Rekap Novel Love of the Divine Tree Bab 4 & Bab 5


Yang di pipinya itu kah yang dimaksud kulit palsu pucat? Padahal kalau baca novelnya, aku membayangkan kulitnya beneran meleleh seram sampai wajah gantengnya jadi mengelupas keriputan jelek, gitu. Kalau kayak gitu doang kayaknya nggak seram2 amat deh, masih kelihatan gantengnya. Wkwkwk!

Rencana Pasutri Xue untuk segera minggat dari desa terhambat gara-gara perseteruan dengan Keluarga Ding. Mereka adalah keluarganya si tuan muda yang naksir Ran Ran.
Pastinya mereka tidak suka dengan Ran Ran karena berpikir bahwa Ran Ran menggoda putra mereka yang memiliki masa depan cerah dan hendak menikah dengan keluarga bangsawan.

Makanya Keluarga Ding sengaja cari perkara dengan mempekerjakan Tuan Xue selama sebulan tapi sekarang mereka menolak membayar upahnya dengan alasan meja buatan Tuan Xue retak padahal sejak awal kayu yang mereka berikan ke Tuan Xue memang kayu yang jelek. 

Parahnya lagi, saat Tuan Xue menyalahkan mereka karena memang mereka yang ngotot memberinya kayu berkualitas jelek, mereka malah berbalik melawannya dan menyuruh orang untuk menamparnya dua kali.

Saat Qiao Lian mendengar kabar ini, dia langsung emosi dan tidak terima diperlakukan seperti ini, apalagi mereka juga sedang sangat membutuhkan uang, 
akhirnya dia nekat pergi ke kediaman Keluarga Ding untuk menuntut upah suaminya. Tuan Xue yang khawatir, langsung pergi menyusul istrinya, meninggalkan Ran Ran sendirian di rumah.

Ran Ran sebenarnya hendak menyusul mereka juga, tapi dia kelamaan karena harus ganti baju dulu, dan saat dia membuka pintu, dia malah mendapati ada pria jangkung yang wajahnya setengah tertutup tudung kepalanya, alias Su Yi Shui, yang berdiri di depan pintunya.

Su Yi Shui tidak ngomong apa-apa dan cuma menatap Ran Ran yang jelas saja membuat Ran Ran langsung waspada terhadapnya.

Pada saat yang bersamaan di rumah sebelah, Yu Chen mendadak disiram air kotor oleh tetangga sebelah gara-gara dia cuma berniat mencari murid tapi tetangga salah paham kalau dia adalah anak buahnya Wei Jiu yang mau menculik warga desa lagi.

Yu Chen hampir saja marah, untungnya dia bisa menahan diri, tapi tetap saja membuat tetangga ketakutan padanya, Ran Ran juga ketakutan, apalagi raut muka Yu Chen memang agak seram, tapi ketakutan itu membuatnya tidak berani menolak mereka dan akhirnya membiarkan mereka masuk supaya Yu Chen bisa membersihkan diri.

Niatnya, setelah dia menyilakan mereka masuk, dia mau kabur, tapi Su Yi Shui dengan cepat menggunakan kekuatan sihirnya untuk mencegahnya kabur.

Biasanya orang akan menjerit ketakutan di saat seperti ini, namun Ran Ran dengan cepat menguasai diri untuk tetap tenang dan menyambut Su Yi Shui dengan ramah. 

Dia bahkan tetap tenang mengawasi dan menilai mereka sehingga kemudian dia menyadari bahwa mereka bertiga ini beda dari orang-orang berbaju hitam yang sebelumnya.

Dia juga memberi mereka makan, tapi yang makan cuma Yu bersaudara. Ran Ran juga ikutan makan karena tidak tahan dengan bau sedap makanannya. 

Sedangkan Su Yi Shui sama sekali tidak menyentuh makanannya karena tingkat kultivasinya sudah sangat tinggi sehingga dia bisa tetap hidup tanpa menyentuh makanan sedikit pun.

Malah, dia mengalihkan perhatiannya ke bunga Dianthus yang ditanam di sudut halaman. Bulan ini seharusnya belum musim mekarnya bunga Dianthus tapi bunga Dianthus di sudut halaman itu tumbuh subur dan mekar dengan indah. Makanya dia penasaran siapa yang menanam bunga itu.

Ran Ran yang lagi sibuk mengunyah makanan, mengaku bahwa dia yang menanamnya, biasanya dia membuatnya jadi teh untuk ayahnya.

Namun setelah mendengar jawabannya, Su Yi Shui tiba-tiba mendekat, sengaja memperlihatkan kulit wajahnya yang agak menakutkan.

Namun Ran Ran berusaha untuk tetap tenang dan sopan supaya tidak menyinggung perasaan pria di hadapannya ini. Jadi alih-alih mengomentari wajahnya yang menakutkan, Ran Ran dengan lihainya mengucap kata-kata pujian setinggi langit tentang wajahnya.

Su Yi Shui tampaknya puas mendengar ucapannya, karena itulah, tiba-tiba dia menawari Ran Ran untuk jadi muridnya dan belajar kultivasi menuju keabadian bersamanya.

Ran Ran sontak menolak, tubuhnya lemah, tidak mungkin dia bisa mempelajari ketrampilan unik itu. Namun bagi Su Yi Shui, justru itu alasan paling tepat supaya Ran Ran belajar kultivasi keabadian untuk memperpanjang umur dan mempertahankan penampilan awet mudanya. Contohnya dia sendiri yang masih awet muda sampai sekarang. (Pfft! Narsis juga ternyata dia, ya!)

Tepat saat itu juga, kedua ortu Ran Ran pulang dalam kondisi yang jauh lebih buruk daripada sebelumnya karena kali ini Tuan Xue dihajar sampai babak belur oleh Keluarga Ding.

Tuan Xue mungkin mati seandainya Qiao Lian tidak bergerak cepat memanggil orang-orang dan mengadukan Keluarga Ding, itu berhasil membuat Keluarga Ding malu sehingga mereka berhenti memukuli Tuan Xue dan dengan terpaksa memberikan upahnya Tuan Xue. 

Apalagi mereka memang harus jaga sikap sekarang ini karena putra mereka mau mengikuti ujian provinsi. Kalau sampai ada pejabat daerah yang mengetahui insiden pemukulan ini, maka putra mereka tidak akan punya masa depan.

Eh, sampai rumah mereka malah mendapati putri mereka sedang bersama tiga orang asing yang salah satunya tidak jelas bentuk wajahnya seperti apa. Qiao Lian begitu ketakutan sampai dia pingsan.

Tuan Xue juga ketakutan awalnya, namun Yu Tong yang membantu memapah istrinya, membuatnya mulai tenang menyadari ketiga orang asing ini ternyata tidak jahat.

Namun saat Ran Ran memberitahunya bahwa ketiga orang ini adalah makhluk abadi yang datang untuk merekrut murid, Tuan Xue sontak pucat pasi berpikir kalau orang-orang ini adalah orang-orang yang sama dengan yang waktu itu dan mereka sudah mengetahui rahasia tahun kelahirannya Ran Ran, jadi mereka mau mengambil Ran Ran.

Namun untungnya Tuan Xue dn Qiao Lian pada akhirnya mulai bisa tenang kembali saat Ran Ran memberitahu mereka bahwa para Abadi ini singgah sebentar cuma untuk makan dan minum.

Yu Tong pun memutuskan untuk memberi sekeping kecil uang perak sebagai bayaran atas makanan tadi dan bersiap untuk pergi untuk menjaga Gunung Jue karena siapa tahu buah spiritualnya Mu Qing Ge bisa jatuh setiap saat.

Namun Su Yi Shui sendiri tetap berdiri diam di sana. Malah kemudian dia menggunakan kekuatannya untuk membantu memperbaiki patah tulang kakinya Tuan Xue.

Yu Chen menawarkan dirinya untuk membantu Tuan Xue balas dendam, namun Tuan Xue menolak sambil memberitahu mereka bahwa mereka sekeluarga berniat mau minggat dari desa ini.

Mendengar itu, Su Yi Shui tiba-tiba berkata pada mereka bahwa putri mereka ini sangat lemah dan memvonis bahwa dia mungkin akan mati dalam beberapa hari. Satu-satunya cara untuk memperpanjang hidup Ran Ran adalah dengan melakukan kultivasi keabadian.

Kalimat terakhirnya itu bujukan yang menggoda sebenarnya, tapi karena belakangan ini seluruh desa dibuat ketakutan luar biasa gara-gara ulah sekelompok penjahat berbaju hitam, Pasutri Xue jadi tidak mempercayai segala omongannya. Mereka bahkan tidak percaya kalau putri mereka bakalan mati dalam waktu beberapa hari lagi dan langsung mengusir mereka.

Su Yi Shui tetap santai menanggapinya, malah sebelum pergi, dia memberitahu Tuan Xue bahwa namanya adalah Su Yi Shui dan jika Tuan Xue menyesali keputusannya hari ini, maka Tuan Xue bisa mencarinya di Gunung Xishan di Yongcheng.

Setelah mereka pergi dari sana, Yu Tong pikir kalau Su Yi Shui mau kembali ke pohon reinkarnasi untuk menjaga buah spiritual itu, tapi yang tak disangkanya, Su Yi Shui malah menolak dan mengajak mereka untuk langsung pulang.

Namun dalam perjalanan pulang, kebetulan mereka berpapasan dengan kereta kudanya Keluarga Ding yang sedang dalam perjalanan menuju ke acara perjamuan untuk bertemu dengan pejabat daerah yang datang untuk melakukan inspeksi pada para kandidat ujian provinsi.

Berkat kultivasi tingkat tingginya, Su Yi Shui bisa mendengar ucapan kasar Tuan Ding yang menghina Ran Ran habis-habisan, bahkan berniat mau membakar habis rumah Keluarga Xue. 

Parahnya lagi, Tuan Muda Ding dengan santainya memberitahu ayahnya kalau dia cuma main-main dengan Ran Ran sambil menuduh bahwa Ran Ran-lah yang selalu menggodanya.

Maka kemudian, Su Yi Shui membuat jimat kutukan di udara dengan tangannya lalu melayangkan kutukan itu masuk ke dalam kereta kuda Keluarga Ding. Itu adalah kutukan Mulut dan Hati Jadi Satu.

Gara-gara kutukan itu, Tuan dan Tuan Muda Ding yang seharusnya menjilat pejabat daerah, malah tanpa sadar kayak orang mabuk, mengucap kejujuran yang sejujur-jujurnya.

Bukannya menyanjung putranya setinggi langit, Tuan Ding malah menjatuhkannya ke tanah dengan sehina-hinanya, bahkan mengakui bahwa mereka menyuap orang untuk meluluskan ujiannya.

Sedangkan Tuan Muda Ding tanpa sadar memperlihatkan sifat jeleknya yang ternyata playboy hina yang suka tidur dengan banyak wanita.

Gara-gara itu, mereka langsung dihukum pukul oleh si pejabat dan diusir, dan perjodohan Tuan Muda Ding juga berada di ujung tanduk. 

Jelas saja kejadian ini langsung jadi gosip terpanas keesokan harinya dan saat Keluarga Xue mendengar tentang ini, mereka pun merasa senang.

Akan tetapi, mereka sadar bahwa Keluarga Ding tetaplah memiliki pengaruh yang cukup kuat, makanya Keluarga Xue tetap memutuskan untuk minggat dari desa ini secepat mungkin.

Namun begitu kereta keledai mereka baru saja keluar dari Desa Juefeng, mendadak mereka mendapat masalah baru. Putri mereka, Ran Ran, tiba-tiba saja jatuh lemas.

Dia tidak tampak sakit, tidak pula demam, tapi sangat amat lemas dan pucat pasi bagai bunga layu, dan jelas saja Pasutri Xue jadi cemas dan bingung karenanya.

Bersambung...

Post a Comment

0 Comments