Sekte Jiahua memang berfokus pada mantra berbasis air dari Lima Elemen, makanya murid-muridnya pun mampu memanipulasi air dan es dengan sangat baik.
Namun ini jelas mempermalukan Istana Lingxi. Gao Cang pun jadi emosi dibuatnya, namun saat dia hampir melawan, Ran Ran menghentikannya.
Bagaimanapun, mereka masihlah murid-murid baru yang belum memiliki kultivasi setinggi itu untuk melawan mereka. Tapi... Ran Ran punya ide bagus lain.
Gao Cang pintar memakai ketapel dan Ran Ran punya senjata licik, sisa pil yang sebelumnya dibuang Shifu. Pfft! Berguna juga itu pil.
Ran Ran dengan cepat membuatnya jadi lebih kecil-kecil lalu Gao Cang menggunakan ketapelnya untuk melemparkannya ke mulut beberapa murid Sekte Jiahua yang lagi ketawa ngakak menertawakan Yu Chen.
Pil-pil itu dengan cepat meleleh di mulut mereka sehingga tidak bisa dimuntahkan. Ran Ran kemudian mengeluarkan beberapa daging panggang dari kantongnya dan menaruhnya di tanah.
Begitu melihat makanan-makanan itu, para murid Sekte Jiahua yang sudah menelan pil-pil tadi, langsung melahap daging-daging di tanah itu dengan rakus kayak anjing kelaparan tak peduli biarpun daging-daging itu sudah bercampur tanah. Mereka bahkan seperti tuli, tidak bisa mendengar omelan Wei Fang.
Wei Fang begitu murka dengan penghinaan ini sehingga dia langsung menghunus pedangnya untuk menghabisi Gao Cang. Namun seketika itu pula tiba-tiba dia dihantam oleh sebuah kekuatan dahsyat, dan Yu Chen yang membeku, akhirnya terbebas.
Orangnya tidak muncul tapi suara Su Yi Shui terdengar nyaring mengumumkan bahwa Xishan sedang tidak menerima tamu karena dia sedang bermeditasi dan mengusir semua orang.
Orang-orang itu jadi ketakutan menyadari mereka sedang cari masalah dengan seseorang yang telah mencapai tingkat kultivasi sangat tinggi, karena hanya orang-orang seperti itu yang mampu menguasai teknik mengirim suara sejauh ribuan mil.
Orang-orang itu akhirnya pergi dengan keheranan memikirkan Su Yi Shui yang baru berusia 36 tahun, tapi sudah mampu menguasai kultivasi tingkat tinggi yang biasanya dikuasai oleh kultivator yang sudah berusia ratusan tahun.
Padahal selama ini banyak rumor bahwa kultivasinya Su Yi Shui tidak bisa pulih, makanya dia selalu hidup menyendiri. Siapa sangka, aksinya hari ini malah menunjukkan betapa hebatnya kultivasinya, jauh melampaui kemampuan murid-murid dari sekte-sekte terkemuka.
Ada seorang wanita cantik dengan bekas luka panjang di wajahnya dari Sekte Kongshan yang juga datang dan mencoba bicara dengan Su Yi Shui, dia memanggilnya 'Yi Shui' seolah mereka akrab banget dan mencoba membujuknya untuk keluar. Namun suara Su Yi Shui sudah tidak kedengaran lagi sekarang, wanita itu akhirnya pergi dengan sedih. Hmm, apakah dia naksir Su Yi Shui?
Yu Chen benar-benar malu dan kesal atas ketidakmampuannya hari ini. Untungnya Ran Ran pintar bermulut manis untuk menenangkannya sehingga Yu Chen pun bisa senang kembali sebelum kemudian pergi untuk bermeditasi.
Di jam makan malam, hanya keempat murid yang hadir sambil menggosip tentang kejadian tadi. Yang paling menarik perhatian Qiu Xier adalah wanita yang memiliki bekas luka tadi, karena jelas sekali dari sikapnya kalau dia naksir Shifu.
Bai Bai Shan setuju, terutama karena dia tahu siapa wanita itu dan sejarahnya dengan Shifu. Wanita itu bernama Wen Hong Shan dari Sekte Kongshan.
Sekte Kongshan dan Sekte Jiahua memiliki hubungan sangat dekat, bahkan murid-murid dari kedua sekte sering berlatih bersama.
Dulu sebelum dipaksa pindah haluan ke Istana Lingxi, Su Yi Shui adalah murid Sekte Jiahua. Dia dan Wen Hong Shan pernah sangat dekat, bahkan hampir menjadi sepasang kekasih abadi.
Sayangnya, Su Yi Shui kemudian jatuh ke tangan si iblis Mu Qing Ge. Pastinya, Mu Qing Ge tidak suka ada orang lain menyentuh murid kesayangannya, makanya kemudian dia menyayat muka Wen Hong Shan sehingga meninggalkan bekas luka panjang itu sampai sekarang dan takdir calon pasangan abadi itu pun hancur.
Xue Ran Ran kaget mendengar kekejaman Mu Qing Ge. Pantas saja pada akhirnya dia berakhir musnah, kena karmanya sendiri.
Namun acara menggosip mereka mendadak harus terhenti saat Yu Tong mendadak muncul menegur dan memelototi mereka. Namun dia tidak memarahi mereka karena dia datang hanya untuk menjemput Ran Ran.
Shifu memanggil Ran Ran ke puncak gunung tempat dia sedang bermeditasi. Jalannya panjang dan tidak mudah, tapi Ran Ran sama sekali tidak merasa lelah.
Dia sadar bahwa sejak dia tinggal di sini, Shifu sudah tidak pernah lagi memberinya air ramuan akar pohon, setiap hari kerjaannya cuma bermeditasi dan menyirami pohon kecil dekat kamarnya.
Namun entah bagaimana sekarang dia merasa sangat sehat. Mungkinkah karena lingkungan alami di gunung ini yang menutrisi tubuhnya?
Yu Tong mengantarkannya cuma sampai ke anak tangga paling atas sehingga Ran Ran harus jalan sendiri ke gua tempat Su Yi Shui berada.
Begitu masuk, dia mendapati Shifu sedang menyeduh teh dan ada seekor kucing putih di dekat kompor. Si kucing putih rada galak saat Ran Ran menggodanya, tapi tetap imut.
Su Yi Shui tidak memakai topengnya dan membiarkan rambutnya terurai. Namun rambut berantakannya sama sekali tidak mengurangi ketampanannya.
Sekarang dia mengerti mengapa Mu Qing Ge bisa begitu tega menyayat muka wanita lain hanya demi memperebutkan si tampan ini.
Ketampanan dan kecantikan ternyata tidak selamanya baik, kadang bisa bikin orang jadi gila dan bodoh. Sungguh berbahaya.
Nanti kalau dia sudah sembuh total dan sudah bisa turun gunung, dia akan menikah dengan pria yang jujur dan lurus, tidak perlu ganteng. Dia sama sekali tidak berani untuk mengharap, apalagi memiliki pria setampan Shifu. Takutnya mukanya bakalan kena sayat nanti.
Tapi... Biarpun Shifu-nya ini terlalu jauh dari jangkauannya, tetap saja wajahnya sangat menyenangkan untuk dipandang. Hehe.
Ran Ran begitu terpesona memandanginya dan baru sadar saat Shifu tiba-tiba menyodorkan secangkir teh padanya. Ran Ran pikir itu teh biasa, eh ternyata obat dan rasanya nggak banget.
Ran Ran mau memuntahkannya tapi tidak bisa karena Shifu mencegahnya. Akhirnya dia cuma bisa menelan habis teh itu dengan berlinang air mata. Minuman apaan yang Shifu berikan padanya ini?
Su Yi Shui santai memberinya sebutir jeruk tapi menolak memberitahu minuman apa itu. Pokoknya campuran obat-obatan herbal dan ini bagus untuk Ran Ran.
Kenapa dia tidak mau memberitahu Ran Ran tentang detilnya? Karena herbal yang Ran Ran minum barusan mengandung sisa-sisa kulit kering Naga Bersisik Hitam berusia ribuan tahun. Itu adalah binatang laut yang memiliki aroma amis sangat kuat.
Ramuan ini berguna untuk menyembunyikan energi spiritualnya Ran Ran sehingga dia akan tampak seperti orang biasa, dan orang-orang yang memiliki koneksi dengan pohon reinkarnasi tidak akan bisa mendeteksi energi spiritualnya Ran Ran.
Cuma ya itu, ada efek samping yang kurang enak. Yaitu, badan akan jadi bau amis selama beberapa hari. Dan efek samping itu sudah terjadi sekarang saat Ran Ran mendadak menyadari bau badannya jadi amis banget.
Mengalihkan topik, Su Yi Shui penasaran tentang apa yang sebenarnya dia pikirkan waktu dia membuat pil itu. Ran Ran mengaku roti daging (ah, pantesan), dan dia juga memikirkan setampan apa rupa Shifu.
Dan setelah mengetahuinya, dia mengaku puas dengan rupa Shifu yang ternyata memang sangat tampan. Mendengar itu, Shifu mengangguk puas dan sekali lagi memperingatkan Ran Ran untuk tidak memberitahu siapa pun tentang pemulihan wajahnya dan tidak boleh pula memberitahu siapa pun tentang apa yang dia suruh Ran Ran lakukan di sini.
Efek samping kedua dari herbal itu sepertinya membuat indera pengecap Ran Ran jadi hilang sehingga semua rasa makanan jadi amis. Sebagai pecinta makanan, jelas itu membuatnya jadi frustasi.
Apalagi dia juga khawatir bau badannya akan mengganggu yang lain. Makanya dia memutuskan mengurung diri di kamar selama beberapa hari, tak peduli biarpun yang lain teriak-teriak memintanya untuk keluar dan memasak. Untungnya di hari ketiga, tubuh dan indera pengecapnya akhirnya kembali normal.
Su Yi Shui akhirnya turun gunung lebih cepat dari jadwal dan mengumumkan bahwa dia akan membawa mereka semua pergi ke Gunung Jue.
Ran Ran tentu saja senang bisa kembali untuk mengunjungi kampung halamannya. Maka sebelum pergi, dia menyempatkan diri untuk mengunjungi kedua orang tuanya.
Mumpung sang putri datang berkunjung, Qiao Lian pun membekalinya dengan banyak sekali makanan-makanan enak. Begitu mendengar Ran Ran mau pergi ke Gunung Jue, mereka langsung mau ikut juga.
Namun sayangnya Ran Ran tidak bisa membawa mereka karena tidak enak sama yang lain, masa dia doang yang membawa ortu, takutnya teman-temannya akan iri. Selain itu, perjalanannya bakalan sulit karena sepertinya mereka akan jalan kaki nanti karena Shifu sekalian mau melatih mereka.
Qiao Lian sebenarnya ingin sekali putrinya pulang, tapi dia menahan diri hanya karena dia melihat perubahan besar pada putrinya yang tampak jelas sangat sehat sejak hidup di gunung.
Namun dia tidak mau putrinya menjadi abadi, makanya dia mengingatkan Ran Ran untuk tidak belajar kultivasi keabadian dengan terlalu serius. Suatu hari nanti, dia harus pulang dan menikah.
Mereka juga menolak uang pemberian Ran Ran supaya Ran Ran punya pegangan uang, lagipula, mereka juga punya penghasilan sendiri dari hasil berjualan makanan sarapan setiap pagi dan Tuan Xue juga masih bekerja serabutan sebagai tukang kayu.
Karena Pasutri Xue tidak bisa masuk gunung, jadilah Ran Ran harus bersusah payah membawa semua perbekalan makanan itu sendiri. Untungnya di tengah jalan, dia mendapat bantuan dari Gao Cang dan Bai Bai Shan.
Kedua pria itu sebenarnya naksir Ran Ran yang cantik. Makanya Gao Cang berusaha membuat Ran Ran terkesan dengan menunjukkan kekuatan otot-otot tubuhnya, sedangkan Bai Bai Shan unjuk diri dengan menceritakan lelucon untuk membuat Ran Ran tertawa. Tawa-tawa ceria mereka menggema indah di gunung yang sudah lama kosong ini. Namun ada satu orang yang menatap mereka dengan wajah tak senang... Su Yi Shui.
Bersambung...
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam