian timur kota, dia akan menemukan keberuntungan di sana.

Penasaran, Ran Ran menurutinya dan menemukan uang perak di jalan. Itu adalah kompensasi dari Wang Sui Zhi, tapi ya cuma untuk membayar biaya setengah keranjang tahu tadi.

Saat Zeng Yi mendengar masalah ini, dia langsung mendengus sinis mendengarnya. Padahal kekayaan Wang Sui Zhi bahkan bisa melebihi kekayaan keluarga kekaisaran berkat bakat alaminya dalam melihat keberuntungan, tapi dia cuma ngasih kompensasi sesedikit itu. Dasar pelit!

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments