Sinopsis Snowfall Episode 6 - Part 2

Keesokan harinya, koran heboh memberitakan bahwa Nyonya Mi kawin lari dengan orang lain. Pfft! Akhirnya, Mi Lan bebas dari jeratan ibunya.

Sementara itu, Li Ying Liang sedang bingung karena sejak Mi Lan diantarkan pulang oleh Shen Zhi Heng dalam keadaan mewek beberapa hari yang lalu, anak buahnya belum pernah melihat kedua orang itu bertemu lagi.

Mi Lan juga tidak pernah keluar rumah lagi dan terus mengurung diri di kamarnya. Teman sekelasnya pernah pergi mencarinya, tapi dia tidak mau menemui mereka.

Bahkan setelah Nyonya Mi kabur pun, Shen Zhi Heng juga tidak pernah datang mengunjungi Mi Lan lagi. Semua ini membuat Li Ying Liang jadi berpikir bahwa dia mungkin berpikir terlalu berlebihan tentang status Mi Lan di hati Shen Zhi Heng.

Mi Lan akhirnya bisa hidup tenang di rumah besarnya. Pun begitu, dia tetap tidak mau pindah dari kamar lotengnya. Situ Wei Lian datang tak lama kemudian. Shen Zhi Heng yang menyuruhnya datang untuk memberikan seamplop uang pemberian Shen Zhi Heng pada Mi Lan. Para pelayan juga dapat jatah masing-masing dan meminta mereka untuk menjaga Mi Lan dengan baik.

Setelah itu, Wei Lian langsung datang ke Kediaman Shen dan mendapati Shen Zhi Heng sedang melakukan hobinya mengotak-atik jam antiknya.

Dia penasaran, Shen Zhi Heng berencana untuk mengurus Mi Lan sampai kapan? Balas budi masa sampai seumur hidup? Apa Shen Zhi Heng tidak khawatir kalau Mi Lan bakalan salah paham tentang semua perhatiannya ini lalu jatuh cinta padanya?

"Sembarangan bicara saja. Jatuh cinta apanya? Dengan usiaku ini, aku sudah bisa menjadi kakek buyutnya."

"Apakah cinta memandang usia?"

"Aku tidak sama denganmu."

"Tidak sama bagaimana?"

"Tidak perlu dikatakan lagi, jika orang sepertiku menjalin hubungan cinta dengan orang lain, artinya aku mencelakai orang itu. Namun jika sungguh menyukai seseorang, aku pasti akan bertanggung jawab sepenuhnya."

"Eh, Lao Shen, apakah dulu kau pernah terluka karena cinta sehingga selalu mendorong Nona Besar Mi menjauh?"

"Selain hubungan cinta, hubungan persaudaraan dan pertemanan, semuanya pernah membuatku terluka. Sesuai dengan perkataanmu, aku seharusnya memutuskan hubungan denganmu lebih awal daripada aku sakit hati kelak."

"Jangan. Jika kau sungguh memutuskan hubungan denganku, aku akan merasa sangat sedih. Tenang saja, jika kau bisa memperbaiki jam itu, berarti aku bisa menyembuhkanmu. Ilmu sains semakin maju sekarang dan ilmu kedokteran juga semakin berkembang. Tidak ada hal yang mustahil."

"Kalau begitu, tahukah kau apa saja yang terjadi di tahun ke-970 masa pemerintahan Chao Li?"

"Apakah itu ada hubungannya dengan penyakitmu ini?"

Namun Shen Zhi Heng menolak menjawab dan langsung mengusir Wei Lian, tapi dia akui kalau Wei Lian benar, dia juga pasti akan merasa sedih jika memutuskan hubungan dengan Wei Lian. 

Baru setelah dia sendirian, dia termenung memikirkan tahun itu. Pada tahun itulah, penyakit anehnya ini bermula. Makanya dia tidak yakin kalau Wei Lian akan bisa menyembuhkannya.

Li Ying Liang mengeluh frutasi ke Pengawas Chi karena dia benar-benar sudah tidak tahu lagi harus bagaimana untuk bisa menangkap Shen Zhi Heng.

Pengawas Chi ternyata memiliki hubungan dengan Keluarga Mu, karena itulah, dia berencana pergi menemui mereka untuk meminta bantuan mereka untuk menangani masalah ini dan meminta mereka untuk mengirim seseorang yang memiliki kemampuan khusus untuk membantu mereka.

Seperti sebelumnya, Li Ying Liang menangkap dan menyiksa orang hanya untuk mengambil paksa pabrik orang tersebut, orang itu berusaha melawan dengan mengancam akan melaporkannya ke polisi.

Dia bahkan berusaha menembak Li Ying Liang tapi gagal dan pada akhirnya membuat Li Ying Liang semakin murka padanya sehingga Li Ying Liang langsung mematahkan tangannya. Namun ucapan orang itu tentang melapor ke polisi mendadak membuat Li Ying Liang punya ide untuk menangkap Shen Zhi Heng.

Maka kemudian, polisi mendadak muncul di Kediaman Shen untuk menangkap Shen Zhi Heng atas tuduhan melukai orang dengan sengaja.Jadilah Shen Zhi Heng kemudian ditahan di penjara Kantor Polisi Distrik Annan, Haidong. 

Kejahatan yang Li Ying Liang tuduhkan padanya bukan termasuk kejahatan berat, makanya dia hanya meminta polisi untuk mengurung Shen Zhi Heng selama yang mereka bisa, dan berniat membuat ini menjadi berita utama di koran untuk menghancurkan reputasi Shen Zhi Heng.

Makanya dia kemudian menyuruh Gui Sheng untuk mencari beberapa wartawan untuk datang kemari dan mengambil fotonya Shen Zhi Heng sebanyak-banyaknya. Dengan begini, bahkan sekalipun Shen Zhi Heng ingin kabur, dia tidak akan bisa melakukannya demi menjaga reputasinya.

Para polisi itu sama sekali tidak melakukan padanya dan hanya mengurungnya di penjara sepanjang hari. Shen Zhi Heng sampai kesal sendiri karena dia diemin doang dan tidak diinterogasi sedari tadi. Mereka mengabaikannya, tapi tetap menghangatkan penjaranya dan memberinya makan, tapi tentu saja Shen Zhi Heng tidak menyentuhnya sama sekali.

Tidak tahan lagi, akhirnya dia berteriak memanggil Li Ying Liang yang langsung muncul detik itu juga, pura-pura ramah tapi kalimatnya penuh sindiran arogan seperti biasanya. 

Tiga hari sudah Shen Zhi Heng dikurung tapi dia tetap tak gentar sedikit pun dan tidak menyentuh makanannya sama sekali yang jelas saja membuat Li Ying Liang heran dan lama-lama jadi frustasi sendiri.

Sudah berbagai cara dia lakukan untuk memancing Shen Zhi Heng, tapi tetap saja tidak terjadi perubahan apa pun pada Shen Zhi Heng. Katanya dia siluman, jangan-jangan Shen Zhi Heng cuma membohonginya.

 Eh, sebentar... Shen Zhi Heng bilang kalau dia tidak makan nasi tapi makan manusia. Jangan-jangan dia benar-benar makan manusia?... Entah itu benar atau tidak, lebih baik dicoba saja dulu.

Maka kemudian, dia membawa masuk seorang terpidana mati yang baru dia siksa yang masih berlumuran darah segar dan dia tempatkan tepat di depan Shen Zhi Heng. Shen Zhi Heng yang awalnya tenang, seketika menjadi mulai gelisah begitu dia mencium darah orang ini. Sementara Li Ying Liang menunggu perubahan dirinya dengan antusias.

Mi Lan baru mengetahui masalah ini dari gosipan para pelayannya yang jelas saja membuatnya khawatir dan langsung bergegas pergi.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments