Saat Gao Cang cs tiba di Istana Lingxi, mereka malah mendapati Shifu sedang menatap mereka dengan tatapan tajam tapi ekspresinya sulit dibaca. Entah apakah dia sedang marah.
Apalagi saat Gao Cang mengaku bahwa mereka barusan cuma sedang membantu Ran Ran membawakan barang, Shifu langsung sinis menuduh Gao Cang dan Bai Bai Shan kurang latihan dan langsung memerintahkan mereka untuk naik-turun gunung dua puluh kali dengan membawa sekarung pasir. Widih! Sadis! Apakah dia berniat mau membuat mereka mati kelelahan?
Oh, Ran Ran juga tak lepas dari kritikan sang Shifu karena Ran Ran belakangan terlalu sibuk di dapur alih-alih belajar, padahal dia direkrut sebagai murid dan bukannya jadi juru masak. Karena itulah, dia dihukum menyalin buku ramuan alkimia tiga kali.
Astaga! Padahal menyalin sebanyak itu akan makan waktu kurang lebih tiga harian. Makanya kalau dia tidak sempat menyelesaikan salinannya sebelum berangkat ke Gunung Jue, dia harus membawa kertas dan pena dan melanjutkan hukumannya sepanjang jalan.
Tapi hukuman Shifu ini masuk akal sih, belakangan dia memang tidak serius belajar. Qiu Xier saja sudah hampir menyempurnakan pil tingkat tinggi. Memikirkan ini, Ran Ran akhirnya menerima hukuman ini dengan ikhlas dan mulai menulis salinannya.
Dan memang hukuman ini ada gunanya, sambil menghapal, dia sekalian bisa menghapal daftar obat, sekaligus melatih tulisan tangannya. Semakin lama suasana hatinya jadi semakin membaik hingga dia menyenandungkan lagu.
Yu Tong kebetulan lewat dan mendengar suaranya yang indah, namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya saat dia melihat pose Ran Ran saat menulis dengan elegan dengan tangan menopang dagunya. Yu Tong merasakan sesuatu yang familier tentang pemandangan itu, tapi juga tidak bisa mengingatnya seolah itu adalah memori yang sudah lama pudar.
Su Yi Shui tampaknya masih belum pulih dari efek pilnya Ran Ran. Sejak keluar dari pengasingannya, dia rutin ikut mereka makan.
Malam ini pun sama. Masalahnya, gara-gara Yi Shui sendiri yang melarang Ran Ran masuk dapur, bahkan menghukumnya menulis salinan sampai tangannya hampir putus, jadilah Yu Tong yang memasak dan masakannya tidak enak sama sekali. Shifu cuma mencicipinya sesuap dan langsung tidak mau makan lagi, bahkan langsung pergi begitu saja.
Yu Tong jadi sedih karenanya. Maka Ran Ran pun berusaha menghiburnya dengan mengklaim bahwa Shifu pasti tidak nafsu makan gara-gara memikirkan pertarungan dengan Wei Jiu nantinya.
Mendengar itu, Yu Chen sontak mendengus kesal. Kalau saja Shifu tidak mengorbankan setengah Golden Core-nya dan menyia-nyiakan waktu dua puluh tahun ini, maka sepuluh Wei Jiu pun tidak akan bisa mengalahkannya. Hah? Apakah itu artinya sekarang Shifu tidak bisa mengalahkan Wei Jiu?
Eits! Jangan meremehkan, Shifu tetaplah seorang kultivator jenius dan berbakat. Dia bahkan berhasil membentuk Golden Core-nya saat dia baru berusia 16 tahun. Cara paling benar untuk mengkultivasi keabadian adalah dengan cara memusnahkan iblis dan menyelamatkan dunia.
Waduh! Padahal niatan Ran Ran belajar kultivasi hanya untuk bertahan hidup dan bukannya mempertaruhkan nyawa. Tapi biarpun dia mau menyerah dan pergi, tidak akan bisa juga karena sejak awal Su Yi Shui sudah menetapkan aturan bahwa sekalinya dia masuk Istana Lingxi, dia tidak akan bisa keluar kecuali di-DO sama Su Yi Shui sendiri.
Suatu hari saat mereka sedang bermeditasi bersama di bawah pohon, tiba-tiba ada ular berbisa. Shifu cuma mengayunkan jarinya dengan ringan dan ular itu langsung berubah jadi abu dan menghilang bersama angin. Wuih! Serem! Mungkin inilah yang akan terjadi padanya jika dia berani kabur, Ran Ran jadi takut.
Shifu tidak terburu-buru pergi, saat akhirnya mereka pergi, mereka benar-benar pergi berjalan kaki. Baru di tengah jalan dia akhirnya memutuskan untuk membeli kereta kuda, itu pun cuma untuk Ran Ran dan Qiu Xier yang lemah. Yang lain tetap harus jalan kaki tak peduli cuaca hujan atau berangin.
Dan selama bepergian inilah, Su Yi Shui baru memberinya ramuan air akar pohon itu lagi dan selalu rutin mengingatkannya setiap pagi untuk meminum ramuan itu.
Ran Ran begitu tersentuh dengan perhatian gurunya sehingga dia berpikir bahwa jika nanti Shifu mati dalam pertarungan, dia akan rutin berziarah dan membakar dupa setiap hari untuknya. Wkwkwk! Murid kurang ajar.
Namun entah Shifu benar-benar santai, sama sekali tidak terburu-buru untuk membasmi iblis. Malah saat mereka sampai di sebuah hutan, dia menyuruh mereka untuk berkemah. Lalu malam harinya, dia mengajak Ran Ran masuk ke tengah hutan.
Ran Ran awalnya agak khawatir mengira Shifu ada pikiran aneh-aneh sama dia, tapi ternyata tidak. Shifu ternyata cuma menyuruhnya untuk menyebar dan menanam benih tanaman di delapan titik di hutan itu.
Ran Ran pun menanam benih-benih itu sambil dengan imutnya bicara dengan mereka seolah mereka bayi, sedangkan Su Yi Shui hanya menatapnya dalam diam, entah apa yang dia pikirkan.
Karena mereka sama sekali tidak terburu-buru, jadi mereka baru sampai Gunung Jue lima hari kemudian. Desa yang semula sepi itu, sekarang mendadak jadi sangat ramai bagai pasar karena banyaknya sekte-sekte yang berdatangan.
Bukan hanya sekte-sekte besar, sekte-sekte kecil pun ikut datang untuk menyaksikan kelahiran kembalinya Mu Qing Ge. Wow! Kelahiran kembalinya Mu Qing Ge tampaknya benar-benar menghebohkan seluruh sekte.
Mereka yang tidak dapat penginapan, terpaksa harus berkemah di alam bebas. Untungnya rumahnya Ran Ran belum dijual, jadi mereka bisa tinggal di sana. Namun alangkah terkejutnya Ran Ran saat mendapati rumahnya sekarang sudah ditinggali oleh murid-murid Sekte Kongshan.
Ternyata ini ulah tetangga sebelah yang dengan begitu kurang ajarnya menyewakan rumah kosong mereka tanpa izin. Namun berhubung yang tinggal dan menyewa rumah ini adalah Wen Hong Shan, alias mantannya Shifu, Ran Ran tidak berani mengusir dan menyerahkan masalah ini ke Shifu saja.
Hmm, tapi apakah mereka ini beneran mantan? Kayaknya cuma Wen Hong Shan yang ada perasaan ke Shifu, sedangkan Shifu malah dengan dinginnya mengusir Wen Hong Shan, sama sekali tidak memberi ruang bagi Wen Hong Shan untuk berunding.
Wen Hong Shan jelas kecewa dan sedih karenanya. Dari ucapannya, sepertinya mereka memang punya masalah besar dulu. Mungkin Wen Hong Shan pernah menipunya, makanya sekarang Shifu sedingin ini padanya. Tak berdaya, Wen Hong Shan akhirnya membawa murid-muridnya pergi dari sana.
Rumah dan kamarnya Ran Ran yang semula selalu rapi, sekarang jadi berantakan gara-gara orang-orang itu. Ran Ran tidak suka, jadi dia langsung mencuci semuanya untuk menghilangkan bau orang-orang asing itu. Jadilah Ran Ran sibuk sepanjang malam membersihkan seluruh rumah.
Berhubung semua selimut di cuci dan tidak ada selimut untuk dipakai malam ini, Ran Ran jadi mengkhawatirkan gurunya, makanya kemudian dia memberikan jaketnya untuk dipakai Shifu, dia tidak pakai selimut juga tidak apa-apa, dia kan masih muda.
Shifu malah mendadak tersinggung mendengarnya, maksud Ran Ran dia sudah tua, gitu? Pfft! Ran Ran jadi galau harus ngomong apa supaya tidak menyinggung perasaan Shifu. Nih orang suka sekali mencari kesalahan dalam ucapannya.
Su Yi Shui akhirnya mengajak semua orang ke pasar untuk membeli selimut. Teman-temannya dengan riang dan tanpa beban membeli banyak makanan dan jajanan, Ran Ran doang yang tidak beli apa-apa demi berhemat, duitnya cuma tiga tael perak, rasanya dia tidak rela berpisah dengan uangnya.
Tapi kemudian Shifu malah memaksanya ke toko jahit untuk beli baju baru. Ran Ran mau menolak, tapi Shifu tidak mau tahu, pokoknya dia memaksa Ran Ran untuk membeli baju baru yang polos, soalnya bajunya Ran Ran yang penuh motif ini terlalu norak.
Dia sendiri juga yang memilihkan warna dan modelnya. Tapi bukan Ran Ran doang sih, Shifu juga membelikan semua muridnya baju baru dengan warna dan model yang sama.
Selain itu, dia juga memilih sendiri dan membelikan beberapa aksesoris rambut untuk para murid perempuannya, tapi dia tidak sembarangan pilih barang karena harga barang-barang yang dia beli setinggi langit. Wow! Dia menghabiskan uang kayak air mengalir.
Mungkin karena dulunya dia seorang pangeran yang hidup dalam kemewahan, mungkin pula karena dia mewarisi gaya hidup hedonnya Mu Qing Ge.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam