Rekap Novel Love of the Divine Tree Bab 35 & Bab 36


Di tengah keramaian kota, Ran Ran cs sempat melihat Bai Bai Shan. Sayangnya, dia berjalan cepat sekali dan menghilang di belokan. Akhirnya Ran Ran cs memutuskan untuk berpencar untuk shopping masing-masing.
Ran Ran ingin memberikan hadiah balasan untuk Paman Zeng Yi, namun saat dia tengah memilih kain yang bagus, dia tak sengaja melihat Bai Bai Shan sedang tersenyum bodoh pada entah apa atau siapa, lalu kemudian masuk ke bangunan di depannya.

Karena kedua temannya entah ke mana, Ran Ran akhirnya memutuskan membuntuti Bai Bai Shan sendirian. Ran Ran dengan lincah memanjat sebuah pohon besar terdekat di mana dia bisa melihat Bai Bai Shan ternyata sedang bermesraan dengan errr... Cowok?!!! Ewww!!! 

Ran Ran begitu shock sampai dia hampir saja jatuh dari pohon. Tapi sebentar, Ran Ran mendadak menyadari ada yang aneh.

Pria yang dikecup sama Bai Bai Shan itu malah tampak menahan amarah seolah dia mau mencabik-cabik Bai Bai Shan, tapi ucapannya penuh dengan kata-kata manja kayak cewek. Bai Bai Shan bahkan memanggilnya Rou'er, padahal itu nama cewek.

Dia berkata bahwa dia sudah menyiapkan bak mandi untuk Bai Bai Shan. Bai Bai Shan menurut saja dengan patuh, tampak sama sekali tidak menyadari berbagai keanehan situasinya, padahal Ran Ran bisa melihat bak mandi itu airnya berwarna merah darah.

Begitu Bai Bai Shan masuk ke bak, air merah darah itu langsung meresap ke dalam tubuhnya dan Bai Bai Shan pun pingsan seketika.

Lalu kemudian muncul seorang wanita yang menyuruh si Rou'er untuk meneteskan suatu cairan ke mata Bai Bai Shan yang berguna membuat Bai Bai Shan tidak akan bisa menyadari keanehan sekitarnya, membuat Bai Bai Shan mengira dirinya sedang bermesraan dengan cewek, dan bukannya dengan cowok garang.

Wanita itu adalah Tu Jiu Yan, tangan kanannya Wei Jiu. Air bak merah darah itu adalah racun tanduk iblis, dengan meresapnya air racun itu ke dalam tubuh Bai Bai Shan, maka di mana pun Bai Bai Shan berendam, racun dalam tubuhnya akan mencemari airnya dan otomatis akan meracuni siapa pun yang berendam dengannya tanpa terdeteksi.

Pastinya, mereka mengharap Yi Shui bakalan teracuni. Dengan begitu, kekuatan internal Yi Shui akan kacau dan Wei Jiu akan bisa mendapatkan kembali inti kultivasinya.

Tu Jiu Yan kemudian pergi. Berhubung Bai Bai Shan masih baik-baik saja, Ran Ran akhirnya nekat membuntuti Yu Jiu Yan dan melihatnya masuk ke sebuah kedai teh. 

Ran Ran dengan lincah melompat ke atap, tapi dengan langkah ringan sehingga tidak kedengaran orang-orang di dalam kedai teh. Dia lalu bermeditasi supaya bisa fokus menguping percakapan orang-orang di sana.

Dia mendengar Wei Jiu sedang berdebat dengan seorang Kasim istana, dia adalah Kasim yang dikirim Kaisar untuk bernegosiasi dan mencoba mendamaikan permusuhan Wei Jiu dengan Mu Qing Ge, namun cara ini justru membuat Wei Jiu jadi semakin sinis menyindir kepengecutan Mu Qing Ge yang tidak berani menghadapinya langsung, malah mengirim utusan Kaisar.

Dari percakapan mereka, ternyata dulu Wei Jiu juga pernah membantu Kaisar, tapi sekarang Kaisar lebih pilih kasih ke Mu Qing Ge, makanya Wei Jiu jadi semakin kesal dan menolak mengalah, dan keukeuh menuntut bertemu langsung dengan Mu Qing Ge.

Selain percakapan Wei Jiu dengan Kasim Kaisar, percakapan Wei Jiu dengan Tu Jiu Yan juga menarik perhatian Ran Ran. 

Mereka menarget Bai Bai Shan, bukan cuma karena dia bodoh, tapi juga karena Wei Jiu merasakan aura iblis dalam diri Bai Bai Shan. Inilah yang membuat Bai Bai Shan mudah terpengaruh oleh sihir mereka.

Percakapan mereka membuat Ran Ran jadi sangat mencemaskan gurunya sehingga dia langsung cepat-cepat berdiri untuk memberitahukan ini pada Shifu. 

Namun tepat saat dia berdiri, sebuah lonceng mendadak terjatuh dari bajunya. Wei Jiu seketika menyadari kehadirannya dan seketika itu pula seutas cambuk melilit kaki Ran Ran dan menariknya turun, dan para anak buahnya Wei Jiu langsung mengepungnya dengan pedang terhunus. 

Wei Jiu tidak langsung mengenalinya, namun saat Tu Jiu Yan mencoba mencambuknya lagi, Ran Ran langsung menirukan cara gurunya saat bertarung melawan Wei Jiu dengan menggunakan rolling pin, dan saat itulah, Wei Jiu akhirnya mengenali siapa Ran Ran, dia gadis yang tersenyum saat dia mau mendekati pohonnya waktu itu.

Sontak saja dia langsung tersenyum licik padanya, berniat mau balas dendam pada Yi Shui melalui muridnya yang satu ini.

Waduh! Menyadari dirinya dalam bahaya, Ran Ran cepat-cepat putar otak, berbohong dengan muka tanpa dosa, mengklaim bahwa gurunya dan Mu Qing Ge ada di bawah menunggu Wei Jiu.

Kebohongannya terdengar sangat meyakinkan sehingga Tu Jiu Yan langsung bergerak untuk mengecek, tapi begitu dia berbelok, Ran Ran langsung merapal mantra percepatan dan seketika itu pula, dia kabur secepat kilat sehingga bahkan Tu Jiu Yan gagal mencambuk kakinya dan cuma dapat sepatunya doang.

Wei Jiu jadi kesal sama Tu Jiu Ran dan langsung menyuruhnya untuk mengejar Ran Ran secepatnya ke Gunung Chaming. Kalau sampai Ran Ran ketangkap lagi, dia pasti akan membuat hidup Ran Ran sangat menderita.

Di tengah jalan, Ran Ran bertemu Gao Chang dan Qiu Xier dan langsung memberitahu mereka apa yang terjadi barusan. 

Namun saat mereka hendak kembali ke Gunung Chaming, Ran Ran mendadak merasakan kehadiran orang-orang yang mengejar mereka. Suara langkah kaki orang-orang itu terdengar sangat cepat.

Kalau mereka tetap memaksa naik gunung sekarang, sudah pasti akan tertangkap musuh. Jadi Ran Ran memutuskan untuk menangkap burung terdekat, mengikatkan mantra pemberian Tetua Jiu di kaki si burung untuk mengabarkan masalah ini ke Shifu. 

Lalu setelah itu, dia membawa kedua temannya bersembunyi di gua terdekat yang tersembunyi di sesemakan dan menyuruh mereka untuk bermeditasi. Karena hanya dengan bermeditasi, napas mereka akan melambat sehingga tidak akan kedengaran musuh, seperti bagaimana Wei Jiu awalnya tidak menyadari kehadirannya sebelum lonceng itu terjatuh.

Cara ini berhasil membuat para muridnya Wei Jiu tidak bisa lagi melacak jejak mereka. Namun karena area sekitar mereka banyak sesemakan yang bisa dijadikan tempat bersembunyi, jadi para anak buahnya Wei Jiu langsung saja menembakkan panah-panah mereka ke sesemakan.

Namun untungnya mereka tidak mendapatkan hasil apa pun, jadi akhirnya mereka pun lanjut pergi ke arah Gunung Chaming. 

Baru setelah aman-lah, Qiu Xier mulai panik karena ternyata tadi, lengan Ran Ran terkena panah, tidak ketahuan karena Ran Ran hebat sekali bisa menahan rasa sakitnya dan tidak bersuara sedikit pun.

Namun biarpun para pengejar mereka sudah pergi, Ran Ran melarang mereka keluar karena situasi masih terlalu berbahaya, lebih baik menunggu bantuan datang.

Namun bahkan sebelum bantuan datang, mereka malah mendengar ada lagi yang datang, jadi terpaksa mereka harus bermeditasi lagi.

Kali ini Tu Jiu Yan yang datang. Memang sih, dia juga tidak bisa merasakan kehadiran mereka, tapi sekte sesat mereka memiliki burung elang yang dibesarkan dengan daging dan darah, sehingga sekarang dia bisa mencium bau darah manusia dan langsung mematuki tempat persembunyian Ran Ran cs.

Gao Chang berusaha melawannya, tapi Tu Jiu Yan langsung mencambuknya dan melemparnya dengan keras. Namun saat Tu Jiu Yan mencoba menyerang Ran Ran, Ran Ran berhasil menghindari serangannya dengan lincah sebagaimana dia menghindari lemparan kerikil-kerikilnya Shifu.

Yang lebih mencengangkan, Ran Ran mendadak menyerangnya dengan tekniknya Wei Jiu. Si pintar Ran Ran ini memang benar-benar memiliki ingatan super, padahal dia cuma pernah melihat tekniknya Wei Jiu ini satu kali waktu Wei Jiu bertarung dengan Yi Shui waktu itu, tapi sekarang dia bisa menirunya dengan mudah.

Kalau sampai terkena, maka akibatnya akan fatal, makanya Tu Jiu Yan langsung sigap menghindarinya. Namun setelah dia menghindar, dia baru sadar kalau Ran Ran ternyata cuma mengintimidasinya. Ya iyalah, kekuatan spiritual Ran Ran belum setinggi itu, dia cuma meniru gerakan Wei Jiu.

Ran Ran cs langsung membentuk formasi yang telah mereka pelajari sejak insiden Sungai Wangxiang. Formasi itu berhasil membentengi mereka dari serangan Tu Jiu Yan. 

Namun baik Ran Ran maupun Tu Jiu Yan sama-sama sadar bahwa Ran Ran akan menjadi kelemahan mereka dengan banyaknya darah yang terus mengucur dari lengannya.

Makanya Tu Jiu Yan terus memfokuskan serangannya hanya pada Ran Ran. Namun setelah beberapa lama, bukannya mendapati Ran Ran semakin melemah, Tu Jiu Yan malah melihat mata Ran Ran semakin tegas dan dingin tak terlukiskan.

Pandangan mata yang sontak menggugah kenangan Tu Jiu Yan, dulu, kenangan memalukan saat dia dikalahkan oleh seseorang yang memiliki tatapan mata yang sama seperti itu.

Kenangan buruk itu sontak membuat Tu Jiu Yan jadi semakin murka sehingga dia berniat mengakhiri pertarungan ini dengan menggunakan teknik iblis yang memakan sebagian kekuatan tenaga dalamnya untuk menggandakan kekuatan serangannya.

Kali ini serangannya berhasil, dan Ran Ran bahkan hampir tidak bisa membuka matanya karena disiram oleh darah iblis oleh Tu Jiu Yan.

Namun tepat saat Tu Jiu Yan hampir menusuk jantung Ran Ran, dia malah terlempar dengan keras ke tanah oleh sebuah kekuatan dahsyat yang tak lain tak bukan berasal dari Yi Shui. 

Kali ini Ran Ran benar-benar sudah tidak kuat lagi dan langsung jatuh dalam pelukan Yi Shui. Dalam keadaan lemahnya, dia masih sempat memberitahu Yi Shui tentang Bai Bai Shan, lalu kemudian pingsan.

Karena Tu Jiu Yan menghabiskan setengah kekuatannya untuk melawan Ran Ran, otomatis sekarang dia jadi tidak bisa apa-apa saat Yi Shui menyerangnya, dia terluka parah dan langsung kabur.

Saat Ran Ran terbangun, Qiu Xier memberitahunya kalau dia pingsan selama tiga hari, tapi yang dipikirkan Ran Ran pertama kali adalah makanan, dia kelaparan.

Jadilah dia makan bubur sembari mendengarkan ceritanya Qiu Xier. Waktu Ran Ran pingsan, Shifu berlari membabi buta untuk menyelamatkannya, dia kayak orang kerasukan sehingga dia membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya. Menakutkan sekali.

Murid-muridnya Wei Jiu terlempar ke gunung berapi. Brutal banget deh pokoknya, malah kalau dibandingkan dengan Wei Jiu, kebrutalan Wei Jiu tidak ada apa-apanya dibandingkan kesadisan Yi Shui waktu itu. 
Hanya dalam sekejap mata, murid-muridnya Wei Jiu habis tak bersisa jadi abu. (Woah! Demi Ran Ran dia sampai segitunya)

Selain itu, Bai Bai Shan sudah diselamatkan oleh Gao Chang dan Paman Zeng Yi. Namun Bai Bai Shan terus berusaha membela diri, mengklaim kalau dia sungguh terkena sihir jahat dan tidak pernah mengkhianati Shifu.

Sekarang ini dia masih direndam di tong air. Dia direndam di sana selama tiga hari, namun bukan untuk dihukum, melainkan untuk meluruhkan racun yang ada pada tubuhnya.

Namun biarpun Shifu mendetoksifikasi tubuhnya, Shifu tetap keukeuh untuk mengusirnya dari sekte mereka. Lagipula, fondasinya Bai Bai Shan juga sudah hancur dengan sendirinya karena air beracun tanduk iblis itu. 

Untungnya Shifu selama ini tidak pernah satu kali pun berendam di mata air panas yang sama dengan mereka karena dia ogah berendam dengan banyak orang, jadi racun itu tidak mencemari tubuhnya.

Tentu saja insiden ini menghancurkan impian Bai Bai Shan yang selalu ingin menguasai dunia kultivasi. Makanya dia terus berusaha memohon-mohon pada Shifu sambil berlinang air mata.

Namun keputusan Yi Shui sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat. Lagipula, dia bertahan di Xishan pun percuma, dia tidak akan berguna.

Ditambah lagi, dia mudah tergoda sehingga dia membahayakan nyawa ketiga temannya. Seharusnya Bai Bai Shan dihukum seumur hidup, tapi Yi Shui masih berbaik hati padanya dan cuma mengusirnya.

Bai Bai Shan merana, diusir dari sekte artinya, tidak akan ada sekte-sekte lain yang akan mau menerimanya. Karena itulah, dia keukeuh menolak pergi dan terus berlutut di kaki gunung sepanjang hari tak peduli panas ataupun hujan lebat.

Namun Yi Shui sama sekali tak gentar, malah siapa pun yang turun gunung untuk menemui Bai Bai Shan, juga langsung dia hukum. Ran Ran jadi takut juga, ini kan terjadi gara-gara dia juga, dia akan hukum apa sama Shifu?

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments