Yin Ge Zhi benar-benar kesal mendengar ancamannya. Baru kali ini ada orang yang berani mengancamnya, dan ancamannya benar-benar membuatnya tak memiliki jalan keluar lain selain menerimanya.
Baru kali ini juga ada orang yang bisa menebak pikirannya dengan benar. Dia membuat situasi mereka benar-benar sama. Kalau Feng Yue jatuh, maka dia pun akan terseret bersamanya.
Feng Yue sadar betul kalau Yin Ge Zhi saat ini hanya bisa mengalah padanya. Namun nanti kalau dia sudah bukan lagi ancaman, maka Yin Ge Zhi pasti akan menghancurkannya. Bahkan mungkin tanpa menyisakan abunya sama sekali. Tidak masalah, setidaknya dia tidak perlu menghabisi nyawanya sendiri.
Baiklah, Yin Ge Zhi akhirnya mengalah. Setidaknya Feng Yue masih berguna baginya, jadi dia akan melindunginya, tapi dia tidak mau lagi menyentuh Feng Yue karena sekarang dia merasa Feng Yue kotor. Namun Yin Ge Zhi mengucap itu sambil menyentuh dagunya Feng Yue dan sontak tercengang mendapati badan Feng Yue ternyata sedang demam tinggi.
Namun bahkan dengan kondisinya saat ini, Feng Yue tetap bisa jalan dengan kepala tegak. Yin Ge Zhi awalnya tidak mau mempedulikannya, tapi pada akhirnya dia tetap menyuruh Guan Zhi untuk memanggilkan tabib untuk Feng Yue dengan alasan takut penyakitnya Feng Yue menular.
Gara-gara gagal menangkap si pencuri buku keuangannya, Zhao Lin jadi melampiaskan amarahnya pada anaknya dengan menghajarnya habis-habisan. Zhao Xi jadi emosi dan berniat mau melampiaskannya pada He Chou, tapi malah mendapati kamarnya He Chou sudah kosong.
Akhirnya Zhao Xi hanya bisa berusaha menyenangkan ayahnya dengan lebih serius belajar dan berlatih bela diri. Namun kemudian, Yin Ge Zhi mendadak muncul dengan membawa dekret kerajaan yang menyatakan bahwa Zhao Lin diskors dan dihukum kurungan rumah selama proses investigasinya. Zhao Lin begitu murka hingga dia langsung melampiaskannya pada putranya lagi, tepat di hadapan Yin Ge Zhi yang menonton kegilaannya itu dengan santai.
Menurut tabib, Feng Yue demam tinggi karena luka di tangannya masih belum sembuh tapi dia malah nekat jumpalitan sepanjang hari setiap hari alih-alih merawat lukanya.
Kehadiran Feng Yue dan Ling Shu di sini otomatis membuat rumah yang biasanya sepi ini terasa lebih hidup. Setiap pagi Feng Yue selalu membuatkannya sarapan dengan senyum lebar tak peduli biarpun demamnya belum turun.
Setiap malam saat dia pulang kerja, Feng Yue selalu menghidupkan lampu-lampu di taman dengan alasan terlalu gelap dan menakutkan, dan juga sudah menyiapkan makan malam hangat untuknya. Memakan masakannya Feng Yue yang sesuai seleranya, otomatis membuat mood Yin Ge Zhi pun mulai membaik.
Malam itu, Yin Ge Zhi menempelkan tangannya di dahi Feng Yue dan mendapatinya masih demam tinggi. Sepertinya Feng Yue tidak meminum obatnya dengan benar, makanya demamnya tidak turun-turun.
Feng Yue mengklaim kalau dia sudah meminum obatnya, hanya saja demamnya muncul lagi hari ini. Tak percaya, Yin Ge Zhi memberitahunya bahwa menurut tabib, jika demamnya tidak menurun, maka dia bisa jadi idiot.
Pfft! Jelas saja Feng Yue jadi ketakutan dan akhirnya mau juga meminum obatnya dengan serius. Ling Shu pun akhirnya bisa lega melihat nonanya mau minum obat dengan benar.
Bosan tidak ada kerjaan di rumah Yin Ge Zhi, Feng Yue mendadak punya ide bagus dan langsung membawa Ling Shu keluar untuk belanja padahal mereka tidak bawa uang.
Malam harinya, mereka kembali dengan menenteng baaaaaaanyak sekali belanjaan, lalu Guan Zhi melapor ke tuannya bahwa Feng Yue tadi berbelanja dengan cara berutang yang dialamatkan ke rumah ini dan jumlahnya cukup besar. Pfft!
Masalahnya nih, Guan Zhi galau harus membayarnya atau tidak, tapi penagihnya sekarang ada di depan rumah. Kalau tidak dibayar, itu tidak bagus untuk reputasi mereka. Tapi kalau dibayar, dengan jumlah sebanyak itu, takutnya nanti pihak musuh akan memanfaatkannya untuk melawan mereka.
Biaya hidup bulanan Yin Ge Zhi selama tinggal di Negara Wei diberikan oleh pihak istana. Walaupun jumlahnya cukup besar, tapi tidak cukup untuk gaya hidup hedon. Saat ini Yin Ge Zhi sedang menyelidiki kasus korupsi, jadi kalau sampai rumah mereka mendadak mengeluarkan lebih banyak uang, maka pihak musuh pasti akan menggunakannya untuk melawan mereka.
Yin Ge Zhi mendadak punya ide, dia memberi uang ke Xu Huai Zu dan menyuruhnya untuk membayarkan uang ini ke penagih yang ada di luar dengan alasan Guan Zhi lagi sibuk, padahal Guan Zhi nggak lagi ngapa-ngapain dan langsung cari-cari kesibukan. Si anak polos Xu Huai Zu langsung saja menurut dengan patuh tanpa curiga atau mempertanyakan apa pun.
Ini sesuai banget dengan perkiraan Feng Yue. Dia tahu kalau Yin Ge Zhi sangat mampu membayar semua tagihannya, tapi Yin Ge Zhi akan menggunakan muridnya untuk menutupinya.
Orang lain mengira bahwa Yin Ge Zhi nganggur selama tinggal di sini, padahal tidak sama sekali. Dia sebenarnya tidak menggantungkan hidupnya dari uang bulanan kerajaan.
Sejak Yin Ge Zhi masuk ke ibu kota Negara Wei setahun yang lalu, dia diam-diam membangun bisnis dan para pengikutnya, dan semua bisnisnya itu tersembunyi atas nama beberapa orang-orangnya. Dari mana dia tahu? Dari Gan Jiang. Dengan keahlian bisnis sehebat itu, sebenarnya Yin Ge Zhi bisa saja jadi orang terkaya di negara ini, tidak perlu repot-repot jadi pangeran.
Perban di tangannya Feng Yue sudah dilepas dan sudah agak membaik, demamnya juga agak turun, tapi seharusnya dia masih harus banyak istirahat, tapi orangnya aktif sekali jumpalitan ke sana kemari, tidak bisa dan tidak mau diam sama sekali. Ling Shu sampai bingung antara harus mengkhawatirkannya atau tidak.
Dengan penuh semangat Feng Yue mulai menata taman rumahnya Yin Ge Zhi dengan berbagai macam bunga, tanaman dan beberapa tambahan lampu taman yang dia beli kemarin.
Yin Ge Zhi tidak senang tapi Feng Yue masa bodo dan bersikap seolah dia nyonya rumah di sini dan menata taman rumah ini sesuka hatinya hingga rumah ini jadi terasa lebih hidup dan penuh warna.
Feng Yue bahkan dengan riang menyeretnya keliling untuk melihat hasil karyanya.
Berhubung Feng Yue masih berguna, jadi Yin Ge Zhi membiarkannya untuk saat ini. Dia kemudian memberitahu Feng Yue perkembangan kasus Zhao Lin. Zhu Lai Cai sudah mengaku, bukti-bukti juga sudah diserahkan ke Putra Mahkota. Namun tidak akan semudah itu untuk mengadili Zhao Lin karena dia punya banyak bekingan, dan salah satu bekingan terkuatnya adalah Jenderal Yi.
Sekitar 8 dari 10 komandan di istana adalah orangnya Jenderal Yi, makanya Putra Mahkota sangat gigih ingin segera mengganti banyak orang di istana dengan orang-orangnya sendiri mumpung Jenderal Yi sedang tidak berada di ibu kota.
Putra Mahkota sebenernya tidak punya orang yang tepat untuk menjadi pengganti Zhao Lin, tapi Yin Ge Zhi punya. Yaitu, murid-muridnya. Kedua muridnya adalah putra bangsawan, memiliki kemampuan, dan juga memiliki Yin Ge Zhi sebagai guru dan pendukung mereka.
Ditambah dengan fakta bahwa mereka adalah dua murid pilihan Putra Mahkota, jadi mereka sempurna untuk menduduki posisi itu. Walaupun mereka lebih banyak menurut pada Yin Ge Zhi daripada Putra Mahkota, tapi saat ini, hanya mereka pilihan terbaik.
Feng Yue seketika jadi semakin ketakutan pada pria di depannya ini. Dia hebat sekali bisa menjadikan banyak pejabat Negara Wu, termasuk Putra Mahkota sebagai bidak caturnya. Lalu, apa yang harus dia lakukan untuk membantu?
Yin Ge Zhi memberinya daftar nama-nama bekingannya Zhao Lin. Tugas Feng Yue adalah membuat orang-orang ini terlalu sibuk untuk membantu Zhao Lin, maksudnya, menyingkirkan mereka. Oke! Feng Yue punya ide dan langsung keluar.
Yin Ge Zhi sebenarnya masih curiga padanya. Menurut Guan Zhi, selama beberapa hari ini Feng Yue tidak ngapa-ngapain selain mendekor taman. Namun ini justru membuat Yin Ge Zhi semakin curiga bahwa Feng Yue sangat berhati-hati, makanya Feng Yue sengaja diam saja.
Wanita itu sangat berbahaya. Feng Yue bilang kalau dia sangat mengaguminya selama bertahun-tahun, tapi faktanya Feng Yue justru sangat waspada terhadapnya dan malah seenaknya bergaul dengan banyak pria lain. Latar belakangnya tidak jelas, tapi punya banyak metode dan niatannya juga tidak tulus.
Tapi dia akan tetap membiarkan Feng Yue bekerja untuknya karena dia masih sangat berguna. Kenapa juga dia harus kasihan pada Feng Yue? Feng Yue sendiri saja tidak mengasihani dirinya sendiri, malah sengaja menggunakan tubuhnya sebagai alat tawar menawar.
Mendengar penuturan tuannya itu, Guan Zhi tak yakin kalau tuannya itu tak peduli dengan Feng Yue. Makanya dengan agak takut-takut dia berkomentar bahwa Yin Ge Zhi sangat marah pada Feng Yue kan karena dia berpikir bahwa Feng Yue memberikan tubuhnya pada Zhao Xi untuk mendapatkan buku itu.
Namun menurut orang-orangnya mereka yang menguping percakapan Zhao Lin dan Zhao Xi, Zhao Xi bahkan tidak sempat menyentuhnya, dia langsung pingsan begitu masuk ke ruang belajar. Feng Yue tuh pintar menilai dan memanfaatkan situasi, dia datang ke kediaman Zhao dengan persiapan penuh, dia menggunakan obat tidur pada Zhao Xi dan mendapatkan buku itu dengan mudah.
Namun Yin Ge Zhi ngotot tak percaya, kalau memang mereka tidak melakukan apa pun, terus dari mana datangnya bekas kemerahan di lehernya Feng Yue waktu itu? Dan kalau mereka beneran tidak melakukan sesuatu, lalu kenapa Feng Yue malah menghina dirinya sendiri waktu itu?
Guan Zhi mengingatkan bahwa waktu itu yang duluan marah-marah dan menghina kan Yin Ge Zhi, Feng Yue hanya terpancing emosi. Lagipula, kalau Yin Ge Zhi sungguh hanya menganggap Feng Yue sebagai aset, kenapa juga dia sangat marah?
Menurut Guan Zhi, Yin Ge Zhi sebenarnya sangat menyukai Feng Yue. Karena itulah, tidak seharusnya dia membuli Feng Yue. Menurutnya, Feng Yue sudah cukup menderita, tujuan mereka kan sama, dan berhubung Feng Yue tidak menunjukkan tanda-tanda pengkhianatan, jadi seharusnya Yin Ge Zhi lebih toleran terhadapnya.
Belum sempat memikirkan masalah ini lebih jauh, mendadak ada orang yang datang untuk menyampaikan pesan dari Putra Mahkota yang meminta bertemu Yin Ge Zhi di paviliun teh di Gerbang Utara.
Sementara itu, Feng Yue mampir ke Menara Menghui di mana Madam Jin memperingatkannya untuk berhati-hati. Dia tidak yakin kalau Yin Ge Zhi bisa melindungi Feng Yue karena belakangan ini Yin Ge Zhi menyinggung banyak pihak. Makanya sekarang banyak orang yang ingin menjatuhkannya. Dia mungkin sulit ditangani, jadi orang-orang itu mungkin akan menarget yang lebih mudah... Feng Yue.
Baru juga diomongin, mendadak sekumpulan orang menerobos masuk untuk menculik Feng Yue. Feng Yue diam-diam menyelipkan sesuatu ke tangan Madam Jin sebelum orang-orang itu menyeretnya keluar dengan paksa. Dia berisik banget sepanjang jalan sehingga orang-orang itu langsung menyumpal mulutnya.
Feng Yue pikir kalau dia bakalan dijebloskan ke penjara kerajaan, tapi ternyata dia dibawa ke Gerbang Utara, dia bahkan dibawa secara terang-terangan di depan muka para penjaga Gerbang Utara yang tidak menghentikan mereka sama sekali. Bekingannya Zhao Lin memang sangat kuat.
Dia dibawa keluar kota hingga tiba di hutan lebat di mana sekumpulan orang sedang mengelilingi Yin Ge Zhi seolah sedang membentenginya. Namun dasar Feng Yue, bukannya ketakutan, malah menyapa Yin Ge Zhi dengan riang.
Si pemimpin bandit mendadak menempelkan pisau ke lehernya untuk mengancam Yin Ge Zhi soalnya mereka diberitahu bahwa Yin Ge Zhi menyukai Feng Yue. Namun Yin Ge Zhi santai menyangkal, dia sama sekali tidak akan menuruti mereka bahkan sekalipun mereka membunuh wanita itu.
Feng Yue segera memahami situasi ini, makanya dia juga langsung memprovokasi para bandit itu dengan menyuruh mereka untuk langsung menyerang Yin Ge Zhi saja, ngapain repot-repot menggunakannya untuk mengancam Yin Ge Zhi. Jumlah mereka kan banyak, Yin Ge Zhi cuma satu orang. Semut saja bisa membunuh gajah kalau jumlahnya banyak.
Dia bahkan memberi mereka arahan tentang bagaimana harus mengeroyok dan melumpuhkan Yin Ge Zhi. Jelas saja para bandit mendadak jadi bingung dengan situasi ini. Apalagi Yin Ge Zhi dan Feng Yue malah mendadak bertengkar dan saling mengancam satu sama lain. Lalu tiba-tiba saja Yin Ge Zhi menjadi sangat amat murka dan langsung maju seolah mau menyerang Feng Yue.
Feng Yue langsung menjerit heboh dan para bandit itu langsung maju untuk menyerang Yin Ge Zhi. Namun Yin Ge Zhi yang sudah terlatih melawan banyak orang di medan perang, dengan mudahnya menghabisi orang-orang yang maju menyerangnya. Dia bahkan jadi sangat antusias kayak psikopat saat darah orang-orang itu menciprati wajahnya.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam